Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA

“PENINGKATAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN


DOKUMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG UGD PUSKESMAS
LAKANSAI KABUPATEN BUTON UTARA”

OLEH:

JAYADI, A. Md. Kep


NDH. 27

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


ANGKATAN XIII TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Kepatuhan Perawat Dalam Melakukan
Dokumentasi Tindakan Keperawatan Di Ruang UGD Puskesmas Lakansai Kabupaten Buton
Utara”
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam
pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Buton Utara Golongan II
angkatan XIII tahun 2020. Aktualisasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas Aparatir Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri
dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E selaku Kepala BPSDM Prov Sultra beserta jajarannya
selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS
2. Bapak La Nita, S.Pd. MM selaku kepala BKPSDM Kabupaten Buton Utara
3. Bapak Drs. Amalul Syahid, M.Si selaku penguji
4. Ibu Putri Mase, S.Ikom, selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
5. Bapak Mohusini, SKM selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan
dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi.
7. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
8. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Muna, Buton Utara, dan Buton Golongan II
Angkatan XIII tahun 2020.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak
sehingga membuat rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik, serta memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, 6 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................ …..vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1


B. Tujuan.............................................................................................. 4
C. Manfaat............................................................................................ 4
D. Ruang Lingkup ............................................................................... 5
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi ..................................................................... 6


B. Struktur Organisasi......................................................................... 8
C. Nilai-Nilai Dasar ASN ................................................................... 12
D. Kedudukan dan Peran Dasar ASN ............................................... 14
E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampak ............................................ 21
F. Tabel Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ............................... 23
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi ................................................................. 39
B. Hasil Aktualisasi ............................................................................ 60
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 83
B. Saran ............................................................................................ 83
C. Rencana Tindak Lanjut ................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Pegawai Puskesmas Lakansai ................................................ 8

Tabel 2.2 Identifikasi Issu Berdasarkan Kondisi Saat Ini

Dan Kondisi Yang Diharapkan ..................................................... 21

Tabel 2.3 Identifikasi Issu Melalui Matriks USG ........................................... 22

Tabel 2.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................. 23

Table 2.5. Jadwal Kegiatan ..................................................................... 38


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Struktur Organisasi Puskesmas Lakansai ............................ 8


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat dukungan mentor ..................................................... 84

Lampiran 2. Arahan mentor ................................................................... 85

Lampiran 3. Undangan sosialisasi ........................................................... 86

Lampiran 4. Daftar hadir sosialisasi ........................................................ 87

Lampiran 5. SOP Pendokumentasian Tindakan keperawatan ................ 88

Lampiran 6. Catatan hasil sosialisasi ...................................................... 89

Lampiran 7. Surat penyataan aktualisasi ................................................ 90

Lampiran 8. Kelengkapan pendokumentasian keperawatan ................... 91

Lampiran 9. Status pasien ....................................................................... 92

Lampiran 10. Foto dokumentasi kegiatan ............................................... 93


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau ASN (Aparatur Sipil Negara)
merupakan amanah negara yang harus dilaksanakan oleh seorang ASN.
Mereka hanya melaksanakan tugas sehari-hari ditempat kerja tanpa banyak
memikirkan tugas mereka sebenarnya yaitu pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, maka sangat
diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berintegritas 9 tinggi,
profesional, netral, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme, mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintahan. Undang-undang ini sendiri mengedepankan penguatan nilai-
nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Oleh karena itu, PNS
tidak hanya memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), namun PNS juga harus
dapat mengimplementasikan nilai ANEKA tersebut di unit kerjanya masing-
masing.Fungsi pegawai ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan public,
pelayan public, perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN berperan
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan public yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam upaya mewujudkan PNS yang berintegritas, profesional dan
berkualitas maka diselenggarakan Pelatihan Dasar (Latsar) seperti yang telah
diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 12 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pelatihan Dasar ini bertujuan untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS agar dapat melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa serta
dapat membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Nilai-nilai dasar tersebut
adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Dalam penerapan ANEKA
berpinsip pada agenda tiga atau kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu
Manajemen ASN, Whole of Goverment, dan Pelayanan Publik.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang berada pada tingkat
dasar dalam organisasi kesehatan dimana tenaga kesehatan bekerja sama
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Puskesmas juga merupakan pelaksana kebijakan publik sekaligus
sebagai pelayan publik.Sesuai dengan Kemenkes No. 857/2009 dan
Permenkes No.75/2013 yang menjelaskan bahwa dalam subsistem upaya
Kesehatan menempatkan puskesmas sebagai garda terdepan layanan
kesehatan tingkat dasar. Oleh karena itu puskesmas membutuhkan pegawai
yang bersemangat serta tim kerja yang terarah dan terpadu, sehingga
pegawai tersebut mampu melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab
yang diberikan. Faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya faktor
kepemimpinan, faktor pribadi meliputi motivasi, disiplin dan keterampilan,
faktor sistem dan faktor situasional atau lingkungan kerja.Puskesmas sebagai
salah satu ins tansi milik pemerintah juga dapat mengalami peningkatan
ataupun penurunan kinerja pegawai. Banyaknya program puskesmas yang
harus dilaksanakan menuntut seluruh pegawai puskesmas memiliki kinerja
yang tinggi. Idealnya, kinerja pegawai dikatakan baik jika baik secara
kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang terselesaikan sesuai target, baik
secara kualitas, yaitu mutu penyelesaian pekerjaan baik dan baik secara
ketepatan waktu yaitu sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Asuhan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan meliputi
kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan langsung
pada klien. Profesi perawat mengemban tanggung jawab yang besar dan
menuntut untuk memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
diterapkan pada asuhan keperawatan sesuai dengan standar dan kode etik
profesi. Dimana keperawatan yang memberikan pelayanan 24 jam terus
menerus pada klien, dan menjadi satu-satunya profesi kesehatan di rumah
sakit yang banyak memberikan pelayanan kesehatan pada diri klien
(Ferawati, 2012).
Pendokumentasian merupakan suatu kegiatan pencatatan atau
merekam suatu kejadian serta aktifitas yang dilakukan dalam bentuk
pemberian pelayanan yang diangap sangat berharga dan penting .
Pendokumentasian Asuhan keperawatan merupakan salah satu media
komunikasi antara perawat dan pihak-pihak lain yang memerlukannya, tetapi
pada saat sekarang banyak ditemukan ketidak lengkapan pendokumentasian
asuhan keperawatan. Seorang perawat harus mampu melaksanakan
dokumentasi asuhan keperawatan dengan lengkap, jelas, akurat, dan dapat
dipahami oleh orang lain. Dokumentasi asuhan keperawatan sangat penting
karena merupakan alat pembuktian yang sah apabila ada gugatan dari pihak
manapun terhadap pelaksanaan pelayanan atau asuhan profesional.
Perawat atau profesi kesehatan lain dapat melihat dokumentasi yang
ada dan sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam memberikan
asuhan keperawatan. Dokumentasi dapat bernilai ekonomi, semua asuhan
keperawatan yang belum, sedang, dan telah diberikan dan didokumentasikan
dengan lengkap dapat dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam
perhitungan biaya keperawatan bagi klien.. Maka pendokumentasian itu
sangat penting bagi perawat karena sebagai dasar hukum tindakan
keperawatan yang sudah di lakukan jika suatu saat nanti ada tuntutan dari
pasien.
Berdasarkan latar belakang di atas dan pengamatan penulis selama
bertugas di UPTD Puskesmas Lakansai isi atau masalah yang penulis
mengangkat judul “ peningkatan kepatuhan perawat dalam melakukan
dokumentasi tindakan keperawatan di ruang UGD Puskesmas Lakansai
Kabupaten Buton Utara”

B. Tujuan
a. Umum
Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dalam diri setiap ASN sehingga mampu menjadi
kebiasaan dalam bekerja dan akhirnya mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara bertanggung jawab dan professional di lingkup
Puskesmas Lakansai Kabupaten Buton Utara.
b. Khusus
Terwujudnya mutu asuhan layanan keperawatan memalui
pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik di ruang UGD
Puskesmas Lakansai.Kabupaten Buton Utara.

C. Manfaat
a. Manfaat untuk penulis
Manfaat yang didapatkan oleh peserta Pelatihan Dasar yaitu
peserta dapat memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di
tempat kerja
b. Manfaat untuk organisasi
Meningkatkan kinerja dan memberikan perubahan kearah positif
bagi unit kerja serta menjadikan sebuah kebiasaan (habituasi) guna
menguatkan visi, misi dan nilai-nilai organisasi sehingga dapat
memberikan pelayanan terbaik;

c. Manfaat untuk masyarakat


Mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dari petugas
kesehatan dan meninggakatkan kepercayaan masyarakat terhadap
puskesmas lakansai.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan rancangan aktualisasi dan habituasi ini akan


dilaksanakan di Puskesmas Lakansai di ruang Unit Gawat Darurat
(UGD) dengan mengangkat tema peningkatan kepatuhan perawat
dalam melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI
a. Profil Puskesmas
Secara geografis Puskesmas Lakansai mempunyai letak pada
lokasi yang strategis, yaitu berada di dekat jalan raya umum dengan akses
jalan yang memadai.Puskesmas lakansai terletak dibagian pesisir utara
dari kabupaten buton utara yang merupakan wilayah dari kecamatan
kulisusu utara. Jarak dan waktu tempuh dari pusat kota ke Puskesmas
dengan waktu tempuh 3 jam. Adapun Batas Wilayah kerja Puskesmas
Lakansai dapat dilihat dibawah ini :
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Koro Labu Kecamatan
Wakorumba Utara (Wilayah Kerja Puskesmas Wakorumba Utara)
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Petetea’a
Kecamatan Kulisusu Utara (Wilayah Kerja Puskesmas
WaodeBuri)
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kulisusu Barat
4. SebelahTimur : Berbatasan dengan Laut Banda
Bersadarkan tabel diatas menyatakan bahwa puskesmas lakansai
sebelah utara berbatasan dengan kurolabu masuk dalam wilayah kerja
puskesmas wakorumba utara, sebelah selatan berbatasan dengan desa
petetea yang merupakan wilayah kerja puskesmas waode buri, sebelah
timur berbatasan dengan laut banda dan sebelah barat berbatasan
dengan kulisusu barat (wilayah kerja puskesmas lambale, bonegunu)
Wilayah kerja Puskesmas Lakansai mencakup lima 5 desa yaitu
Desa Pebaoa, Desa Wowonga Jaya, Desa Lanosangia, Desa Lamoahi
dan Desa Torombia. Dari kelima desa tersebut desa Torombia merupakan
desa yang paling jauh jaraknya dari puskesmas, sedangkan desa terdekat
adalah desa Wowonga Jaya, Lanosangi dan pebaoa.
Puskesmas lakansai berlokasi di desa wowonga jaya (Jalan
poros ereke-labuan kecamatan kulisusu utara, kabupaten buton utara,
provinsi Sulawesi tenggara kode pos kabupaten adalah 93672 dan email
puskesmas.lakansai@yhaoo.co.id terbagi atas Ruang Rawat jalan, Ruang
Gudang farmasi, Ruang Laboratorium, Rumah dinas dan ruang
persalinan.
Fasilitas parker Puskesmas lakansai memiliki lahan parkir beroda 4
dan beroda 2 yang memadai.Fasilitas Keamanan untuk mendukung
pencegahan dan penanggulangan keamanan Puskesmas lakansai
menggunakan Pagar keliling dengan 1 pintu masuk utama.
Ketersediaan fasilitas publik Puskesmas lakansai adalah tersedia
air bersih, pembuangan air kotor/limbah, saat ini tahun 2018 masih
menggunakan listrik tenaga air, namun tidak memiliki jaringan telepon.
Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Pengelolaan limbah B3 seperti limbah
padat dan cair yang bersifat infeksius dikelola sesuai dengan standar
prosedur operasional puskesmas lakansai dan non infeksius serta
pemantauan limbah gas/udara dari emisi genset. Kondisi lainnya
Puskesmas lakansai tidak didirikan di area sekitar Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET).
Kategori Puskemas Lakansai merupakan puskesmas non rawat
inap atau puskesmas rawat jalan dan puskesmas kawasan kategori
sangat terpencil. Puskesmas lakansai telah memiliki izin penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dari pemeritah kabupaten buton utara yang berlaku
selama 5 tahun dan bias diperpanjang sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Puskesmas lakansai memiliki fotokopi sertifikat tanah dari
kepemilikan tanah yang sah; fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
dokumen pengelolaan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; surat keputusan dari Bupati/Walikota terkait kategori
Puskesmas; profil Puskesmas yang meliputi aspek lokasi, bangunan,
prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan, dan pengorganisasian.
B. Struktur Organisasi
Gambar. 2.1 struktur organisasi puskesmas lakansai

Struktur Organisasi ini diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek


kegiatan pelayanan dan administrasi Puskesmas Lakansai, sehingga untuk
mencapai hasil yang optimal dan maksimal, pengembangan manajemen
diarahkan pada pemantapan tata kerja sistem dan prosedur serta optimalisasi
pelayanan.

Tabel 2.1 Daftar Nominatif Pegawai


Status Ketenagaan
No Jenis Tenaga Nusantara Suka
PNS Honorer Jumlah
Sehat rela
1 Dokter Umum. - - 1 - 1
2 Dokter Gigi. - - - - 0
3 Sarjana Farmasi, - - -
0
Apoteker
4 Sarjana - - 3 -
3
Keperawatan
5 Sarjana 1 2 -
3
Keperawatan Ners
6 Sarjana Kesmas 3 - 3 - 6
7 Sarjana Gizi - - 2 - 2
8 D III Keperawatan. 2 - 8 - 1
0
9 D III Kebidanan. 3 3 3 - 9
10 D III Kesling 1 - - - 1
11 D III Gizi - - 1 - 1
12 D III Perawat Gigi - - 2 - 2
13 Sopir 1 1
14 Cleaning service 1 1
42

Dari tabel diatas, dapat dilihat berapa jumlah pegawai puskesmas


Lakansai keseluruhan adalah 42 (Empat Puluh Dua) orang. Dimana jumlah
tenaga kesehatan terbanyak adalah profesi perawat. Dapat dilihat juga bahwa
ada beberapa profesi kesehatan yang harusnya ada di puskesmas guna
mencapai pelayanan maksimal seperti tenaga farmasi dan analis kesehatan.

C. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


1. Visi Puskesmas
Terwujudnya masyarakat pesisir yang mandiri untuk hidup sehat
2. Misi Puskesmas
• Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia
UPTD PuskesmasLakansai
• Meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas Lakansai
• Meningkatkan pelayanan kesehatan secara professional, terpadu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
• Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintassector
3. Motto
“LAKANSAI” (pelayanan Kesehatan Sepenuh hati) Artinya
insan/semua staff Puskesmas Lakansai dengan sepenuh hati, tulus dan
ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
mengembangkan program-program kesehatan baik secara promotif,
preventif, kuratifdan rehabilitative dan tercapainya derajat kesehatan yang
optimal.

4. Nilai Organisasi

Puskesmas Lakansai telah membangun budaya kerja yang harus


dihayati dan dilaksanakan oleh setiap insan puskesmas agar pelayanan
kesehatan yang dilakukan dapat memuaskan pasien. Budaya kerja
puskesmas dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar
sebagai acuan bagi Puskesmas Lakansai dalam berperilaku yang
menunjang tercapainya visi dan misi. Nilai dasar tersebut nantinya
diharapkan dapat menjadi budaya organisasi.
Nilai dasar tersebut adalah MIANO WARAKA (aManah professIonal
tAat saNtun Objektif kWalitas Aktif RAmah terbuKA) : M (Amanah yaitu
Petugas melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya), I (Profesional
yaitu petugas melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya), A
(Taat yaitu petugas mentaati peraturan yang berlaku dan selalu taat
beribadah), N (Santun yaitu petugas berperilaku sopan dan santun saat
bekerja), O (Objektif yaitu petugas tidak membeda-bedakan pasien dalam
melaksanakan tugas serta pelayanan ), W (berkwalitas yaitu petugas
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkwalitas sesuai
kebutuhan pasien), A (Aktif petugas berperan aktif dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan puskesmas), RA (Ramah yaitu petugas
selalu ramah dalam memberikan pelayanan) dan KA (Terbuka yaitu
petugas selalu memberikan informasi yang sebenar- benarnya kepada
pasien ataupun sesama rekan sejawat dan bersedia menerima kritik dan
saran).

5. Tupoksi Organisasi
Tugas jabatan fungsional perawat sesuai Jenjang jabatan
sebagaimana diuraikan dalam Pasal Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019.
Uraian tugas perawat terampil, meliputi:
1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
5. memberikan oksigenasi sederhana;
6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal;
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;

9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;

10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


maternitas;

11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


komunitas;

12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;

13. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;

14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi


pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;

15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan


paliatif;

16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi


kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;

17. melakukan perawatan luka; dan

18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan


C. Nilai – Nilai Dasar ASN

Berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN, terdapat lima nilai-nilai dasar


yang harus diamalkan dan diaplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Lima nilai dasar itu antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang Pegawai Negeri Sipil adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor, kelompok
danpribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politikpraktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;dan
d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggarapemerintah.
Selain itu, akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut.
1) Akuntabilitaspersonal;
2) Akuntabilitas individu;
3) Akuntabilitas kelompok;
4) Akuntabilitas organisasi;dan
5) Akuntabilitasstakeholder.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain. Secara politis nasionalisme berarti
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN
adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat
dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam
menjadi pelayan publik yang professional. ASN adalah aparat pelaksana yang
melaksanakan
Segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan
kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus
dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
a. Berwawasan kebangsaan yangkuat;
b. Memahamipluralitas;
c. Berorientasi kepublikan yang kuat;dan
d. Mementingkan kepentingan nasional di atassegalanya.
3. Etika Publik

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi


tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut
para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-
dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang
ASN adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public;
h.Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
i. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat,
berdaya guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen
pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu.
5. AntiKorupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan
yang tidak baik,buruk,curang,dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti
Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat
baik secara langsung maupun tidak langsung.

D. Kedudukan dan Peran ASN

1. Whole of Government

Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan


maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif
fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang
sulit dipecahkan dan diatasikarena berbagai karakteristik atau keadaan yang
melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut
perubahan perilaku. Sesuai dengan karakteristik wicked problems.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai
dasar berikut ini:
a. Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan


efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
b. Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar


lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.
c. Sinkronisasi

Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang


berasal dari berbagai sumber, dengan menyinkronkan seluruh
sumbertersebut.
d. Simplifikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait


data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan
biaya.

2. Manajemen ASN

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untukmenghasilkan


pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
a) Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggapbelum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.

b) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai
ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana KebijakanPublik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuanperaturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalammenjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
2) Pelayan Publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan


pelayanan publik yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negaradan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasanpelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat


persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.
ASN senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
c) Hak dan KewajibanASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan


oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik
pribadi maupun umum. Dapat diatikan bahwa hak adalah sesuatu
yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejateraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak.Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut:
✓ PNS berhakmemperoleh:
a. gaji, tunjangan, danfasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan haritua;
d. perlindungan;dan
e. pengembangan kompetensi.
✓ PPPK berhakmemperoleh:
a. gaji dantunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal
70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkanbahwa setiap
pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkankompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
1) Jaminankesehatan;

2) Jaminan kecelakaan kerja;

3) Jaminan kematian;dan

4) Bantuanhukum.

d) Kode Etik dan Perilaku ASN


Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku.
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
pegawai ASN:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritastinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dandisiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpatekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-
undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkutkebijakan;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, danefisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakantugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk oranglain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin PegawaiASN.
6. PelayananPublik

Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan


umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara
pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang,masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,dan unsur ketiga,
adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik

a. Partisipatif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang


dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasihasilnya;
b. Transparan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses
bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti:
persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga
harus diberi akses yang sebesarbesarnya untuk mempertanyakan
dan menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak puas
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah;
c. Responsif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur,
dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat,
birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat
yang menduduki posisi sebagaiagen;
d. Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warganegara, seperti: status sosial,pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan
sejenisnya;
e. Mudah dan Murah. Penyelenggaraan pelayanan publik dimana
masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar
fee untuk memperoleh ayanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang
dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah
dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga
negara. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandatkonstitusi;
f. Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk
melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan- tujuan
strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga
kerja yang sedikit, dan biaya yangmurah;
g. Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah
dilihat, gampang ditemukan, danlain- lain.) dan dapat dijangkau
dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanantersebut.
h. Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh
warga negara melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu
semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggung-jawabkan secaraterbukakepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi secara
vertikal) akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media
publik baik cetak maupun elektronik. Mekanisme pertanggung
jawaban yang demikian sering disebut sebagai socialaccountability.
i. Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan
oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang
penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang
dilakukan oleh warga negara yang lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pelayanan publik harusdapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok.
E. IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS DAMPAK

Tabel. 2.2 Identifikasi isu berdasarkan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan

No Tugas Fungsi Kondisi Sekarang Kondisi Yang Identifikasi Masalah


Yang Diharapkan
Bermasalah
1 Melakukan Tidak terlaksananya Kurangnya
Dokumentasi terdokemtasinya pendokumentasian kepatuhan perawat
Tindakan tindakan asuhan dalam
Keperawatan keperawatan keperawatan di pendokumentasian
dengan baik ruang unit gawat tindakan
karena perawat darurat keperawatan di
tidak patuh dalam ruang ugd
mengisi lembar Puskesmas
status pasien di Lakansai
ruang ugd Kabupaten Buton
puskesmas Utara
lakansai
kabupaten buton
utara
2 Melaksanakan Kurangnya pasien Pasien dapat Kurangnya
Fungsi tentang system memahami pemahaman pasien
Pengarahan rujukan dan rujuk tentang system tentang alur system
Pelaksanaan balik pasien BPJS sitem rujukan dan rujukan BPJS
Pelayanan karena kurangnya rujuk balik pasien
sosialisasi dari BPJS
petugas kesehatan
maupun pihak
BPJS

3 Melaksanakan Sebagian perawat Kurangnya


Fungsi kurang patuh kepatuhan perawat
Pelaksanaan menerapkan 6 dalam menerapkan
Pelayanan langkah cuci 6 langkah cuci
Keperawatan tangan sebelum tangan.sebelum dan
dan sesudah sesudah melakukan
melakukan tindakan
tindakan keperawatan
keperawatan

2.3 Tabel Identifikasi Isu Melalui Metode USG


1. USG (Urgancy,seriosnass, Growt)
Kriteria
No Masalah Total Peringkat
U (1-5) S (1-5) G (1-5)
1 Kurangnya kepatuhan
perawat dalam
5 5 5 15 1
pendokumentasian
tindakan keperawatan
2 Kurangnya pemahaman
pasien tentang alur 4 3 3 10 3
system rujukan BPJS
3 Kurangnya kepatuhan
perawat dalam
menerapkan 6 langkah
5 4 3 12 2
cuci tangan.sebelum dan
sesudah melakukan
tindakan keperawatan

3.2 Analisis Dampak Isu

Penetapan isu menggunakan metode USG, sehingga muncul permasalahan


Kurangnya Kepatuhan Perawat Dalam Pendokumentasian Tindakan Keperawatan,
dampak yang akan terjadi jika isu atau masalah tidak di selesaikan yaitu :
1. Menurunnya mutu layananan keperawatan
2. Terjadinya kesalahan dalam proses keperawtan baik dari pengkajian,
penetapan diangnosa keperawatan maupun diagnose medis, rencana
tindakan keperawatan, maupun dalam penentuan implementasi keperawatan.
3. Tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti yang sah di mata hukum apabila terjadi
masalah yang tidak di inginkan dalam proses tindakan.
2.4. RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja : Puskesmas Lakansai


B. Isu yang di Angkat : Kurangnya Kepatuhan Perawat Dalam Pendokumentasian Tindakan
Keperawatan
C. Gagasan pemecahan Isu : Peningkatan Kepatuhan Perawat Melalui Pembuatan SOP Dokumentasi
Keperawatan
D. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Kepatuhan Perawat Dalam Mendokumentasikan Tindakan
Keperawatn di ruang IGD Puskemas Lakansai Kabupaten Buton Utara

N
o Tahapan Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Kegiatan Output/ hasil
kegiatan mata pelatihan visi dan misi organisasi

1 1. Melakukan 1. Konsultasi Arahan dan • Akuntabilitas Kegiatan ini mendukung Kegiatan ini sesuai
Pertemuan dengan petunujk Dalam berkonsultasi dan searah dengan misi dengan penguatan
dengan kepala kepala
dengan pimpinan puskesmas Nilai dasar di
kepala puskesmas puskesmas Puskesmas Lakansai
puskesmas atau mentor Menunjukan sikap Meningkatkan yaitu MIANO WARAKA
rencana
bertanggung jawab kemampuan dan “N” (Santun yaitu
aktualisasi
petugas berperilaku
terhadap rencana profesionalisme sumber
sopan dan santun saat
aktualisasi daya manusia bekerja)
Puskesmas Lakansai
• Nasionalisme
Dalam menyiapkan bahan
konsultasi dilakukan
dilakukan dengan penuh
semangat
• Etika Publik
Di dalam konsultasi
dengan pimpinan
menyampaikan maksud
dan tujuan dengan sopan
santun

• Komitmen Mutu
konsultasi dilakukan
dengan efektif dan
efisien

• Anti Korupsi
Menyampaikan dengan
jujur semua rencana
aktualisasi

2. Mecatat Tersedianya • Akuntabilitas


arahan bukti arahan Mencatat semua arahan
pimpinan dari pimpinan
dan masukan dari
( catatan)
pimpinan dengan penuh
tanggung guna
tercapainya kegiatan
aktualisasi
• Nasionalisme
Dalam meminta
bimbingan dan arahan
dilakukan oleh penulis
dengan penuh
penghormatan kepada
atasan

• Etika Publik
Dalam meminta
bimbingan dan arahan
telah dilakukan dengan
tulus dan penuh sopan
santun

• Komitmen Mutu
Dalam mendengarkan
pengarahan dan
bimbingan, penulis
melaksanakannya
dengan teliti dan cermat
serta mengunakan waktu
secara efisien dalam
mencatat arahan
pimpinan.
• Anti Korupsi
Dilakukan dengan jujur
sesuai dengan bimbingan
dan arahan
yang telah disampaikan

3. Meminta Adanya surat • Akuntabilitas


persetujuan pernyataan Meminta surat
dukungan dukungan
kegiatan persetujuan dengan
mentor
aktualisasi bertanggung jawab penuh

• Nasionalisme
Meminta surat
persetujuan pelaksanaan
kegiatan dengan baik

• Etika Publik
Meminta surat
persetujuan pelaksanaan
kegiatan dengan surat
dengan sopan

• Komitmen Mutu
dengan Adanya
persetujuan dukungan
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi menunjukkan
bahwa penulis
memperhatikan mutu,
kualitas dan sesuai
dengan prosedur.
• Anti Korupsi
Meminta surat
persetujuan pelaksanaan
kegiatan dengan jujur

2 2. membuat 1. Konsultasi Disetujui dan • Akuntabilitas Membuat SOP Membuat SOP


SOP dengan mendapatkan Dalam melakukan dokumentasi tindakan dokumentasi tindakan
Pendokum pimpinan dukungan sesuai dengan Nilai
entasian terkait SOP penuh konsultasi dengan keperawatan sesuai
dasar puskemas
tindakan yang akan di mentor,dilakukan dengan dengan misi puskemas Lakansai yaitu MIANO
keperawata buat
penuh tanggung jawb lakansai “Meningkatkan WARAKA “W” (petugas
n berkwalitas dalam
dengan memberikan pelayanan kesehatan
memberikan pelayanan
rencana, dan tujuan dari secara professional, kesehatan”)
kegiatan yang akan terpadu dan terjangkau
dilakukan sesuai yang oleh seluruh lapisan
telah rencakan masyarakat.
sebelumnya.
• Nasionalisme
Menggunkan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar salama
berkonsultasi dengan
pimpinan

• Etika Publik
Dalam konsultasi dengan
mentor dilakukan dengan
sikap yang sopan dan
santun .
• Komitmen Mutu
Materi yang disiapkan
dapat diuat dengan baik
dan dibuktikan secara
fisik, dan efisien

• Anti Korupsi
Dalam melakukan
konsultasi menerapkan
nilai-nilai kejujuran
2. Membuat Tersedianya Deskripsi Nilai-nilai dasar
rancanagn rancangan dalam pelaksanaan kegiatan
SOP SOP
• Akuntabilitas
Dalam menyusun
rancangan SOP di
lakukan dengan penuh
tanggung jawab.

• Nasionalisme
Menggunakan bahasa
yang baik dan benar
dalam pembuatan
materi.
• Etika Publik
Tekun saat menyiapkan
Materi sebagai bahan
dalam pembuatan SOP
• Komitmen Mutu
Inovatitif dalam bekerja,
berorientasi pada mutu
• Anti Korupsi
Materi SOP yang dibuat
dapat dipertanggung
jawabkan
3. Meminta Mendapatkan • Akuntabilitas
persetujuan persetujuan Penulis mendapatkan
SOP penggunaan
persetujuan pimpinan
SOP
untuk menerapkan SOP
yang telah dibuat dan di
laksanakan dengan penuh
tanggung jawab
• Nasionalisme
Dengan menerapkan
prinsip kerja sama yang
baik dalam melakukan
persetujaun dengan
pimpinan
• Etika Publik
Sopan dan terbuka
dengan pimpinan saat
meminta persetujuan
penggunaan SOP
• Komitmen Mutu
Efektif dalam melakukan
persetujuan

• Anti Korupsi
Menujukan SOP yang telah
selesai dibuat sehingga dapat
dipertanggung jawabkan

3 3. Melakukan 1. Membuat tersedianya • Akuntabilitas Sosialisasi tentang Penguatan nilai dalam


sosialisasi undangan undangan dan Dalam membuat surat SOP kegiatan rapat sesuai
dengan dan daftar daftar hadir
teman hadir undangan, dan daftar hadir pendokumentasian dengan nilai Puskesmas
sejawat penulis telah melakukan tindakan keperawatan Lakansai
(perawat)
dengan jelas dan diruang UGD
MIANO WARAKA “A”
bertanggung jawa Puskesmas Lakansai (Aktif, petugas berperan
• Nasionalisme yakni terkandung aktif dalam upaya
peningkatan mutu
Dalam penulisan dalam misi puskesmas
pelayanan puskesmas
undangan menggunakan Lakansai
bahasa indonesia yang “meningkatkan
baik dan benar kemampuan dan
profesionalisme SDM
• Etika Publik
Puskesmas Lakansai “
Dalam tahapan ini penulis
sehingga dapat
menyiapkan surat
menghasilkan Sumber
undangan, daftar hadir dan
Daya Manusia
sosialisasi dengan cermat.
Kesehatan yang
• Komitmen Mutu kompeten dan
Penulis menyusun surat profesional dibidangnya
sesuai prosedur penulisa
surat yang benar

• Anti Korupsi
Materi yang disiapkan
sesuai dengan kegiatan
yangdilaksanakan
merupakan bentuk
kejujuran penulis

2. menyebarka Tersebarnya • Akuntabilitas


n undangan undangan Penulis menyebarkan
ke peserta kepada
kegiatan undangan kepada masing
masing
perawat masing peserta dilakukan
dengan penuh rasa
tanggung jawab dan jelas
tujuannya

• Nasionalisme
Undangan disebarkan
dengan amanah dan tepat
waktu sebelum
pelaksanaan kegaiatan
• Etika Publik
tetap menjaga etika
dengan menggunakan
bahasa yang sopan saat
penulis menyerahkan
undangan

• Komitmen Mutu
Isi undangan jelas sesuai
dengan apa yang akan
dilakukan
• Anti Korupsi
Menyebar undangan ke
peserta sesuai denga
jumlah peserta

3. sosialisasi Terlaksananya
penerapan kegiatan • Akuntabilitas
SOP Sosialisasi Kegiatan sosialisasi
dokumentasi SOP dilaksanakan dengan
keperawatan Pendokument
Penuh tanggung
asia n Asuhan
Keperawatan jawab,menyampaikan
materi sosialisasi dengan
jujur dan benar

• Nasionalisme
menggunakan bahasa yang
mudah dipahamidan
menghormati pendapat
oranglain saat dilakukan
sosialisasi.
• Etika Publik
materi disampaikan dengan
sopan dan menghormati
audiens sebagai teman
sejawat
• Komitmen Mutu
Sosialisasi dilakukan
dengan efisiensi dan
efektifitas sehingga tujuan
kegiatan dapat tercapai

• Anti Korupsi
Dilaksanakan dengan
Jujur,Kerja keras dan tepat
waktu sesuai yang telah
ditentukan
4. membuat Tersedianya • Akuntabilitas
catatan hasil notulen hasil Hasil rapat di tulis dengan
rapat rapat
transparan sesuai isi rapat
• Nasionalisme
Hasil rapat di tulis sebagai
bentuk hasil musyawarah
dalam rapat
• Etika Publik
Jujur dalam
mendesripsikan hasil rapat
• Komitmen Mutu
Hasil notulen dapat di
jadikan sebagai perbaikan
dalam memberikan
pelayanan kedepannya
• Anti Korupsi
Bertanggung jawab
terhadap isi notulen
4 Melakukan 1. Meminta izin mendapat izin Dengan menerapkan Nilai MIANO WARAKA
kepada • Akuntabilitas
evaluasi dari pihak nilai-nilai Dasar ASN yang terkandung dalam
terhadap pihak rekam rekam medic Meminta izin terlebih
medic dalam melaksanakan kegiatan ini adalah “ M
perawat yang dahulu kepada pihak
bertugas pelayanan kesehatan dan I (M = aMah,
rekam medic sebagai
maka saya telah petugas melaksanakan
bentuk tanggung jawab
berkontribusi terhadap tugas dengan sebaik-
kegiatan pencapaian visi dan baiknya)
misi Puskesmas
• Nasionalisme I = profesIonal,
Lakansi dan Kegiatan
Meminta izin kepada melaksanakan tugas
evaluasi terhadap
pihak rekam medic sesuai fungsi
perawat yang bertugas
adalah bentuk kerja
sejalan dengan misi
sama antara dua unit,
puskesmas lakansai
rekam medic dan UGD
“meningkatkan
• Etika Publik pelayanan kesehatan
Menyampaikan maksud secara professional,
dan tujuan dengan terpadu dan terjangkau
sopan oleh seluruh lapisan
masyarakat
• Komitmen Mutu
Terwujudnya respon
yang baik dari pihak
rekam medic

• Anti Korupsi
Jujur menyampaikan
maksud dan tujuan

2. Mengumpulk tersedianya • Akuntabilitas


an data status pasien Dalam melakukan
status pasien
pengumpulan data pasien
di rekam medic penulis
konsisten pada status
pasien di UGD

• Nasionalisme
Dalam mengumpulkan
status pasien penulis
kerja sama dengan
petugas rekam medic

• Etika Publik
penulis senantiasa sopan
dan ramah dengan
petugas rekam medic

• Komitmen Mutu
Tersedianya buku rekam
medic pasien yang
dibutuhkan
• Anti Korupsi
Mengumpulkan status
pasien sesuai yang di
butuhkan

3. Mencatat Adanya • Akuntabilitas


perbandinga peningkatan
cara kepatuhan Mencatat perbandingan
pendokument dalam cara pendokumentasian
asian
tindakan pendokument tindakan keperawatan
keperawatan asian tindakan sesuai dengan
sebelum dan keperawatan
sesudah di dokumentasi yang ada di
terapkannya status pasien
SOP
• Nasionalisme
Mengerjakan pencatatan
dengan penuh tanggung
jawab
• Etika Publik
Terjalin keterbukaan antara
penulis dan perawat yang lain
• Komitmen Mutu
Mencatatat perbandingan
sebelum dan sesudah
penerapan SOP dapat
meningkatkan mutu
pelayanan
• Anti Korupsi
Jujur dalam melakukan
pencatatan sesuai denga
status pasien
2.5 Jadwal Kegiatan

Bulan/ Minggu
no kegiatan september oktober keterangan
1 2 3 4 1 2
1 Melakukan Pertemuan dengan kepala
puskesmas rencana aktualissi
2 membuat SOP Pendokumentasian tindakan
keperawatan

3 Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat


(perawat)
4 Melakukan evaluasi terhadap perawat yang
bertugas
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi

Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ANEKA kemungkinan dapat terjadi


kendala pada rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, sehingga rancangan
kegiatan aktualisasi tidak dapat direalisasikan secara optimal. Oleh karena itu, perlu
adanya antisipasi untuk menghadapi potensi kendala yang mungkin saja terjadi,
sehingga dampak negatif dapat diminimalisir. Namun, sebagai ASN yang memiliki
tanggungjawab dan komitmen yang tinggi harus dapat mengambil langkah alternative
untuk dapat mengantisipasinya agar kegiatan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Berikut ini disajikan kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan kegiatan
aktualisasi dan antisipasi yang diambil oleh penulis untuk mengatasinya.

Table 3.1 upaya antisipasi yang dilakukan untuk menghadapi kendala

No Kegiatan / tahapan kegiatan Kendala yang didapat Upaya antisipasi

Melaksanakan pertemuan Pimpinanan/ mentor tidak Membuat janji dengan


1 dengan kepala puskesmas / berada di tempat saat akan pimpinan / mentor terkait
mentor terkait rancangan melapor waktu dan kesiapan untuk
aktualisasi melakukan petemuan

Membuat SOP

2 pendokumentasian
Penomoran SOP dan SK Konsultasi dengan KTU
Tindakan keperawatan
yang tidak teratur

Meminta dan membantu


Melakukan evaluasi Buku rekam medis pasien pihak rekam medic
3 terhadap perawat yang tidak tersusun sesuai nomor mengumpulkan dan
bertugas dan tertumpuk menyusun buku rekam
medic pasien
B. Hasil Aktualisasi

Berdasarkan hasil aktualisasi dari tanggal 01 September sampai denga 01


Oktober 2020 yang dilaksanakan di Puskesmas Lakansai Kabupaten Buton Utara yang
terdiri dari 4 rincian kegiatan, dengan rincian capaian kegiatan di tampilakan dalam
table sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

No Kegiat
KontribusiOutput/Ha Kontribusi an
Nama Tahapan Output/Hasil sil Output/HasilKegiata Penguatan Nilai Subtit
waktu
Kegiatan Kegiatan Kegiatan KegiatanterhadapPen nterhadapVISI/MISI organisasi usi /
guatan NDS Organisasi Tamb
ahan

1 Melakukan 1. Konsultasi 1/9/ Arahan dan • Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan petunujk Dalam mendukung dan sesuai dengan
Pertemuan 2020
kepala kepala
dengan puskesmas berkonsultasi searah dengan misi penguatan
puskesmas
atau dengan pimpinan puskesmas Nilai dasar di
kepala
mentor
Menunjukan sikap Meningkatkan Puskesmas
puskesmas
bertanggung jawab kemampuan dan Lakansai yaitu
rencana
terhadap rencana profesionalisme MIANO WARAKA
aktualissi
aktualisasi sumber daya manusia “N” (Santun yaitu
Puskesmas Lakansai petugas
• Nasionalisme
berperilaku sopan
Dalam menyiapkan
dan santun saat
bahan konsultasi
bekerja)
dilakukan dilakukan
dengan penuh
semangat
• Etika Publik
Di dalam
konsultasi dengan
pimpinan
menyampaikan
maksud dan tujuan
dengan sopan
santun

• Komitmen Mutu
konsultasi
dilakukan dengan
efektif dan efisien

• Anti Korupsi
Menyampaikan
dengan jujur
semua rencana
aktualisasi

2. Mecatat 1/09/ Tersedianya • Akuntabilitas


arahan bukti arahan Mencatat semua
pimpinan 2020
dari pimpinan
arahan dan
( catatan)
masukan dari
pimpinan dengan
penuh tanggung
guna tercapainya
kegiatan
aktualisasi

• Nasionalisme
Dalam meminta
bimbingan dan
arahan dilakukan
oleh penulis
dengan penuh
penghormatan
kepada atasan

• Etika Publik
Dalam meminta
bimbingan dan
arahan telah
dilakukan dengan
tulus dan penuh
sopan santun

• Komitmen Mutu
Dalam
mendengarkan
pengarahan dan
bimbingan, penulis
melaksanakannya
dengan teliti dan
cermat serta
mengunakan
waktu secara
efisien dalam
mencatat arahan
pimpinan.

• Anti Korupsi
Dilakukan dengan
jujur sesuai dengan
bimbingan dan
arahan
yang telah
disampaikan

3. Meminta 01/0 Adanya surat • Akuntabilitas


persetujua 9/ pernyataan Meminta surat
n dukungan
dukungan 2020 persetujuan dengan
mentor
kegiatan bertanggung jawab
aktualisasi
penuh

• Nasionalisme
Meminta surat
persetujuan
pelaksanaan
kegiatan dengan
baik

• Etika Publik
Meminta surat
persetujuan
pelaksanaan
kegiatan dengan
surat dengan sopan

• Komitmen Mutu
dengan Adanya
persetujuan
dukungan
pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
menunjukkan
bahwa penulis
memperhatikan
mutu, kualitas dan
sesuai dengan
prosedur.
• Anti Korupsi
Meminta surat
persetujuan
pelaksanaan
kegiatan dengan
jujur

2 membuat 1. Konsultasi 3/9/ Disetujui dan • Akuntabilitas Membuat SOP Membuat SOP
SOP dengan mendapatkan Dalam melakukan dokumentasi dokumentasi
pimpinan 2020
Pendokume dukungan
terkait SOP konsultasi dengan tindakan tindakan sesuai
ntasian penuh
tindakan yang akan mentor,dilakukan keperawatan sesuai dengan Nilai dasar
keperawata di buat
dengan penuh dengan misi puskemas
n tanggung jawb puskemas lakansai Lakansai yaitu
dengan “Meningkatkan MIANO WARAKA
memberikan pelayanan kesehatan “W” (petugas
rencana, dan tujuan secara professional, berkwalitas dalam
dari kegiatan yang terpadu dan memberikan
akan dilakukan terjangkau oleh pelayanan
sesuai yang telah seluruh lapisan kesehatan”)
rencakan masyarakat.
sebelumnya.
• Nasionalisme
Menggunkan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar
salama
berkonsultasi
dengan pimpinan

• Etika Publik
Dalam konsultasi
dengan mentor
dilakukan dengan
sikap yang sopan
dan santun .
• Komitmen Mutu
Materi yang
disiapkan dapat
diuat dengan baik
dan dibuktikan
secara fisik, dan
efisien

• Anti Korupsi
Dalam melakukan
konsultasi
menerapkan nilai-
nilai kejujuran

2. Membuat 3/09/ Deskripsi Nilai-nilai


rancanagn 2020 dasar dalam
SOP Tersedianya
rancangan pelaksanaan kegiatan
SOP • Akuntabilitas
Dalam menyusun
rancangan SOP di
lakukan dengan
penuh tanggung
jawab.

• Nasionalisme
Menggunakan
bahasa yang baik
dan benar dalam
pembuatan materi.
• Etika Publik
Tekun saat
menyiapkan Materi
sebagai bahan
dalam pembuatan
SOP
• Komitmen Mutu
Inovatitif dalam
bekerja,
berorientasi pada
mutu
• Anti Korupsi
Materi SOP yang
dibuat dapat
dipertanggung
jawabkan

3. Meminta 04/9/ Mendapatkan • Akuntabilitas


persetujuan persetujuan Penulis
SOP yang 2020
penggunaan
telah dibuat mendapatkan
SOP
kepada persetujuan
pimpinan
pimpinan untuk
menerapkan SOP
yang telah dibuat
dan di laksanakan
dengan penuh
tanggung jawab
• Nasionalisme
Dengan
menerapkan prinsip
kerja sama yang
baik dalam
melakukan
persetujaun dengan
pimpinan

• Etika Publik
Sopan dan terbuka
dengan pimpinan
saat meminta
persetujuan
penggunaan SOP

• Komitmen Mutu
Efektif dalam
melakukan
persetujuan

• Anti Korupsi
Menujukan SOP
yang telah selesai
dibuat sehingga
dapat dipertanggung
jawabkan

3 Melakukan 1. Membuat 5/09/ tersedianya • Akuntabilitas Manfaat terhadap Penguatan nilai


sosialisasi undangan undangan Dalam membuat Pencapaian Visi- dalam kegiatan
dengan dan daftar 2020 dan daftar
hadir surat undangan, dan Misi Organisasi: rapat sesuai
teman hadir
sejawat daftar hadir penulis Dengan dengan nilai
(perawat) telah melakukan terlaksananya Puskesmas
dengan jelas dan Sosialisasi tentang Lakansai
bertanggung jawa SOP
MIANO WARAKA
• Nasionalisme pendokumentasian
“A” (Aktif, petugas
Dalam penulisan tindakan
berperan aktif
undangan keperawatan
dalam upaya
menggunakan diruang UGD
peningkatan mutu
bahasa indonesia Puskesmas
pelayanan
yang baik dan benar Lakansai yakni
puskesmas)
terkandung dalam
• Etika Publik
misi puskesmas
Dalam tahapan ini
Lakansai “
penulis menyiapkan
meningkatkan
surat undangan,
kemampuan dan
daftar hadir dan
profesionalisme
sosialisasi dengan
SDM Puskesmas
cermat.
Lakansai “
• Komitmen Mutu
sehingga dapat
Penulis menyusun
menghasilkan
surat sesuai
Sumber Daya
prosedur penulisa
Manusia Kesehatan
surat yang benar
yang kompeten dan
• Anti Korupsi profesional
Materi yang
disiapkan sesuai dibidangnya
dengan kegiatan
yangdilaksanakan
merupakan bentuk
kejujuran penulis

2. menyebark 5/09/ Tersebarnya • Akuntabilitas


an undangan Penulis
undangan 2020
kepada
ke peserta menyebarkan
masing
kegiatan perawat undangan kepada
masing masing
peserta dilakukan
dengan penuh rasa
tanggung jawab dan
jelas tujuannya

• Nasionalisme
Undangan
disebarkan dengan
amanah dan tepat
waktu sebelum
pelaksanaan
kegaiatan
• Etika Publik
tetap menjaga etika
dengan
menggunakan
bahasa yang sopan
saat penulis
menyerahkan
undangan

• Komitmen Mutu
Isi undangan jelas
sesuai dengan apa
yang akan dilakukan
• Anti Korupsi
Menyebar
undangan ke
peserta sesuai
denga jumlah
peserta

3. sosialisasi 8/09/ Terlaksanany • Akuntabilitas


penerapan a kegiatan Kegiatan sosialisasi
SOP 2020
Sosialisasi
dokumenta dilaksanakan dengan
SOP
sikeperawa Pendokument Penuh tanggung
tan
asia n jawab,menyampaika
Asuhan n materi sosialisasi
Keperawatan
dengan jujur dan
benar

• Nasionalisme
menggunakan
bahasa yang mudah
dipahamidan
menghormati
pendapat oranglain
saat dilakukan
sosialisasi.

• Etika Publik
materi disampaikan
dengan sopan dan
menghormati audiens
sebagai teman
sejawat
• Komitmen Mutu
Sosialisasi dilakukan
dengan efisiensi dan
efektifitas sehingga
tujuan kegiatan dapat
tercapai
• Anti Korupsi
Dilaksanakan dengan
Jujur,Kerja keras dan
tepat waktu sesuai
yang telah ditentukan

4. membuat 8/09/ Tersedianya • Akuntabilitas


catatan notulen hasil Hasil rapat di tulis
hasil rapat 2020
rapat
dengan transparan
sesuai isi rapat

• Nasionalisme
Hasil rapat di tulis
sebagai bentuk hasil
musyawarah dalam
rapat
• Etika Publik
Jujur dalam
mendesripsikan hasil
rapat
• Komitmen Mutu
Hasil notulen dapat
di jadikan sebagai
perbaikan dalam
memberikan
pelayanan
kedepannya
• Anti Korupsi
Bertanggung jawab
terhadap isi notulen

4. Melakukan 1. Meminta 30/9/ mendapat • Akuntabilitas Dengan menerapkan Nilai MIANO


evaluasi izin izin dari pihak Meminta izin nilai-nilai Dasar ASN WARAKA yang
kepada 2020
terhadap rekam medic
pihak terlebih dahulu dalam melaksanakan terkandung dalam
perawat
yang rekam kepada pihak pelayanan kesehatan kegiatan ini
medic
bertugas rekam medic maka saya telah adalah “ M dan I
sebagai bentuk berkontribusi (M = aMah,
tanggung jawab terhadap pencapaian petugas
kegiatan visi dan misi melaksanakan
Puskesmas Lakansi tugas dengan
• Nasionalisme
dan Kegiatan sebaik-baiknya)
Meminta izin
evaluasi terhadap
kepada pihak I = profesIonal,
perawat yang
rekam medic melaksanakan
bertugas sejalan
adalah bentuk tugas sesuai
dengan misi
kerja sama antara fungsi
puskesmas lakansai
dua unit, rekam
medic dan UGD “meningkatkan
pelayanan kesehatan
• Etika Publik
secara professional,
Menyampaikan
terpadu dan
maksud dan
terjangkau oleh
tujuan dengan
seluruh lapisan
sopan
masyarakat
• Komitmen Mutu
Terwujudnya
respon yang baik
dari pihak rekam
medic

• Anti Korupsi
jujur
menyampaikan
maksud dan tujuan

2. Mengumpu 30/9/ tersedianya • Akuntabilitas


lkan data 2020 status pasien Dalam melakukan
status
pasien pengumpulan data
pasien di rekam
medic penulis
konsisten pada
status pasien di
UGD

• Nasionalisme
Dalam
mengumpulkan
status pasien
penulis kerja sama
dengan petugas
rekam medic

• Etika Publik
penulis senantiasa
sopan dan ramah
dengan petugas
rekam medic

• Komitmen Mutu
Tersedianya buku
rekam medic pasien
yang dibutuhkan
• Anti Korupsi
Mengumpulkan
status pasien sesuai
yang di butuhkan
3. Mencatat 1/10/ Adanya • Akuntabilitas
perbanding 2020 peningkatan Mencatat
a cara kepatuhan
pendokume perbandingan cara
dalam
ntasian pendokument pendokumentasian
tindakan asian tindakan
keperawata
tindakan keperawatan sesuai
n sebelum
keperawatan
dan dengan dokumentasi
sesudah di
terapkannya yang ada di status
SOP pasien

• Nasionalisme
Mengerjakan
pencatatan dengan
penuh tanggung
jawab
• Etika Publik
Terjalin keterbukaan
antara penulis dan
perawat yang lain
• Komitmen Mutu
Mencatatat
perbandingan
sebelum dan
sesudah penerapan
SOP dapat
meningkatkan mutu
pelayanan
• Anti Korupsi
Jujur dalam
melakukan
pencatatan sesuai
denga status pasien
Tabel. 3.3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Judul Kegiatan No. 1 Melalukan Pertemuan Dengan Kepala Puskesmas Terkait


Rencana Aktualisasi

Tanggal pelaksanaan Selasa, 01 September 2020

DaftarLampiran Bukti 1. Lampiran : surat pernyataan dukungan dari mentor


2. Lampiran : arahan dan petunjuk mentor
Kegiatan/Evidence
3. Dokumentasi saat melakukan pertemuan dengan mentor
untuk meminta dukungan
Deskripsi kegiatan Sebelum penulis melakukan konsultasi kepada pimpinan, terlebih
dahulu menyiapkan rancangan aktualisasi yang akan di
perlihatkan kepada pimpinan dan menyiapkan bahan konsultasi
yang akan disampaikan kepada pimpinan berupa rancangan
kegiatan yang telah disetujui pada saat seminar. Kemudian
mengatur jadwal pertemuan dengan pimpinan untuk meminta
arahkan dan masukan selama proses aktualisasi berlangsung.

Tahap kegiatan 1 Konsultasi dengan kepala puskesmas / mentor

Waktu : 01 September 2020

Output hasil : adanya arahan dan petunjuk dari kepala


puskesmas

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Dalam berkonsultasi dengan pimpinan Menunjukan sikap
bertanggung jawab terhadap rencana aktualisasi

• Nasionalisme
Dalam menyiapkan bahan konsultasi dilakukan dilakukan
dengan penuh semangat
• Etika Publik
Di dalam konsultasi dengan pimpinan menyampaikan
maksud dan tujuan dengan sopan santun

• Komitmen Mutu
konsultasi dilakukan dengan efektif dan efisien
• Anti Korupsi
Menyampaikan dengan jujur semua rencana aktualisasi

Tahap kegiatan 2 Mencatatat arahan pimpinan

Waktu : 01 September 2020

Output hasil : tersedianya bukti arahan dari pimpinan

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Mencatat semua arahan dan masukan dari pimpinan dengan
penuh tanggung guna tercapainya kegiatan aktualisasi

• Nasionalisme
Dalam meminta bimbingan dan arahan dilakukan oleh
penulis dengan penuh penghormatan kepada atasan

• Etika Publik
Dalam meminta bimbingan dan arahan telah dilakukan
dengan tulus dan penuh sopan santun

• Komitmen Mutu
Dalam mendengarkan pengarahan dan bimbingan, penulis
melaksanakannya dengan teliti dan cermat serta
mengunakan waktu secara efisien dalam mencatat arahan
pimpinan.

• Anti Korupsi
Dilakukan dengan jujur sesuai dengan bimbingan dan arahan
yang telah disampaikan

Tahap kegiatan 3 Meminta persetujuan dukungan kegiatan aktualisasi

Waktu : 01 September 2020

Output hasil : adanya surat pernyataan dukungan mentor

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Meminta surat persetujuan dengan bertanggung jawab penuh
• Nasionalisme
Meminta surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan baik

• Etika Publik
Meminta surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan
surat dengan sopan

• Komitmen Mutu
dengan Adanya persetujuan dukungan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi menunjukkan bahwa penulis memperhatikan mutu,
kualitas dan sesuai dengan prosedur.
• Anti Korupsi
Meminta surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan
jujur

Manfaat kegiatan Kegiatan ini mendukung dan searah dengan misi puskesmas
terhadap pencapaian Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya
visi, misi dan tugas manusia Puskesmas Lakansai
organisasi

Kontibusi Kegiatan ini sesuai dengan penguatan


Nilai dasar di Puskesmas Lakansai yaitu MIANO WARAKA “N”
terhadap
(Santun yaitu petugas berperilaku sopan dan santun saat
Penguatan Nilai bekerja)

Nilai Organisasi

Analisis dampak 1. Dampak Positif:

• Terhadap Unit Kerja; Terciptanya komunikasi yang baik


dan profesional antara staf dan pimpinan dalam
mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan
memuaskan masyarakat.

• Terhadap Instansi; Menghasilkan ASN yang berkualitas


sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
pemerintah.
• Terhadap Masyarakat/siswa; Berkonsultasi dengan
menerapkan nilai-nilai aneka dapat menghasilkan
keputusan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan
kepada masyarakat
2. dampak negative
• Terhadap Unit Kerja; Jika komunikasi tidak baik dan tidak
profesional antara staf dan pimpinan maka tidak akan
terwujud pelayanan publik yang profesional dan
memuaskan masyarakat.
• Terhadap Instansi; Jika komunikasi tidak baik dan tidak
profesional maka tidak akan menghasilkan ASN yang
berkualitas sehingga menurunkan mutu pelayanan dan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
• Terhadap Masyarakat/siswa; Berkonsultasi dengan tidak
menerapkan nilai-nilai aneka dapat menghasilkan
keputusan yang tidak dapat meningkatkan mutu
pelayanan kepada masyarakat
Lampiran dan bukti Gambar dokumentasi konsultasi dengan mentor
kegiatan
Gambar catatan arahan pimpinan

Gambar surat pernyataan dukungan mentor


Judul Kegiatan No. 2 Membuat Sop Pendokumentasian Tindakan Keperawatan

Tanggal pelaksanaan 3-4September 2020

DaftarLampiran Bukti 1. Lampiran : SOP


2. Foto kegiatan
Kegiatan/Evidence

Deskripsi kegiatan Sebelum menyusun SOP Penulis terlebih dahulu berkonsultasi


dengan pimpinan, kemudian penulis berkoordinasi dengan KTU
dan para staf terkait tata cara penulisan serta dasar dalam
membuat SOP yang baik dan benar, setelah SOP Selesai
kemudian penulis berkoordiasi kembali denga staf KTU untuk
penomoran dan pengarsipan SOP yang telah dibuat.

Tahap 1 Konsultasi dengan pimpinan tentang SOP yang akan dibuat

Waktu : Kamis, 3 September 2020

Output Hasil : disetujui dan mendapatkan dukungan penuh

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor,dilakukan
dengan penuh tanggung jawb dengan memberikan rencana,
dan tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan sesuai yang
telah rencakan sebelumnya.
• Nasionalisme
Menggunkan bahasa Indonesia yang baik dan benar salama
berkonsultasi dengan pimpinan

• Etika Publik
Dalam konsultasi dengan mentor dilakukan dengan sikap
yang sopan dan santun .
• Komitmen Mutu
Materi yang disiapkan dapat diuat dengan baik dan dibuktikan
secara fisik, dan efisien

• Anti Korupsi
Dalam melakukan konsultasi menerapkan nilai-nilai kejujuran
Tahap 2 Membuat rancangan SOP

Waktu : Kamis, 3 September 2020

Output hasil : tersedianya rancangan SOP

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Dalam menyusun rancangan SOP di lakukan dengan penuh
tanggung jawab.

• Nasionalisme
Menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam
pembuatan materi.
• Etika Publik
Tekun saat menyiapkan Materi sebagai bahan dalam
pembuatan SOP
• Komitmen Mutu
Inovatitif dalam bekerja, berorientasi pada mutu
• Anti Korupsi
Materi SOP yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan

Tahapan 3 Meminta persetujuan SOP yang telah dibuat kepada


pimpinan

Waktu : sabtu, 5 September 2020

Output hasil : mendapatkan persetujuan penggunaan SOP

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Penulis mendapatkan persetujuan pimpinan untuk
menerapkan SOP yang telah dibuat dan di laksanakan dengan
penuh tanggung jawab
• Nasionalisme
Dengan menerapkan prinsip kerja sama yang baik dalam
melakukan persetujaun dengan pimpinan
• Etika Publik
Sopan dan terbuka dengan pimpinan saat meminta
persetujuan penggunaan SOP

• Komitmen Mutu
Efektif dalam melakukan persetujuan

• Anti Korupsi
Menujukan SOP yang telah selesai dibuat sehingga dapat
dipertanggung jawabkan

Manfaat kegiatan Membuat SOP dokumentasi tindakan keperawatan sesuai


terhadap pencapaian dengan misi puskemas lakansai “Meningkatkan pelayanan
visi, misi dan tugas kesehatan secara professional, terpadu dan terjangkau oleh
organisasi seluruh lapisan masyarakat.

Kontibusi Membuat SOP dokumentasi tindakan sesuai dengan Nilai dasar


puskemas Lakansai yaitu MIANO WARAKA “W” (petugas
terhadap
berkwalitas dalam memberikan pelayanan kesehatan”)
Penguatan Nilai

Nilai Organisasi

Analisis dampak Dampak Positif:


• Terhadap Unit Kerja; dapat menghasilkan SOP yang
bermutu dan menjadi acuan perawat dalam melakukan
tindakan
• Terhadap Instansi; Menghasilkan ASN yang berkualitas
dan bekerja sesuai SOP sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan
• Terhadap Masyarakat; Melakukan tindakan yang sesuai
dengan SOP dapat meningkatkan kinerja perawat dalam
memberikan pelayanan yang maksimal
2. Dampak Negatif;
• Terhadap Unit Kerja; Jika SOP tidak buat, maka tidak ada
acuan perawat dalam mendokumtasikan tindakan
keperawatan, sehingga tidak ada bukti kuat di mata
hokum jika ada tuntutan dari pihak pasien dan teluarga.
• Terhadap Instansi; Jika SOP tidak dibuat maka tidak
akan menghasilkan ASN/ tenaga yang berkualitas
sehingga menurunkan mutu pelayanan dan kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
• Terhadap Masyarakat/siswa; Jika melakukan tindakan
tanpa SOP maka dapat menurunkan kinerja perawat
dalam memberikan pelayanan sehingga tidak dapat
meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat

Dokumentasi Gambar. Konsultasi dengan pimpinan terkait pembuat SOP

Gamabar. Membuat rancanagn SOP


Gambar SOP yang telah dibuat
Gambar meminta persetujuan SOP yang telah dibuat

Judul Kegiatan No. 3 Melakukan Koordinasi Dengan Teman Sejawat (Perawat)

Tanggal pelaksanaan 05 sampai 08 September 2020

Dafta rLampiran Bukti Lampiran : undangan sosialisasi


Lampiran : daftar hadir
Kegiatan/Evidence
Foto kegiatan
Catatan/ notulen

Deskripsi kegiatan Kegiatan ini adalah melakukan Sosialisasi kepada teman sejawat
tentang SOP pendokumentasian tindakan keperawatan, sebelum
melaksanakan sosialisasi penulis terlebih dahulu membuat
undanga dan dafyar hadir sosialisai, kemudian menyebarkan
undangan sosialisasi, pada tahap sosialisasi penulis
memperkenalkan kepada peserta tentang SOP yang telah
penulis buat dan telah disetujui pimpinan, kemudian menjelaskan
cara pendokumentasian, tindakan-tindakan apa saja yag perlu di
dokumentasikan dan pentingnya pendokumentasian tindakan.
Didalam berlangsungnya kegiatan sosialisasi penulis
memberikan kesempatan kepada para peserta jika ada
tanggapan ataupun masukan. Sehingga dengan di terapakannya
dengan baik SOP yang telah disepakati, diharapakan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas Lakansai
Kabupaten Buton Utara.

Tahap 1 Membuat undangan dan daftar hadir

Waktu : Sabtu, 05 September

Output Hasil : tersedianya undangan dan daftar hadir

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Dalam membuat surat undangan, dan daftar hadir penulis
telah melakukan dengan jelas dan bertanggung jawa
• Nasionalisme
Dalam penulisan undangan menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar
• Etika Publik
Dalam tahapan ini penulis menyiapkan surat undangan, daftar
hadir dan sosialisasi dengan cermat.
• Komitmen Mutu
Penulis menyusun surat sesuai prosedur penulisa surat yang
benar
• Anti Korupsi
Materi yang disiapkan sesuai dengan kegiatan
yangdilaksanakan merupakan bentuk kejujuran penulis
Tahap 2 Menyebarkan undangan ke peserta kegiatan

Waktu : 5-7 September 2020

Output Hasil : tersebarnya undang kepada masing-masing


perawat

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Penulis menyebarkan undangan kepada masing masing
peserta dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab dan
jelas tujuannya
• Nasionalisme
Undangan disebarkan dengan amanah dan tepat waktu
sebelum pelaksanaan kegaiatan

• Etika Publik
tetap menjaga etika dengan menggunakan bahasa yang
sopan saat penulis menyerahkan undangan

• Komitmen Mutu
Isi undangan jelas sesuai dengan apa yang akan dilakukan
• Anti Korupsi
Menyebar undangan ke peserta sesuai denga jumlah peserta

Tahap 3 Sosialisasi penerapan SOP Pendokumentasian

Waktu : 08 September 2020

Output Hasil : terlaksananya kegiatan sosialisasi

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan deng an Penuh tanggung
jawab,menyampaikan materi sosialisasi dengan jujur dan
benar

• Nasionalisme
menggunakan bahasa yang mudah dipahamidan menghormati
pendapat oranglain saat dilakukan sosialisasi.
• Etika Publik
materi disampaikan dengan sopan dan menghormati audiens
sebagai teman sejawat
• Komitmen Mutu
Sosialisasi dilakukan dengan efisiensi dan efektifitas sehingga
tujuan kegiatan dapat tercapai
• Anti Korupsi
Dilaksanakan dengan Jujur,Kerja keras dan tepat waktu sesuai
yang telah ditentukan
Tahap 4 Membuat catatan hasil sosialisasi

Waktu : 08 September 2020

Output Hasil : tersedianya notulen hasil sosialisasi

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Hasil rapat di tulis dengan transparan sesuai isi rapat
• Nasionalisme
Hasil rapat di tulis sebagai bentuk hasil musyawarah dalam
rapat
• Etika Publik
Jujur dalam mendesripsikan hasil rapat
• Komitmen Mutu
Hasil notulen dapat di jadikan sebagai perbaikan dalam
memberikan pelayanan kedepannya
• Anti Korupsi
Bertanggung jawab terhadap isi notulen

Manfaat kegiatan 1. Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi: Dengan


terhadap pencapaian terlaksananya Sosialisasi tentang SOP pendokumentasian
visi, misi dan tugas tindakan keperawatan diruang UGD Puskesmas Lakansai
organisasi yakni terkandung dalam misi puskesmas Lakansai “
meningkatkan kemampuan dan profesionalisme SDM
Puskesmas Lakansai “
sehingga dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia
Kesehatan yang kompeten dan profesional dibidangnya

2. Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi: Pelaksanaan


kegiatan sosialisasi kepada perawat dapat meningkatkan
pengetahuan, pemahaman perawat tentang SOP
pendokumentasian asuhan keperawatan dalam memberikan
pelayanan kepada pasien
Kontibusi Penguatan nilai dalam kegiatan rapat sesuai dengan nilai
Puskesmas Lakansai
terhadap
MIANO WARAKA “A” (Aktif, petugas berperan aktif dalam upaya
Penguatan Nilai
Nilai Organisasi peningkatan mutu pelayanan puskesmas)

Analisis dampak 1. Dampak Positif:


• Terhadap Unit Kerja; Menghasilkan tenaga keperawatan
yang profesional dalam menjalankan asuhan keperawatan
yang profesional sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan.
• Terhadap Instansi; Menghasilkan ASN yang berkualitas
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
pemerintah.
• Terhadap Masyarakat/siswa; Melakukan tindakan yang
sesuai dengan SOP dapat meningkatkan kinerja perawat
dalam memberikan pelayanan yang dapat meningkatkan
mutu pelayanan kepada masyarakat.

2. Dampak Negatif;
• Terhadap Unit Kerja; Jika sosialisasi SOP tidak
dilaksanakan maka tidak akan menghasilkan tenaga
keperawatan yang profesional dalam menjalankan asuhan
keperawatan sehingga tidak dapat meningkatkan mutu
pelayanan .
• Terhadap Instansi; Jika sosialisasi SOP tidak
dilaksanakan maka tidak akan menghasilkan ASN yang
berkualitas sehingga menurunkan mutu pelayanan dan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
• Terhadap Masyarakat/siswa; Jika melakukan tindakan
yang tidak sesuai dengan SOP maka dapat menurunkan
kinerja perawat dalam memberikan pelayanan sehingga
tidak dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat.
Dokumentasi Gambar membuat undangan dan daftar hadir

Gambar undangan dan daftar hadir


Gambar. Menyebarkan undanga ke peserta

Gambar. Sosialisasi SOP


Gambar. Notulen rapat

Judul Kegiatan No. 4 Melakukan Evaluasi Terhadap Perawat Yang Bertugas

Tanggal pelaksanaan 30 agustus- 1 September 2020

DaftarLampiran Bukti 1. Lampiran : surat izin dari Kepala ruangan rekam medic
2. Foto rekam medic pasien
Kegiatan/Evidence
3. Status pasien
4. Foto kegiatan
Deskripsi kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kepatuhan
perawat daalm melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan SOP
Pendokumentasian tindakan keperawatan. Dalam melakukan
kegiatan penulis terlebih dahulu meminta izin ke pihak rekam
medic sebagai bentuk kerja sama antar unit p elayanan,
kemudian setelah mendapatkan izin penulis mengumpulkan satu
per satu buku rekam medic pasien UGD selama bulan Agustus
(sebelum adanya SOP) dan buku rekam medic pasien pada
bulan September (setelah adanya SOP) kemudian
membandingkan apakah ada peningkatan atau tidak ada.
Tahap kegiatan 1 Meminta izin kepada pihak rekam medik

Waktu :30 September 2020

Output Hasil : mendapatkan izin dari pihak rekam medik

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Meminta izin terlebih dahulu kepada pihak rekam medic
sebagai bentuk tanggung jawab kegiatan

• Nasionalisme
Meminta izin kepada pihak rekam medic adalah bentuk
kerja sama antara dua unit, rekam medic dan UGD

• Etika Publik
Menyampaikan maksud dan tujuan dengan sopan

• Komitmen Mutu
Terwujudnya respon yang baik dari pihak rekam medic

• Anti Korupsi
jujur menyampaikan maksud dan tujuan

Tahap kegiatan 2 Mengumpulkan data status pasien

Waktu :30 September 2020

Output Hasil : tersedianya status pasien

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Dalam melakukan pengumpulan data pasien di rekam medic
penulis konsisten pada status pasien di UGD

• Nasionalisme
Dalam mengumpulkan status pasien penulis kerja sama
dengan petugas rekam medic

• Etika Publik
penulis senantiasa sopan dan ramah dengan petugas rekam
medic
• Komitmen Mutu
Tersedianya buku rekam medic pasien yang dibutuhkan
• Anti Korupsi
Mengumpulkan status pasien sesuai yang di butuhkan

Tahap kegiatan 3 Mencatat perbandingan cara pendokumentasian sebelum


dan sesudah sosialisasi

Waktu :01 Oktober 2020

Output Hasil : terdokumentasinya dengan baik tindakan


keperawatan

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


• Akuntabilitas
Mencatat perbandingan cara pendokumentasian tindakan
keperawatan sesuai dengan dokumentasi yang ada di status
pasien
• Nasionalisme
Mengerjakan pencatatan dengan penuh tanggung jawab
• Etika Publik
Terjalin keterbukaan antara penulis dan perawat yang lain
• Komitmen Mutu
Mencatatat perbandingan sebelum dan sesudah penerapan
SOP dapat meningkatkan mutu pelayanan
• Anti Korupsi
Jujur dalam melakukan pencatatan sesuai denga status pasien

Manfaat kegiatan Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


terhadap pencapaian
Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
visi, misi dan tugas
melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
organisasi
berkontribusi terhadap pencapaian visi dan misi Puskesmas
Lakansi dan Kegiatan evaluasi terhadap perawat yang bertugas
sejalan dengan misi puskesmas lakansai “meningkatkan
pelayanan kesehatan secara professional, terpadu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:

Dengan dilakukannya kegiatan evaluasi sosialisasi dapat


bermanfaat terhadap petugas dalam mengevaluasi kinerja
sesuai dengan SOP yang berlaku maka secara langsung telah
mendukung peningkatan kinerja tugas dan fungsi perawat
Puskesmas Lakansai

Kontibusi Nilai MIANO WARAKA yang terkandung dalam kegiatan ini


adalah “ M dan I (M = aMah, petugas melaksanakan tugas
terhadap
dengan sebaik-baiknya)
Penguatan Nilai
I = profesIonal, melaksanakan tugas sesuai fungsi
Nilai Organisasi

Analisis dampak 1. Dampak Positif:


• Terhadap Unit Kerja; Menghasilkan tenaga keperawatan
yang profesional dalam menjalankan asuhan keperawatan
yang profesional sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan.
• Terhadap Instansi; Menghasilkan ASN yang berkualitas
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
pemerintah.
• Terhadap Masyarakat; Melakukan tindakan yang sesuai
dengan SOP dapat meningkatkan kinerja perawat dalam
memberikan pelayanan yang dapat meningkatkan mutu
pelayanan kepada masyarakat.
2. Dampak Negatif;
• Terhadap Unit Kerja; Jika evaluasi tidak dilaksanakan
maka tidak akan menghasilkan tenaga keperawatan
yangprofesional dalam menjalankan asuhan
keperawatansehingga tidak dapat meningkatkan mutu
pelayanan .
• Terhadap Instansi; Jika evaluasi tidak dilaksanakan maka
tidak akan menghasilkan ASN yang berkualitas sehingga
menuru nkan mutu pelayanan dan kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
• Terhadap Masyarakat; Jika melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan SOP maka dapat menurunkan
kinerja perawat dalam memberikan pelayanan sehingga
tidak dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat.

Dokumentasi Gambar. Meminta izin dan izin dari rekam medik

Gambar Surat izin dari rekam medik


Gambar. Memgumpulkan data status pasien

Status pasien yang terkumpul

Gambar. Memcatat perbandingan cara pendokumentasian


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan hasil sebagai berikut :

1. Melalui kegiatan aktualisasi ini dapat meningkatkan kepatuhan perawat dalam


melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan sesuai dengan SPO.

2. Dapat merubah kebiasaan teman-teman sejawat yang awalnya tidak patuh dalam
pengisian dan pencatatan pendokumentasian tindakan keperawatan yang sesuai
SPO dan disiplin melakukan prosedur sesuai SPO pendokumentasian tindakan
keperawatan, sehingga dapat meningkatkat mutu kualitas pelayanan.

B. SARAN

1. Perlu terus di lakukan sosialisasi tentang SPO pendokumentasian tindakan


keperawatan sehingga teman-teman sejawat bisa terus mengingat dan bisa
menerapkan prosedur pendokumentasian tindakan keperawatan ini sesuai SPO.

2. Perlu terus melakukan monitoring dan evaluasi sehingga dapat menilai tingkat
kepatuhan perawat dalam melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
(sesuai SPO)

C. RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


Karena keterbatasan waktu dalam proses habituasi, diharapkan setelah
proses aktualisasi kedepannya SOP yang telah di buat dapat di gunakan di semua
unit pelayanan terkait di Puskesmas Lakansai.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI. 2015.Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS. Jakarta: LAN RI

Lembaga Administrasi Negara RI. 2015.Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara RI. 2015.Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara RI. 2015.Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara RI. 2017.Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara RI. 2015.Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS. Jakarta: LAN RI

Lembaga Administrasi Negara RI. 2017.Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara RI. 2017.Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: LAN RI.

Permenpan RB Nomor 35 tahun 2019. Uraian tugas perawat terampil

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil


Negara.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pernyataan dukungan mentor


Lampiran 2. Arahan mentor
Lampiran 3. Undangan sosialisasi
Lampiran 4. Daftar hadir sosialisasi
Lampiran 5. SOP
Lampiran 6. Catatan hasil sosialisasi
Lampiran 7. Surat pernyataan aktualisasi
LAMPIRAN 8. Kelengkapan pendokumentasian tindakan keperawatan
Lampiran 9. Status pasien
Lampiran 10. Dokumentasi kegiatan

Melapor kepada pimpinan

Konsultasi pembuatan SOP


Membuat SOP

Persetujuan SOP
Membuat undangan dan daftar hadir

Menyebarkan undangan

Sosialisasi sop
Meminta izin kepada pihak rekam medic

Mengumpulkan status pasien

Anda mungkin juga menyukai