Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 7203341020
KELAS : PENDIDIKAN EKONOMI 1V-C
SOAL UTS
STRATEGI PEMBELAJARAN
PRODI PENDIDIKAN EKONOMI
JAWABAN:
1. Pada hakikatnya yang disebut komponen proses belajar mengajar adalah pengaruh,
bimbingan, arahan dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa agar menjadi
dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian yang utuh dan matang. Kepribadian yang
dimaksud adalah semua aspek yang ada sudah matang yaitu meliputi cipta, rasa dan
karsanya.
Bahan pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi yang berbentuk
pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan (langkah-langkah,
prosedur, keadaan, dan syarat-syarat tertentu), dan sikap (berisi pendapat, ide, saran,
atau tanggapan). Dalam isi pelajaran ini terlihat masing-masing jenis pelajaran sudah
pasti memerlukan strategi penyampaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam
menentukan strategi pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis bahan
pelajaran yang akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Media dapat berbentuk orang/guru, alat-alat elektronik, media cetak,
dan sebagainya. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah:
Menurut Prof.Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc. Ed, mengemukakan lima macam factor
yang mempengaruhi metode mengajar adalah sebagai berikut ;
a. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya
b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya
c. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya
d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya
e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda
a. Metode ceramah: guru memberikan uraian atau penjelasan kepada siswa pada waktu
tertentu (terbatas) dan tempat tertentu serta dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk
memberikan pengertian terhadap suatu masalah.
b. Metode diskusi: biasanya erat kaitannya dengan metode ceramah. Metode diskusi tidak
hanya percakapan atau debat biasa, akan tetapi disukusi timbul karena ada masalah yang
memerlukan jawaban atau pendapat yang bermacam-macam.
c. Metode demonstrasi: metode mengajar atau yang menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memberlihatkan bagaimana melakukan sesuatu
kepada siswa.
a. Tujuan Umum
1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam
mencapai tujuan yang diharapkan
2) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat
3) Menilai metode mengajar yang dipergunakan
b. Tujuan Khusus
1) Merangsang kegiatan siswa
2) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan
3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat
siswa yang bersangkutan
4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang
tua dan lembaga Pendidikan
5) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode mengajar
Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
b. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap
murid
c. Unutk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid
d. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar,
yang nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-
kesulitan belajar yang timbul.
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan
ke dalam 2 jenis, yaitu :
a. Tes
Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat
penguasaan materi pembelajaran
Tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas
Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual
b. Non Tes
Adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat dan motivasi.
Jenis-jenis non tes : Observasi, Wawancara, Studi Kasus, Skala Sikap
2. Model pembelajaran PBL (problem based learning) adalah sistem pembelajaran yang pada
masalah yang dihadapi siswa pada saat proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Ini berfungsi agar
siswa bisa mandiri dalam menemukan solusi berdasarkan masalah yang ada.
Dalam prosesnya, pembelajaran PBL atau dalam bahasa Indonesia berarti pembelajaran berbasis
masalah (PBM) akan memanfaatkan strategi yang lebih terstruktur untuk menemukan solusi dari
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Kesulitan memecahkan persoalan manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak
memiliki kepercayaan bahwa masalah tersebut bisa dipecahkan.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan persiapan agar model pembelajaran ini cukup
lama.
Jika tidak diberikan pemahaman dan alasan yang tepat kenapa mereka harus berupaya
untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.
3. Prosedur Pembelajaran
A. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan kegiatan
belajar secara efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap prainstruksional (tahap
pendahuluan atau awal pembelajaran). Upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan
kondisi awal pembelajaran yang baik di antaranya:
d. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis Pada hakikatnya suasana belajar yang
demokratis dapat dikondisikan melalui pendekatan proses belajar CBSA (Cara Belajar Siswa
aktif)
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam kegiatan apersepsi di antaranya:
b. Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi pelajaran yang akan
dibahas.
Jadi, kegiatan pra awal pembelajaran ini dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, dengan
cara mengecek kesiapan belajar siswa dan membuat suasana menarik terlebih dahulu agar
siswa semangat untuk mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan inti dalam pembelajaran sangat memegang peranan penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran maupun dalam membentuk kemampuan siswa yang telah ditetapkan.
Kegiatan inti dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh desain atau rencana pelajaran yang
dibuat guru. Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran sebelumnya perlu didesain
diidentifikasi oleh guru secara sistematis yang memungkinkan dapat dilaksanakan dalam
pembelajaran tersebut.
Langkah kegiatan inti yang perlu dilakukan dalam pembelajaran secara sistematis sebagai
berikut:
1. Memberitahukan tujuan atau garis besar materi dan kemampuan yang akan dipelajari.
2. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
Jadi, kegiatan ini berisi tentang materi pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa, di
kegiatan inilah proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup
pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut.
Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar siswa.
Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran yang harus dilakukan oleh
guru di antaranya:
Maka guru harus menyikapinya dengan siap menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan
zaman. Guru harus mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter
siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu
guru dalam proses pembelajaran ini. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media
daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.
Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang
ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai
dengan materi yang diajarkan. Walaupun dengan pembelajaran daring akan memberikan
kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus
mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada
materi dan metode belajar yang digunakan.