Anda di halaman 1dari 10

NAMA : EMPI AURA KANIA

NIM : 7203341020
KELAS : PENDIDIKAN EKONOMI 1V-C

SOAL UTS
STRATEGI PEMBELAJARAN
PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

1. Jelaskan komponen-komponen dari strategi belajar mengajar?


2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran PBL?
3. Jelaskan prosedur dari pembelajaran?
4. Bagaimana guru menyikapi sistem pembelajaran online sesuai dengan kajian strategi
pembelajaran?
SELAMAT UJIAN

JAWABAN:

1. Pada hakikatnya yang disebut komponen proses belajar mengajar adalah pengaruh,
bimbingan, arahan dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa agar menjadi
dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian yang utuh dan matang. Kepribadian yang
dimaksud adalah semua aspek yang ada sudah matang yaitu meliputi cipta, rasa dan
karsanya.

kita mengetahui bahwa ciri utama proses belajar-mengajar(pembelajaran) adalah inisiasi,


fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa. Ini menunjukkan adanya unsur
kesengajaan dari pihak luar individu yang melakukan proses belajar, dalam hal ini pendidik
secara perorangan atau secara kolektif dalam suatu sistem,merupakan ciri utama dari
pembelajaran. Selain itu, ciri lainnya adalah adanya interaksi yang sengaja diprogramkan.
Interaksi tersebut terjadi antara peserta didik yang belajar denganlingkungan belajarnya,
baik dengan pendidik, siswa lainnya, media, dan sumber belajar.Artinya dalam
pembelajaran terdapat hubungan yang keterkaitan antara komponen-komponen
pembelajaran yang terdiri dari guru, siswa, tujuan, materi, Kegiatan (pendekatanmengajar,
metode, materi, media) dan evaluasi.

komponen strategi pembelajaran atau belajar mengajar antara lain adalah:


1. Tujuan Pengajaran. Merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih strategi
belajar mengajar. Tujuan pengajaran yang berorientasi pada pembentukan sikap tentu
tidak dapat dicapai jika strategi belajar mengajar berorientasi pada dimensi kognitif.
2. Guru. Masing-masing guru dapat berbeda dalam pengalaman, pengetahuan, kemampuan
dalam menyajikan dan mengaturpelajaran, gaya mengajar, hingga pandangan hidup
ataupun wawasannya. Perbedaan ini tentunya mengakibatkan adanya perbedaan dalam
pemilihan strategi belajar mengajar yang akan digunakan dalam program pengajaran.
3. Peserta Didik. Di dalam kegiatan belajar-mengajar, peserta didik mempunyai latar
belakang yang tentunya berbeda-beda. Seperti pada aspek lingkungan sosial, lingkungan
budaya, gaya belajar, keadaan ekonomi, juga tingkat kecerdasan. Masing-masing aspek
tersebut berbeda-beda pada diri setiap peserta didik. Makin tinggi tingkat kemajemukan
masyarakat, makin besar pula perbedaan atau variasi aspek-aspek ini didalam kelas.
Dalam hal ini perlu dipertimbangkan pula dalam menyusun an menerapkan suatu strategi
belajar-mengajar yang tepat.
4. Materi Pelajaran. Komponen materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan
materi informal. Materi formal yaitu isi pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi
(misalnya buku paket) di sekolah, sedangkan materi informal merupakan bahan-bahan
pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Komponen ini
merupakan salah satu masukan yang sangat perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar
mengajar.
Jadi sebelum guru menyampaikan materi ajarya, guru sebaiknya mebbuat bahan ajar
terlebih dahulu. Bahan ajar merupakan inti dalam proses pembelajaran, artinya sering
terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Ada 2
persoalan dalam penguasaan bahan ajar ;
1. Penguasaan bahan pelajaran pokok
Yaitu bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru
sesuai dengan profesinya.
2. Bahan pelajaran pelengkap
Bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar
dengan dapat menunjang penyammpaian bahan pelajaran pokok.

Bahan pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi yang berbentuk
pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan (langkah-langkah,
prosedur, keadaan, dan syarat-syarat tertentu), dan sikap (berisi pendapat, ide, saran,
atau tanggapan). Dalam isi pelajaran ini terlihat masing-masing jenis pelajaran sudah
pasti memerlukan strategi penyampaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam
menentukan strategi pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis bahan
pelajaran yang akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.

Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Media dapat berbentuk orang/guru, alat-alat elektronik, media cetak,
dan sebagainya. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah:

a. Ketetapan dengan tujuan pembelajaran


b. Dukungan terhadap isi pelajaran
c. Kemudahan memperoleh media
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya
e. Ketersediaan waktu
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa
5. Metode pengajaran. Ketepatan pemilihan metode dapat mempengaruhi bentuk strategi
belajar mengajar.
Metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan
pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan komponen
yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan
sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen
lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui metode yang tepat, maka komponen-
komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh
karena itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi
dalampelaksanaanprosespembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu
metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya
pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi juga
penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar
mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya
dan dengan kondisi psikologis anak didik. Oleh karena itu, disinilah kompetensi guru
diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat.

Menurut Prof.Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc. Ed, mengemukakan lima macam factor
yang mempengaruhi metode mengajar adalah sebagai berikut ;
a. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya
b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya
c. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya
d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya
e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda

Diantara metode pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a. Metode ceramah: guru memberikan uraian atau penjelasan kepada siswa pada waktu
tertentu (terbatas) dan tempat tertentu serta dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk
memberikan pengertian terhadap suatu masalah.
b. Metode diskusi: biasanya erat kaitannya dengan metode ceramah. Metode diskusi tidak
hanya percakapan atau debat biasa, akan tetapi disukusi timbul karena ada masalah yang
memerlukan jawaban atau pendapat yang bermacam-macam.
c. Metode demonstrasi: metode mengajar atau yang menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memberlihatkan bagaimana melakukan sesuatu
kepada siswa.

6. Media Pengajaran. Keberhasilan program pengajaran tidak berdasarkan dari canggih


tidaknya media pembelajaran yang dipakai, namun dari ketepatan dan keefektifan media yang
dipilih dan digunakan oleh guru.

7. Evaluasi Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses pembelajaran.


Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran,
tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan
pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai
komponen sistem pembelajaran.
Pengertian dari evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-
dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan
hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Dari
pengertian itu, tujuan evaluasi dapat dilihat dari 2 segi, yaitu:

a. Tujuan Umum
1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam
mencapai tujuan yang diharapkan
2) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat
3) Menilai metode mengajar yang dipergunakan

b. Tujuan Khusus
1) Merangsang kegiatan siswa
2) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan
3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat
siswa yang bersangkutan
4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang
tua dan lembaga Pendidikan
5) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode mengajar
Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai
fungsi sebagai berikut :

a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
b. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap
murid
c. Unutk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid
d. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar,
yang nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-
kesulitan belajar yang timbul.
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan
ke dalam 2 jenis, yaitu :

a. Tes
 Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat
penguasaan materi pembelajaran
 Tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas
 Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual
b. Non Tes
 Adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat dan motivasi.
 Jenis-jenis non tes : Observasi, Wawancara, Studi Kasus, Skala Sikap

2. Model pembelajaran PBL (problem based learning) adalah sistem pembelajaran yang pada
masalah yang dihadapi siswa pada saat proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Ini berfungsi agar
siswa bisa mandiri dalam menemukan solusi berdasarkan masalah yang ada.

Dalam prosesnya, pembelajaran PBL atau dalam bahasa Indonesia berarti pembelajaran berbasis
masalah (PBM) akan memanfaatkan strategi yang lebih terstruktur untuk menemukan solusi dari
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Kelebihan Model Pembelajaran PBL

 Pemecahan masalah sangat efektif digunakan untuk memahami isi pelajaran.


 Pemecahan masalah akan mendobrak dan menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
 Pemecahan masalah menjadikan aktivitas pembelajaran siswa lebih meningkat.
 Pemecahan masalah dapat membantu siswa mengetahui bagaimana menstansfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
 Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya
dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
 Siswa menjadi lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Kekurangan Model Pembelajaran PBL

 Kesulitan memecahkan persoalan manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak
memiliki kepercayaan bahwa masalah tersebut bisa dipecahkan.
 Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan persiapan agar model pembelajaran ini cukup
lama.
 Jika tidak diberikan pemahaman dan alasan yang tepat kenapa mereka harus berupaya
untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.

3. Prosedur Pembelajaran
A. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran

Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sering pula disebut dengan pra-


instruksional. Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah untuk menciptakan awal
pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran perlu diperhatikan,
karena waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut relatif singkat sekitar 5 (lima) menit. Oleh
karena itu, dengan waktu yang relatif singkat diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal
pembelajaran yang baik, sehingga aktivitas-aktivitas pada awal pembelajaran tersebut dapat
mendukung proses dan hasil pembelajaran siswa .

1. Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran

Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan kegiatan
belajar secara efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap prainstruksional (tahap
pendahuluan atau awal pembelajaran). Upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan
kondisi awal pembelajaran yang baik di antaranya:

a. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik

b. Mengabsen Siswa Guru mengecek kehadiran siswa.


c. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa Kegiatan pembelajaran perlu didasari oleh
kesiapan dan semangat belajar siswa.

d. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis Pada hakikatnya suasana belajar yang
demokratis dapat dikondisikan melalui pendekatan proses belajar CBSA (Cara Belajar Siswa
aktif)

2. Melaksanakan Kegiatan Apersepsi dan atau Melaksanakan Tes Awal.

Setelah mengkondisikan kegiatan awal dalam pembelajaran, guru harus melaksanakan


kegiatan apersepsi dan atau penilaian terhadap kemampuan awal (entry behaviour) siswa.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam kegiatan apersepsi di antaranya:

a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.

b. Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi pelajaran yang akan
dibahas.

c. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa

Jadi, kegiatan pra awal pembelajaran ini dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, dengan
cara mengecek kesiapan belajar siswa dan membuat suasana menarik terlebih dahulu agar
siswa semangat untuk mengikuti proses pembelajaran.

B. Kegiatan inti dalam Pembelajaran

Kegiatan inti dalam pembelajaran sangat memegang peranan penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran maupun dalam membentuk kemampuan siswa yang telah ditetapkan.
Kegiatan inti dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh desain atau rencana pelajaran yang
dibuat guru. Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran sebelumnya perlu didesain
diidentifikasi oleh guru secara sistematis yang memungkinkan dapat dilaksanakan dalam
pembelajaran tersebut.

Langkah kegiatan inti yang perlu dilakukan dalam pembelajaran secara sistematis sebagai
berikut:

1. Memberitahukan tujuan atau garis besar materi dan kemampuan yang akan dipelajari.
2. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.

3. Membahas materi/menyajikan bahan pelajaran.

Jadi, kegiatan ini berisi tentang materi pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa, di
kegiatan inilah proses pembelajaran berlangsung.

C. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran

Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup
pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut.
Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar siswa.

Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran yang harus dilakukan oleh
guru di antaranya:

1. Menilai hasil proses belajar mengaja


2. Memberikan tugas/latihan yang dikerjakan di luar jam pelajaran.
3. Memberikan motivasi dan bimbingan belajar.
4. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang dapat di lakukan siswa di luar jam
pelajaran.
5. Berdasarkan hasil penilaian belajar siswa, kemungkinan siswa harus diberikan program
pembelajaran secara perorangan atau kelompok untuk melaksanakan program pengayaan
dan atau perbaikan yang dilakukan di luar jam pelajaran.
Jadi, kegiatan akhir ini berisi tentang cara menutup pembelajaran yang dilakukan dengan
cara menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.
4.Menurut pendapat saya bagaimana guru menyikapi system pembelajaran online sesuai dengan
kajian strategi pembelajaran yang kita terapkan pada saat ini adalah pembelajaran daring ini tidak
seefektif kegiatan pembelajaran tatap muka langsung,karena menurut saya ini adalah sesuatu hal yang
baru yang diterapkan oleh guru di dalam kajian strategi pembelajaran saat ini dan menurut saya
beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Juga materi yang disampaikan
secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa. Menurut saya pembelajaran daring ini hanya
efektif untuk memberi penugasan dengan cara online yaitu berdampak positif seperti kedisiplinan
dalam mengumpulkan tugas karena system online tertera waktu yang sangat detail.

Maka guru harus menyikapinya dengan siap menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan
zaman. Guru harus mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter
siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu
guru dalam proses pembelajaran ini. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media
daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.

Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang
ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai
dengan materi yang diajarkan. Walaupun dengan pembelajaran daring akan memberikan
kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus
mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada
materi dan metode belajar yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai