Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA DAN BAHAYA KEHAMILAN


RISIKO TINGGI

Disusun Oleh

Kelompok 9

1. Moh. Indra Alamri, S.Kep


2. Nurlin Manumba, S.Kep
3. Wirantika Umar, S.Kep
4. Fandariany R. Dude, S.Kep
5. Irmayani Hulopi, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik
Tanda dan bahaya kehamilan risiko tinggi
B. Sasaran
Seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care.
C. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan pasien maupun keluarga pasien mampu
memahami tentang tanda dan bahaya kehamilan risiko tinggi.
D. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan Pengertian Kehamilan Risiko Tinggi
2. Menjelaskan Faktor Risiko Kehamilan
3. Menjelaskan Tanda dan Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi
4. Menjelaskan Penatalaksanaan Kehamilan Risiko Tinggi
E. Pokok Materi
1. Pengertian Kehamilan Risiko Tinggi
2. Faktor Risiko Kehamilan
3. Tanda dan Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi
4. Penatalaksanaan Kehamilan Risiko Tinggi
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Media dan Alat
1. Banner
2. Leaflet
H. Struktur
a. Moderator : Wirantika Umar
b. Penyuluh : Moh. Indra Alamri
c. Fasilitator : Nurlin Manumba
d. Observer : 1. Fandariany R. Dude
2. Irmayani Hulopi
RINCIAN TUGAS
1. Moderator : Bertugas memimpin jalannya penyuluhan
2. Penyuluh : Bertugas memberikan penjelasan tentang materi yang akan
disampaikan kepada audien.
3. Observer : Bertugas mengobservasi jalanya kegiatan dari awal hingga
akhir penyuluhan
4. Fasilitator : Bertugas menyediakan semua alat yang diperlukan dalam
penyuluhan, serta memfasilitasi audien selama berlangsungnya kegiatan
penyuluhan

I. Waktu
Hari/tanggal : Jumat, 13 Mei 2022
Pukul : 09.00 s/d selesai
J. Proses Pelaksanaan

No Acara Kegiatan Waktu

1. Pembukaan a. Memberi salam 5 Menit


b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan kontrak
waktu
d. Menjelaskan tujuan
diadakan penyuluhan
2. Inti Acara a. Penyampaian Materi : 20 Menit
1. Pengertian Kehamilan
Risiko Tinggi
2. Faktor Risiko
Kehamilan
3. Tanda dan Bahaya
Kehamilan Risiko
Tinggi
4. Penatalaksanaan
Kehamilan Risiko
Tinggi
3 Penutupan a. Mengajukan pertanyaan 5 Menit
untuk evaluasi
b. memberikan feedback
c. melakukan terminasi
d. mengucapkan salam

K. Evaluasi
1) Persiapan
a. Materi
b. Tempat yang akan digunakan
c. Sasaran responsive
2) Struktur
a. Tempat tersedia dan siap untuk digunakan
Media dan alat siap untuk digunakan
b. Responden siap untuk mengikuti pendidikan kesehatan
3) Proses
a. Responden mendengarkan penjelasan yang diberikan
b. Tanya jawab/diskusi berjalan dengan lancar sesuai waktu yang telah
ditentukan
4) Evaluasi Pertanyaan
a. Apa saja faktor risiko tinggi kehamilan?
b. Sebutkan dampak fisik dari bahaya kehamilan risiko tinggi!
c. Sebutkan tanda dan bahay kehamilan risiko tinggi!
d. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya kehamilan
risiko tinggi?
5) Hasil
a. Responden memahami tentang tanda dan bahaya kehamilan risiko
tinggi
b. Responden mampu untuk menjawab pertanyaan seputar materi yang
telah disampaikan

1. Setting Tempat

Penyuluh Moderator

Banner

Keterangan :
: Preseptor Klinik : Responden
: Preseptor Akademik : Fasilitator
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Kehamilan Risiko Tinggi


Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi
keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2012).
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu
hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung
(Indrawati, 2016).
2. Faktor Risiko Kehamilan
Untuk menentukan suatu kehamilan risiko tinggi, dilakukan penilaian
terhadap wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau
ciri-ciri yang menyebabkan dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap
penyakit atau kematian (keadaan atau ciri tersebut disebut faktor risiko).
Faktor risiko bisa memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya
risiko (Rochjati, P. 2011). Secara umum, kelompok ibu hamil yang tergolong
resiko tinggi antara lain :
a. Umur di bawah 20 tahun, karena rahim dan panggul ibu belum
berkembang
b. Umur diatas 35 tahun, karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak
sebaik umur sebelumnya
c. Pernah mengalami kesulitan dan kehamilan dalam persalinan sebelumnya
d. Jumlah anak lebih dari 4 orang, karena makin banyak anak, rahim ibu
makin lemah
e. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, karena pada keadaan tersebut rahim dan kesehatan ibu belum pulih
kembali dengan baik
f. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang lebih dari 10
tahun (terlalu lama)
g. Tinggi badan kurang dari 145 cm, karena ibu mungkin mempunyai
panggul sempit, sehingga sulit melahirkan
h. Kebiasaan ibu (merokok,alkohol, dan obat-obatan)
3. Bahaya kehamilan Risiko Tinggi
Dampak yang dapat ditimbulkan akibat ibu hamil dengan risiko tinggi sendiri
dapat berdampak antara lain :
1) Dampak Kehamilan Berisiko bagi Ibu
a) Dampak fisik
Menurut Prawiroharjo (2010), dampak kehamilan berisiko bagi ibu
secara fisik adalah sebagai berikut:
(1) Keguguran (abortus)
Keguguran merupakan penghentian kehamilan sebelum janin dapat
hidup. Keguguran dini terjadi sebelum usia kehamilan 12 minggu
dan keguguran tahap lanjut terjadi antara usia kehamilan 12
minggu-20 minggu.
(2) Partus macet
Partus macet merupakan pola persalinan yang abnormal dimana
terjadi fase laten dan fase aktif memanjang/melambat bahkan
berhenti ditandai dengan berhentinya dilatasi serviks atau
penurunan janin secara total atau keduanya.
(3) Perdarahan ante partum dan post partum
Perdarahan antepartum merupakan perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya
daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu. Perdarahan
post partum merupakan perdarahan lebih dari 500-6000 ml dalam
waktu 24 jam setelah bayi lahir.
(4) IUFD
IUFD (Intra Uterine Fetal Death) merupakan kematian janin dalam
rahim sebelum terjadi proses persalinan, usia kehamilan 28 minggu
keatas atau berat janin 1000 gram dapat juga mengakibatkan
kelahiran mati.24,25 Ibu yang mengalami kehamilan berisiko
menyebabkan meningkatnya faktor risiko terjadinya IUFD. Bila
janin dalam kandungan tidak segera dikeluarkan selama lebih dari
4 minggu dapat menyebabkan terjadinya kelainan darah
(hipofibrinogemia) yang lebih besar.
(5) Keracunan dalam kehamilan (Pre eklamsia) & kejang (Eklamsia)
Preeklamsia adalah keracunan pada kehamilan yang biasanya
terjadi pada trimester ketiga kehamilan atau bisa juga muncul pada
trimester kedua. Preeklamsia serta gangguan tekanan darah lainnya
merupakan kasus yang menimpa setidaknya lima hingga delapan
persen dari seluruh kehamilan. Dua penyakit ini pun tercatat
sebagai penyebab utama kematian serta penyakit pada bayi dan ibu
hamil di seluruh dunia. Dan di Indonesia 3 kematian ibu terbesar
salah satunya disebabkan oleh preeklamsia/ eklampsia.
b) Dampak psikologis
(1) Kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan
Wanita hamil akan memiliki pikiran yang mengganggu sebagai
pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya.
Kecemasan yang dirasakan umumnya berkisar pada takut perdarahan,
takut bayinya cacat, takut terjadi komplikasi kehamilan, takut sakit saat
melahirkan dan takut bila dijahit serta terjadi komplikasi pada saat
persalinan, yang dapat menimbulkan kematian, hingga kekhawatiran
jika kelak tidak bisa merawat dan membesarkan anak dengan baik
(2) Sikap ambivalen
Sikap ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang
bersifat simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu
atau kondisi. Meskipun sikap ambivalen sebagai respon individu yang
normal, tetapi ketika memasuki fase pasca melahirkan bisa membuat
masalah baru. Penyebab ambivalensi pada ibu hamil yaitu perubahan
kondisi fisik, pengalaman hamil yang buruk, wanita karier, tanggung
jawab baru, rasa cemas atas kemampuannya menjadi ibu, keuangan dan
sikap penerimaan keluarga terdekatnya.
(3) Stress
Kemungkinan stres yang terjadi pada masa kehamilan trimester
pertama bisa berdampak negatif dan positif, dimana kedua stres ini
dapat mempengaruhi perilaku ibu. Terkadang stres tersebut bersifat
instrinsik dan ekstrinsik. Stres ekstrinsik timbul karena faktor eksternal
seperti sakit, kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi.
2) Dampak Kehamilan Berisiko bagi Janin
Menurut Prawiroharjo (2010), dampak kehamilan berisiko bagi janin
adalah sebagai berikut:
(a) Bayi lahir belum cukup bulan
Bayi lahir belum cukup bulan dapat disebut bayi preterm maupun bayi
prematur. Bayi Preterm merupakan bayi yang lahir pada usia
kehamilan kurang dari 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan
lahir. Hal ini dapat disebabakan oleh faktor maternal seperti toksemia,
hipertensi, malnutrisi maupun penyakit penyerta lainnya.
(b) Bayi lahir dengan BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Penyebab
paling besar lahirnya bayi BBLR adalah masalah selama kehamilan
pada ibu, dapat berupa penyakit penyerta pada ibu, kurang nutrisi,
maupun usia ibu.
Tanda Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi
a. Perdarahan
- Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran
- Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan
bayi dalam kandungan
b. Bengkak di kaki/ tangan/ wajah, dan sakit kepala disertai kejang
Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil dapat membahayakan
keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
c. Demam tinggi
Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan
keguguran atau kelahiran kurang bulan
d. Keluar air ketuban sebelum waktuny
Tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi
dalam kandungan
e. Bayi dalam kandungan tidak bergerak
Keadaan ini tanda bahaya pada janin
f. Ibu muntah terus dan tidak mau makan
Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu

4. Penatalaksanaan Kehamilan Risiko Tinggi


Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dengan pemeriksaan dan
pengawasan kehamilan yaitu deteksi dini ibu hamil risiko tinggi yang lebih
difokuskan pada keadaan yang menyebabkan kematian ibu dan bayi.
Pengawasan antenatal menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat
diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dan persiapan persalinan.
Anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal
komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali dengan 1 kali pada trimester 1,
1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III, termasuk minimal 1 kali
kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga (Wiknjosastro,
2016).
SENAM IBU HAMIL

A. Pengertian Senam Hamil


Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan
mempertahankan elastisitas dinding perut, ligament-ligament, otot-otot dasar
panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (Yulaikhah, 2018).
Senam hamil adalah Latihan jasmani yang bertujuan membuat elastis otot dan
ligament yang ada di panggul, memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi
dan relaksasi, serta mengatur teknik pernapasan (Saminem, 2018 ).
B. Manfaat Senam Hamil
1. Menguasai teknik pernafasan Latihan pernapasan sangat bermanfaat untuk
mendapatkan oksigen, sedangkan Teknik pernapasan dilatih agar ibu siap
menghadapi persalinan.
2. Memperkuat elastisitas otot
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di bokong, di perut
bagian bawah dan keluhan wasir.
3. Mengurangi keluhan.
Melatih sikap tubuh selama hamilsehingga mengurangi keluhan yang
timbul akibat perubahan bentuk tubuh.
4. Melatih relaksasi
Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan Latihan kontraksi dan
relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat
proses persalinan.
5. Menghindari kesulitan.
Senam ini membantu persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa
kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan.
C. Syarat Senam Hamil
1. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau
bidan.
2. Latihan dilakukan setelah kehamilan 22 minggu.
3. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin
4. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah
pimpinan instruktur senam hamil
D. Hal Penting Tentang Senam Hamil
Sebelum mengikuti kelas senam hamil, ada sejumlah hal yang harus
diperhatikan :
1. Persetujuan Dokter
Mintalah persetujuan dokter sebelum mengikuti kelas senam hamil atau
melakukan senam sendiri. Karena jika kehamilan Anda mengalami
kelainan, seperti adanya plasenta previa, tidak dianjurkan untuk senam
2. Senam Dengan Instruktur
Ikutlah kelas senam hamil yang disediakan rumah sakit dengan instruktur
yang bersertifikat senam hamil jika Anda belum tahu gerakan-
gerakannya. Ini sangat berguna pada saat Anda melakukan senam sendiri
di rumah.
3. Cukup Berlatih
Lakukan senam sedikitnya sekali seminggu. Tapi jangan terlalu
memaksakan diri. Lakukan pemanasan sebelum memulai latihan dan
pendinginan setelah selesai bersenam. Segera berhenti jika Anda merasa
letih. Bangkitlal secara perlahan. Hentikan senam dan konsultasikan
kepada instruktur atau dokter jika terjadi tanda-tanda aneh pada
kehamilan Anda.
4. Pakaian Senam
Kenakan pakaian yang sesuai, jangan terlalu ketat juga tidak terlalu
longgar sehingga memudahkan gerakan. Begitu juga dengan tempat
bersenam, gunakan alas yang empuk
5. Makanan
Konsumsi makanan yang cukup kalori untuk tenaga tambahan yang
dibutuhkan selama kehamilan dan .untuk keperluan senam
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2012. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta: EGC.

Indrawati, N.D. (2016). Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Resiko
Tinggi dengan Penyuluhan Berbasis Media. Universitas Muhammadiyah
Semarang.

Rochjati, P. (2011). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Airlangga University


Press, Edisi 2, 43.

Prawirohardjo Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono

Wiknjosastro, Hanifa. (2016). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Fauziah Siti, 2012, Keperawatan Maternitas Kehamilan vol.1, Jakarta, Kencana
Sulistyawati Ari, 2009, Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan, Jakarta,
Salemba Medika.
Saminem, Hajjah, 2018. Kehamilan Normal. EGC, Jakarta
Yulaikhah, L. 2018. Kehamilan. EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai