D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
“KELOMPOK 5”
1. ABDUL HADI (7181240011)
2. BERNANDO ALDO YOSUA TAMBUNAN (7213540027)
3. ELISABETH SAIDA SILABAN (7212540007)
4. INTAN HARAHAP (7213540026)
5. JOSEPH SILABAN (7212540013)
6. MEILANY DWI SYAHFITRI (7211240004)
7. REBECKA TRI TALITA PANGGABEAN (7213240005)
8. WIRA HADI SUGARA (7213240007)
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Berkat Rahmat-nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang di berikan dalam Mata Kuliah Matematika Ekonomi
Lanjutan di Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan makalah ini, Kami merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi karena keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
didalam makalah ini memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi pembaca.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini, kita akan membahas mengenai penerapan kalkulus integral dalam
bidang ekonomi dan bisnis, terutama untuk menentukan atau mencari kembali fungsi
total apabila fungsi marginalnya telah diketahui. Fungsi total ini dapat berupa : fungsi
biaya total, fungsi penerimaan total, fungsi produksi total, fungsi utilitas total, fungsi
konsumsi dan tabungan, fungsi investasi, dan laiin sebagainya. Semua fungsi ini dapat
diperoleh dengan menggunakan konsep integral tak tentu (infinite integral).
Selain itu, kalkulus integral dapat diterapkan lagi pada bidang ekonomi lainnya
yakni untuk menentukan besarnya kelebihan konsumen (consumer’s surplus) atau
kelebihan produsen (producer’s surplus). Hal ini terutama apabila fungsi permintaan
atau fungsi penawarannya berbentuk non-linier (misalnya parabola atau hiperbola).
Untuk menentukan besarnya kelebihan konsumen atau produsen ini, kita harus
menggunakan konsep integral yang lain yaitu integral tertentu (finite integral).
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa fungsi biaya marginal (MC) adalah
derivatif pertama dari fungsi biaya total (TC). Oleh karena itu, untuk memperoleh
fungsi biaya total TC=f(Q), kita harus mengintegralkan fungsi biaya marginal nya.
Dengan kata lain, fungsi biaya total (TC) adalah antiderivatif atau integral dari fungsi
biaya marginal. Jadi, jika MC= f(Q), maka fungsi biaya total adalah, TC = ʃ fˊ(Q) dQ
= ʃ MCdQ = F(Q) + K dimana nilai konstanta K merupakan biaya tetap atau biaya
overhead mula – mula. Nilai konstanta K ini dapat ditentukan bila kita menetapkan
nilai Q =0.
Setelah fungsi biaya total diperoleh, tentunya dengan mudah dapat diperoleh fungsi
biaya rata-ratanya. Rumus fungsi biaya rata-rata adalah fungsi biaya total dibagi
𝑇𝐶 𝑓(𝑄)
dengan jumlah barang/jasa yang dihasilkan (Q). Jadi, AC = =
𝑄 𝑄
5
2.2 Fungsi Penerimaan Total
Serupa dengan fungsi biaya total, jika fungsi penrimaan marginal (MR) adalah
derivatif pertama dari fungsi penerimaan total (TR), maka fungsi penerimaan total
dapat diperoleh dengan mengintegralkan fungsi penerimaan marginal. Jadi, TR =
∫ 𝑀𝑅 𝑑𝑄 = 𝐹(𝑄) + 𝐾 dimana konstanta K harus bernilai nol. Hal ini dikarenakan
bahwa dalam teori ekonomi nilai dari penerimaan total (TR) adalah nol bilamana
belum ada produk yang terjual. Dengan kata lain, TR = 0 jika Q = 0. Jadi, nilai
konstanta K dalam fungsi penerimaan total selalu bernilai nol, sehingga fungsi
penerimaan total yang lengkap tidak mengandung konstanta K.
Jika fungsi produksi marginal MP = fˊ(X) diketahui, maka fungsi produksi total TP
dapat diperoleh dengan cara mengintegralkan fungsi produksi marginal, yaitu: TP =
∫ 𝑀𝑃 = 𝑓ˊ(𝑋)𝑑𝑋 = 𝐹(𝑋) + 𝐾
6
Dalam fungsi produksi total konstanta K = 0, karena tidak akan ada output/produk
yang dihasilkan apabila tidak ada input (faktor produksi) yang digunakan.
Contoh 21.3
Carilah fungsi produksi total dari suatu perusahaan jika diketahui fungsi produksi
marginal MP = (9 + 16X – 3X)
Penyelesaian:
TP = ∫ 𝑀𝑃 𝑑𝑋 = ∫(9 + 16𝑋 − 3𝑋 2 )𝑑𝑋
TP = 9X - 8𝑋 2 - 𝑋 3 + K
Jika K = 0, maka fungsi produksi total yang sesungguhnya adalah
TP = 9X - 8𝑋 2 - 𝑋 3
Dalam teori ekonomi konsumsi C dan tabungan S adalah fungsi dari pendapatan Y,
atau dapat dinyatakan C = f(Y) dan S = f(Y). Kecenderungan konsumsi marginal
(MPC) adalah derivatif pertama terhadap Y dari fungsi konsumsi, sedangkan
kecenderungan menabung marginal (MPS) adalah derivatif pertama terhadap Y dari
fungsi tabungan. Jika kecenderungan konsumsi marginal, MPS telah diketahui, maka
fungsi konsumsi dan fungsi tabungan dapat diperoleh dengan cara mengintegralkan
baik MPC maupun MPS. Untuk fungsi konsumsi adalah, C = ∫ 𝑀𝑃𝐶 𝑑𝑌 = 𝐹(𝑌) + 𝐾
dimana konstanta K adalah konsumsi minimum jika pendapatan = 0. Sedangkan fungsi
tabungan adalah, S = ∫ 𝑀𝑃𝑆 𝑑𝑌 = 𝐹(𝑌) + 𝐾 dimana konstanta K adalah tabungan
negatif (dissaving) jika pendapatan = 0, sehingga nilai K ini adalah negatif.
Contoh 21.4
Jika kecenderungan konsumsi marginal 0,8 dan konsumsi minimum 15miliar pada saat
pendapatan = 0, carilah fungsi konsumsinya?
Penyelesaian:
C = ∫ 𝑀𝑃𝐶 𝑑𝑌 = ∫ 0,8𝑑𝑌 + 𝐾
Jika Y = 0, maka C = K = 15, sehingga fungsi konsumsi yang sebenarnya adalah,
C = 0,8Y + 15
Tingkat pembentukan modal pada waktu t sama dengan tingkat aliran investasi netto (rute
𝑑𝐾
of net invesment flow) pada waktu t,dan dinyatakan dengan l (t) atau 𝑑𝑡 = l (t)
7
Dengan demikian,untuk mendapatkan fungsi persediaan modal K adalah integral terhadap
waktu t dari investasi netto I,yaitu :
Untuk mendapatkan fungsi persediaan modal khusus kita harus menetapkan terlebih
dahulu suatu kondisi awal.Misalnya jika modal pada waktu t=0 adalah sejumlah tertentu K
(0),maka kondisi ini dapat digunakan untuk menilai konstanta integrasi k.
Contoh 21.5
Jika arus investasi adalah I (t) =3t1/2 dan persediaan modal awal pada waktu t =0 adalah
K(0) carilah fungsi modal K?
Penyelesaian:
Secara geometri,kelebihan konsumen ini ditunjukkan oleh luas daerah dibawah kurva
permintaan dan diatas garis Pe E yang sejajar dengan sumbu horizontal Q. Besarnya
kelebihan konsumen ini dapat diperoleh dengan cara mengintegralkan fungsi
permintaan dengan menggunakan metode integral tertentu.
8
Jika fungsi permintaan berbentuk P =f(Q), maka kelebihan konsumen adalah
𝑄
CS=∫𝑂 𝑓 (𝑄)𝑑𝑄 − (𝑄e x Pe)
Dimana:
CS = Kelebihan Konsumen
Qe = Jumlah keseimbangan
Pe = Harga keseimbangan
Contoh 21.7
Penyelesaian:
Jika P = 0, maka Q = 36 – 02 ⇒ 𝑄 = 36
Jadi, titik potong sumbu Q adalah (36, 0)
Jika Q = 0, maka 0 = 36 – P2 = 36 ⇒ 𝑃 = 6
Jadi titik potong sumbu P adalah (0,6)
CS = [36(6) − 1⁄3 (6)3 ] − [36(3) − 1⁄3 (3)3 ] = (216 − 72) − (108 − 9) = 144 − 99 = 45
9
2.7 Kelebihan Produsen
Jika harga pasar produk tersebut adalah Pe maka jumlah produk yang akan ditawarkan
oleh produsen adalah Qe.Tetapi berdasarkan kurva penawaran yang ada,maka produsen
masih bersedia dan mampu untuk menjual produknya dengan harga yang lebih rendah
dari pada harga Pe yaitu sampai pada titik B. Namun dalam kenyataannta tingkat harga
yang terjadi dipasar hanyalah setinggi OPe.Dengan demikian kelebihan harga tersebut
(PeB) adalah keuntungan total bagi produsen,dan ini disebut sebagai kelebihan
produsen (produser’s surplus). Besarnya kelebihan produsen ini dapat diperoleh
dengan cara mengintegralkan fungsi penawaran dengan menggunakan metode integral
tertentu.Jika fungsi penawaran berbentuk P = f(Q) maka kelebihan produsen adalah
𝑄
PS=(Qe x Pe) - ∫0 𝑒 𝑓 (𝑄)𝑑𝐶 dimana:
PS=Kelebihan produsen
Qe=Jumlah keseimbangan
Pe =Harga keseimbangan
Sementara itu, apabila fungsi penawaran berbentuk Q = f(P), maka kelebihan produsen
𝑃
adalah, PS = ∫𝐵 𝑒 𝑓(𝑃)𝑑𝑃 dimana:
PS = Kelebihan produsen
B = Titik potong sumbu P jika Q = 0
Pe = Harga keseimbangan
Contoh21.8
10
Penyelesaian:
Jika Q = 0, maka P = 3
3
PS = (3 𝑥 12) − ∫0 (𝑄 2 + 3) 𝑑𝑄
1
PS = (36)− [3 𝑄 3 + 3𝑄] 30
1
PS = (36) 3 (3)3 + 3(3) − (0) ⇒ 𝑃𝑆 = 36 − 9 − 9 = 18
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita lihat bahwa penerapan kalkulus integral berguna untuk
menentukan atau mencari kembali fungsi total apabila fungsi marginalnya telah
diketahui, dimana fungsi-fungsi tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan konsep
integral tak-tentu (infinite integral).
Penerapan fungsi kalkulus juga dapat digunakan untuk bidang ekonomi lainnya, seperti
menentukan besarnya kelebihan konsumen atau kelebihan produsen, dengan
menggunakan konsep integral yang lain yaitu intergal tertentu (finite integral).
3.2 Saran
Semoga para pembaca dan penulis dapat memahami materi penerapan kalkulis intergal
ini terutama dalam pengaplikasiannya dalam bidang-bidang ekonomi. Bila ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis memohon maaf dan mengharapkan
kritik atau saran dari para pembaca, terimakasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
Josep Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi Dan Bisnis, Penerbit Salemba Empat.
13