Anda di halaman 1dari 10

RESUME 3

DISUSUN OLEH:

Klaudio Lofes

(20020013)

Pendidikan senirupa

Matkul:

ESTETIKA

DOSEN PENGAMPUH:

Dr. Ramalis Hakim., M.Pd

PADANG

2022
ESTETIKA DALAM KAJIAN MULTIDISIPLIN

1. Pengertian Estetika.

Menurut KBBI, estetika adalah cabang filsafat yang menelaah dan


membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan manusia
terhadapanya. Estetika disebut juga dengan keindahan. Namun rupanya
jika ditelaah lebih jauh ada cukup banyak pengertian dari estetika tersebut.
setiap orang mempunyai pengertian yang berbeda antara satu dan yang
lainnya mengenai arti dan makna estetika.

Secara etimologis, istilah “estetika” berasal dari bahasa


Latin “aestheticus” atau bahasa Yunani “aestheticos” yang artinya merasa
atau hal-hal yang dapat diserap oleh panca indera manusia. Ada juga yang
menyebutkan bahwa arti estetika ialah suatu cabang ilmu filsafat yang
membahas tentang keindahan dan biasanya terdapat didalam seni dan alam
semesta.

Estetika adalah ilmu yang membahas bagaimana keindahan dapat


terbentuk, serta bagaimana dapat merasakannnya. Sebuah keindahan yang
sudah terbentuk tentunya harus dapat dirasakan oleh banyak orang.
Kembali menilik pada KBBI, estetika ini juga membahas bagaimana
tanggapan manusia terhadap estetika tersebut.

2. Teori Estetika Menurut Para Ahli


a. Menurut Bruce Allsopp
Estetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses
dan aturan dalam menciptakan suatu karya seni, yang diharapkan
bisa menimbulkan perasaan positif bagi orang yang melihat dan
merasakannya
b. Menurut J. W. Moris
Moris menyebutkan bahwa estetika adalah suatu objek
seni “art”. Selanjutnya, J. W. Moris juga menjelaskan bahwa
pengertian estetika adalah sama dengan seni karena estetika dapat
dikenakan pada berbagai objek, baik yang indah maupun tidak.
c. Menurut Herbert Read
Menurut Herbert Read, estetika adalah kesatuan dan hubungan
bentuk yang ada di antara penserapan indrawi manusia, biasanya
manusia menganggap estetika ialah seni atau seni akan selalu
mengandung nilai keindahan.
d. Menurut Dra. Artini Kusmiati
Pengertian estetika ialah suatu keadaan yang berhubungan dengan
sensasi keindahan yang baru bisa dirasakan seseorang jika terjalin
perpaduan yang harmonis antar elemen yang ada dalam suatu
objek.
e. William Haverson,
Dalam Estetika Terapan 1989, William Haverson memberikan
penjelasan bahwa estetika adalah segala hal yang berhubungan
dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral suatu karya seni.

3. Unsur unsur estetika


a. Unsur Bentuk
Bentuk “shape” sangat berpengaruh pada daya tarik suatu
objek, secara umum bentuk objek terdiri dari dua jenis yaitu dua
dimensi dan tiga dimensi. Objek dua dimensi tidak memiliki
volume dan bentuknya datar, misalnya lukisan, foto, hiasan dinding
dan lainnya. Objek tiga dimensi memiliki volume, kedalaman, dan
ruang. Misalnya patung, pakaian, tas dan lainnya.
Bentuk juga dapat meningkatkan nilai estetika suatu benda.
Seseorang bisa menyebut suatu benda mengandung nilai estetika
juga apabila bentuknya unik dan indah.
b. Unsur Warna
Estetika adalah keindahan, yang dimana pengertian ini cukup
sering diutarakan oleh banyak orang. Warna sangat berpengaruh
untuk meningkatkan keindahan pada benda ataupun objek lainnya.
Keindahan suatu objek juga sangat dipengaruhi oleh unsur warna,
umumnya pilihan warna objek akan disesuaikan oleh orang yang
akan menggunakannya.
c. Unsur Tema
Unsur tema yang dimaksud disini adalah ide atau gagasan yang
ini disampaikan oleh pembuat objek atau karya seni kepada orang
lain. Biasanya tema suatu karya akan dipengaruhi oleh banyak
faktor, misalnya letak geografis, adat istiadat, budaya dan lainnya.
d. Unsur Motif Hias
Motif hias ialah pola atau gambar yang menjadi hiasanya pada
suatu objek atau produk. Tujuan menambahkan motif hias pada
suatu objek ialah untuk menambah nilai keindahan/estetika pada
objek atau produk tersebut.

4. Estetika dalam kajian multidisiplin.


Di masa awal estetika merupakan anak filsafat. Pada
perkembangannya estetika menjadi bidang multidisiplin. Sebagai bidang
multidisiplin estetika bersinggungan dengan berbagai bidang ilmu.
Berbagai bidang wilayah ilmu yang bersinggungan dengan estetika antara
lain : filsafat, psikologi, seni, semiotika, sosiologi, antropologi, sejarah.
Dan masih bayak memungkinkan estetika bersinggungan dengan bidang
ilmu lainnya. Ada pun penjelasan tentang beberapa keterkaitan estetika
dengan beberapa bidang ilmu di atas sebagai berikut.
a. Estetika dengan Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu “fhilos” yang berarti
cinta dan “shofos” adalah kebijaksanaan. Filsafat adalah
perenungan mengenai sesuatu yang cukup mendalam yang
dianggap bernilai dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Salah satu sifat berfikir filsafat adalah “Radikal” yaitu berfikir
secara mendalam sampai ke akar atau sampai menjangau hakekat
yang difikirkan. Selain itu filsafat bersifat kritis, komprehensip,
dan sistematis. Cara terbaik untuk mendekati filsafat adalah dengan
mengajukan beberapa pertanyaan filosofis. Seperti ;
(1). Apakah keindahan itu?
(2). Apakah nilai estetis itu itu?
(3) apakah pengalaman estetis itu?
(4). Apakah seni itu?
(5). Apakah Estetika itu?
Estetika sudah dibahas oleh para filsuf terdahulu di abad ke 5-4
sebelum Masehi oleh scorates, plato, dan aristoteles. Pada tahun ke
1790, Estetika dikokohkan oleh Immanuel khan melalui critique of
judgment. Immanuel kan menepatkan estetika sebagai cabang
filsafat ke 3 yang membahas emosi, kenikmatan, dan
ketidaknikmatan.

b. Estetika dengan Psikologi


Hubungan antara estetika dengan psikologi terdapat pada
pembahasan pengalaman estetis maupun pengalaman artistic.
Aisthetis (estetika) adalah akar kata dari estetika yang sepadan
dengan perasaaan atau persepsi. Thomas munlo menyatakan
estetika yang mengkaji aktifitas, prilaku, mauapun pengalaman
manusia disebut psikologi estetis (aesthetic psicology).
Estetika psikologi dipelopori oleh gustaftiodor fekner pada
abad ke 19. Ilmuan jerman ini menggunakan metode peneliatian
psikologi untuk melihat kecendrungan orang kepada keindahan. Ia
memperlihatkan sejumlah bangun geometris kepada responden lalu
meminta kepada mereka benda yang sanagat menarik, cukup
menarik, dan kurang menarik.

c. Estetika dengan Seni


Jhon letchte mengatakan estetika adalah sinonim seni.
sedangkan Munro mengatakan estetika adalah morfologi estetis
untuk segala estetika yang membicarakan karya seni.
Sebagaiamana hal nya darsono doni kartika membagi seni rupa
menjadi unsur desain(garis, bangun, tektur, warna, intensitas, ruang
dan waktu), prinsip desain(harmoni, kontras, irama, dan gradasi),
dan asa desain(kesatuan, keseimbangan, kesederhanaan,
aksentuasi, dan proporsi).

d. Estetika dengan semiotika


Semiotika adalah studi tentang tanda dan cara kerja tanda.
Nama lain dari seomatika adalah semiology yang telah kerap
terlupakan. Semiotika didefinisikan sebagai ilmu untuk
menganalisa tanda. Dalam pengkajian estetika, semiology sering
dijadikan alat ataupun kerangka analisis semiotika untuk cara
kerjanya.

e. Estetika dengan sosiologi, antropologi.


Sosiologi antropologi merupakan kajian tentang masyarakat.
Sosiologi mengkaji masyarakat modern sedangkan antropologi
mengkaji masyarakat tradisional. Keterkaitan antara estetika
dengan sosiologi ditunjukkan oleh pier bordium dalam buku the
rules of art. Ia meneliti cita rasa atau pengalaman estetis yang ada
pada masyarakat. And estetika berkaitan dengan antropologi dapat
dilihat pada buku primitive art bukukarangan Frans Boas. Dia
mencermati karya seni rupa, tari, music, dan sastra tradisional di
pantai pasifik utara.
Begitu juga yang estetika dan antropologi yang diteliti
mendiang Adi Rosa staf pengajar Universitas Negri Padang. Beliau
dijuluki sang jendral tato. Beliau meniliti tentang tato nasional
nusantara yaitu di daerah mentawai. Ia mengatakan bahawa tato
telah mulai punah dan terabaikan dalam kajian-kajian seni. Dalam
catatannya orang menyimpulkan bahawa tato yang ada di mentawai
adalah tato tertua di dunia. Di mana tato ini berawal pada zaman
logam (1500-500 SM).

f. Estetika dengan kajian budaya


Kajian budaya memiliki penakan tentang praktek kebudayaan
atau reseprentasi terkait dengan idologi, politik, dan kekuasaan.

g. Estetika dengan sejarah


Sejarah berasal dari bahasa arab yaitu pohon. Secara spesifik kata
itu berarti pohon keluarga atau silsilah keluarga. Dan secara teknis
sejarah adalah kajian tentang kegiatan manusia pada masa lalu.
Yang merupakan manifestasi pikiran, perasaan, dan perbuaatan.
Hubungan antara estetika dan sejarah dapat berupa kajian tentang
sejarah pengalaman estetis yang dialami masyarakat tertentu.

5. Manfaat mempelajari estetika

1) Menambah pengetahuan manusia mengenai nilai-nilai kesenian


serta keindahan.
2) Menambah pengetahuan manusia tentang unsur-unsur seni dan
keindahan, serta bermacam faktor yang mempengaruhinya.
3) Menambah pengetahuan manusia tentang unsur-unsur subjektif
yang mempengaruhi kemampuan manusia dalam menikmati seni
serta keindahan.
4) Meningkatkan rasa kecintaan seta apresiasi manusia pada alam,
seni, dan budaya bangsanya.
5) Menambah kemampuan manusia dalam menilai sebuah karya seni
jadi akan mengembangkan budaya apresiasi seni itu sendiri.
6) Meningkatakan kewaspadaan pada pengaruh buruk yang bisa
merusak seni dan budaya lokal.
7) Meningkatkan keyakinan manusia akan moralitas, keprimanusiaan,
kesusilaan, serta Ketuhanan.
8) Meningkatkan kemampuan manusia guna berpikir secara
sistematis, serta menambah wawasan sebagai bekal guna
kehidupan spiritual dan psikologi sehingga busa memecahkan
masalah dengan tenang.
9) Memantapkan kemampuan menilai karya seni yang secara tidak
langsung mengembangkan apresiasi seni di dalam masyarakat
10) Memperkokoh rasa cinta kepada kesenian dan kebudayaan bangsa
DAFTAR PUSTAKA

Liputan6.com (12 November 2020). Estetika adalah Cabang Filsafat yang


Membahas Tentang Seni, Ketahui Unsurnya. Di akses pada 21 Februari 2022,
dari https://hot.liputan6.com/read/4406683/estetika-adalah-cabang-filsafat-
yang-membahas-tentang-seni-ketahui-unsurnya

Asra Ilal Khairi (26 November 2020). Estetika sebagai Kajian Multidisiplin
Part 1. Youtube.com. https://youtu.be/k-daWPBe8mk

elearning.isi.ac.id (14 Mei 2021). Estetika. Di akses pada 21 februari 2021.


Dari https://elearning.isi.ac.id/course/info.php?id=488
RESUME 4

A. Estetika seni

Estetika merupakan bagian dari seni, seni berhubungan dengan keindahan,


maka estetika merupakan sebuah pengukuran keindahan akan sebuah seni. Dalam
seni musik musik klasik misalnya, kita sering melihat para pemain orkestra
menggunakan kostum yang rapi dan menggunakan jas lengkap. Hal ini merupakan
estetikanya sebuah orkestra yang berasal dari budaya Barat. Orang-orang “Barat”
pada tahun 1600-an mengidentikkan musik dengan sesuatu yang mewah yang
disimbolkan dengan jas, sehingga yang kita ketahui musik mereka seperti itu, inilah
yang disebut estetika. Dharsono (mengatakan bahwa “fakta estetika itu fata jiwa,
suatu karya seni bagaimanapun nyata tampak, namun bukan pada pengaamatan
semula, itu hadir dalam pengamatan dan penikmatan”. Hal ini berarti ukuran estetika
bukan pada asumsi awal tetapi merupakan proses interpretasi yang panjang dari
penngalaman-pengalaman melihat dan merasakan seni.Estetika merupakan pandangan
umum yang kita ketahui bersama mencirikan sesuatu.

B. Estetika realitas

Estetika dalam realitas yang dirasakan adalah menjadikan sebuah keindahan


sebagai kenyataan dalam kehidupan yang selalu dirasakan kehadirannya. Nilai
estetika dalam hal ini mengacu pada sebuah karya yang "hidup".Estetika dalam hal
ini, juga erat kaitannya dengan bentuk ekspresi seseorang dalam menyikapi keadaan
lingkungan di sekitarnya. Sebab, sudah menjadi fitrahnya manusia memiliki sikap
kagum dan ingin memuji sesuatu.Keindahan dapat diwujudkan dalam ungkapan
keterpesonaan manusia ketika melihat objek tertentu seperti keindahan alam,
keindahan objek manusia, dan keindahan karya seni.Realisme, yang pada mulanya
lahir dari kemampuan manusia untuk meniru alam secara presisi, berkembang
menjadi alat manusia untuk mengetahui kebenaran, sebagaimana dilakukan oleh
matematikawan dan ahli geometri

C. Teori kreativitas

Menurut Clark Moustakis (1967), ahli psikologi humanistic menyatakan


bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan
alam, dan dengan orang lain. Menurut Rhodes, umumnya kreativitas didefinisikan
sebagai Person, Process, Press, Product. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi
(Person) kreatif yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan
dorongan dan dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product)
kreatif.
Menurut Hulbeck (1945), “ Creative action is an imposing of one’s own
whole personality on then vironment in an unique and characteristic way”. Dimana
tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Menurut Sternberg (1988), kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas
antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan
kepribadian/motivasi. Menurut Baron (1969) yang menyatakan kreativitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru.
Menurut Haefele (1962), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna social.
Menurut Torrance (1988), kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati
adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan
menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan
akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya
.
D. Teori bentuk estetik

1. Teori Estetik Formil


Banyak berhubungan dengan seni klasik dan pemikiran-pemikiran klasik.
Teori ini menyatakan bahwa keindahan luar bangunan menyangkut persoalan
bentuk dan warna. Teori beranggapan bahwa keindahan merupakan hasil formil
dari ketinggian, lebar, ukuran (dimensi) dan warna. Rasa indah merupakan emosi
langsung yang diakibatkan oleh bentuk tanpa memandang konsep-konsep lain.
Teori ini menuntut konsep ideal yang absolut yang dituju oleh bentuk-bentuk
indah, mengarah pada mistik.
2. Teori Estetik Ekspresionis
Teori menyebutkan bahwa keindahan tidak selalu terjelma dari bentuknya
tetapi dari maksud dan tujuan atau ekspresinya. Teori ini beranggapan bahwa
keindahan karya seni terutama tergantung pada apa yang diekspresikannya. Dalam
arsitektur keindahan dihasilkan oleh ekspresi yang paling sempurna antara
kekuatan gaya tarik dan kekuatan bahan (material). Kini anggapan dasar utama
keindahan arsitektur adalah ekspresi fungsi atau kegunaan suatu bangunan.
3. Teori Estetik Psikologis
Menurut Teori ini keindahan mempunyai 3 aspek :
*. Keindahan dalam arsitektur merupakan irama yang sederhana dan mudah.
Dalam arsitektur pengamat merasa dirinya mengerjakan apa yang dilakukan
bangunan dengan cara sederhana, mudah dan luwes.
* Keindahan merupakan akibat dari emosi yang hanya dapat diperlihatkan dengan
prosedur Psikoanalistik. Karya seni mendapat kekuatan keindahannya dari reaksi
yang berbeda secara keseluruhan.
* Keindahan merupakan akibat rasa kepuasan si pengamat sendiri terhadap obyek
yang dilihatnya.
Ketiga teori ini merupakan manifestasi untuk menerangkan keindahan dari
macam-macam sudut pandang : secara mistik, emosional atau ilmiah intelektual.
DAFTAR PUSTAKA

RUJUKAN Dharsono. (2007). Kritik Seni. Bandung: Rekayasa


SainsJakob Sumardjo (2000) Filsafat Seni. Bandung: ITB
Bagus, Sihnu.2010.Pengertian Estetika,(online)
Hidayatullah, Riyan. Dkk. 2016. Estetika Seni. Yogyakarta: Arttex
Sumardjo, Jacob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai