Anda di halaman 1dari 12

materi78.co.

nr KIM 3

Larutan Penyangga
A. PENDAHULUAN b. Jika ditambahkan HCl 0,1 M 2mL
Larutan penyangga (buffer/dapar) adalah Asam akan bereaksi dengan HS- (basa),
larutan yang dapat mempertahankan nilai pH HS-(aq) + H+(aq) d H2S(aq)
tertentu walaupun diberi zat lain. M 10 mmol 0,2 mmol 10 mmol
B. LARUTAN PENYANGGA ASAM R 0,2 mmol 0,2 mmol 0,2 mmol
Larutan penyangga asam dapat mempertahan- S 9,8 mmol – 10,2 mmol
kan pH < 7, tersusun atas campuran: 10,2
[H+] = 10-6 x = 1,04 x 10-6
9,8
1) Asam lemah dan garamnya
pH = –log1,04 x 10-6 pH = 5,98
Contoh: CH3COOH dengan CH3COONa
c. Jika ditetesi KOH 0,1 M 3 mL
2) Asam lemah dan basa konjugasinya
Basa akan bereaksi dengan H2S (asam),
Contoh: CH3COOH dengan CH3COO–
H2S(aq)+ OH-(aq)d HS-(aq) + H2O(l)
Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan
mereaksikan asam lemah dengan basa kuat. M 10 mmol 0,3 mmol 10 mmol
Reaksi tersebut akan menghasilkan garam atau R 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol
basa konjugasi, menghabiskan basa kuat dan S 9,7 mmol – 10,3 mmol 0,3 mmol
menyisakan asam lemah. 9,7
[H+] = 10-6 x = 9,4 x 10-7
Contoh: 10,3

Larutan penyangga dari 100 mL H2CO3 0,3 M dan pH = –log9,4 x 10-7 pH = 6,02
100 mL NaOH 0,1 M, C. LARUTAN PENYANGGA BASA
H2CO3 + NaOH qe NaHCO3 + H2O Larutan penyangga basa dapat mempertahan-
M 30 mmol 10 mmol – – kan pH > 7, tersusun atas campuran:
R 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol 1) Basa lemah dan garamnya
St 20 mmol – 10 mmol 10 mmol Contoh: NH3 dengan NH4Cl.
Cara larutan penyangga asam menjaga pH: 2) Basa lemah dan asam konjugasinya
1) Pada penambahan asam (penambahan H+), Contoh: NH3 dengan NH4+
kesetimbangan bergeser ke kiri, asam be- Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan
reaksi dengan basa membentuk asam lemah. mereaksikan asam kuat dengan basa lemah.
2) Pada penambahan basa (penambahan OH-), Reaksi tersebut akan menghasilkan garam atau
kesetimbangan bergeser ke kanan, basa asam konjugasi, menghabiskan asam kuat dan
bereaksi dengan asam membentuk air. menyisakan basa lemah.
Konsentrasi H+ dalam larutan penyangga asam: Contoh:
Garam dari asam dan basa monovalen/divalen Larutan penyangga dari 250 mL NH3 0,1 M dan
100 mL HCl 0,1 M,
Ma na
[H+] = Ka. [H+] = Ka. NH3 + HCl qe NH4Cl
Mg ng
M 25 mmol 10 mmol –
Garam dengan asam atau basa divalen R 10 mmol 10 mmol 10 mmol
Ma na St 15 mmol – 10 mmol
[H+] = Ka. [H+] = Ka.
2. Mg 2. n g Cara larutan penyangga basa menjaga pH:
1) Pada penambahan asam (penambahan H+),
Contoh:
kesetimbangan bergeser ke kanan, asam be-
100 mL larutan penyangga mengandung 10
reaksi dengan basa membentuk asam lemah.
mmol H2S dan HS-. (Ka H2S = 1 x 10-6).
2) Pada penambahan basa (penambahan OH-),
Tentukan pH larutan:
kesetimbangan bergeser ke kiri, basa
a. pH larutan penyangga bereaksi dengan asam membentuk air.
10
[H+] = 10-6 x = 10-6
10
pH = –log10-6 pH = 6

LARUTAN PENYANGGA 1
materi78.co.nr KIM 3
Konsentrasi OH- dalam larutan penyangga basa: D. FUNGSI LARUTAN PENYANGGA
Garam dari asam dan basa monovalen/divalen Larutan penyangga digunakan dalam:
1) Analisis zat kimia dan biokimia
-
Mb -
nb
[OH ] = Kb. [OH ] = Kb. 2) Laboratorium bakteriologi
Mg ng
3) Kultur jaringan
Garam dengan asam atau basa divalen 4) Obat tablet dan cair
Mb nb 5) Cocok tanam hidroponik
[OH-] = Kb. [OH-] = Kb. Larutan penyangga terdapat dalam tubuh
2. Mg 2. n g
manusia yang berfungsi menjadi keseimbangan
Contoh: pH tubuh, terdapat pada cairan intrasel dan
100 mL larutan penyangga mengandung NH3 cairan ekstrasel (misalnya darah dan air liur).
dan NH4Cl yang keduanya 0,1 M. (Kb NH3 = 10-5). Macam-macam larutan penyangga dalam tubuh:
Tentukan pH larutan: 1) Penyangga fosfat tersusun atas H2PO4- dan
a. pH larutan penyangga HPO42- dan berada pada seluruh cairan
10 tubuh.
[OH-] = 10-5 x = 10-5
10 Pada penurunan pH tubuh
pOH = –log10-5 = 5 pH = 9 HPO4-(aq) + H+(aq) d H2PO4-(aq)
b. Jika ditambahkan HCl 0,1 M 3 mL Pada kenaikan pH tubuh
Asam akan bereaksi dengan NH3 (basa),
H2PO4-(aq) + OH-(aq) d HPO4-(aq) + H2O(l)
+
NH3(aq) + H (aq) d NH4+(aq) 2) Penyangga karbonat tersusun atas H2CO3
M 10 mmol 0,3 mmol 10 mmol dan HCO3- dan berada pada darah.
R 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol Pada penurunan pH tubuh
S 9,7 mmol – 10,3 mmol HCO3-(aq) + H+(aq) d H2CO3(aq)
10,3
[OH-] = 10-5 x = 1,06 x 10-5 Pada kenaikan pH tubuh
9,7
H2CO3(aq) + OH-(aq) d HCO3-(aq) + H2O(l)
pOH = –log1,06 x 10-5 = 4,97
3) Penyangga hemoglobin tersusun atas HHb
pH = 9,03
dan HbO2 dan berada pada darah.
c. Jika ditetesi KOH 0,1 M 4 mL
Kesetimbangan hemoglobin
Basa akan bereaksi dengan NH4+ (asam),
HHb(aq) + O2(aq) d HbO2(aq) + H+(aq)
NH4+(aq)+OH-(aq)d NH3(aq) + H2O(l)
Tanpa larutan penyangga, tubuh manusia
M 10 mmol 0,4 mmol 10 mmol dapat mengalami asidosis dan alkalosis yang
R 0,4 mmol 0,4 mmol 0,4 mmol 0,4 mmol menyebabkan kerusakan jaringan dan organ.
S 9,6 mmol – 10,4 mmol 0,4 mmol Asidosis adalah penurunan pH darah yang
9,6 disebabkan oleh metabolisme tubuh yang terlalu
[OH-] = 10-5 x = 9,23 x 10-6
10,4 tinggi karena diabetes mellitus, penyakit ginjal,
pOH = –log9,23 x 10-6 = 5,03 diare, dan konsumsi makanan berprotein
pH = 8,97 berlebihan.
Alkalosis adalah peningkatan pH darah yang
disebabkan hiperventilasi karena sedikitnya
kadar oksigen di lingkungan, dan gas
karbondioksida yang dilepas terlalu banyak.

LARUTAN PENYANGGA 2
materi78.co.nr KIM 3

Larutan Garam dan Hidrolisis


A. PENDAHULUAN Contoh:
Garam adalah zat yang dihasilkan dari reaksi terhidrolisis terion
netralisasi asam dan basa.
NH4Cl(aq) + H2O(l) qe NH4OH(aq) +H+(aq) + Cl-(aq)
Hidrolisis garam adalah reaksi peruraian yang
terjadi antara kation dan anion garam dengan air Cl-(aq) + H2O(l) sd
dalam suatu larutan.
NH4+(aq) + H2O(l) qe NH4OH(aq) + H+(aq)
Macam-macam garam:
1) Garam dari asam kuat dan basa kuat, asam
bersifat netral (pH = 7).
Hidrolisis garam dari basa kuat dan asam lemah
Contoh: NaCl, KCl, K2SO4, Ca(NO3)2. terhidrolisis sebagian (anion), dan garam bersifat
2) Garam dari asam kuat dan basa lemah, basa.
bersifat asam (pH < 7). Contoh:
Contoh: Zn(ClO4)2, NH4Cl, AlCl3, Fe(NO3)3. terhidrolisis terion
3) Garam dari basa kuat dan asam lemah,
bersifat basa (pH > 7). HCOONa(aq)+H2O(l) qe HCOOH(aq)+Na+(aq)+OH-(aq)
Contoh: Na2SO3, KCN, Na2CO3, (CH3COO)2Ca.
Na+(aq) + H2O(l) sd
4) Garam dari asam lemah dan basa lemah,
sifat bergantung pada Ka dan Kb. HCOO-(aq) + H2O(l) qe HCOOH(aq) + OH-(aq)
Contoh: Zn(NO2)2, CH3COONH4, Fe3(PO4)2.
basa
B. HIDROLISIS GARAM
Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa
Hidrolisis garam adalah reaksi peruraian yang lemah terhidrolisis sempurna/total, dan garam
terjadi antara kation dan anion garam dengan air sifatnya bergantung pada Ka dan Kb.
dalam suatu larutan.
Contoh:
Hidrolisis garam:
terhidrolisis terhidrolisis
1) Menghasilkan asam dan basa pembentuk
garam. Zn(NO2)2(aq) + 2H2O(l) qe Zn(OH)2(aq) + 2HNO2(aq)
2) Kation dan anion dari asam-basa kuat tidak
dapat terhidrolisis karena terion sempurna. 1) Jika Ka = Kb, maka garam bersifat netral.
3) Garam tidak terhidrolisis jika tidak ada kation 2) Jika Ka > Kb, maka garam bersifat asam.
maupun anion yang bereaksi. 3) Jika Kb > Ka, maka garam bersifat basa.
4) Garam terhidrolisis sebagian jika salah satu C. PH LARUTAN GARAM
kation atau anion bereaksi.
pH larutan garam dari asam dan basa kuat yang
5) Garam terhidrolisis sempurna jika kation dan tepat habis bereaksi adalah pH = 7.
anion bereaksi.
pH larutan garam dari asam dan basa bukan
Hidrolisis garam dari asam kuat dan basa kuat kuat dihitung dengan tetapan hidrolisis (Kh), dan
tidak terhidrolisis, dan garam bersifat netral. tetapan ionisasi asam dan basa (Ka dan Kb).
Contoh: Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat
terion terion asam atau pH < 7.
Konsentrasi H+ Tetapan hidrolisis
+ - + -
KCl(aq) + H2O(l) qe K (aq) + OH (aq) +H (aq) + Cl (aq)
[H+] = √Kh × Mg Kw
Kh =
netral Kb
Cl (aq) + H2O(l) sd
-
Kw × Mg
[H+] = √
K+(aq) + H2O(l) sd Kb
Hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah
terhidrolisis sebagian (kation), dan garam bersifat
asam.

LARUTAN GARAM 1
materi78.co.nr KIM 3
Jika garam berasal dari kation atau anion yang
salah satunya bervalensi dua, maka:

Kw × 2. Mg
[H+] =√
+
[H ] = √Kh × 2. Mg Kb

Garam dari basa kuat dan asam lemah bersifat


basa atau pH > 7.
Konsentrasi OH- Tetapan hidrolisis

[OH-] = √Kh × Mg Kw
Kh =
Ka
Kw × Mg
[OH-] = √
Ka

Jika garam berasal dari kation atau anion yang


salah satunya bervalensi dua, maka:

Kw × 2. Mg
[OH-) =√
-
[OH ] = √Kh × 2. Mg Ka

Garam dari asam lemah dan basa lemah:


Jika Ka = Kb
Maka garam bersifat netral atau pH = 7.
Jika Ka > Kb
Maka garam bersifat asam atau pH < 7.

Kw × Ka
[H+] = √
Kb

Jika Kb > Ka
Maka garam bersifat basa atau pH > 7.

Kw × Kb
[OH-] = √
Ka

Derajat hidrolisis adalah derajat yang


menunjukkan tingkat kesempurnaan hidrolisis.

Kw Kw
α=√ =√
Ka × Mg Kb × Mg

LARUTAN GARAM 2
materi78.co.nr KIM 3

Kelarutan
A. PENDAHULUAN Contoh:
Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang Tentukan kelarutan AgCl jika diketahui Ksp AgCl
dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu. adalah 1 x 10-10!
Kelarutan dapat dihitung: Jawab:
Ksp AgCl = 10-10 = s2 s AgCl = 10-5 M
n s = kelarutan (M)
s= n = jumlah mol terlarut (mol) Contoh:
V V = volume pelarut (L) Diketahui Ksp Fe(OH)2 adalah 1,08 x 10-13, maka
Semakin besar nilai kelarutan suatu zat, maka pH larutan jenuh Fe(OH)2 adalah?
semakin mudah larut zat tersebut dalam pelarut Jawab:
tertentu. 1,08 x 10-13 = 4s3 s = 3 x 10-5 M
B. KONSTANTA HASIL KALI KELARUTAN [OH-] = 2s = 2 x 3 x 10-5 = 6 x 10-5 M
Konstanta hasil kali kelarutan (Ksp) adalah pOH = 5 – log6
tetapan kesetimbangan yang terdapat pada basa pH = 9 + log6 pH = 9,7
dan garam yang sukar larut.
D. HUBUNGAN KELARUTAN DENGAN ION
Pelarutan zat tergolong reaksi kesetimbangan SENAMA DAN PH
yang terjadi antara zat padat dengan ionnya.
Kelarutan zat dipengaruhi oleh ion penyusun
Bentuk umum konstanta hasil kali kelarutan: pelarut.
Ksp = [Kat+][An–] Kelarutan zat pada pelarut yang mengandung
ion senama dengan zat akan memperkecil
Contoh: kelarutan karena menggeser kesetimbangan.
Konstanta hasil kali kelarutan CaCO3 adalah: Contoh:
CaCO3(aq) qe Ca2+(aq) + CO32-(aq) Kelarutan AgCl pada NaCl dipengaruhi ion Cl-,
2+
Ksp CaCO3 = [Ca ][CO32-] AgCl(s) qe Ag+(aq) + Cl–(aq)
Konstanta hasil kali kelarutan akan berubah NaCl(aq) d Na+(aq) + Cl–(aq)
bila suhu diubah, dan tetap bila suhu tidak bertambah
berubah. Kesetimbangan bergeser ke kiri karena Cl-
bertambah, sehingga lebih banyak AgCl yang
C. HUBUNGAN KELARUTAN DENGAN
mengendap dalam NaCl dibanding dalam air.
KONSTANTA HASIL KALI KELARUTAN
Nilai kelarutan ion senama dari zat yang
Nilai konstanta hasil kali kelarutan
dilarutkan diabaikan karena nilainya kecil, dan
dipengaruhi oleh nilai kelarutan zat.
yang digunakan adalah konsentrasi ion senama
Hubungan kelarutan dengan Ksp dalam dari pelarut.
berbagai jenis basa dan garam sukar larut:
Contoh:
Nilai Ksp Reaksi pelarutan
Jika Ksp PbCl2 = 1,7 x 10-5, berapa kelarutan PbCl2
AB(s) qe A+ + B- dalam HCl 0,1 M?

Ksp = s2 AB(s) qe A2+ + B2- PbCl2(s) qe Pb2+(aq) + 2Cl-(aq)


s s 2s
AB(s) qe A2+ + B2- HCl(aq) sd H (aq) + Cl-(aq)
+

0,1 M 0,1 M 0,1 M


A2B(s) qe 2A+ + B2-
Ksp = 4s3 [Cl-] = 2s + 0,1 ≈ 0,1 (nilai s sangat kecil)
AB2(s) qe A2+ + 2B- Ksp = [Pb2+][Cl-]2
A3B(s) qe 3A+ + B3- 1,7 x 10-5 = s x (0,1)2 s = 1,7 x 10-3 M
4
Ksp = 27s Kelarutan zat juga dipengaruhi oleh pH larutan,
AB3(s) qe A3+ + 3B-
yaitu dipengaruhi oleh ion OH-.
A2B3(s) qe 2A3+ + 3B2- Zat-zat yang kelarutannya dipengaruhi oleh pH:
Ksp = 108s5
A3B2(s) qe 3A2+ + 2B3- 1) Basa mudah larut dalam larutan netral dan
asam.

KELARUTAN 1
materi78.co.nr KIM 3
2) Garam dari asam lemah mudah larut dalam Konstanta hasil kali kelarutan juga dapat
asam kuat. meramalkan pengendapan.
3) Garam dari basa lemah mudah larut dalam Bila dua larutan dicampurkan, maka akan
basa kuat. terbentuk basa/garam yang akan
Kelarutan basa pada pelarut basa akan larut/mengendap yang dapat dicek dengan
memperkecil kelarutan karena menggeser kuosien reaksi (Qc).
kesetimbangan. Kuosien reaksi (Qc) adalah nilai yang bentuk
Contoh: persamaannya sama dengan tetapan hasil kali
Kelarutan Fe(OH)2 pada NaOH, kelarutan (Ksp).

Fe(OH)2(s) qe Fe2+(aq) + 2OH–(aq) Qc = [Kat+][An-] AB(s) qe A+ + B-


NaOH(aq) d Na+(aq) + OH–(aq)
bertambah Makna nilai kuosien reaksi:
Kesetimbangan bergeser ke kiri karena OH - 1) Jika Qc = Ksp, berarti larutan tepat jenuh
bertambah, sehingga lebih banyak Fe(OH)2 yang (akan mengendap).
mengendap dalam NaOH dibanding dalam air. 2) Jika Qc < Ksp, berarti larutan tidak/belum
Kelarutan garam pada pelarut basa akan mengendap.
memperkecil kelarutan karena reaksi hidrolisis 3) Jika Qc > Ksp, berarti telah terjadi
garam menggeser kesetimbangan. pengendapan.
Contoh: Reaksi pengendapan dari dua larutan
Kelarutan BaCO3 pada NaOH, merupakan pengenceran, sehingga nilai
konsentrasi seluruh zat berubah.
CO32-(aq) + H2O(l) qe HCO3-(aq) + OH–(aq)
NaOH(aq) d Na+(aq) + OH–(aq) Contoh:
Basa Mg(OH)2 mempunyai Ksp = 10-15. Apakah
bertambah
terbentuk endapan Mg(OH)2 jika 50 mL MgSO4
Kesetimbangan bergeser ke kiri karena OH-
0,01 M dicampur dengan 50 mL NH4OH 0,1 M?
bertambah, sehingga lebih banyak BaCO3 yang
(Kb NH4OH = 10-5)
mengendap dalam NaOH dibanding dalam air.
Jawab:
Nilai kelarutan OH- dari zat yang dilarutkan
diabaikan karena nilainya kecil, dan yang Reaksi 1:
digunakan adalah konsentrasi OH- dari pelarut. MgSO4(aq) d Mg2+(aq) + SO42-(aq)
Contoh: n Mg2+ = 50 x 0,01 = 0,5 mmol
Larutan jenuh Mg(OH)2 memiliki pH 10. Tentukan [Mg2+] = 0,5 : (50 + 50) = 5 x 10-3 M
kelarutannya dalam larutan dengan pH 12. Reaksi 2:
Mg(OH)2(s) qe Mg2+(aq) + 2OH-(aq) NH4OH(aq) d NH4+(aq) + OH-(aq)
s s 2s n OH- = 50 x 0,1 = 5 mmol
[OH-] Mg(OH)2 = 10-4 M Mb = 5 : (50 + 50) = 0,05 M
-4 -5
2s = 10 s = 5 x 10 (pada air) [OH-] = √5×10-2 ×10-5 = 7 x 10-4 M
3 -5 3
Ksp Mg(OH)2 = 4s = 4 x (5 x 10 ) Maka kuosien reaksi:
Ksp Mg(OH)2 = 5 x 10-13 Qc = [Mg2+][OH-]2
[OH-] pelarut = 0,01 M Qc = 5 x 10-3 x (7 x 10-4)2
[OH-] = 2s + 0,01 ≈ 0,01 (nilai s sangat kecil) Qc = 2,45 x 10-9
2+ - 2
Ksp = [Mg ][OH ] Ternyata Qc > Kc, maka telah terjadi endapan
5 x 10-13 = s x (0,01)2 s = 5 x 10-9 M (pada basa) Mg(OH)2.
E. PENGENDAPAN
Pengendapan terjadi pada suatu larutan yang
telah jenuh.
Larutan yang telah jenuh oleh suatu zat masih
mengalami pelarutan walau sudah ada endapan,
namun laju pelarutan zat tersebut sebanding
dengan laju pengendapan zat.

KELARUTAN 2
materi78.co.nr KIM 3

Kimia Koloid
Ciri-ciri sistem suspensi:
A. PENDAHULUAN
1) Dispersi kasar.
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang
keadaannya antara larutan dan suspensi. 2) Sifat campuran heterogen.
Koloid tergolong sistem dua fase, yaitu: 3) Dimensi partikel lebih dari 100 nm.
1) Fase terdispersi (terlarut), adalah zat yang 4) Sistem dua fase dan tidak stabil.
didispersikan, bersifat diskontinu (terputus- 5) Dapat disaring.
putus). Contoh: air keruh, air berpasir, kopi, air + minyak.
2) Medium dispersi (pelarut), adalah zat yang Ciri-ciri sistem koloid:
menjadi medium untuk dispersi, bersifat 1) Dispersi koloid.
kontinu (berkelanjutan). 2) Sifat campuran homogen secara makro-
Koloid tergolong campuran heterogen walau skopis, namun heterogen secara mikroskopis.
tampak homogen secara makroskopis, karena 3) Dimensi partikel antara 1 – 100 nm.
perbedaan partikel kedua fase masih dapat
4) Sistem dua fase dan relatif stabil.
diamati secara mikroskopis.
5) Tidak dapat disaring, kecuali menggunakan
Ciri-ciri sistem larutan:
penyaring ultra.
1) Dispersi molekuler.
Contoh: tinta, cat, darah, sabun, asap, jelly, susu,
2) Sifat campuran homogen. santan, awan, kabut, busa, krim kocok, sitoplasma.
3) Dimensi partikel kurang dari 1 nm.
B. JENIS-JENIS KOLOID
4) Sistem satu fase dan relatif stabil.
Berdasarkan fase terdispersinya, koloid terdiri dari:
5) Tidak dapat disaring.
1) Sol, fase terdispersinya padat.
Contoh: larutan gula, larutan garam, alkohol,
cuka, spirtus, air laut, bensin, udara bersih. 2) Emulsi, fase terdispersinya cair.
3) Buih, fase terdispersinya gas.

Fase Medium
Jenis Nama Contoh
terdispersi pendispersi
padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam
padat cair sol cair sol tinta, cat, darah, sabun, detergen, lumpur, lem
gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu
padat emulsi padat gel jelly, agar-agar, gelatin, mutiara
cair cair emulsi cair emulsi susu, santan, mayonnaise, minyak ikan
gas emulsi gas aerosol cair awan, kabut, obat nyamuk semprot, parfum
padat buih padat buih padat aerogel, batu apung, styrofoam, roti, marshmallow
gas
cair buih cair buih buih sabun, krim kocok, krim cukur

Secara umum, koloid terdiri atas: 2) Sol


1) Aerosol

Sol adalah sebutan untuk partikel padat yang


terdispersi dalam partikel cair.
Aerosol adalah sebutan untuk koloid yang
medium pendispersinya adalah gas. Contoh: sol emas, sol belerang, sol kanji,
Aerosol terbentuk karena adanya tinta, cat, darah, sabun, detergen, lem, kecap,
pendorong/propelan, misalnya kloro- saus.
fluorokarbon dan CO2.
Contoh: asap, awan, kabut, obat nyamuk
semprot, parfum, hairspray, cat semprot.

KIMIA KOLOID 1
materi78.co.nr KIM 3
3) Gel Buih adalah sebutan untuk partikel gas yang
terdispersi dalam partikel cair.
Buih terbentuk karena adanya pembuih yang
menstabilkan campuran, misalnya sabun,
detergen dan protein.

Gel adalah sebutan untuk partikel cair yang Buih terbentuk dari zat cair yang
terdispersi dalam partikel padat. mengandung pembuih yang dialiri gas.

Gel terbentuk dari sol liofil yang zat Contoh: buih sabun, krim kocok, krim cukur.
terdispersinya mengadsorpsi medium dispersi. C. SIFAT-SIFAT KOLOID
Gel disebut juga koloid setengah kaku, Sifat-sifat koloid antara lain:
karena sifatnya cair namun agak padat.
1) Efek Tyndall
Contoh: jelly, agar-agar, gelatin, mutiara, gel Efek Tyndall adalah efek penghamburan
rambut, dan lain-lain.
cahaya oleh partikel koloid.
4) Emulsi
Campuran Cahaya
Larutan diteruskan
dihamburkan, partikel
Koloid
terdispersi tidak terlihat
dihamburkan, partikel
Suspensi
terdispersi terlihat

Emulsi adalah sebutan untuk partikel cair


yang terdispersi dalam partikel cair.
Emulsi terbentuk apabila partikel cair tidak
saling melarutkan. Emulsi terbentuk karena
adanya emulgator/pengemulsi yang larutan koloid suspensi
menstabilkan campuran.
Contoh efek Tyndall:
Contoh pengemulsi:
 Sorot lampu mobil ketika berkabut.
 Sabun membuat minyak dan air bercampur.
 Sorot lampu proyektor film dalam
 Kasein mengemulsikan susu.
bioskop yang diberi asap.
 Kuning telur mengemulsikan
 Berkas sinar matahari melalui celah daun
mayonnaise.
pohon di pagi yang berkabut.
Emulsi terbagi menjadi:
2) Gerak Brown
a. Emulsi minyak dalam air (M/A)
Emulsi dimana minyak (zat yang tidak
bercampur dengan air) terdispersi dalam air.
Contoh: santan, susu, lateks.
b. Emulsi air dalam minyak (A/M)
Emulsi dimana air terdispersi dalam
minyak (zat yang tidak bercampur
dengan air). Gerak Brown adalah gerak acak zig-zag
Contoh: mayonnaise, minyak ikan, partikel koloid yang disebabkan oleh
minyak bumi, mentega. tumbukan tak setimbang antara partikel
terdispersi dengan pendispersi.
5) Buih
Gerak Brown menstabilkan koloid karena
mengimbangi gaya gravitasi yang dapat
menyebabkan pengendapan.
3) Muatan koloid
Muatan koloid terbentuk karena koloid
dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis
dan koagulasi.

KIMIA KOLOID 2
materi78.co.nr KIM 3
Muatan koloid menstabilkan koloid karena Contoh:
partikel-partikel koloid bermuatan sama  Koloid Fe(OH)3 (positif), mudah
sehingga saling tolak-menolak, sehingga terkoagulasi jika ditambahkan H2SO4
menghindari penggumpalan. atau Na3PO4 dibanding HCl atau NaBr.
4) Adsorpsi (penyerapan pada permukaan)  Koloid As2S3 (negatif), mudah ter-
3+ koagulasi jika ditambahkan BaCl2
+ 3+
3+ dibanding NaCl.
+
+
+ c. Elektroforesis
+ Fe(OH)3
+ + + Terjadi ketika koloid mencapai elektroda.
+ 3+ Koagulasi mekanik dapat terjadi dengan
+
3+
cara menaik-turunkan suhu dan pengadukan
Adsorpsi adalah sifat partikel koloid yang sistem koloid.
dapat menyerap ion atau molekul netral Contoh koagulasi:
pada permukaannya.  Delta terbentuk akibat tanah liat ter-
a. Koloid positif mengadsorpsi kation. koagulasi ketika bercampur dengan air laut.
Contoh: sol Fe(OH)3, sol Al(OH)3, pigmen  Asap pabrik digumpalkan dengan alat
pewarna, hemoglobin. koagulasi listrik Cottrel.
b. Koloid negatif mengadsorpsi anion. D. KOLOID HIDROFIL, HIDROFOB DAN ASOSIASI
Contoh: sol emas, sol perak, sol fosfor, Koloid dengan medium dispersi cair dibedakan
sol As2S3, tepung, tanah liat. menjadi koloid liofil (suka cairan) dan koloid
Contoh adsorpsi: liofob (benci cairan). Jika medium dispersi air,
 Sol Fe(OH)3 bermuatan positif dan maka dibedakan menjadi koloid hidrofil (suka
mengadsorpsi ion H+ dan Fe3+. air) dan koloid hidrofob (benci air).
 Sol As2S3 bermuatan negatif dan Ciri-ciri koloid hidrofil:
mengadsorpsi ion S2-. 1) Mengadsorpsi medium.
 Sol AgCl bermuatan positif bila 2) Gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan
mengadsorpsi ion Ag+, bermuatan pendispersi besar.
negatif bila mengadsorpsi ion Cl-. 3) Efek Tyndall terlihat lemah.
5) Elektroforesis 4) Dapat kembali ke bentuk semula setelah
Elektroforesis adalah sifat partikel koloid mengalami dehidrasi air (reversibel).
yang dapat bergerak dalam medan listrik. 5) Stabil baik konsentrasi zat terdispersi kecil
Muatan koloid dapat ditentukan dengan maupun besar.
memberi medan listrik di sekitar koloid. 6) Tidak mudah mengendap dengan
a. Koloid positif akan bergerak ke katoda penambahan elektrolit.
atau elektroda negatif. 7) Viskositas koloid lebih besar daripada
b. Koloid negatif akan bergerak ke anoda medium.
atau elektroda positif. Contoh: sabun, detergen, gelatin, kanji, protein.
6) Koagulasi Ciri-ciri koloid hidrofil:
Koagulasi adalah penggumpalan koloid 1) Tidak mengadsorpsi medium.
akibat hilangnya muatan koloid. 2) Gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan
Koagulasi kimiawi dapat terjadi akibat: pendispersi kecil.
a. Percampuran koloid beda muatan 3) Efek Tyndall terlihat jelas.
Menyebabkan koloid saling menetral- 4) Tidak dapat kembali ke bentuk semula
kan satu sama lain dan menggumpal. setelah mengalami dehidrasi air (irreversibel).
b. Penambahan elektrolit 5) Stabil jika konsentrasi zat terdispersi kecil.
Elektrolit dapat menetralkan koloid dan 6) Mudah mengendap dengan penambahan
menyebabkan koagulasi. elektrolit.
Koagulasi terjadi bila koloid positif 7) Viskositas koloid relatif sama dengan
ditambah elektrolit yang lebih negatif, medium.
dan koloid negatif ditambah elektrolit Contoh: sol logam, sol belerang, sol sulfida, sol
yang lebih positif. Fe(OH)3, susu, mayonnaise.

KIMIA KOLOID 3
materi78.co.nr KIM 3
Koloid asosiasi adalah koloid yang terbentuk 3) Industri farmasi
ketika dilarutkan dalam air. Obat-obatan banyak dibuat dalam bentuk
Koloid asosiasi tersusun atas partikel yang sol.
terdiri atas: 4) Industri sabun dan detergen
1) Gugus kepala, bersifat hidrofil dan polar. Sabun dan detergen adalah pengemulsi
2) Gugus ekor, bersifat hidrofob dan non-polar. kotoran dan air pada pakaian yang membuat
Sabun/detergen membentuk koloid asosiasi bersih pakaian.
dalam air yang terdiri atas ion stearat (C18H35O2–). 5) Industri makanan dan minuman
gugus Makanan dan minuman seperti kecap, saus,
ekor susu, mayonnaise, dan mentega dibuat
gugus

kepala dalam berbagai bentuk koloid.
O Koloid juga menggunakan sifat-sifat koloid yang
|| menguntungkan.
CH3 – (CH2)16 – C – O– 1) Sifat efek Tyndall
hidrofob hidrofil a. Bioskop
Ketika dilarutkan dalam air, ekor asam stearat Sorot lampu proyektor film dalam
(hidrofob) saling berkumpul ke arah dalam air, bioskop yang diberi asap di sekitarnya
dan kepala asam stearat (hidrofil) menghadap ke agar gambar yang dihasilkan lebih jelas.
air. b. Kap lampu
+ Kap lampu dibuat dalam bentuk koloid
– –
sehingga dapat menghamburkan cahaya.


– 2) Sifat elektroforesis
ion Koloid digunakan untuk identifikasi DNA
stearat serta korban dan pelaku kejahatan.
3) Sifat adsorpsi
+
minyak a. Pemutihan gula tebu

Warna merah pada gula tebu diabsorpsi

oleh tanah diatom, caranya dengan

– melarutkan gula pada air, lalu mengaliri
air larutan melalui tanah diatom.
+
– b. Penjernihan air
+ Penjernihan dilakukan dengan me-
Koloid asosiasi pada sabun dan detergen di air nambahkan air dengan:
membuatnya menjadi pengemulsi kotoran dalam  Tawas atau alumunium sulfat
air. Gugus hidrofob akan menarik partikel (Al2(SO4)3), terhidrolisis dalam air
kotoran lalu mendispersikannya ke air. membentuk koloid Al(OH)3 yang
menyerap polutan air.
E. PENGGUNAAN KOLOID
 Karbon aktif, apabila tingkat
Koloid banyak digunakan di industri karena:
pencemaran air sangat tinggi.
1) Tidak melarutkan campuran secara homogen.
 Pasir, sebagai penyaring.
2) Keadaannya stabil.
 Kaporit, sebagai disinfektan.
3) Tidak mudah rusak.
 Kapur tohor, menaikkan nilai pH
Penggunaan koloid dalam industri:
akibat penggunaan tawas.
1) Industri kosmetik
4) Sifat koagulasi
Banyak menggunakan emulsi dan buih,
a. Penggumpalan karet
misalnya foundation, shampoo, pembersih
Karet dalam lateks digumpalkan
wajah, deodoran, pelembap badan.
menggunakan asam format (HCOOH).
2) Industri tekstil
b. Penjernihan air
Pewarna tekstil dalam bentuk sol membuat
Lumpur dalam air digumpalkan
warna menyerap dengan baik.
menggunakan tawas (Al2(SO4)3).

KIMIA KOLOID 4
materi78.co.nr KIM 3
c. Pembuangan asap pabrik 3) Sisa makanan atau hewan mati dalam air
Sebelum dibuang ke cerobong, asap berkumpul membentuk koloid yang tidak
dialirkan menuju logam bermuatan dan dapat larut dalam air, sehingga meningkat-
tegangan tinggi (20-75 kV) sehingga kan penggunaan oksigen dalam air oleh
molekul udara di sekitarnya terion. organisme air untuk mengurai koloid.
Ion-ion lalu diadsorpsi oleh asap
G. PEMBUATAN KOLOID
sehingga asap memiliki muatan. Asap
lalu ditarik oleh elektroda lain sehingga Koloid dapat dibuat dari sistem larutan atau dari
gas yang dibuang ke cerobong bebas sistem suspensi.
dari asap. Cara pembuatan koloid dibagi menjadi cara
Koloid juga digunakan sebagai pelindung yang kondensasi dan cara dispersi.
disebut koloid pelindung. Cara kondensasi dilakukan dengan agregasi
Koloid pelindung menstabilkan koloid yang partikel larutan menjadi koloid.
dilindunginya dengan membungkus partikel 1) Reaksi redoks
terdispersi agar tidak mengalami agregasi. Contoh:
Koloid yang dapat menjadi koloid pelindung: Pembuatan sol belerang dengan me-
 Zat-zat pengemulsi, misalnya sabun. ngalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
 Koloid hidrofil, misalnya protein, kasein, 2H2S(g) + SO2(aq) d 3S(koloid) + 2H2O(l)
gelatin, kanji dan agar-agar. Pembuatan sol emas dari reaksi larutan
Penerapan koloid pelindung: HAuCl4 dengan larutan K2CO3 dan larutan
a. Air susu dilindungi oleh kasein yang formaldehida.
mencegah penggumpalan lemak. 2HAuCl4(aq) + 6K2CO3(aq) + 3HCHO(aq)
b. Mentega dilindungi oleh lesitin yang d 2Au(koloid) + 5CO2(g) + 8KCl(aq) + KHCO3(aq)
mencegah penggumpalan lemak. + 2H2O(l)
c. Es krim dilindungi gelatin yang mencegah 2) Reaksi hidrolisis
pembentukan kristal gula atau es batu.
Contoh:
d. Tinta dan cat dilindungi oleh minyak silikon
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis besi
yang membuat tinta dan cat bertahan lama.
(III) klorida dengan air mendidih.
F. POLUSI KOLOID FeCl3(aq) + 3H2O(l) d Fe(OH)3(koloid) +3HCl(aq)
Koloid selain bermanfaat juga menimbulkan 3) Reaksi dekomposisi rangkap
masalah lingkungan berupa polusi udara dan Contoh:
polusi air.
Pembuatan sol As2S3 dari reaksi larutan
Polusi udara yang disebabkan koloid:
H3AsO3 dengan larutan H2S.
1) Debu dapat membentuk koloid di udara
2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq)
berupa aerosol padat yang menurunkan
kualitas udara, mengganggu kesehatan paru- d As2S3(koloid) + 6H2O(l)
paru dan menyebabkan kebakaran hutan. Pembuatan sol AgCl dari reaksi larutan
2) Asap dan kabut dapat membentuk koloid di AgNO3 encer dengan larutan HCl encer.
udara berupa aerosol cair yang dapat meng- AgNO3(aq) + HCl(aq) d AgCl(koloid) + HNO3(aq)
akumulasikan gas-gas beracun seperti SO2 4) Penggantian pelarut
dan NO yang dapat merusak lingkungan dan Contoh:
menyebabkan hujan asam.
Pembuatan gel kalsium asetat semipadat dari
3) Asbut (smog), yaitu gabungan asap dan larutan jenuh (CH3COO)2Ca yang dicampur
kabut yang menyebabkan tertahannya dengan pelarut C2H5OH (alkohol) yang
pergerakan naik asap. Asap yang tertahan menggantikan pelarut air.
dapat terakumulasi di udara dan terhirup
Cara dispersi dilakukan dengan pemecahan
oleh hewan dan manusia.
partikel kasar menjadi koloid.
Polusi air yang disebabkan oleh koloid:
1) Cara mekanik
1) Pengendapan ion-ion mineral dalam air
Cara mekanik dilakukan dengan
oleh koloid yang menyebabkan pen-
penggerusan butir-butir kasar dengan alat
dangkalan dasar sungai atau danau.
penggerus, lalu diaduk dengan medium
2) Penyebaran mikroorganisme berbentuk
pendispersi.
koloid dalam air.

KIMIA KOLOID 5
materi78.co.nr KIM 3
Contoh cara mekanik: Busur Bredig digunakan untuk membuat sol
Sol belerang dibuat dengan menggerus logam dan merupakan campuran cara
serbuk belerang bersama dengan zat inert kondensasi dan dispersi.
(misalnya gula pasir), yang hasilnya Logam yang akan dijadikan koloid dijadikan
kemudian dicampur dengan air. elektroda dan dicelupkan dalam medium
2) Cara peptisasi pendispersi kemudian dialiri listrik.
Cara peptisasi dilakukan dengan bantuan Atom-atom logam akan terlempar ke
zat pemecah/ pemeptisasi. medium pendispersi, mengalami kondensasi,
Contoh peptisasi: dan menjadi partikel koloid.

 Agar-agar dipeptisasi air. Pembuatan koloid terkadang terganggu oleh


ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid.
 Nitroselulosa dipeptisasi aseton.
Dialisis adalah suatu proses penghilangan ion-
 Karet dipeptisasi bensin.
ion pengganggu kestabilan koloid.
 Endapan nikel sulfida dipeptisasi H2S.
Proses dialisis:
 Endapan Al(OH)3 dipeptisasi AlCl3.
1) Sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong
3) Cara Busur Bredig (Bredig’s Arc) koloid yang bersifat semipermeabel.
2) Kantong koloid lalu diberi atau dimasukkan
ke tempat yang terdapat air yang mengalir.
logam logam
es 3) Air yang mengalir membawa ion-ion
pengganggu dan molekul sederhana namun
tidak membawa partikel-partikel koloid.
medium
pendispersi Contoh dialisis:
 Proses filtrasi darah oleh ginjal yang
menyaring darah dengan tidak meloloskan
sel-sel darah dan protein darah.
 Proses dialisis darah (cuci darah) bagi
penderita gagal ginjal.

KIMIA KOLOID 6

Anda mungkin juga menyukai