DISUSUN OLEH
Nama : Fitriyanti
NIM : 021190047
Plug/Kelompok : B/6
Hari, tanggal/Jam : Selasa,28 September 2021/12.00-14.00
Asisten : Heri Sutanto,ST.
DISUSUN OLEH
Nama : Fitriyanti
No Mahasiswa : 021190047
Disetujui,
Asisen Pembimbing
Heri Sutanto,ST.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun
laporan PRAKTIKUM PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI dengan judul
“PENENTUAN KEBASAAN AIR” sebagai hasil pengamatan, kami juga
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan dan kelancaran bagi
kami.
2. Heri Sutanto,ST. selaku asisten laboratorium yang telah membimbing selama
jalannya praktikum dari awal sampai akhir.
3. Kelompok praktikum yang telah saling bekerja sama dalam melakukan
praktikum.
4. Dan teman-teman kami yang telah membantu dalam praktikum dan
menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas semester ganjil, yaitu semester
tiga D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan “Veteran” Yoyakarta. Laporan
praktikum ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas
kesalahan penulisan maupun perhitungan dalam laporan ini, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk lebih baik dalam kedepannya untuk membuat
laporan.
Penulis
Fitriyanti
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah “Alkalinity” berasal dari kata “Alkali” atau basa. Alkalinity diartikan sebagai
jumlah kapasitas air yang dapat dinetralkan keasamannya. Mengukur sifat alkanility
sangatlah penting untuk menetralisasi polusi asam yang berasal dari air hujan dan
air limbah. Alkalinity merupakan faktor kapasitas yang berbeda dengan pH sebagai
faktor intensitas. Sehingga Alkalinity diartikan sebagai “kebasaan” dan Basicity
pada pH diartikan sebagai “sifat basa”.
Alkalinity dalam air biasanya disebabkan oleh ion hidroksida (OH–) sebagai
basa kuat, ion bikarbonat (HCO3–) sebagai basa lemah, dan ion karbonat (CO32-)
sebagai basa lemah, atau bisa ditemukan juga ion borat (BO32-) dan ion fosfat
(PO43-). Nilai alkalinity menunjukan seberapa banyak basa didalam suatu larutan
yang dapat dikonversi menjadi molekul tidak bermuatan oleh asam kuat.
Sebagai contoh, 1 mole HCO3– dalam larutan membutuhkan 1 molar
equivalent ion H+ dari asam kuat, sedangkan 1 mol CO32- menunjukan 2 molar
equivalent ion H+ dari asam kuat. Hasil akhir dari muatan dalam larutan yang
mengandung ion bikarbonat dan ion karbonat akan menjadi nol setelah
ditambahkan asam kuat. Semakin tinggi nilai alkanility dalam suatu larutan maka
tinggi ion-ion bikarbonat dan karbonat-nya.
Didalam air, karbon dioksida (CO2) dapat berubah menjadi asam karbonat
(H2CO3) dengan reaksi sebagai berikut:
H2O + CO2 > H2CO3
Secara alami, perubahan karbon dioksida tergantung pada pH dalam larutan:
Pada pH dibawah 4,3, kita hanya menemukan karbon dioksida terlarut dalam
air saja dan nilai alkalinity-nya nol (disebut “Free Mineral Acidity (FMA)”).
Karbon dioksida terlarut air disebut juga asam karbonat (H2CO3).
H2O + CO2 > H2CO3
Pada pH antara 4,3 dan 8,3, karbon dioksida terlarut (H 2CO3) akan berubah
menjadi ion bikarbonate (HCO3–).
H2CO3 > H+ + HCO3–
Kenaikan pH dari 8,3 sampai 10,2, ion bikarbonat (HCO3–) akan berubah
menjadi ion karbonat (CO32-).
HCO3– > H+ + CO32-
Pada pH diatas 10,2 semua ion karbonat (CO32-) akan berubah menjadi ion
hidroksida (OH–).
H2O + CO32- > 2OH– + CO2 (gas)
Dibawah adalah grafik perubahan karbon dioksida terhadap nilai pH :
Buret
H2SO4
Erlenmeyer
campuran
Menambahkan 2-4 tetes larutan indikator phenol phtaline dan gojoklah sampai bercampur
III.1.HASIL PENGAMATAN
1 50 0.9 8,8
2 50 0.8 8,8
3 50 0.8 8,2
III.2.ANALISA PERHITUNGAN
1. Sampel Pertama
* ppm OH- =
1000
× ( ( ml sampai pH 8 , 2 )−( ml sampai pH 4 , 5 ) ) × 0 ,2788
ml contoh air
1000
ppm OH- = × ( 0,9−8,8 ) ×0 , 2788
50
1000
ppm OH- = × (−7,9 ) × 0 ,2788
50
1000
ppm CO32- = × ( ( 0,9∗0.9835 ) −(−44 , 0504∗3 ,527 ) )
50
1000
ppm CO32- = × ( ( 0 ,88515 )−(−155,3658 ) )
50
* ppm HCO3- =
1000
× ( ( ml sampai pH 4 , 5 )−( ml sampai pH 8 ,2 ) )
ml contoh air
1000
ppm HCO3- = × ( ( 8,8 )−( 0.9 ) )
50
1000
ppm HCO3- = × ( 7,9 )
50
No Sampel Air Vol H2SO4 Vol H2SO4 ppm OH- ppm CO32- ppm HCO3-
(ml ) 0,01639 N 0,01639 N
Titrasi I Titrasi II
Pada percobaan praktikum kali ini dilakukan praktikum kebasaan air yang
bertujuan untuk menentukan kebasaan suatu sampel air. Pada praktikum kali ini
digunakan sampel air dengan volume yang sama dan dilakukan 3 kali percobaan
dan 2 kalli titrasi untuk setiap sampel air nya.Pertama sampel ditambahkan
indicator PP terlebih dahulu dan karena tidak terjadi perubahan warna maka
kemudian ditambahkan dengan indikator MO. Setelah itu baru kemudian sampel di
titrasi menggunakan larutan H2SO4 , kemudian di dapatkan hasil titrasi dengan
hasil yang berbeda-beda :
No Sampel Air Vol H2SO4 Vol H2SO4 ppm OH- ppm CO32- ppm HCO3-
(ml ) 0,01639 N 0,01639 N
Titrasi I Titrasi II
Dari data hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai ppm OH-
menunjukkan nilai negatif. Hal ini berarti air tidak mengandung OH - karena tidak
ada ppm yang bernilai negatif. Kemudian untuk kandungan CO32- rata-rata memiliki
nilai ppm yang sangat besar yaitu rata-rata 3 ribuan. Ion carbonat merupakan ion
yang terdiri dari satu atom karbon ditengah berikatan dengan tiga atom oksigen ,
jumlah ion carbonat yang sangat banyak tersebut menunjukan bahwa larutan limbah
tersebut merupakan basa kuat , selain ion carbonat juga terdapat ion HCO3- atau
ion bikarbonat pada rentang 2148-160 ppm.
Dalam kondisi basa ion bikarbonat akan membentuk ion karbonat dan
melepaskan ion hidrogen yang bersifat asam sehingga keadaan pH menjadi
netral.sebaliknya bila keadaan terlalu asam, ion karbonat akan mengalami hidrolis
menjadi ion bikarbonat dan melepaskan hidrogen oksida yang bersifat basa,
sehingga keadaan kembali netral. Perairan dengan nilai alkalinitas yang terlalu
tinggi tidak terlalu disukai oleh organisme akuatik karena biasanya diikuti dengan
nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi. Maka pada
sampel praktikum kali ini yang menyebabkan kebasaan adalah ion CO32- karena
menunjukkan nilai ppm yang cukup tinggi.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
2. Sampel praktikum kali ini yang menyebabkan kebasaan adalah ion CO32-
DAFTAR PUSTAKA