Anda di halaman 1dari 15

MERESUM

PENDALAMAN MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MA


KELAS X-XII
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“ Materi PAI MTS/MA”
Dosen Pengampu :
Siti Nurjannah M.Pd.I

Disusun Oleh :
1. M.Jauharil Mufid Al Mubarok
2. Siti Aminatur Ro Aisyah

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
2020/2021
DAFTAR ISI

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas X


A. Perkembangan Islam Pada Masa Rosulluah SWA Periode Makkah...........................................
B. Perkembangan Islam Masa Rosulluah SAW Periode Madinah...................................................
C. Penaklukan Kota Makkah (Fathu Makkah)..................................................................................
D. Perkembangan Islam Masa Khulafaurrasyidin.............................................................................
E. Peradapan Islam Daulah Ummayyah Di Damaskus.....................................................................
F. Peradaban Islam Daulah Umayyah Di Andalusia........................................................................
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI
A. Peradaban Islam Pada Masa Daulah Abbasyiah.........................................................................
B. Peradaban Islam Pada Masa Daulah Usmani...............................................................................
C. Peradaban Islam Pada Masa Mughal Di India............................................................................
D. Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi Di Persia...............................................................
E. Kemunduran Umat Islam............................................................................................................
F. Gerakan Pembaruan Dalam Islam................................................................................................
G. Pengaruh Pembaruan Islam Di Indonesia....................................................................................
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII
A. Perkembangan Islam Di Indonesia...............................................................................................
B. Peran Walisanga Dalam Penyebaran Islam Di Indonesia............................................................
C. Kerajaan Islam Di Indonesia........................................................................................................
D. Peran Umat Islam Dalam Memperjuangakan Kemerdekaan Indonesia.......................................
E. Perkembangan Islam Di Asia Tenggara.......................................................................................
F. Perkembangan Islam Di Asia-Afrika...........................................................................................
G. Perkembangan Islam Di Dunia Barat...........................................................................................
KELAS X

BAB I
Perkembangan Islam Pada Masa Rosulluah SWA Periode Makkah

1. Dari segi keyakinan, bangsa Arab masa jahiliyah terbagi menjadi beberapa golongan;
golongan yang mengingkari sang pencipta dan hari kebangkitan, golongan yang
mengakui adanya Tuhan namun mengingkari hari kebangkitan, golongan penyembah
berhala, golongan yang mengikuti ajaran Yahudi dan Nasrani.
2. Kebudayaan masa jahiliyah yang positif antara lain; tradisi keilmuan, berdagang,
bertani, bersyair, menghormati tamu.
3. Dari sisi sosial kehidupan masyarakat Arab terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu
masyarakat perkotaan (Ahlul Hadhar) yang telah menetap dan memiliki peradaban
lebih maju, dan masyarakat pedalaman (Badui) yang hidupnya nomaden dan belum
memiliki peradaban yang maju.
4. Strategi dakwah Rasulullah Saw periode Makkah dilakukan dengan dua cara yaitu
sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.
5. Masa kenabian adalah sejak Rasulullah Saw menerima wahyu pertama, sedangkan
masa kerasulan adalah sejak Rasulullah Saw menerima wahyu QS. Al-Muddatstsir
(74) ayat : 1-7.
6. Peristiwa-peristiwa penting dalam dakwah Rasulullah Saw periode Makkah antara
lain; hijrah ke Habaysah, Amul Huzni, Isra Mi‟raj, hijrah keYasrib

BAB II
Perkembangan Islam Masa Rosulluah SAW Periode Madinah
1. Masyarakat Madinah sebelum Islam datang dibagi kedalam tiga kelompok yaitu, suku
Aus dan Khazraj, kaum Yahudi, dan kaum Musyrik.
2. Dalam perjalanan hijrah ke Yatsrib Rasulullah Swa singgah di sebuah tempat bernama
Quba, dan ditempat itulah Rasulullah Saw untuk pertama kalinya membangun masjid
yang sekarang terkenal dengan nama masjid Quba.
3. Beberapa faktor yang menyebabkan penduduk Madinah menerima dakwah Rasulullah
Saw adalah; penduduk Yatsrib telah terlebih dahulu memahami agama-agama
ketuhanan, penduduk Yatsrib mendambakan kehadiran seorang pemipin yang dapat
mempersatukan suku-suku yang telah lama saling bermusuhan.
4. Strategi dakwah Rasulullah Saw di Madinah antara lain; membangun masjid,
mempersatukan Suku Aus dan Khazraj, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan
Anshar, penanaman nilai-nilai moral, membentuk tatanan masyarakat di Madinah.
5. Periode dakwah di Madinah, Rasulullah Saw membentuk suatu perjanjian yang
melindungi hak-hak asasi manusia terhadap golongan Yahudi dan suku-suku yang ada
di Madinah dan juga kaum Muhajirin serta Anshar. Perjanjian ini kemudian dikenal
dengan nama Piagam Madinah.
6. Di Madinah, Rasulullah Saw menerima wahyu diperbolehkannya berperang melawan
kafir Quraisy yang selalu menganggu dakwah beliau. Dalam sejarah ada dua sebutan
untuk peperangan pada masa Rasulullah Saw yaitu, ghazwah dan sariyyah.
7. Rasulullah Saw menyepakati sebuah perjanjian antara kaum muslimin dan kaum kafir
Quraisy dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.

BAB III
Penaklukan Kota Makkah (Fathu Makkah)
1. Pada tahun ke delapan hijriyah, Rasulullah Saw memutuskan untuk melakukan
penaklukan kota Makkah (Fathu Makkah)
2. Kaum muslimin memasuki kota Makkah tanpa terjadi peperangan dan berhasil
menaklukan kota Makkah dengan damai.
3. Pada tahun ke 10 H Rasulullah Saw melaksanakan Haji Wada atau haji perpisahan.
Dalam peristiwa itu Rasulullah Saw menyampaikan pesan terakhir dalam khutbahnya:
a. Janganlah berlaku kasar dan aniaya kalian semua manusia terhadap istri-istri
mereka
b. Jangan menuntut balas pembunuhan di jaman jahiliyah dan jangan riba.
c. Jangan pula saling membunuh dan jangan menjadi kafir sepeninggal beliau
dan berpeganganlah pada Kitab Allah Swt dan Sunnahnya supaya tidak
tersesat.
d. Sesungguhnya tidak ada Nabi setelahku dan tidak ada umat baru setelah
kalian.
e. Hendaknya semua kaum muslimin saling bersaudara, tiada kelebihan satu
kaum dengan kaum lainnya kecuali ketakwaannya.
f. Tunaikanlah zakat kalian dengan lapang dada.
g. Berhajilah kalian ke Baitullah. h. Patuhilah pemimpin-pemimpin kalian
niscaya kalian masuk surge.

BAB IV
Perkembangan Islam Masa Khulafaurrasyidin
1. Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq Kebijakan-kebijakan
a. Perang Riddah untuk menumpas kaum pemberontak dan orang-orang murtad
b. Kodifikasi al-Qur‟an
c. Perluasan wilayah dengan mengirimkan lima pasukan ke beberapa tempat,
yaitu: Abu Ubadah bin Jarrah dikirim ke Himsh dan Humah, Yazid bin Abu
Sufyan dikirim ke Damaskus, Syurahbil ibn Hasanah dikirim ke Yordania,
Amr bin Ash dikirim ke Palestina dan Ikrimah ibn Abu Jahal menjadi
komandan pasukan yang siap siaga menyokong keempat divisi yang lain.
2. Khalifah Umar bin Khathab Kebijakan-kebijakan
a. Mengatur administrasi negara
b. Mengeluarkan undang-undang
c. Mebentuk departemen
3. Khalifah Usman bin Affan Kebijakan-kebijakan
a. Perluasa wilayah
b. Pembukuan al-Qur‟an
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib Kebijakan-kebijakan Selama masa pemerintahannya
banyak terjadi pemberontakan, sehingga masa kepemimpinannya yang begitu siengkat
hanya dihabiskan untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan tersebut.
Beberapa kebijakan yang dilakukan antara lain :
a. Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh Usman bin Affan.
b. Mengambil kembali tanah yang dibagikan oleh Usman kepada keluarganya
dan mengembalikannya kepada Negara.

BAB V
Peradapan Islam Daulah Ummayyah Di Damaskus
1. Sejarah berdirinya Daulah Umayyah di Damaskus melalui tiga tahapan yaitu, perang
Shiffin, Tahkim dan Amul Jamaah.
2. Daulah Umayyah di Andalusis berkuasa dari tahun 661 M sampai 750 M dan
dipimpin oleh 14 khalifah.
3. Pada masa Daulah Umayyah di Damaskus perkembangan yang paling mencolok
adalah perkembangan dalam bidang politik dan militer, selain perkembangan bidang
administrasi pemerintahan dan ilmu pengetahuan. Dengan kemajuan ini, umat Islam
berhasil melakukan ekspansi hingga ke Spanyol.
4. Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa ini antara lain: bidang ilmu
pengetahuan, bidang ekonomi dan administrasi pemerintahan, bidang pendidikan,
bidang arsitektur dan bidang militer.
5. Sebab-sebab runtuhnya Daulah Umayyah di Damaskus antara lain: ketidak puasan
kaum Mawali atas beberapa kebijakan Daulah Umayyah, terjadinya pertentangan
antara suku Arab Utara dan suku Arab Selatan, konflik-konflik internal, dan
menguatnya kekuatan Abbasiyah keturunan Bani Hasyim.

BAB VI
Peradaban Islam Daulah Umayyah Di Andalusia
1.Daulah Umayyah di Andalusia didirikan oleh Abdurrahman ad-Dakhil yang
merupakan keturunan dari Khalifah Daulah Umayyah di Damaskus.
2.Penaklukan Andalusia sudah berlangsung sejak masa pemerintahan Daulah Umayyah
di Damaskus, tepatnya pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid bin Abdul Malik
(705-715M) dengan peran Gubernur Afrik Utara Musa bin Nusair dan bantuan
panglima perang Tharif bin Malik diteruskan oleh Thariq bin Ziyad.
3.Thariq bin Ziyad membawa pasukannya menyebrangi Selat Giblaltar yang sekarang
dikenal dengan Jabal Thariq dan berhasil dengan gemilang menaklukan berbagai
wilayah di Eropa seperti Cordoba, Granada, dan Toledo.
4.Daulah Umayyah di Andalusia berkuasa selama kurang lebih tujuh setengah abad
(756-1492 M) yang terbagi menjadi enam periode pemerintahan Islam,yaitu :
a. Periode pertama (711-755M)
b. Perode kedua (755-912M)
c. Periode ketiga (912-1013M)
d. Periode keempat (1013-1086M)
e. Periode kelima (1086-1248M)
f. Periode keenam (1248-1492 M)
5.Perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang pesat,
diantaranya adalah dalam bidang; Filsafat, Sains, Ilmu Fikih dan Sejarah.
KELAS XI
BAB I
Peradaban Islam Pada Masa Daulah Abbasyiah
1. Kebangkitan Daulah Abbasiyahiyah dimulai dengan gerakan-gerakan perlawanan
terhadap kekuasaan yang dilakukan oleh Muhammad bin Ali, Abul Abbas As Saffah dan
Abu Muslim Al Khurasani. Hal tersebut dilakukan karena ketidak puasannya terhadap
Daulah Umayyah yang erkuasa sebelumnya .
2. Selama hampir enam abad para khalifah yang memegang kepemimpinan Daulah
Abbasiyah ada 37 orang khalifah. Kekhalifahan Daulah Abbasiyah terbagi menjadi
beberapa periode:
a. Periode pertama Daulah Abbasiyah mulai tahun 132 H/750 M - 232 H/847 M.
b. Periode kedua berlangsung tahun 232 H/847 M-334H/945 M).
c. Periode ketiga berlangsung tahun 334 H/945 M-447 H/1055 M.
d. Periode keempat berlangsung tahun 447 H/1055 M-590 H/1194 M.
e. Periode kelima berlangsung tahun 590 H/1194 M-656 H/1258 M.
3. Perkembangan IslamPada masa pemerintah Daulah Abbasiyyah, meliputi sekitar
kerajaan-kerajaan Islam yang besar. Di bawah kekuasaan Daulah Abbasiyah, daerahdaerah
yang ditaklukkan dikembangkan menjadi pusat-pusat peradaban Islam, seperti Baghdad,
Isfahan, Tabaristan, Ghasrnah, Halab, Bukhara dan lainnya.
4. Ilmu pengetahuan dan peradaban berkembang dengan pesat. Dimulai dari gerakan
penerjemahan, penulisan dan pemberian penghargaan bagi para ilmuwan yang memberikan
kontribusi terhadap (karya) ilmu pengetahuan dan peradaban pada saat itu.
5. Daulah Abbasiyah mencatat dimulainya sistematisasi beberapa cabang keilmuan
seperti Tafsir, Hadis dan Fikih. Khususnya sejak tahun 143 H, para ulama mulai menyusun
buku dalam bentuk yang sistematis baik di bidang ilmu tafsir, hadis maupun fikih.
6. KemunduranDaulah Abbasiyah disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Persaingan antar bangsa, kemerosotan ekonomi, konflik keagamaan dan ancaman dari luar

BAB II

Peradaban Islam Pada Masa Daulah Usmani

1.Riwayat Daulah Usmani yang telah berdiri kurang lebih selama 625 tahun dan berakhir pada 3
Maret 1924 karena Majelis Nasional Agung dalam sidang sejak Februari 1924 memutuskan untuk
menghapus jabatan khalifah.
2.Daulah Usmani berkuasa lebih dari enam abad lamanya. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian
Asia, Afrika, dan Eropa. Puncak kejayaan Daulah Usmani berlangsung pada masa pemerintahan
Sulaiman I (1520-1566).
3.Pemerintahannya bersifat absolut dan banyak dijalankan dengan kekerasan. Karena itu, timbul rasa
tidak senang baik di kalangan sipil maupun di kalangan militer.
4.Daulah Usmani mulai melemah setelah wafatnya Sulaiman al-Qanuni. Sultan-sultan yang
menggantikannya umumnya lemah dan tidak berwibawa. Penyebab lainnya adalah kehidupan
mewah, berfoya-foya dan berlebih-lebihan di kalangan pembesar istana, sehingga banyak terjadi
penyimpangan dan penyelewengan dalam keuangan negara.
BAB III

Peradaban Islam Pada Masa Daulah Mughal Di India

1.Daulah Mughal merupakan kerajaan Islam di anak benua India, dengan Delhi sebagai ibu kotanya,
berdiri antara tahun 1526-1858 M. Daulah Mughal di India didirikan oleh pendatang dari Asia
Tengah, bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530 M), salah satu cucu dari Timur Lenk
dari etnis Mongol, keturunan Jengis Khan yang telah masuk Islam dan pernah berkuasa di Asia
Tengah pada abad ke 15.
2.Masa kejayaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar (1556-1605 M), dan tiga raja
penggantinya, yaitu Jahangir (1605-1628 M), Shah Jihan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707
M). Setelah itu, kemajuan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.
3.Keberhasilan ekspansi militer Akbar menunjukkan berdirinya Mughal sebagai sebuah kerajaan
besar. Dua gerbang India, yakni kota Kabul sebagai gerbang ke arah Turkistan dan kota Kandahar
sebagai gerbang ke arah Persia, dikuasai oleh pemerintahan Mughal.
4.Jatuhnya kerajaan Mughal secara mendasar disebabkan oleh dua faktor, internal dan eksternal.
a. Faktor internal tersebut adalah kurang terencananya proses suksesi yang menyebabkan
perebutan kekuasaan dan perang saudara. Begitu juga faktor lemahnya pengawasan di
pemerintahan tingkat daerah yang berkibat terjadinya disintegrasi.
b. Faktor eksternal adalah munculnya pemberontakan-pemberontakan oleh orangorang Hindu dan
Sikh, dan serangan Raja Ahmad Khan dari Afghanistan. Begitu pula kebijakan menaikkan
pajak yang sangat tinggi serta terjangkitnya kehidupan boros dan bermewah-mewahan di
kalangan kerajaan.

BAB IV

Peradaba Islam Pada Masa Daulah Syafawi Di Persia

1.Sebelum Daulah Syafawi berdiri, cikal bakal lahirnya daulah tersebut dimulai dari sebuah gerakan
Tarekat Syafawiyah yang berdiri di daerah Ardabil kota Azerbaijan. Nama tarekat ini sesuai dengan
nama pendirinya yaitu Safi al-Din, salah satu keturunan Musa al-Kazim.
2.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Daulah Syafawi. Ia berhasil mengatasi
gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut
kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh Daulah lain seperti Tabriz, Sirwan
dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Daulah Usmani.
3.Pencapaian Daulah Syafawi tidak hanya dalam bidang politik. Dalam bidang ilmu pengetahuan
terdapat kemajuan yang signifikan. Lahirnya para ilmuwan dan arsitek pada zaman itu berpengaruh
besar terhadap karya-karya yang tercipta, sehingga menjadi monumen-monumen penting dalam
perjalanan Daulah Syafawi.
4.Diantara peninggalan Daulah Syafawi adalah kota Isfahan. Isfahan merupakan kota yang sangat
penting bagi tujuan politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Di kota tersebut berdiri bangunan-
bangunan megah seperti masjid, rumah sakit, sekolahsekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud,
dan Istana Chihil Satun.
5. Setelah mangkatnya Khalifah Abbas I, Daulah Syafawi berturut-turut diperintah oleh enam
khalifah, yaitu Safi Mirza, Abbas II, Sulaiman, Husein, Tahmasp II dan Abbas III. Pada masa
pemimpin-pemimpin tersebut kondisi Daulah Syafawi tidak menunjukkan kemajuan atau
berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada
kehancuran.

BAB V

Kemunduran Umat Islam

1.Kemundurah Islam dimulai dari runtuhnya Daulah Abbasiyah yang dihancurkan oleh pasukan
bangsa Mongol di bawah kepemimpinan Hulagu Khan.Sedangkan Daulah Islamiyah di Andalusia
berjaya sampai berakhirnya Daulah Bani Ahmar. Setelah runtuhnya dua dauah tersebut, tidak ada
daulah besar yang dimiliki oleh umat Islam. daulah paling kuat setelah itu adalah Daulah Usmani
yang berkedudukan di Turki.
2.Kemunduran daulah-daulah Islam banyak dilatarbelakangi oleh konflik internal yang terjadi di
dalam daulah tersebut. Di antaranya adalah perang saudara yang memicu konflik berkepanjangan,
sehingga daulah-daulah Islam tidak semakin kuat, tetapi sebaliknya semakin terpecah-belah menjadi
daulah-daulah kecil.
3.Munculnya pembaruan dalam dunia Islam dikarenakan munculnya kesadaran dari tokoh-tokoh
Islam. Mereka memandang begitu pentingnya persatuan dan kesatuan antar sesama umat Islam
sehingga dengan bersatunya umat Islam, Islam akan semakin kuat dan berjaya kembali.
4.Bangsa Barat menjajah negara-negara Islam karena tiga hal, yaitu motivasi gold, glory dan gospel.
Gold, Glory dan Gospel berarti upaya untuk menguasai negara-negara Islam, menguasai ekonomi
dan menyebarkan agama Kristen.

BAB VI

Gerakan Pembaruan Dalam Islam

1. Pembaruan dalam Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan
dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Dalam bahasa Arab, gerakan pembaruan Islam disebut tajdid. Secara harfiah, tajdid berarti
pembaruan dan pelakunya disebut mujaddid.
2. Istilah tajdid itu sendiri memiliki arti lain yang lebih luas, di antaranya adalah reformasi, purifikasi,
modernisme dan sebagainya. Istilah yang beragam itu mengindikasikan bahwa hal itu terdapat
variasi entah pada aspek metodologi, doktrin maupun solusi, dalam gerakan tajdid yang muncul di
dunia Islam.
3. Pembaruan dalam Islam dipelopori oleh beberapa tokoh, di antaranya; Muhamamd Ali Pasha (1765-
1849 M), Jamaluddin Al-Afghani (1838-1897 M), Muhammad Abduh (1849-1905 M), Muhammad
Rasyid Ridha (1865-1935 M) Muhammad Iqbal (1877-1938 M).
4. Awal kegagalan Islam dalam mengikutiperkembangan modern salah satunya disebabkan hilangnya
semangat ijtihad. Munculnya kelompok muslim yang menganggap pintu ijtihad telah tertutup.
Pemahaman ini melahirkan sikap statis (jumud) dalam pemikiran umat Islam, karena kegiatan
ijtihad dianggap tertutup.Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dinamis dan berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman.
5. Al-Afghanimenganjurkan pembentukan suatu ikatan politik yang mempersatukan seluruh umat Islam
berupa gerakan Pan-Islamisme. Pan-Islamisme menghendaki persatuan umat Islam sebagai kekuatan
bersama untuk membebaskan dirinya dari penjajahan dan membangun kekuatan bersama.
6. Secara konsisten menerapkan konsep dinamisme Islam, umat Islam harus membangkitkan kembali
tradisi keilmuan. Al-Qur’an senantiasa menganjurkan pemakaian akal untuk melihat tanda-tanda
kebesaran Tuhan dan pada saat yang sama menganjurkan umat Islam senantiasa bergerak aktif
menyongsong perubahan zaman.

BAB VII

Pengaruh Pembaruan Islam Di Indonesia

1.Modern adalah sikap dan cara berikir serta bertindak sesuai dengan perkembangan zaman.
Modernisasi adalah proses pergeseran sikap mental sebagai bagian dari masyarakat untuk hidup
sesuai dengan laju perkembangan zaman.
2.Pembaruan di Indonesia dipelopori oleh tokoh-tokoh organisasi keagamaan dan sosial, di antaranya
KH. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari (Nahdlatul Ulama) H.
Ahmad Surkati (Al-Irshad), Zamzam (Persis).
3.Jalur masuk nya ide-ide pembaruan dari luar ke Indonesia;
a. Jalur haji dan mukim,
b. Jalur publikasi dan
c. Peran mahasiswa yang sempat menimba ilmu di Timur Tengah.
4.Secara umum munculnya pembaruan Islam di Indonesia merupakan wujud respon terhadap kondisi
bangsa Indonesia yang sedang mengalami invasi politik, kultural dan intelektual dari dunia Barat.
KELAS XII

BAB I

Perkembangan Islam Di Indonesia

1.Kondisi masyarakat indonesia sebelum Islam datang sudah memiliki kepercayaan dan menganut
Agama yang berbeda-beda.
2.Sebelum Islam datang di Indonesia, sudah mengenal sistem politik dan pemerintahan.
3.Sebelum Islam datang masyarakat sudah memiliki aktifitas perekonomian dan perindustrian yakni
dalam bidang perdagangan karena Indonesia terkenal dengan hasil rempah-rempah dan juga jalur
perdagangan yang mudah di jangkau oleh dunia khususnya Bangsa Arab.
4.Ada beberapa teori yang menyatakan tentang jalur masuknya Islam ke Indonesia, diantaranya:
a. Teori Gujarat
b. Teori Arab
c. Teori Persia
d. Teori Cina
5.Dalam menjalankan strategi dakwahnya para ulama memiliki beberapa macam cara diantaranya
melalui:
a. Perdagangan
b. Perkawinan
c. Politik
e. Pendidikan
f. Kesenian
g. Tasawuf
6.Ada beberapa faktor yang menyebabkan Islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia
diantaranya:
a. Agama Islam bersifat terbuka
b. Penyebaran Islam melalui cara damai
c. Dalam Islam tidak mengenal Kasta
d. Perayaan dalam islam dilakukan dengan cara sederhana

BAB II

Peran Walisanga Dalam Penyebaran Islam Di Indonesia

1.Walisanga adalah ulama penyabar Islam di pulau Jawa yang menyebarkan ajaran Islam dengan cara
damai melalui akulturasi budaya tanpa merusak ajaran Islam yang murni.
2.Walisanga berjumlah sembilan orang yakni Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang,
Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati.
3.Dalam menyampaikan dakwahnya Walisanga mengedepankan pendekatan budaya yang sudah
berkembang pada masyarakat Jawa, diakulturasikan dengan ajaran Agama Islam.
4.Walisanga yang menyebarkan Islam di Jawa Timur ada lima Wali yakni Maulana Malik Ibrahim,
Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri.
5.Walisanga yang menyebarkan Islam di Jawa Tengah ada tiga Wali yakni Sunan Kalijaga, Sunan
Kudus, Sunan Muria.
6.Sunan Gunung Jati adalah satu – satu nya ulama yang menyebarkan Islam di Jawa Barat.
7. Dalam mendakwahkan Islam Walisanga juga memiliki pembagian kerja yang disebut dengan
pembagian kerja Dewan Walisanga.

BAB III

Kerajaan Islam Di Indonesia

1.Kerajaan Islam memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan islam di Indonesia melalui
jalur kekuasaan.
2.Kerajaan Islam pertama yang berdiri di Indonesia adalah kerajaan samudra pasai sedangkan di pulau
Jawa kerajaan Demak.
3.Kerajaan Islam Demak menjadi kerajaan yang penting dalam proses Islamisasi di pulau Jawa pada
umumnya.
4.Selain kerajaan Islam Demak, kerajaan Islam lainnya muncul seiring dengan perkembangan islam di
pulau Jawa di antaranya kerajaan Islam Cirebon, Banten, Mataram, Pajang.
5.Kerajaan Islam memiliki peran penting dalam mengusir penjajah di Indonesia.
6. Kerajaan Islam Goa–Tallo merupakan kerajaan Islam di Sulawaesi sedangkan Ternate dan
Tidore di pulau Maluku.

BAB IV

Peran Umat Islam Dalam Memperjuangkan


Kemerdekaan Indonesia

1.Peran umat Islam dalam memperjuangkan kemerdekaan terdiri dari beberapa fase diantaranya fase
penjajahan, fase kebangkitan nasional dan fase mengisi kemerdekaan.
2.Dalam fase penjajahan terdapat perlawanan-perlawanan yang berada di daerah-daerah diantaranya
perlawanan Diponegoro, teuku Umar dan lain-lain.
3.Pada fase kebangkitan nasional banyak para tokoh yang berperan dalam melawan penjajahan dengan
mendirikan organisasi-organisasi.

4.Pada fase pasca kemerdekaan banyak pula tokoh-tokoh yang aktif dalam mengisi pembangunan di
Indonesia.

BAB V

Perkembangan Islam Di Asia Tenggara

1.Islam sangatlah berkembang dengan pesat di Negara Malaysia dan skitar 53% penduduk Malasysia
beragam Islam.
2.Penyebaran Islam di Malaysia menggunakan cara bottom-up dan Top Down.
3.Islam di Brunei Darussalam Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak
Syarif Ali diangkat menjadi Sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425.
4.Brunei Darusslam menjadikan Islam sebagai Agama resmi Negara.
5. Muslim Rohingnya di Myanmar mendapatkan tekanan dan penolakan keras dari para
pengikut Agama Budha.
BAB VI

Perkembangan Islam Di Asia-Afrika

1.Agama Islam berkembang di Negara-Negara Asia dan juga Afrika dengan baik.
2.Dalam dinamika perkembangannya mengalami berbagai macam cara dalam penyebarannya di Asia
Afrika.
3.Islam berkembang di Afrika secara pesat diantaranya di Negara, Mesir, Aljazair, Sudan, Mauritania,
Somalia Chad dll.
4. Agama Islam mudah diterima karena cara penyebarannya dilakukan dengan cara damai.

BAB VII

Perkembangan Islam Di Dunia Barat

1.Bangsa Eropa menyebut Benua Amerika sebagai benua baru, sedangkan pelaut muslim dari Afrika
dan Asia mengenalnya sebagai tanah asing.
2.Islam di Amerika berkembang pesat dan memiliki beberapa macam organisai Islam yang
berkembang di sana.
3.Ada 3 (tiga) Organisasi besar yang berkembang di Amerika diantaranya adalah ASM, ISNA, ISCA.
4.Sejarah masuknya Islam di Argentina dibawa oleh bangsa Spanyol yang saat itu berada di bawah
kekuasaan Ratu Isabel I dan Raja Ferdinand II.
5.Islam masuk ke Belanda terjadi secara tidak langsung. Misalnya, karena imporisasi rempah-rempah
dan tenaga kerja, seperti tenaga kerja muslim Indonesia ke Belanda.
6.Islam mulai masuk ke Inggris sekitar abad 16. Awal masuknya Islam ke lnggris berawal dari
imigran dari Yaman, Gujarat, dan negara Timur Tengah.
7.Banyak organisasi Islam yang berdiri di Inggris diantaranya adalah:
a. The Islamic Council of Europe (Majelis Islam Eropa), sebagai pengawas kebudayaan Eropa. b.
The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam Inggris).
b. The Association for British Moslem (Perhimpunan Muslim Inggris).
c. Islamic Foundation dan Moslem’s Institute, keduanya bergerak dalam bidang penelitian.
Anggota-anggotanya terdiri atas orang-orang Inggris dan imigran.
8. Islam dikenal diberbagai Negara Barat diantaranya benua Amerika dan juga Eropa.
9. Di Italia Islam berkembang secara pesat sejak zaman penggabungan Negara itu pada tahun
1861 hingga tahun 1970.

Anda mungkin juga menyukai