Oleh
Flash point Autoignition temperature Freezing point Pembakaran udara Terbuka suhu Density at 15 C (59 F) Specific energy
< 47 C
Sumber
: http://www.bphmigas.go.id/p/bphmigaspages/bbm/jenis_bbm.html 002-p-dm-migas-1979-avgas-kero-solar-diesel
I.2. Avgas
Bahan Bakar Minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi minyak bumi. Avgas didisain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin sistem pembakaran dalam (internal combution), mesin piston dengan sistem pengapian. Performa BBM ini ditentukan dengan nilai octane number antara nilai dibawah 100 dan juga diatas nilai 100 . Nilai octane jenis Avgas yang beredar di Indonesia memiliki nilai 100/130. Sumber : http://www.bphmigas.go.id/p/bphmigaspages/bbm/jenis_bbm.html 002-p-dm-migas-1979-avgas-kero-solar-diesel
I.3. Bensin
Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number). Oktan adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar secara spontan. Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
I.3.1. Premium
Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol Harga : Premium Rp 4.500
I.3.2. Pertamax
Ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.
Harga
No 1 2 3 4 5 Sifat-sifat Densitas Angka Oktana Riset Kandungan Timbal Kandungan Aromatic Distilasi 10% vol penguapan pada 50% vol penguapan pada 90% vol penguapan pada Titik Didih Residu Tekanan Uap Reid pada 37,8 C Getah Purwa Periode Induksi Kandungan Belerang Korosi Bilah Tembaga 3 jam/50C Doctor Test atau Belerang Mercaptan 12 13 14 15 16 Kandungan Oxigenate Warna Kandungan Pewarna Fuel Injector Cleanliness Intake Valve Sticking Intake Valve Cleanliness II Metode 1, 4 valve average or Metode 2, BMW Test or Metode 3, Ford 2,3 L Combustion Chamber Deposits
: Pertamax : Rp 8.700
Spesifikasi1) Satuan kg/m3 RON gr/ltr % vol C C C C % vol kPa mg/100ml menit % massa ASTM No. % massa % vol Gr/100 Lt % flow loses Pass/fail 45 4.0 360 0.10 No. 1 Negatif 0.0020 10
4)
Min 715 91
Maks 780
2)
6 7 8 9 10 11
4.0
17
18
Metode 1, or Metode 2, or
% Mg/mesin
D 6201 CEC-F-20A-98
Harga
No 1 2 3 4 5 Sifat-sifat Densitas Angka Oktana Riset Kandungan Timbal Kandungan Aromatic Distilasi 10% vol penguapan pada 50% vol penguapan pada 90% vol penguapan pada Titik Didih Residu 6 7 8 9 10 11 Tekanan Uap Reid pada 37,8 C Getah Purwa Periode Induksi Kandungan Belerang Korosi Bilah Tembaga 3 jam/50C Doctor Test atau Belerang Mercaptan 12 13 14 15 16 17 Kandungan Oxigenate Warna Kandungan Pewarna
Spesifikasi1) Min 715 95 0.013 50.0 70 77 110 180 205 2.0 45 4.0 360 0.10 No. 1 Negatif 60
3) 2)
Mak 780
RON gr/ltr % vol C C C C % vol kPa mg/100 ml menit % massa ASTM No. % massa % vol Gr/100 Lt % flow loses Pass/fail
4.0
Fuel Injector Cleanliness Intake Valve Sticking Intake Valve Cleanliness II Metode 1, 4 valve average or Metode 2, BMW Test or Metode 3, Ford 2,3 L
50 100 90
18
% Mg/mesi n
140 3500
D 6201 CEC-F-20-A-98
I.4. Kerosene
Minyak tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik didih antara 150 C dan 300 C dan tidak berwarna. Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan, memasak, water heating, dll. Umumnya merupakan pemakaian domestik (rumahan), usaha kecil
Sumber
: 002-p-dm-migas-1979-avgas-kero-solar-diesel http://www.bphmigas.go.id/p/bphmigaspages/bbm/jenis_bbm.html
Sumber
: http://www.bphmigas.go.id/p/bphmigaspages/bbm/jenis_bbm.html 002-p-dm-migas-1979-avgas-kero-solar-diesel
Sumber
: 002-p-dm-migas-1979-avgas-kero-solar-diesel http://www.bphmigas.go.id/p/bphmigaspages/bbm/jenis_bbm.html
I.8. Biodiesel
Jenis Bahan Bakar ini merupakan alternatif bagi bahan bakar diesel berdasar-petroleum dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak nebati atau hewan. Secara kimia, ia merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak. Jenis Produk yang dipasarkan saat ini merupakan produk biodiesel
dengan campuran 95 persen diesel petrolium dan mengandung 5 persen CPO yang telah dibentuk menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) Sumber : http://www.bphmigas.go.id/p/bphmigaspages/bbm/jenis_bbm.html
I.10.
Pertamax Racing
Bahan bakar ini termasuk jenis bensin gan, tapi di khususkan buat bahan bakar balap. Yang selama ini masi
memakai Avgas ato Benzol. Tentu saja ini bukan pilihan yang tepat, sebab Avgas bukan peruntukan bahan bakar darat karena mengandung Tetra Ethyl Lead (TEL) yang tinggi dan sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat merusak sistem syaraf dan menurunkan IQ. Berbeda dengan bahan bakar biasa yang memiliki angka oktan 88 sampai dengan 95, PERTAMAX RACING memiliki angka oktan minimal 100 dan diformulasikan secara khusus dengan penambahan additive yang berperan sebagai corossion inhibitor, antioksidan dan detergensi serta ditambahkan bio ethanol sehingga menjadi produk yang high grade dan ramah lingkungan. Termasuk produk baru pertamina. Harga bahan bakar minyak ini dijual di kisaran Rp50-60 ribu/liter. Sumber : http://www.868-pertamax-racing-siap-masuk-pasar.html
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya. kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Eosen di Indonesia
Kadar air total (%ar) 10.00 9.00 11.00 12.00 Kadar air inheren (%ad) 7.00 4.00 4.40 6.50 Kadar abu (%ad) 8.00 15.00 12.00 <8.00 Zat terbang (%ad) 41.50 39.50 40.50 36.50 Nilai energi (kkal/kg) (ad) 6800 6400 6700 6900
Tambang
Perusahaan PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia PT BHP Kendilo Coal PT Bukit Asam
0.60 Parambah an Ombilin PT Allied Indo Coal 4.00 10.00 (ar) 37.30 (ar) 0.50 (ar) 6900 (ar)
Tambang
Perusahaan PT Kaltim Prima Coal PT Kaltim Prima Coal PT Kideco Jaya Agung PT Berau Coal PT Berau Coal PT Bukit Asam PT Adaro
Sumber
: http://gemaputra1970.tripod.com/id1.html file:///H:/exercize/Audit%20Energi/Batu_bara.htm
Elpiji, pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris; LPG (liquified petroleum gas, harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1. Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 C (68 F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 C (131 F). Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran. Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji
III.2.
LNG
Gas alam cair (Liquefied natural gas, LNG) adalah gas alam yang telah
diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160 Celcius. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak ada. Ketika memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG, di mana kebanyakan jenis tangki adalah membran atau "moss".
LNG menawarkan kepadatan energi yang sebanding dengan bahan bakar petrol dan diesel dan menghasilkan polusi yang lebih sedikit, tetapi biaya produksi yang relatif tinggi dan kebutuhan penyimpanannya yang menggunakan tangki cryogenic yang mahal telah mencegah penggunaannya dalam aplikasi komersial. Kondisi yang dibutuhkan untuk memadatkan gas alam bergantung dari komposisi dari gas itu sendiri, pasar yang akan menerima serta proses yang digunakan, namun umumnya menggunakan suhu sekitar 120 and -170 derajat celsius (methana murni menjadi cair pada suhu -161.6 C) dengan tekanan antara 101 dan 6000 [kilopascal|kPa]] (14.7 and 870 lbf/in).Gas alam bertakanan tinggi yang telah didapat kemudian diturunkan tekanannya untuk penyimpanan dan pengiriman.
Kepadatan LNG kira-kira 0,41-0,5 kg/L, tergantung suhu, tekanan, dan komposisi. Sebagai perbandingan, air memiliki kepadatan 1,0 kg/L. LNG berasal dari gas alam yang merupakan campuran dari beberapa gas yang bereda sehingg tidak memililiki nilai panas yang spesifik.Nilai panasnya bergantung pada sumber gas yang digunakan dan proses yang digunakan untuk mencairkan bentuk gasnya. Nilai panas tertinggi LNG berkisar sekitar 24MJ/L pada suhu -164 derajat Celsius dan nilai terendahnya 21ML/L. Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Liquefied_natural_gas
http://id.wikipedia.org/wiki/Arun_Natural_Gas_Liquefaction