Anda di halaman 1dari 21
MAKALAH MIKROBIOLOGI PERANAN MIKROBA PADA BIDANG PERTANIAN OLEH: FITRI WIRNAMASARI(F1D012007) UTARI(F1D012051) HARTY ADI(F1D012008) DOSEN: WELLY DARWIS, Drs. H., MS FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BENGKULU 2014 KATA PENGANTAR Bismillahhirahimanirahim... Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kebadirat Allah SW'T, Karena atas petunjuk dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makakh dengan judul “Peranan Mikroba Pada Bidang Pertanian” ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat peniftian pada msita kuliah Mikrobiologi semester V. Tidak hypa pemulis mengucapkan terima kasih kepada : Drs.Welly Darwis,MS selaku dosen dam Mata Kuliah Mikrobiologi, yang telah membimbing penis dakim penyusunan makalih ini, sehingga hal tersebut dapat menjadikan sebuah wawasan baru bagi pemulis. Teman-temanku seperjuangan dan sepenanggungan serta pihak-pihak hinnya yang telah membantu dalam penyustnan makalh inj baik dengan materil_ maypun non materi Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalsh inj, masih terdapat kekurangan dan mungkin jauh dari kesempunaan, penuis pun sadar bahwa kesempumaan hanyalah milk Aah SWT. Namun sebagai manusia, kita pun furus berustha mempersembahkan yang terbaik dakm hal apapun Untuk itu, penulis sangat terbuka dalam menerima segala kritk maupun saran sebagai pembangun agar penuls dapat menyusun makalsh dengan lebih baik lagi Akhir kata penulis betharap makabh ini agar dapat bermanfaat Khususnya bagi penulis dan juga bermanfaat bagi para pembacanya. Semoga Alkh mencatat amal kita untuk memperokh iim pengetahuan sebagai amal shaleh, Amin. Bengkulu, 6 September 2014 Penulis DAFTAR IST KATA PENGANT: DAFTAR ISI. BAB 1, PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar Belakany 1.2 Tujuan, 1 1.3 Rumusan Masala. 1 1.4 Manfaat 2 BAB IL. TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1 Pengertian Mikrobiologi 3 BAB IIL PEMBAHASAN .. we 3.1 Sejarah Mikroorganisme..... aid 3.2 Bentuk dan Susunan Mikroorganisme 5 3.3 Pertumbuhan dan Cara Hidup Mikroorganisne.... 3.4 Tempat Ditemukannya Mikroorganisme 3.5 Peran Mikroorganisme Di Bidang Pertanian... 3.5.1 Peran Mikroba Tanah Dalim Penyediaan dan Penyerapan Unsur Hara..... 10 3.5.2 Mikroba Tanah yang Bermanfaat ul 3.5.3 Mikroba penambat N 3.5.4 Mikroba Pelarut Fosfat... 3.5.5 Jamar Mikoriza Arbuskula (CMA). 4 3.5.6 Strategi Keberhasihn Pemanfaatan Miktoba Tanah. BAB IY. PENUTUP..... Kesimputan. a DAFTAR PUSTAKA 18, 1.1 Latar Belakang Buri adalsh rumah (ekologi Jbagi makhluk hidup. Makhiuk hidup perly melakukan adaplasi untuk sintas di bumi ini, sehingga terjadilah interaksi, Interaksi yang, terjadi_meliputi factor biotik dan abiotik. Makhluk hidup terdii dari manusia, hewan, tumbthan dan jasad renik (mikroorganisme). Mikroorganisme memberikan perananpenting bagi ketingsungan hidup div bus ini Contohnya, pada sebuah pohon, pohon tidak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berarti jika tidak ada mikroba di akar-akamya yang membantu dalam peryerapan a perlindungan terhadap akar, dan sebagainya. Seperti yane kita ketabui jikakau pohon sakah satu penghasil oksigen terbesar di bumi, oksigen sangat penting bagi manusia dari duly bingga sekarang, beruntungnya oksigen tak pemab kurang untuk makhluk hidup di bum ini Jadi dapat disimpukkan mikroorganisme (jasad renik) penting untuk kehidupan di bumi ini Maka dari iu marilah kita dalami ebih lanjut apa itu mikroorganisme dan apa_perannya terutama di bidang pertanian. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui peranan mikrob dalam bidang pertanian 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah dari mikroorganisme ? Bagaiman bentuk dan susunan pada nikroorganisme? Bagaimana pertumbuhan dan cara hidup mikroorganisme’? Dimana saja terdapat mikroorganisme ? yep Apa saja peran mikroorganisme di bidang pertanian ? 1.4 Manfaat 1. Mengetahui asal-mmasal ditemukannya mikroorganisme ‘Mengerti bentuk dan susunan mikroorganisme ‘Mengetahui penyebaran mikroorganisme s Mengetahui_peran mikroorganisme di bidang pertanian dan berita terbarunya. BAB LL ‘TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mikrobiologi Mikrobiologi_ ad fh imu yang mempelajari bentuk, sift, kehidupan dan_ penyebaran jasad hidup yang termasuk mikroba (jasad renik, mikrobia, mikroorganisme). Mikroba berasal dari kata: micros: keciV/sangat kecil, bios= hidup/kehidupan. bidang ih biologi ini mencangkup salah satu kelompok besar jasah hidup yang mempunyai bentuk dan ukuran sangat keeil, serta sifat hidup yang berbeda dengan jasad kin umumnya(S uriawiria, 1985), Mikroorganism: memiliki fleksbilitas metabolisme yang tinggi Karena mikroorganisme ‘ni harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabik ada interaksi yang tinggi dengan ingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula, Akan ‘etapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah ditasikan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlikan tidak n disimpan dakm bentuk persedizan, Enzim-envim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada. Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbubkan dak media buatan, dan tingkat pembiakamya relat? cepat (Darkuni2001). Oleh Karena aktivitasnya tersebut, maka setiap nikroorganisme —memiliki_ pera menguntungkan (Iqbal,2008). n dam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang BAB IL PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Mikroorganisme Dunia mikroorganisme terdiri dari ima kelompok organisme ; bakteri, protozoa, virus, algae, dan cendawan mikroskopis. Mikrobiobgi dapat dikatakan ima yang masih muda, Dunia jasad renik barulah ditermmkan sekitar 300 tahun yang lak, dan makna sesungguhnya mengemai nikroorganisme itu barulah dipshami dan dibargai 200 tatun kemudian, Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi mumcul sebagai bidang biologi yang berart, Kini mikroorganisme digunakan hamper semua penelti dalam gejala biologis (Pelezar, 1986). Dunia mikroba walupun sudah fm dikenal peranannya didalam kebidupan, baru terbuka secara hts setebh Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723) menciptakan mikroskop sederhananya, Diaktakan sederhana Karena mikroskop tersebut hanya terdiri dari satu Jensa yang dapat mencapai perbesaran Kurang dari 200 kak, Tetapi dengan adanya mikroskop sederhana tersebut maka rahasia besar tentang bentuk mikroba yang sebelumnya masin merupakan masalah nisteri , mubi terbuka dan terungkap(Suriawiria,1986). Dunia mikroba musi terbuka lagi ketika Louis Pasteur (1822-1895) seorang abli kimia Prancis, menemukan prinsip-prinsip da: yang berkaitan dengan sifat hidup mikroba, antara lain dalim masalah fermentasi, sehingga banyak masalh dan pertanyaan yang tadinya belum terjawab seteh penemuan-penemuan Pasteur menjadi jelas(Suriawiria, 1986). Tampil pula peranan penemu binnya yang berjasa banyak dilalam mikrobiologi seperti Robert Koch (1843-1910) seorang dokter Jerman. Atas penemman dan hasil penelitiannya, kemudian kaitan dan peranan mikroba sebagai jasad penyebab penyakit dapat diterangkan si ara jelas. Sehingga salah satu batasan (postult) yang telah disusunnya saat itu, masih tetap berlaku sampai sekarang ini, yang umum dikenal dengan nama Postulat Koch(Suriawiria, 1986), Dalam postul penyakit, maka organism tersebut harus memenuhi sejumlah syarat berikut. 1. Mikroorganisme yang dicurigai haruslah segera diselidiki agar segera diketahui bila postukit Koch disebutkan, untuk menetapkan organism sebagai suatu penyakit sedang berjangkit. 2. Mikrorrganisme itu dapat diambil (disohsi) dan ditumbuhkan menjadi biakan mumi (pure culture) di laboratorium, 4 3. Jika biakan mumi it disuntikan kepada binatang yang sehat, maka akan menimbulkan penyakit yang sama, 4, Mikroorganisme yang disuntikkan pada binatang yang sehat tersebut dapat diperoleh Kembali menggumikan prosedur laboratorium(Irianto,2012). Mengenaiperkembangan mikrobiologi dapatiah disimpulkan bahwa mikrobiologi _maju dengan pesat Karena hal-hal berikut = 1, Penenman serta penyempurnaan. mikroskop 2. Jatuhnya teori abiogenesis Keyakinan orang bahwa pembusukan itu disebabkan oleh mikroorganisme rs . Bukti yang menunjukkan bahwa penyakit itu disebabkan oleh bibit penyakit(Irianto, 2012). 3.2 Bentuk dan susunan Mikroorganisme Bentuk umum mikroba terdiri dari satu sel (uniseluler) seperti yang umum didapatk: pada bacteria ian sel ragi dan mikralge. Dapatt pula berbentuk filament atau serat, yaitu rai yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang berbentuk rantai, seperti yang didapatkan pada fimgi dan mikroalge. Bentuk filament pada kenyataannya dapat berupa filament semu Kaku hubungan antar sel satu dengan binnya tidak ada atau tidak nyata (missal pada beberapa jenis ragi dan fingi }, dan filament benar kalau bubungan satu dengan lainiya terdapat hubungan yang jelas, baik hubungan secara morfologis (bentuk) atau secara fisiologis ( fungsi se, misalnya pada beberapa jenis fungi dan mikroalge. Bentuk tain yang perlu diketengahkan adalah koloni, yaitu gabungan dua sel atau lebih sidakm satu ruang seperti yang didapatkan pada mikroalge. Bentuk jaringan semu yaitu susunan serat_membentuk jaringan seperti yang didapatkan pada fungi berfmgsi seperti layaknya jaringan yang dimiiki tanaman tinggi atau hewan. Selintas perk diketahui bahwa bakteri dan juga mikroalge biru-hijau tida tetapi jaringan tersebut tidak mempunyai inti yang jelas seperti halnya terdapat pada jasad hidup innya, Sebagai penggantinya ditemukan nokleo-protein Bentuk sel mikroba, pert menengetengahkamya adanya variasi bentuk pada sel bakteri Bentuk umum bakteri adalah bulat (kokus), dan batang/bukt memanjang (basil). Dari kedua bentuk ini didapatkan variasi seperti , a. Bakteri berbentuk bukt (Bola) - Monokokus, pada Neisseria gonomhoeae, penyebab penyakit kencing nanah 5 - Diplokokus, pada Diplococcus pemumoniae, penyebab radang paru-pa ~ Sarkina - Streptokokus - Stafibkokus b. Bakteri berbentuk batang ~ Basilus tinggal, pada Salmonella typhi penyebab penyakit tipus - Diplobasil - Streptobasil, pada Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks, ©. Bakteri berbentuk melilit ~ Spiral, pada Spiritlum ~ Vibrio, pada Vibrio cholerae penyebab penyakit kokera ~ Spitochaeta Bentuk umum (variasi bentuk) yang kenmdian terjadi baik secara tetap ataupun sebagai bentuk keliinin kar Bahkan akibat pengaruh lingkungan ini terdapat bentuk involusi yaitu bentuk sementara yang terjadi Karena lingkungan yang berbeda. Missal bentuk bacteria Bacillus megaterium. terhadap pengaruh lingkungan, untuk tiap kelbmpok mikroba berbeda-beda. kehadiran senyawa karsitogen Yang normal memifki bentuk bukit lonjong, sedang yang terkena pengaruh senyawa tersebut terbentuk hampir bulat atau tidak beraturan. Tetapi bentuk yang terakhir tersebut adakh bentuk sementara, Karena begitu lingkungannya Kembali normal, bentuknya akan kembal ke asal lagi Sel mikroba, sebagi contoh umum disini adalah sel bakteri, mempunyai ciricini morfologis (bentuk Iuar) dan antomis(bentui/kandungin dalam) yang unik kakwu dibandingkan dengan sel jasad hidup lainnya a Susunan luar 1. Kapsula Berupa lapisan mucus (endit) yang metndungi sel, tersusun oleh hasil metabolism sel yang disekresikan, Umumya lapisan ini terdii dari senyawa kompleks yakni polsakarida, gu amina, asam gula dan campurannya. Bakteri berkapsul yang tumbuh dalam sus akan menyebabkan susu tersebut menjadi berlendir. Fungsikapsul iakh melindungi sel terhadap kehadiran factor lingkungan yang merugikan, dan juga ertindak sebagi pengikat sel Secara Khusus, kapsuk bagi 6 bakteri punya arti yang penting karena erat hubunganya denga pathogenitas suatu jenis. Jenis pathogen (penyebab penyakit) misalaya, akan turun nila kegunasannya (virulensinya) kalau kapsul dihilangkan, Flagella/Trikha Berupa lengku dasar, struktur seperti Kait, dan schelai filament panjang di har dinding sel. Flagella at pergerakan bakteri yang. diter in hampir pada semua jenis berbertuk dan sebagian yang berbentuk batang. Flagek terdiri dari ti bagian ; tubuh terbuat dari subunit-subunit protein, protein ini yang disebut flagelin.Berukuran sangat kecil dan tidak terihat dengan hanya menggunakan miktoskop biasa, rata-rata ketebalan 0,02-0,1 mikron dengan panjang tidak mekbihi panjang selnya. Adapun prosedur warna khusus yang menggunakan mordan (substansi yang mengkkat zat warn pada sual permukaan), diameternya dapat diperbesar dengan cukup untuk membuatnya tampak dibawah mikroskop cahaya. Bukti tk lngsung ada flagella dapat dilhat pa la preparat basah adanya perger an, Berdasarkan letaknya flagella pada bakteri dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu: - Monopolar-Monotrikha, flagella hanya satu buah terletak pada bagian ujung sel ~ Monopolar-Lofotrik ha, flagella banyak, tetapi pada salah satu ujung sel saja - Bipolr-Amfitrikha, tip. ~ Peririkha, jumlah fhgel . Dinding sel ujung sel terktak satu buah atau satu berkas flagella ingat banyak dan terletak di semua permukaan sel Bagian ini sckin berperan dalam melindungi sel, juga berpegaruh terhadap bentuk sel Sifatnya clastis, terletak di antara kapsuk dan membran sitoplasma dengan susunin kimiawi yang kompleks. Pada mumya makromokkul dinding sel terditi dari bahan mukokompleks, yaitu bahan utama penyusun dinding sel, tersusun okh heteropobmer zat guk amino (asetil glukosamin) dan asam asetil muramat dengan asam amino seperti glutamate, alanin, glsin, diaminopimekt atau isin. Fungsi dindin; sel yang paling menonjol antara lain : ~ Member perlindungan kepada protophsm ~ Berperan didalam reproduksi sel - Turut mengatur pertukaran zat dari dalam dan War sel (karena _bersifat seemipermeabe) 7 - Mempengaruhi kegiatan metabolisme 4. Pil Bagian ini sering disebut fimbria, adalah benang-benang halus yang keluar/menonjol dari dinding sel, yang hanya diemukan pada bakteri berbentuk batang bersifit Gram negative, Susunan kimia pili terdiri dari protein” yang. dinamekan pila, yaitu heteropolmer dari 18 asam amino yang bersifatantigenik. Baik pili, fagella/trikta ataupun kapsula, dapat terlepas dari sel secara. mekanik tanpa harus merusak pertumbuhan ataupun kehidupan jasadnya. 3.3 Pertumbuhan dan cara hidup mikroorganisme Pertumbuban bakteri pada umumnya akan dipengaruhi och faktor ingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberkan gambaran yang memperliatkan peningkatan jumlah sel yang berbedadan pada akhimya memberkan gambaran pula tethadap kurva pertumbubannya. Sedangkan kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuan dapat dibedakan menjadi dua kkategori, yaitu: kebutuhan fisik dan kebutuhan kiniawi atau kemis. Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kemis meliputi air, sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Terdapat beberapa faktor abiotk yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri, amara hhin: suhu, kelembapan, cahaya, pH, AW dan nutrisi Apabila faktor-faktor abiptk tersebut mementhi syarat, sebingga optinum untuk pertumbuhan bakteri, maka bakteri dapat tumbui dan berkembang biak. Bakteri juga memiliki batasan subu tertentu dia bisa tetap bertahan hidup, ada tiga jenis bakteri berdasarkan tingkat toleransinya terhadap suhu ekungannya. 1. Mikroorganisme psikrofil yaitu mikroorganisme yang suka hidup pada suhu yang dingin, dapat tumbub paling baik pada sub optimum dibawah 20°C. 2. Mikroorganisme mesofil, yaitu.mikroorginisme yang dapat hidup secara maksimal pada suhu yang sedang, mempunyai suhu optimum di antara 20°C sampai 50°C 3. Mikroorganisme termofil, yaitu mikroorganisme yang tumbuh optimal atau suka pada suhu yang tinggi, miktoorganisme ini sering tumbuh pada sulu diatas 40°C, bakteri jenis, ini dapat hidup di tempat-tempat yang panas bahkan di sumber-sumber mata air panas 8 bakteri tipe ini dapat ditemukan, pada tahun 1967 di yellow stone park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93-94°C, 3.4 Tempat ditemukaannya mikroorganisme Mikroorganisme dijumpai dimana-mmana, disegala lingkungan hidup manusia, Mereka ada dalam tanh; fingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai pada butan; dan atmosfer. Keadaan lingkungan setempat menentukan ciri-ciri populasi mikroba. Mereka dapat ada dalam jumlah yang luar bisa besarnya dan dalam keragaman yang lias. Pencarian mikroorganisme cekstraterestial (iar bumi) para iimmwan, ahi fibafat, dan pemuilis tetth berspekulasi tentang ‘emungkinan adanya kehidupan ditempat lain dialam semesta ini, Ketika para astronot mendarat di bukn pada tahun 1969, disiapkan fasilitas teliti untuk pemeriksaan mikrobilogis conmoh- contoh tanah bulan dibawa mereka kembali ke bumi, Akan tetapi , pada pemerksaan yang ekstensif menyingkap bahwa tidak ditemukannya jasad renik. Dan begitu juga yang terjadi di plnet Mars 3.5 Peran mikroorganisme di bidang pertanian Sakh satu. kriteria yang menjadi syarat pertanian organik adabh tidak menggunakan bahan artifisial seperti pupuk buatan, insektivida, herbisida, fimgiida, hormon tumbuh pada tamah dan ekosistem(Sharma,2002). Dilain pihak untuk menghasilkan produktivitas tanaman yang tinggi sebagian besar petani masih menggantungkan harapannya pada pupuk buatan yang diketahui cepat_menunjukkan respon seperti yang diharapkan. Walaupun pupuk buatan dan pestisida mampu meningkatkan produksi tanaman secara nyata tetapi juga berdampak negatif terhadap pencemiran fingkungan antara fain kesuburan tanah menurun dengan cept, pencemaran air dan tanh, bahaya resilu pestisida, pemurunan keanekaragaman hayati (biodiversity), dan ketergantungan ang tidak dapat diperbaharui: meningkat Menurut Starma (2002) upaya mengatasi misalsh di atas dapat dilakukan dengan meningkatkan peran mikroba tanah yang bermanfaat melui berbagai aktiviasnya_yaitu: ~ Meningkatkan kandungan beberapa unsur hara di dakm tanah. = Meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanh, Meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara. ~ Menekan mikroba tular tanah patogen melalui interaksi kompetii. 9 - Memproduksi zat pengatur tumbuh yang dapat meningkatkan perkembangan system perakaran tanaman. - Meningkatkan aktivitas mikroba tanah heterotrof yang bermanfiat meblui aplkasi bahan organik. 3.81 Peran Mikroba Tanah Dalam Penyediaan dan Penyerapan Unsur Hara Tanaman dapat menyerap unsur hara melahi akar atau mekaki daun, Sebagian besar unsur hara diserap dari dalam tanah, hanya sebagin kecil yaitu unsur C dan O diambil tanaman dari udara_meblui stomata, ‘Taraman menyerap unsur hara dari dalam tanah umumnya dakam bentuk ion (NH4*, NO3-, H2PO4-, K*,Ca2*, dil). Unsur hara tersebut dapat tersedia di sekitar akar tanaman melakii aliran massa, difusi dan intersepsi akar. Sistem per: ran sangat penting dakim penyerapan unsur hara Karena ditempuh unsur hara untuk mendekati a stem perakaran yang baik akan memperpendek jarak yang tanaman, Bagi tanaman yang sistem perakarannya Kurang berkembang, peran akar dapat diingkatkan dengan adanya interaksi simbiosis dengan Jamur mikoriza (Douds and Millner, 1999). Selain itu juga menurut Lugtenberg and Kravchenko (1999) mikroba tamah akan berkumpul di dekat perakaran tanaman (thiaosfer) yang menghasikan eksudat_akar dan serpihan tudung akar sebagai sumber makanan mikroba tareh. Bila populasi mikroba di sekitar rhizosfir didominasi oleh mikroba yang menguntmgkan tunaman, maka tanaman akan memperokkh munfaat yang besar dengan hadimya mikroba tersebut, Tujuan tersebut dapat tereapai hanya apabila kita menginokulasikan mikroba yang bermanfuat sebagai inokulan di sekitar perakaran tanaman, Sebaginn besar penyebab kekurangan unsur hara didalam tanh adalah Karem jumlah unsur hara (makro) sedikit atau dakim bentuk tidak tersedia yaitu dikat oleh mineral fiat atau jon-ion yang terlarut dam tanah Untuk meningkatkan kuantitas unsur hara makro terutama N dapat ditkukan dengan meningkatkan peran mikroba penambat N simbiotik dan non simbiotik. Ketersediaan P dapat ditingkatkan dengan menanfaatkan mikroba pelarut P, karena msabh pertama P adabh sebagian besar P dam tanah dalam bentuk tidak dapat diambil tanaman atau dam bentuk mineral anorgank yang sukar larut seperti Cs2HPO4. Jarur mikoriza dapat pula meningkatkan penyerapan sebagian besar unsur hara makro dan mikro terutam unsur hara immobil yaitu P dan Cu(Sharma,2002). 10 Mikroba tanah juga menghasikan metabolit yang mempunyai efek sebagai zat pengatur tumbuh, Bakteri Azotobacter selain dapat menambat N juga menghasilkan thiamin, riboflavin, ricotin indol acetic acid dan giberelin yang dapat mempercepat perkecambahan bila duplikasikan pada benih dan merangsang regenerasi buk-buli akar schingga penyerapan unsur ara melalii akar menjadi optimal Metaboit mikroba yang bersifat antagonis bagi mikroba fhinnya seperti antibiotik dapat pul dimunfaatkan untuk menekan mikroba patogen tular tanh disekitar erakaran tanaman Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mikroba tanah melakukan immobilsasi berbagai unsur hara sehingga dapat mengurangi hikangnya unsur haa melalui pencucian. Unsur hara yang dimobilisasi diubah sebagai massa sel mikroba dan akan kembali hhgi tersedia untuk tanaman setelah terjadi mineralisasi yaitu apabila mikroba mati. 2.8.2 Mikroba Tanah yang Bermanfaat Peran mikroba tanah dalam siklus berbagai unsur hara di dalam tanh sangat penting, sehingga bila salah satu jenis mikroba tersebut tidak berfungsi ma dalam daur unsur hara di dalam tanah, Ketersediaan unsur hara sangat berkaitan dengan aktivitas mikroba yang terlibat_di dalamnya. akan terjadi ketimpangan 2.8.3 Mikroba penambat N Beberapa reaksi redox dari nitrogen terjadi secara alumi hampir eksklusif oleh nikroorganisme, dan keterlbatan mikrobia di dam. sikus nitrogen mempunyai arti penting. Secara termodinamis, gas nitrogen, N2, adakh bentuk stabil dari nitrogen, dan itu akan menjadi bentuk bolak-balik dari nitrogen di bawah kondisi keseimbangan, Dijeliskan bahwa reservoir fama untuk nitrogen di atas bumi ini adalah di atmospir, Ini berbeda dengan karbon, di mana atmospir adalah suatu reservoir minor secara rebatif (CO2, CH). Hanya suatu jumbh relative kecil mikroorganisme bisa menggunakan No, prosesnya disebut fiksasi nitrogen, pendauran ukng nitrogen di atasbumimelibatkan sejumizh perubahan bentuk, —amoniak dan nitrat Bagaimanapun, sebab Nz betubbetul reservoir nitrogen yang terbesar tersedia untuk mikroorganisme hidup, kemampuan untuk menggunakan N2 arti penting ekologis. Fiksasi nitrogen dapat juga terjadi secara Kimiwi di dakm atmospir, melalui petir, dan suatw jumbh tertentu fiksasi nitrogen terjadi di dalam industry produksi pupuk nitrogen, sekitar 85% fiks: u nitrogen di atas bumi berasal dari proses biolog, sekitar 60% fiksasi nitrogen biologi terjadi di daratan, dan yang 40% fiksasi nitrogen biologi terjadi di samudra Di bawah kebanyakan Kondisi hasil akhir dissimilatory reduksi nitrat adalah No atau N.O, dan konversi nitrat ke gas bahan campuran nitrogen disebut denitrikasi. Proses ini dibentuk dari gas Nz secara biologi, dan sebab No sangat sedikit digunakan oleh mikroorganisme dibandingkan nitrat sebagai sumer nitrogen, denitrfkasi adalah suatu proses merugikan Karena memindabkan fiksasi nitrogen dari lingkungan Ampniak diproduksi sekm dekomposisi dari bahan nitrogen organi: (ammonifikasi) dan terjadi_ pada pH netral sebagai ion ammonium (NH4). Dibawah kontisi anaerob amoniak adakah stabil, dan iu bentuk nitrogen mendominasi di dalam sedimen paling anaerob. Di dakm tanah, sebagin besar_amoniak ng dilepaskan oleh dekomposisi aerobik dengan cepat didaur ulang, sino didalam tumbuhan, Sebab dan dikonversi ke asam wwoniak mudah_menguap, beberapa kehilangan dapat terjadi dari tanah (terutama tanah sangat bersifat alkali) dengan penguapan, dan hilangnya amoniak utam. pada atmospir terjadi di dalam areal populasi binatang padat (sebagai contoh, petemakan lembu). Pada suatu basis global, amonink hanya sekitar 15% nitrogen diepaskan ke atmospir, Kebanyakan nitrogen dalam wujud N2 atau N20 (berasal dari denittifikasi) Di dakm lingkungin oxic, amoniak dapat dioksidasi ke nitrogen oksida dan nitrat, tetapi amon 1k adalah suitu bahan campuran agak stabil dan katalsator atau agen mengoksidasi Kut pada umumnya diperkikan untuk reaksi kimia, Bagaimanapun, suatu kelompok khusus bakteri bakteri nitrifkasi, adalah katalisator biologi, mengoksidasi amoniak ke nitrat di dalam suatu proses yang disebut nivifikasi. Niriikasi adalah suatu proses aerobik utama yang terjadi dengan baik pada (anah pH netrak dapat dinambat oleh kondisi anaerob atau di dakim tanah sangat asam, bagaimanapun, nitifikasi dapat terjadi Kondisi anaerob jika tingkat nitrat tinggi Jika material ju pupuk, diambabkan Kedalam tanah, tingkat nittogen tinggi da m_ protein, seperti limbah nittifkasi menjadi meningkat. Wakupun nitrat siap berasimilasi dengan tumbuhan, tapi nmudah fmut dalam air dan dengan cepat tercuci dari tanah apabi cura ujan tinggi. Amoniak anhydrous digunakan secara ekstensif sebagai pupuk nitrogen , bahan kimia yang biasanya ditambahkan kedalam pupuk, menghalangi proses nitrifkasi Salah satu penghambat nitrifikasi umm adalah suatu bahan campuran pengganti pyridine disebut nitrapyrin (2-chloro-6- trichloromethylpyridine).Nitrapyrin secaraspesifhk menghakngi langkah pertama dakm 2 nitrifikasi, yaitu oksidasi NH3 ke NOz, secara efektif menghambat kedua langkah dalam proses nitrifkasi. Penambahan penghambat nitvifkasi dapat meningkatkan effsiensi- pemupukan dan membantu. mencegah polusi dari pelepasan nitrat dari tanah yang dipupuk. Komponen utama nitrogen di atas bumi adalah N>, yang mana dapat digunakan sebagai nittogen suber okh bakteri pengfksasi nitrogen. Amoniak yang difasilkan okkh fiksasi nitrogen atau oleh ammonifikasi dari nitrogen bahan campuranorgarik dapat berasimilasi ke ahan organik atau dapat dioksidasi ke nirat oleh bakteri nivifkasi Hiangnya nitrogen dari biosphere terjadi sebagai hasil denitrifikasi, di mana nitrat dikompersikan kembali ke N2 (Madigan et al.2000), ‘Di dalam tanah kandungan unsur N relatif kecil (<2%), sedangkan di udara kandungan N berlimpah. Hampir 80% kandungan gas di udara adalah gas N2. Sebagian besar tanaman tidak dapat’ memanfiatkan No langsung dari udara, hanya sebagian il tanaman legum yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium yang dapat memanfaatkan sumber N yang berlimpah dari udara, Tanaman non egume mash dapat meman N dari udara apabila dinokulasi dengan mikroba penambat N_ nonsimbiotik. Tabel di bawah ini merangkum jenis mikroba penambat N non simbiotik yang dapat dimanfuatkan untuk tanaman non kegum, Faktor yang mempengaruhi aktivitas.bakteri penambat N - Ketersediaan senyawa nitrogen : amonium, nitrat dan senyawa nitrogen organik dapat dimanfaatkan teiapi dapat menghambat fiksasi nitrogen - Ketersediaan nutrisi anorganik : molbdenum, besi, kalsium, dan kobalt, - Sumber energi heterotwf: gula sederhana, selulosa, jerami dan sisa taraman, autotrof cahaya matahari - pH: Aaotobacter, Sianobakteri peka terhadap pH<6 Beijerinckia dapat tumbuh pada pH 3.9, ~ Kelembaban : Kekmbaban yang tinggi menjadi Kondsi anaerob ~ Suhu ; penambatan N optimum pada suiu sedang 2.8.4. Mikroba Pelarut Fosfat Mikroba peiarut fosfat terditi dari gobngan bakteri dan Jamur, Kelompok bakteri petarut fosfat_ adalah: Pseudomonas, Bacillus, Escherichia, Brevibacterum dan Seralia, sedangkan dari golongan Jamur adalah ; Aspergillss, Penicilium, Culvularia, Humicola dan Phoma. Mikroba 13 pelarut fosfat bersifat menguntngkan karena mengeluarkan berbagai mcam a am_ organik seperti asim format, asetat, propional, lakt , glikobat, fumarat, dan suksinat. Asam-asam. organik ini dapat membentuk Khelat organik (xompieks stabil) dengan kation AL Fe atau Ca yang mengikat P sebingga ion HoPO4 ?, menjadi bebas dari ikatamnya dan tersedia bagi tanaman untuk diserap, Bakteri pengoksidasi sulfur (Thiobacillus) dan pengoksidasi_ ammonium (Nitrasomonas) dapat puke mengeluarkan asam anorganik (asam sulfat dan asam nitrt) yang dapat mengkhelat kation Ca dari Cas(P04) menjadi HPO4 2 yang dapat diserap tamaman Beberapa spesies jamur dari genus Aspergillus mempunyai kemampuan yang kbih tinggi dalam melarutkan fosfat terikat dibandingkan dengan bakteri, Hal ini memberi peluang yang baik untuk dikembangkan di daerah opis yang tanabnya masam, Karem jamur menyukai lingkungan pertumbuhan yang bersifat msam, 2.5.8. Jamur Mikoriza Arbuskula (CMA) Mikoriza yang secara harfiah berarti "jamur akar" dan mengacu pada asosiasi yang simbiotic yang ada antara jamor dan akar tumbuhan, Mungkin akar dari mayoritas dari tumbubun terestrial adalah mycorhizal. Ada dua kelis umum mikoriza; ektomikoriza, di mana sel jamur membentuic suatu bungkus pelindung luas di sekitar bagian iuar dari akar dengan hanya sedikit penetrasi ke dakm jaringan akar dan ericoid mikoriza, di mana miseium jamur ditempelkan di dalam jaringan akar. Ektomikoriza ditemukan sebagian besar di dalam pohon hutan terutama pobon jarum, pobon besar dan pohon oak yang banyak dikembangkan pada hutan daerah temperata. Di dakm suatu hutan, hampir setiap akar pobon mem mikoriza, Sistem perakaran dari suatu pohon yang ada mikorizanya dapat menginféksi akar yang pendek dan akar yang panjang, Akar pendek memilki karakteritik cabang dikotom, menunjukkan tipe pelindung jamur sedangkan akar panjang pada umumya tidak terkena infeksi, Kebanyakan jamur mikoriza tidak menyerang, selulosa dan serasah daun tetapi sebagai gantinya menggunakan karbohidrat sederhana untuk pertunbuban dan pada umumya mempunyai Kebutuhan akan satu atau kbih vitamin, mereka memperoleh nutrisi dari sekresi akar. Mikoriza jamur tidak pemah ditemukan secara alam Kecuali bersama-sama akar dan karenanya dapat dipertimbangkan symbiosis obligat. Jamur ini menghasikan substansi pertumbuhan tanamin dengan induksi perubahan mprfologi di dalam 4 akar, menyebabkan dibentuk akar bereabang dikotom pendek. Di samping hubungan erat antara jamur ada sedikit spesifik jenis diibatkan, satu jenis cemara dapat _membentuk nikoriza dengan kbih dari 40 jenis janur. Bfek yang dimtungkan pada twnbuhan dari jamur mikoriza, terbaik diamati pada lohan riskin, di mana pohon yang tumbuh dengan subur ada mikoriza, tetapi tidak ada mikroriza tidak ada pertumbuhan, Kapan pobon ditanam di padang rumput_ yang luas, yang mana biasanya ekurangan suatu inokulum jamur, pohon yang secara artifisial dinokulasi pada saat penanaman, tumbuh jauh ebih dengan cepat dibanding pohon yang tidak dinokulasi, Mikoriza tumbuban bisa menyerap nutrisi dari lingkungannya lebih efiien di banding de mikoriza, Penyerapan nutrisi dapat ditingkatkan dengan semakin besar area permukaan yang disajikan oleh miselium jamur (Madigan et al, 2000), CMA menginfeksi hampir 95% semua tanaman (crop plant), Simbiosis ini bersifat mutualistik, jamur mendapatkan karbohidrat dari tanaman dimana aliran nutrisi diregulasi okh tanaman inang. Fotosintat tanaman inang diabsorpsi jamur, khususnya pada arbuskula yang mempunyai lua permukaan kontak yang besar antara jamur dengan tanaman ina wg. Fungsi (CMA dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman adabh : sebagai fasilgator dakm penyerapan berbagai_unsur fra, pengendali hayati penyakit tukar tanah, penekan stress abiotik (kekeringan, salinitas, Jogam berat) dan sebagai penstabil tanah (stabilator agregat tanah). CMA yong menginfeksi akar tanaman akan membentuk hifi intemal di dakim sel epidermis dan korteks akar, arbuskula terbentuk di dalam korteks akar, dan hifa ekstemal berada di ar akar tanaman Gems Glomus dan Acaulospora membentuk vesikula yang terbentuk pada hifa interkalar atau apikal yang mengandung lemak dan berfungsi sebagai cadangan makanan, Jamur Gigaspora dan Scutellospora tidak membentuk vesikuk. Hi ekstemal sangat_penting dalam penyerapan umsur hara Karena panjang hifa eksternal dapat mencapai beberapa kali panjang akar sehingga memperkas permikaan akar dalam menyerap larutan nutrisi dalam tanah (Douds and Millner, 1999). 2.5.6, Strategi Keberhasilan Pemanfaatan Mikroba Tanah Keberhasitan peningkatan peran mikroba tanah yang bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuban dan hasil suatu tanaman perlu ditunjang langkah berikut: 15 . Sekksi isokt unggul Isolat yang diperolch harus discleksi keunggulannya dengan menguji efektivias terhadap pertumbuban tanaman, Seleksi bakteri penambat N- dapat melalui uji ang diambatnya dengan metode reduksi asetilen. Mikroba pelarut fosfat disekksi_berdasar kuantitas N pelarutan P tidak larut secara kualitatif (zona bening) dan kuantitatif Gjumiah P tersedisfterlarut). CMA diseleksi berdasarkan besamya derajat infeksi pada akar atau peningkatan_serapan P tamuman dibanding kontrol . Perbanyakan isolat yang unggul sebagai inokukn dalam camier /pembawa yang cocok. Populssi mikroba yang akan digunakan sebagai produk inokulan harus tinggi (>108 CFU! g media) atau inokulan mikoriza mengindung spora >50 bualygram carrier . Viabilias mikroba tetap tinggi pada saat diaplikasikan, Kontrol viabiitas perlu diiakukan selma m @ penyimpanan produk inokukn. Pada umumya kualitas inokukin yang sudah dikems akan menurun_setelah masa simpan 6 bulan. . Aplkasi dilapangan harus tepat baik waktu, dosis dan caranya, Inokulasi mikroba yang bermaniiat akan bbih efektif bik dibkukan bersamaan dengan peminaman henih sehingss mikroba tersebut akan segera mengkolonisasi beni yang berkecambah. Dosis yang Gigumakan harus sesuai dengan anjuran pada kemasamya. Dosis yang tepat dapat mendukung kebethasilan dominasi mikroba introduksi di thizosfer tanamin, Cara pemberian inokukan selain bersamaan dengan benh (seed inoculation) dapat pub dilakukan di pembibitan (seedling, inocubtion) BABIV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Peran mikroba tanh yang bermanfaat pada bidang pertanian melalui berbagai aktivitasnya yaitu, meningkatkan kandungan heberapa unsur fara di dalam tanh, eningkatkan ketersedisan unsur ara di dalam tanah, meningkatkanefisiensi penyerapan unsur hara, menekan mikroba tular tanh patogen melalui interaksi kompetisi, memproduks system perakaran tanaman, meningkatkan aktivitas mikroba tanah heterotrof yang bermanfaat melalui aplikasi bahan organik. vat pengatur tumbuh yang dapat mening! kan _perkembangan Mikroba tanah juga menghasifkan metabolit yang mempunyai efek sebagai zat pengatur tumbth, Bakteri Aztobacter sebin dapat _menambat N juga menghasilkan thiamin, riboflavin, nicotin indol acetic acid dan giberelin yang dapat mempercepat perkecambahan bia diaplikasikan pada benih dan merangsang regenerasi bulu-bulu akar sehingga penyerapan unsur bara meblui akar menjadi optimal. Mikroba pelarut fosfit terdiri dari golongin bakteri dan Jamur, Mikroba pelarut fosfat bersifat_menguntungkan Karena mengeluarkan berbagai_macam asam_organik seperti asam formiat, asetat, propional, laktat, glikolat, fumarat, dan suksinat Fungsi CMA dalam meningkatkan pertumbuban tanaman adalah : sebagai fasilitator dalam penyerapan berbagai unsur hara, pengendali hayati penyakit tlar tanah, penekan stress abibtik (kekeringan, salinitas, logam berat) dan sebagai penstabil tanah (stabilator agregat tanah). Mikroba tanah bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil suatu tanaman 7 DAFTAR PUSTAKA Douds D.D and Patricia D Milher, 1999. Biodiversity Of Arbuscular Mycorrhizal Fungi In Agroecosystems. Agriculture, Ecosystems and Environment, Vol 74, Hal 77-93 Iqbal Al, 2008. Peran Mikroorganisme Dalam Kehidupan. Penetbic Angkasa Bandung: Bandung Irianto, Koes. 2012. Menguak dunia mikroorganisme jilid I. Penerbit Yrama Widya. Bandung Lugtenberg B.J.J and Lev V Kravchenko. 1999. Tomato Seed And Root Exudate Sugars Composition, Utilization By Pseudomonas Biocontrol Strains And Role In Rhizosphere Colonization. Enviromental Microbiob gy. Vol 1 (5). Hal 439-446. Madigan, M.T; J.M. Martinko and J. Parker.,2000. Biology of Microorganisms. Eighth edition, Prentice Hall, International. Inc, Sharma, A. K.2002. Organic farming. Central Arid Zone Research institute Jodhpur. Agrobios. India Suriawiria, Unus. 1985. Pengantar mikrobiologi umum. Penerbt Angkasa Bandung: Bandung 18

Anda mungkin juga menyukai