STARKES 2022
Membangun sistem
4
Regulasi
Implementasi
Bukti Implementasi
Dokumen Rekam Medis
Observasi
MANAJEMEN INFORMASI
MRMIK 1
MRMIK 2
PENGELOLAAN DOKUMEN
MRMIK 3
MRMIK 4
Pasal 1
(1) Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS).
(2) SIRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah suatu
proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data
rumah sakit.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011
TENTANG
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
Pasal 2
(1) SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakit
kepada Kementerian Kesehatan yang meliputi :
a. Data identitas rumah sakit;
b. Data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit;
c. Data rekapitulasi kegiatan pelayanan;
d. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap; dan
e. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat jalan.
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
(SIRS)
◉ pengumpulan,
◉ pengolahan dan
◉ penyajian data
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 2 Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan rumah
sakit, PPA, kepala unit klinis / non klinis dan staf dilatih mengenai
prinsip manajemen dan penggunaan informasi
EP 1 Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan
rumah sakit, PPA, kepala unit klinis / non klinis dan staf dilatih
mengenai prinsip manajemen dan penggunaan informasi
EP 2 Data dan informasi klinis serta non klinis diintegrasikan sesuai
kebutuhan
PENGELOLAAN DATA
Manajemen Data
Integrasi Data
Informasi
INTEGRASI INTEGRASI
INFORMASI INFORMASI
Ø Uraian Tugas
Ø Tanggung jawab
Ø Wewenang
Djoti Atmodjo
37
Program harus diuraikan dalam bentuk Kerangka
Acuan Program (TOR) dan tidak boleh hanya
berbentuk time table
Ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja dan
Direktur RS
Format program :
v Pendahuluan
v Latar belakang
v Tujuan umum dan tujuan khusus
v Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
v Cara melaksanakan kegiatan
v Sasaran
v Jadwal pelaksanaan kegiatan
v Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
v Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Djoti - Atmodjo
MRMIK
STANDAR URAIAN
STANDAR URAIAN
MRMIK 7 Rumah sakit menetapkan informasi yang akan dimuat pada rekam medis
pasien
EP 1 Rekam medis pasien telah berisi informasi yang sesuai dengan
ketetapan rumah sakit
EP 2 Rekam medis pasien mengandung informasi:
a) Mengidentifikasi pasien;
b) Mendukung diagnosis;
c) Justifikasi/dasar pemberian pengobatan;
d) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan hasil pengobatan;
e) Memuat ringkasan pasien pulang (discharge summary); dan
f) Meningkatkan kesinambungan pelayanan diantara Profesional
Pemberi Asuhan (PPA).
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG
PRAKTIK KEDOKTERAN
Rekam Medis
Pasal 46
43
Pasal 1
Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang:
v Identitas pasien
v Pemeriksaan
v Pengobatan
v Tindakan dan
v Pelayanan lain yang diberikan
kepada pasien
Dokumen bukti
44
Pasal 3
1) Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan
2) Isi rekam medis untuk pasien rawat inap
3) Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat
45
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012
TENTANG
RAHASIA KEDOKTERAN
46
RAHASIA KEDOKTERAN
47
RAHASIA KEDOKTERAN
48
Pelayanan lain yang diberikan kepada
pasien
◉ Form rekonsialisasi
◉ Form pemberian edukasi
◉ Form persetujuan tindakan
kedokteran
◉ Form menolak anjuran medis
(MAM)
◉ Form transfer
◉ Form rujukan
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 8 Setiap catatan (entry) pada rekam medis pasien mencantumkan identitas
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang menulis dan kapan catatan tersebut
ditulis di dalam rekam medis
EP 1 PPA mencantumkan identitas secara jelas pada saat mengisi RM
EP 2 Tanggal dan waktu penulisan setiap catatan dalam rekam medis
pasien dapat diidentifikasi
EP 3 Prosedur koreksi penulisan dalam pengisian RM elektronik dan non
elektronik
EP 4 1) Pemantauan dan evaluasi terhadap penulisan identitas, tanggal
dan waktu penulisan catatan pada rekam medis pasien serta
koreksi penulisan catatan dalam rekam medis,
2) Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar upaya perbaikan di rumah
sakit
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG
PRAKTIK KEDOKTERAN
Pasal 46
54
SPK
PPA RKK
Rencana
asuhan 55
STANDAR EP URAIAN
PP 1 Pengkajian awal
PP 2 Pengkajian ulang
56
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 12 Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan
evaluasi atau pengkajian rekam medis
MRMIK 11 Rumah sakit mengatur lama penyimpanan rekam medis, data, dan
informasi pasien
EP 1 Regulasi tentang:
1) waktu penyimpanan berkas rekam medis (kertas/elektronik),
serta data dan informasi lainnya terkait dengan pasien dan
2) prosedur pemusnahannya sesuai dengan peraturan
perundangan
EP 2 Dokumen, data dan/informasi terkait pasien dimusnahkan
setelah melampaui periode waktu penyimpanan
EP 3 Dokumen, data dan/atau informasi tertentu terkait pasien yang
bernilai guna, disimpan abadi (permanen)
BAB IV
PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN DAN KERAHASIAAN
Pasal 5
(1) Rekam medis pasien rawat di rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau
dipulangkan.
(2) Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan
persetujuan tindakan medis.
(3) Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medis sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari
tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
(4) Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (3), dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana
pelayanan kesehatan.
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 13.1 Rumah sakit mengembangkan, memelihara, dan menguji program untuk mengatasi
waktu henti (downtime) dari sistem data, baik yang terencana maupun yang tidak
terencana
EP 1 Prosedur yang harus dilakukan jika terjadi waktu henti sistem data (down
time) untuk mengatasi masalah pelayanan
EP 2 Staf dilatih dan memahami perannya di dalam prosedur penanganan waktu
henti sistem data (down time), baik yang terencana maupun yang tidak
terencana
EP 3 Evaluasi pasca terjadinya waktu henti sistem data (down time) dan
menggunakan informasi dari data tersebut untuk persiapan dan perbaikan
apabila terjadi waktu henti (down time) berikutnya