Anda di halaman 1dari 4

Essay Tugas Profesi Keguruan

Ini tentang kehidupan saya di pondok, saya mondok di PPTQ Al- Asyariyyah 3, cabang dari
pusat. Saya mondok sejak saya menempuh sekolah SMA, di sma dulu saya menggambil jurusa
MIPA, saya merupakan lulusan tahun 2020, lebih tepatnya lulusan corona. Ya saya merasakan
boomingnya corona saat itu, dan akhirnya saya lulus tanpa ada UN. Setelah kelulusan sma saya
memutuskan untuk melanjutkan study saya di UNSIQ, jelas saya melanjutkannya dengan
berbagai pertimbangan. Saya mengambil prodi PGMI fakultas Tarbiyah.

Saat itu saya menjalani perkuliahan secara daring atau online. Hampir 1 tahun lebih saya
menjalani perkuliahan secara online. Selama online itu saya menjadi lebih sering memegang hp
tentunya. Pernah beberapa kali saya melakukan kuliah offline, tapi tidak semua makul, hanya
beberapa makul yang memang dosennya yang menghendaki offline. Dari beberapa pertemuan
itu saya mulai mengenal teman teman saya. Sangatlah susah untuk saya menjalani perkuliahan
yang memang saat itu belum terlalu pasti dilakukan secara daring atau luring, tapi saya senang
dapat menjalani dengan teman teman satu kelas.

Dan untuk liburan kesekian kalinya dari kampus, tahun ini adalah liburan paling berkesan untuk
saya. Lebaran yang penuh suka duka di pondok dan dirumah, romadhon ini saya jalani dipondok
kurang lebih selama 26 hari di pondok, saya pulang H-3 lebaran, selama dipondok banyak sekali
kegiatan yang tentunya lebih padat dari kegiatan pondok biasanya. Selama di pondok sampai
hampir lebaran hanya ada orang sekitar 10 orang dipondok yang hiasanya berisi 200 orang, ya
pondok sepi dan saya senang. Pondok sepi adalah ketenangan bagi saya, bersih, rapi, tenang
dan menyenangkan. Sampai pada waktunya saya pulang, saya dijemput ayah saya memakai
motor. Hari itu hari jumat yang cerah, saya dijemput pada sore hari tepatnya jam 17.00 ya
mepet buka, dan benar saja saya sampai rumah tepat waktu berbuka puasa. Selama kegiatan
saya di perkuliahan, dipondok atau dirumah saya lebih sering membaca quote, ya saya gemar
membaca kata kata motivasi atau semacamnya, ada beberapa aktor ataupun motivator yang
saya sukai salah satunya yaitu Sujiwo Tedjo, sampai sampai saya banyak sekali mengutipnya,
saya beri tau contoh kutipan kutipan beliau :
1. "Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja,
lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan".

2. "Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi, bukanlah kesederhanaan adalah wujud
pencapaian tertinggi manusia?"

3. "Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk aturan berpikir demi
mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya demi melanggar".

4. "Ateis lebih tepatnya adalah orang-orang yang mengaku beragama dan bertuhan, tapi
tindakannya korup. Mereka tidak benar-benar bertuhan, mereka mengaku menuhankan Allah
atau dengan apa pun memberi nama, tetapi sejatinya mereka Tuhankan duit. Duit itu
berbentuk. Padahal, konon, Tuhan tidak berbentuk".

5. "Benar dan salah tentu ada. Tegakkanlah segitiga. Pada alas ada dua sudut, sudut benar dan
sudut salah".

6. "Negara yang kau tetapkan, kampung yang kau tinggali, rumah yang kau huni, adalah
kesenian. Udara yang kau hirup, air yang engkau berendam, api unggun kepunganmu untuk
kehangatan bergaul, adalah kesenian".

7. "Tuhan menciptakan pundak lelaki untuk menyangga tangis perempuan".


Ya itulah beberapa kutipan dari sujiwo tedjo, seseorang yang menurut saya sangat amat hebat
dengan segala logikanya. Banyak sekali hal hebat dari beliau yang mungkin kurang logis
dipirikan orang awam, tapi jika di gali lebih dalam akan sangat berarti. Dan bagi bagi saya
kutipan kutipan beliau sangat amat berpengaruh bagi saya pribadi. Ada juga bebrapa kutipan
yang begitu nyata adanya di dunia saat ini. Dari sekian banyak kutipan saya juga mencobanya
untuk membuat kutipan kata, memang belum begitu bagus ataupun mendalam, tapi saya
sendiri menghargai apa yang sudah saya tulis untuk diri sendiri. Karena sejatinya manusia
kadang tidak perlu di dengar ceritanya, justru lebih senang menuliskannya.

Ya lebaran kali ini begitu berkesan karena semua terasa begitu indah begitu mudah dan
alhamdulillah karena Allah, tentunya semua indah karena skenarionya. Lebaran ini memang
saya tidak terlalu banyak berpergian, bersilaturohmi pun ke keluarga terdekat. Tapi saya sedikit
berkesempatan berliburan. Saya di ajak liburan ke dieng oleh paman saya, untuk info bahwa
paman saya belum menikah, dia hampir seumuran dengan saya, hanya beda berapa tahun saja.
Kami pergi ke dieng menggunakan motor, dan hanya berdua saja. Tujuan utama kami adalah
candi, yaitu candi arjuna. Setelah besua foto kami melanjutkan ke telaga warna. Dan sudah di
pastikan macet karena memang waktunya orang orang pergi berlibur bersama keluarganya.
Kami hampir setengah jam menunggu kemacetan dibawah teriknya matahari berpadu dengan
dinginnya dieng. Setelah beberapa jam akhirnya kami sampai di telaga warna, kami membeli
tiket dan tentunya bersua foto. Hampir satu jam lebih kami disitu. Sampai dzuhur kami keluar
lalu melakukan ibadah dan lanjut pulang.

Karena macet tadi kami tidak bisa putar balik untuk pulang, kami harus menggunakan jalan
alternatif. Sekedar info bahwa kami berdua tidak paham sama sekali jalan alternatif yang
dimaksud tersebut. Karena paman saya tinggal dibandung dan baru pulang ke wonosobo,
sedangkan saya memang kurang paham jalan daerah dieng. Dan akhirnya benar saja kami
tersesat melewati jalan berliku penuh adrenalin. Jalannya hanya turun, belok, turun belok,
selalu seperti itu. Sampai sampai paman saya tidak berani membawa motornya sendiri, kami
dibantu oleh seorang bapak untuk melewati tikungan yang tajam. Setelah berliku liku jalan itu,
ternyata motor yang kami tumpangi mengalami rem kendor. Kami harus menyiramnya dengan
air agar mesinnya tidak terlalu panas. Setelah berjam jam kami baru menemukan jalan raya
yang ramai. Kami beristirahat sejenak menunggu hujan reda. Setelah reda kami baru
melanjutkan perjalanan

Sungguh sangat panjang perjalannya, karena kami yang benar- benar tak tau jalan. Sekiranya
kami sampai dirumah sekitar jam 5 sore, degan kondisi basah kuyup.

Itulah sedikit pangalaman ceita saya selama saya di pondok, liburan dirumah. Hanya sedikit
cerita tapi bagi saya amat berkesan. Semoga dapat diambil sisi positifnya. Sekian ceita saya

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai