Tugas 2 - NURLAELA (Causal Loop Dan Black Box Manajemen Risiko)
Tugas 2 - NURLAELA (Causal Loop Dan Black Box Manajemen Risiko)
OLEH;
NURLAELA
P023211016
RANCANGAN PENELITIAN :
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PEMERINTAH PROVINSI
SULAWESI BARAT
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian yang telah di jabarkan pada pendahuluan. Penulis dapat
merumuskan berbaigai permasalahan yaitu, antara lain:
1. Bagaimana implementasi Manajemen Risiko Pada Pemerintah Provinsi Studi
pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat?
2. Bagaimana hubungan antara budaya sadar risiko dengan implementasi
manajemen risiko ?
3. Bagaimana hubungan antara pengendalian internal dengan implementasi
manajemen risiko ?
4. Bagaimana kebijakan memediasi hubungan antara budaya sadar risiko
dengan implementasi manajemen risiko ?
5. Bagaimana kebijakan memediasi hubungan antara pengendalian internal
dengan implementasi manajemen risiko ?
C. PEMBAHASAN
C.1. KERANGKA PIKIR DENGAN PENDEKATAN CAUSAL LOOP
DIAGRAM
+
+ + PENGENDALIAN
INTERNAL
EFEKTIFITAS
DAN EFESIENSI
+
BUDAYA RISIKO
(AWERNESS)
+ PUBLIC TRUST
MANAJEMEN
RISIKO
+
+
+
+ +
PELAYANAN
KEBIJAKAN PRIMA
(REGULASI)
+ +
+
+
DAYA SAING
+ GOOD
GOVERNANCE
PENJELASAN:
Berdasarkan causal loop digram pada rancangan penelitian tentang analisis
penarapan manajamen Risiko pada Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat.
Hubungan sebab akibat antar variable yang membentuk satu kesatuan system besar
yang juga terdiri dari beberapa sub system di jelaskan sebagai berikut:
Sub system 1:
Budaya Risiko (awareness) akan meningkatkan pengendalian internal sebagai
upaya preventif terhadap terjadinya suatu risiko. Selain itu budaya Risiko
(awareness) juga merupakan sebab terbitnya regulasi/ kebijakan dalam proses
manajemen risiko. Ketiga variable ini saling berkaitan dan akan berpengaruh positif
dalam penerapan manajemen risiko.
Sub system 2:
Penerapan manajemen risiko akan meningkatkan efektifitas dan efesien
penggunaan anggaranyang merupakan salah satu indicator dari Good Governance.
Dari good governance dan efektifitas serta efesiensi anggran ini akan meningkatkan
kepercayaan public (public trust) terhadap kinerja pemerintah.
Sub system 3:
Penerapan manajemen risiko merupakan salah satu perwujudan New Public
Manajemen dimana tujuan utamanya adalah peningkatan pelayanan pada
pemerintahan yang dapat disetarakan dengan sector privat. Dari pelayanan prima ini
juga akan meningkatkan daya saing daerah yang dapat mendorong pertumbuhan
dan peningkatan pelayanan masing-masing daerah, dimana hal ini merupakan
perwujudan good governance.
C.2. KERANGKA PIKIR DENGAN PENDEKATAN MODEL BLACK BOX
Analisis penerapan manajemen risiko pada pemerintah daerah provinsi
Sulawesi barat dengan menggunakan diagram kotak hitam (Black box).
CONTROLLABLE INPUTS
1. SDM
2. REGULASI DAERAH UNDESIRE OUTPUT
PENGENDALIAN 1. SILPA ANGGARAN
3. KOMITMEN
INTERNAL (SPIP) 2. RISK RESIDUAL
STAKEHOLDER
4. SNI ISO 31000
MAJAEMEN RISIKO
SEKTOR PUBLIK
PENJELASAN:
1. INPUT
a. Uncontrollable input
Terdiri dari:
(1) Basic risk (Bencana Alam) dan Pure Risk (Kebakaran)
(2) Resesi Global dan Nasional
(3) Regulasi Pemerintah Pusat
b. Controllable input
Terdiri dari:
(1) Sumber Daya Manusia yang mampu mengelola risiko
(2) Regulasi Daerah
(3) Komitmen StakeHolder dalam menerapkan Manajemen Risiko
(4) SNI ISO 31000 yang merupakan standar penerapan Manajemen
Risiko
2. OUTPUT
a. Desired Output
Desire Output Jangka Pendek:
(1) Tersusunya SOP Manajemen Risiko
(2) Tersedianya Anggaran Manjemen Risiko
(3) Tersedianya Risk Register (Daftar Register) Pemerintah Daerah
Desire Output Jangka Panjang:
(1) Peningkatan Pelayanan Prima
(2) Peningkatan Daya Saing Daerah
(3) Adanya Kepercayaan Publik atas Kinerja pemerintah (Public Trust)
b. Undesired Output
Terdiri dari:
(1) SILPA (Sisa Lebiah Pembiayaan Anggaran, yaitu biaya mitigasi
Risiko yang tidak terjadi
(2) Risiko Residual, yaitu risiko yang masih tersisa setelah dilakukan
mitigasi risiko
3. MANAGEMENT CONTROL
Manajemen Control pada Manajemen Risiko dilakukan melalui
Pengendalian Internal SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah)
4. ENVIRONMENTAL OUTPUT
Environmental output terdiri dari:
(1) Budaya Risiko, sikap awareness atas semua risiko yang tercakup
dalam kegiatan-kegiatan.
(2) Risk History, track record atau sejarah-sejarah terjadinya risiko
(3) Instansi Penanggungjawab.
D. PENUTUP
Kerangka berpikir yang dituangkan dalam suatu model ataupun diagram akan
mempermudah peneliti dalam menentukan arah dan tujuan penelitiannya.
Diagram Causal Loop dapat memberikan Gambaran sebab akibat dari dalam
satu system penerapan Manajemen Risiko begitupun dengan diagram BalckBox
(Kotak Hitam yang menggambarkan analisis Input dan Output dari system
penerapan Manajemen Risiko.