Anda di halaman 1dari 3

SYARAT SAHNYA SHALAT

DRS. Arman Syafa at, MM.

Universitas Muhammadiyah Jambi.

Shalat merupakan tiang Agama dan shalat sangat penentu diterima tidaknya amal seseorang, untuk
itu shalat tidak bisa dianggap remeh apalagi dianggap angin lalu,justru itu Shalat harus mendapatkan
perhatian yang sangat serius begi seorang Muslim.

Ada beberapa ketentuan sah tidaknya shalat kita lakukan yaitu ;

1. SUDAH MASUKNYA WAKTUNYA

Artinya; Dan dirikanlah shalat itu pada dua tepi siang [ pagi dan petang ] dan pada sebahagian dari
malam [ Q ;S. HUD/11 / 114 ]

ZUHUR. Dimulai tergelincir matahari sampai bayang-bayang benda sama panjang dengan benda
tersebut.

ASHAR , Dimulai sejak bayang-bayang lebih sedikit dari bendanya [ habis zuhur ] sampai terbenam
matahari.

MABRIB, sejask terbenam matahari sampai hilangnya ufuk merah dari barat.

ISYA, di mulai saat hilangnya ufuk merah di barat sampai menjelang bterbit fajar.

SUBUH, dimulai terbit fajar sampai terbitnya matahari.

Tanda masuknya waktu ini bisa diketahui dengan Suara Azan atau jadwal shalat yang dibuat oleh ahli
hisap.

2. SUCI DARI NAJIS KECIL DAN NAJIS BESAR.

Artinya. Allah tidak menerima shalat tanpa BERSUCI, dan tidak menerima sadaqah dari hasil
kejahatan [HR. Janaah kecuali Bukhari].

Maksud Hadits ini adalah sebelum melaksanakan shalat wajib Wudhuk dahulu.

3. MENUTUP AURAT

Artinya; Hai anak Adam pakailah perhiyasanmu ketika masuk masjid [Q;Al-A,RAF/7;31]

Aurat laki-laki adalah dari pusat [ panggul ] sampai ke lutut, sedangkan Aurat perempuan adalah
Seluruh tubuhnya KECUALI muka dan telapak tangan.
4. MENGHADAP KIBLAT

Artinya ; Hadapkanlah [ palingkanlah ] wajahmu ke arah Masjidil haram, dimana saja kamu berada,
palingkan wajahmu kepadanya. [ Q ;S;Al BAQARAH / 2 / 144 ]

Masjidil Haram itu maksudnya adalah KA BAH tempat pemersatu arah kiblat.

Artinya ; Maka dimana saja kamu menghadap. Maka disana ada Allah, sesungguhnya Allah maha
luas lagi maha mengetahui.[ Q ; Al baqarah /2 / 115 ].

Artinya ; janganlah kamu shalat menghadap KUBURAN dan janganlah duduk di atasnya. [ HR.
Muslim, Nasai dan Ahmad ].

TATA CARA SHALAT NABI MUHAMMAD SAW.

1. NIAT dalam hati dengan Ikhlas karena Allah semata [ Q ; Al-Baiyinah / 98 / ;5 ].

Niat adalah perbuatan hati bukan perbuatan Lisan dan tidak ada satupun hadits yang shaeh yang
menjelaskan tentang Tuntunan melafalkan Niat shalat.

2. BERDIRI menghadap arah kiblat

Bagi yang mampu haramkan MELAKUKAN berdiri dengan mengucapkan ALLAHU AKBAR, disebut
TAKBIRATUL IHRAM Artinya Setelah takbir di haramkan melakukan gerakan lain selain yang telah di
tuntun, yang dimulai dari takbir sampai salam.

CARA TAKBIR.

a.Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan bahu.

b. Meletakkan tangan kanan di atas punggung pergelangan tangan kiri di atas dada.

c. Pandangan di arahkan ke arah tempat sujud.

d. Membaca Do a IFTITAH.

3. MEMBACA SURAT AL FATIHAH. YANG DIAWALI DG MEMBACA ta awuz yaitu AU ZUBILLAHI


MINASS SYAITANIRRAJIM DAN BASMALAH.

R U K U K Mengangkat kedua tangan seperti takbiratul Ihram sambil ber takbir Allahu Akbar
dengan posisi kedua tangan megenggam kedua lutut sehingga sudut rukuk 90 derjad dengan
membaca ;
IKTIDAL Yaitu berdiri tegak setelah rukuk dengan mengucapkan ;

Dengan posisi tangan seperti takbiratul ihram dengan melepaskan kedua tangan kebawah.

S U J U D , bertakbir tanpa mengangkat kedua tangan menuju gerakan sujud dengan meletakan
kedua lutut kemudian kedua tangan kemudian Wajah [ dahi dan hidung] dan kedua kaki dengan
membaca ;

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD, Yaitu sambil bertakbir dengan posisi, tangan berada diatas paha
lutut kanan dan lutut kiri sambil membaca;

POSISI DUDUK SETELAH SUJUD KEDUA, Jika dalamm posisi duduk TASYAWUD AWAL [ Iftirasy ] yaitu
duduk diatas bentangan kakai kiri sebagai alas, sementara telapak kakai kanan ditegakkan dengan
jari-jari kaki kanan menghadap kiblat TAPI Jika Tasyawud akhir posisi duduknya TAWARUK Yaitu
Pangkal paha [ pantat ] yang kiri duduk bertumpu pada lantai sedangkan kaki kanan sama dengan
tasyawud awal. Yakni posisi tangan pada saat mengempal jari telunjuk, jempol dan pandangan
mengarah ke KIBLAT.

S AL A M Yaitu memalingkan muka di arah kanan dengan posisi bahu tetap ke arah kiblat sambil
membaca salam untuk kekanan dan kekiri. Dengan bacaan ;

Anda mungkin juga menyukai