Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupannya. Banyak
peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan bantuan listrik. Berkat bantuan dari
listrik-listrik inilah manusia dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan mereka. Dalam hal
kelistrikan, memang banyak tokoh yang telah berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb,
Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago"
terbaik di bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama yang
sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet.

Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal Inggris.


Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun
sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa dapat
beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari temuan ini,
Faraday berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya.
Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana
kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik
dialirkan ke kawat. Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor
listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu
benda bergerak. Betapa pun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan "nenek
moyang" dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini. Sejak
penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael Faraday si ilmuwan autodidak
ini namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan
dalam bidang kelistrikan. Listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu listrik dinamis dan
listrik statis. Listrik dinamis mempelajari tentang muatan-muatan listrik bergerak, yang
menyebabkan munculnya arus listrik, sedangkan listrik statis mempelajari tentang
muatan listrik yang diam. Disini saya akan menjelaskan tentang listrik dinamis.

Kemajuan teknologi stentunya berimbas pada penggunaan alat-alat disekitar kita.


Tentunya sebagai manusia modern kita tidak mau direpotkan dengan teknologi masa
lalu yang dianggaptidak efisien. Itu menyebabkan alat-alat elektronik masa kini lebih
praktis dan mudah digunakan. Namun harus kita sadari bahwa penemuan teknologi oleh
para ilmuwan itulah yang sebenarnya sangat berjasa bagi kemajuan jaman saat ini.
Misalnya saja pada lostrikyang sekarang menjadi sangat kompleks dan sangat menarik
untuk dibahas.

1
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan arus listrik?


2. Apa yang dimksud dengan tahanan listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan gaya gerak listrik?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan arus listrik.


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tahanan listrik.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan gaya gerak listrik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arus Listrik

1. Pengertian Arus Listrik


Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah
konduktor. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub
positif ke kutub negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah
dengan arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial.
Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator.
Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub
negatif (–).

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik
yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu detik.
Peristiwa mengalirnya arus listrik disebabkan karena adanya elektron yang
bergerak. Arus litrik juga dapat diartikan sebagai besarnya tegangan dibagi
besarnya resistansi.

Simbol dari arus listrik adalah “I“, dan terbagi menjadi arus listrik searah
(dc) dan arus listrik bolak balik (ac). Definisi arus listrik arus searah secara
sederhana dapat kita artikan bahwa arus listrik mengalir secara searah (direct)
sehingga pada rangkaian ini ditentukan adanya kutub positif (+) dan kutub negatif
(-). Arus akan mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Sedangkan pada arus
listrik bolak balik, arus akan mengalir secara bolak-balik karena disebabkan
perubahan polaritas tegangan (ac).

Apabila kutub-kutub baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang


kontinu, kita dapatkan rangkaian listrik tampak seperti pada Gambar 7.1(a),

3
diagram rangkaiannya tampak seperti pada Gambar 7.1(b). Dalam hal ini, baterai
(sumber beda potensial) digambarkan dengan simbol

Garis yang lebih panjang menyatakan kutub positif, sedangkan yang pendek
menyatakan kutub negatif. Alat yang diberi daya oleh baterai dapat berupa bola
lampu, pemanas, radio, dan sebagainya. Ketika rangkaian ini terbentuk, muatan
dapat mengalir melalui kawat pada rangkaian, dari satu kutub baterai ke kutub yang
lainnya. Aliran muatan seperti ini disebut arus listrik

Arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut didefinisikan sebagai jumlah
total muatan yang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Maka arus

Rumus Arus

listrik I dapat dirumuskan:

Dengan Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu titik selama
selang waktu Dt . Arus listrik diukur dalam coulomb per sekon dan diberi nama
khusus yaitu ampere yang diambil dari nama fisikawan Prancis bernama Andre
Marie Ampere (1775 – 1836). Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb per
sekon (1 A = 1 C/s). Satuan-satuan terkecil yang sering digunakan adalah
miliampere (1 mA = 10-3 A) atau mikroampere (1mA = 10-6 A). Alat untuk
mengukur kuat arus listrik dinamakan amperemeter (disingkat ammeter).

Konduktor banyak mengandung elektron bebas. Berarti, bila kawat


penghantar dihubungkan ke kutubkutub baterai seperti pada Gambar 7.1,
sebenarnya elektron bermuatan negatiflah yang mengalir pada kawat. Ketika kawat
penghantar pertama kali dihubungkan, beda potensial antara kutub-kutub baterai
mengakibatkan adanya medan listrik di dalam kawat dan paralel terhadapnya.

Dengan demikian, elektron-elektron bebas pada satu ujung kawat tertarik ke


kutub positif, dan pada saat yang sama elektron-elektron meninggalkan kutub

4
negatif baterai dan memasuki kawat di ujung yang lain. Ada aliran elektron yang
kontinu melalui kawat yang terjadi ketika kawat terhubung ke kedua kutub. Sesuai
dengan ketentuan mengenai muatan positif dan negatif, dianggap muatan positif
mengalir pada satu arah yang tetap ekuivalen dengan muatan negatif yang mengalir
ke arah yang berlawanan, tampak seperti pada Gambar 7.2. Ketika membicarakan
arus yang mengalir pada rangkaian, yang dimaksud adalah arah aliran muatan
positif. Arah arus yang identik dengan arah muatan positif ini yang disebut arus
konvensional.

Teori Arus Listrik. Ada beberapa teori yang berhubungan dengan arus
listrik yaitu seperti teori hukum ohm dan hukum kirchoff. Pada hukum ohm arus
listrik diartikan bahwa besarnya arus yang mengalir adalah hasil bagi antara beda
potensial dengan tahanan. Sedangkan pada hukum kirchoff menjelaskan tentang
arus listrik yang memasuki suatu titik percabangan. Semua teori adalah benar dan
sudah terbukti secara meyakinkan. Jika anda kurang percaya dengan teori yang
sudah baku, maka anda bisa melakukan praktek untuk melakukan beberpaa
pengujian dan pengukuran. Caranya buatlah beberapa variasi rangkaian listrik, dan
lakukan pengukuran pada setiap variasi, setelah itu cocokkan hasil pengukuran
dengan perhitungan secara teori.

Sumber Arus Listrik. Secara umum kita mengenal beberapa sumber yang
mampu menghasilkan arus lisrik yaitu seperti : generator listrik, batere kering dan
accumulato. Untuk batere dan accu hanya bisa menyediakan arus listrik searah (dc).
Untuk yang pembangkit generator itu contohnya listrik PLN. Generator dikopel
dengan turbin pada sistem pembangkit. Sistem pembangit bisa dengan air (PLTA),
uap (PLTU), gas (PLTG), surya (PLTS), nuklir (PLTN dan lain sebagainya.

2. Muatan dan Terjadinya Arus Listrik

Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat keil yang disebut


atom.atom terdiri atas partikel-partikel sub-atom yang tersusun atas

5
elektron,proton, dan neutron dalam berbagai gabungan.Sebuah elektron adalah
muatan negatif (-) listrik yang paling mendasar.Elektron-elektron dalam lintasan
terluar suatu atom disebut elektron-elektron valensi.Apabila energi eksternal seperti
energi kalor,cahaya,atau listrik diberikan pada materi,elektron-elektron valensinya
akan memperoleh energi dan dapat berpindah ketingkat energi yang lebih
tinggi.Jika energi yang diberikan telah cukup,sebagian dari elektron-elektron terluar
tadi akan meninggalkan atomnya dan statusnyapun berubah sebagai elektron
bebas.Gerakan elektron-elektron bebas inilah yang akan menjadi arus listrikdalam
konduktor logam.

Sebagian atom kehilangan elektron dan sebagian atom lainnya memperoleh


elektron.Keadaan ini akan memungkinkan terjadinya perpindahan elektron dari satu
objek ke objek lain.Apabila perpindahan ini terjadi,distribusi muatan positif dan
negatif dalam setiap objek tidak sama lagi,Objek dengan jumlah elektron yang
berlebih akan memiliki polaritas listrik negatif (-).Objek yang kekurangan elektron
akan memiliki polaritas listrik positif (+).Besaran muatan listrik ini ditentukan oleh
jumlah elektron dibandingakn dengan jumlah proton dalam suatu objek.Simbol
untuk muatan elektron ialah Q dan satuannya adalah Coulomb (C).Muatan sebesar
-1 C= 6,25 x 10¹⁸ elektron.

Kemampuan muatan listrik untuk mengerahkan suatu gaya dimungkinkan


oleh keberadaan medan elektrostatik yang mengelilingi objek yang bermuatan
tersebut.Medan elektrostatik ini ditandai oleh garis-garis gaya yang ditarik diantara
dua objek.Jika satu elektron dilepas dititik A dalam medan ini,elektron akan ditolak
oleh muatan negatif dan ditarik oleh muatan positif .Tanda panah dalam Gambar 2
menandakan arah yang akan dilalui oleh elektron jika elektron tersebut berada
dalam daerah yang berbeda pada medan listrik tersebut.

6
Gambar Medan elektrotastis diantara dua muatan yang berlawanan

Suatu muatan listrik memiliki keammpuan untuk melakukan kerja akibat


tarikan atau tolakan yang disebabkan oleh gaya medan
elektrostatiknya.Kemampuan melakukan kerja ini disebut potensial.Apabila satu
muatan berbeda dari muatan lainnya,di antara kedua muatan ini pasti terdapat beda
potensial.Penjumlahan beda potensial dalam elektrostatik ini diacu sebagai gaya
gerak listrik (GGL).

3. Jenis-jenis Arus Listrik

Arus listrik terdiri dari dua jenis,yaitu arus liatrik AC (Alternating Current) dan DC
(Direct Current).Penjelasan tentang jenis arus AC dan DC seperti berikut.

a. Arus Listrik AC

Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang


besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus
listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan
gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri
listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN,
Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1
(satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini biasanya terdapat
pada rumah warga, yang berlangganan listrik PLN.

7
Gambar Rangkaian,bentuk Arus AC dan Arus DC

• Contoh pemanfaatan listrik AC

Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah


sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda,
perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah
memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda,

8
biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB
(miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat
menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN
namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja
Laptop. Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor
yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda
mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam laptop
akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptop anda.
Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin cuci,
penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih
banyak lagi.

b. arus listrik DC

Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah.


Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung
positif menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan
yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah
merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub
positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang
bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke
negatif.(website: http://www.miung.com)

• Contoh pemanfaatan listrik DC

Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat ektronika.


Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus
DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk

9
keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus
listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV,
Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam
suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam
dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan
perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat elektronika.

4. Rumus – rumus Arus Listrik


• Rumus kuat arus listrik :

I = Q/t
Keterangan :

I = Arus listrik ( A )

Q = Muatan listrik ( C )

t = Waktu ( s )

• Rumus untuk hubungan antara kuat arus listrik dan beda potesial :

I = V/R
Keterangan :

I = Kuat arus listrik ( A )

R = Hambatan listrik ( Ω

)V = Beda potensial listrik ( V )

10
Sedang kan secara umum nya, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu
ialah :

I = dQ/dt

Dengan demikian bisa di tentukan jumlah dari muatan total yang di pindahkan pada
rentang waktu 0 – t ( waktu ) melalui integrasi :

Q = dQ = dt

Dan sesuai dengan persamaan di atas, arus listrik iyalah besaran skalar karna baik
dari muatan atau dari waktu merupakan besaran skalar.

Contoh Soal :

1. Sebuah arus listrik yang melalui hambatan dalam suatu rangkaian dengan besar
arus listrik nya yaitu 4,0 ampere dan dalam waktu 10 sekon, maka berapakah
besar muatan listrik nya ?

Jawab :

Dik ketahui = I = 4,0 ampere

t = 10 sekon

Ditanyakan = berapakah besar muatan listrik nya ?

Pembahasan =

11
I = Q/t

4,0 ampere = Q/10 sekon

Q = 4,0 ampere x 10 sekon

Q = 40 C

Jadi, besar muatan nya iyalah sebesar 40 C

2. Sebuah arus listrik 2 Ampere mengalir pada sebuah kawat penghantar dengan
beda potensial nya yang di kedua ujung nya iyalah 12 V. Maka, berapakah
hambatan pada kawat itu ?

Jawab :

Di ketahui = I = 2 A

v = 12 V.

Ditanyakan = hambatan pada kawat ?

Pembahasan

R = V/I

R = 12 V/2A

R=6Ω

Jadi, besar hambatan pada kawat tersebut iyalah 6 Ω

12
B. Tahanan Listrik

1. Pengertian Tahanan Listrik

tahanan atau resistansi adalah kemampuan suatu benda untuk menahan


aliran arus listrik. Dalam suatu sirkuit, arus listrik dari power supply tidak
sepenuhnya dapat digunakan secara bebas titik terkadang arus listrik tersebut harus
dihambat untuk memperoleh efek tertentu pada sirkuit. Dalam suatu hambatan
atom-atomnya akan bertumbukan dengan elektron elektron sehingga laju dan
kecepatan elektron menjadi berkurang. Karena kuat arus biasanya dihitung
berdasarkan banyak dan kecepatan elektronnya maka ketika jumlah elektron dan
kecepatannya berkurang otomatis berkurang pula kekuatan arus yang mengalir
dalam suatu hambatan.

Setiap konduktor mempunyai hambatan. Ketebalan suatu konduktor


menentukan besar kecilnya hambatan yang dimilikinya. Konduktor yang tebal
memiliki hambatan yang kecil. Kawat yang tebal mempunyai penampang lintang
yang lebih lebar sehingga mengandung lebih banyak elektron. Sebaliknya,
konduktor yang panjang, memiliki hambatan yang besar. Ini dikarenakan semakin
panjang suatu konduktor semakin banyak pula atom-atom yang akan menghadang
gerak elektron bebasnya sehingga arus listrik yang dialirkan akan berkurang.

Alat yang digunakan untuk menghambat arus listrik disebut resistor.


Resistor adalah komponen di dalam sirkuit listrik yang berfungsi untuk menahan
arus dalam jumlah tertentu titik satuan hambatan atau resistansi dinyatakan dengan
Ohm. Angka hambatan dalam sirkuit listrik adalah ketika tegangan membuat arus
mengalir artinya hambatan adalah hasil dari tegangan dibagi arus.

2. Jenis-jenis Tahanan Listrik

• Hambatan Sesuai Jenis Penghantarnya

13
a. Konduktor

Konduktor adalah bahan yang memiliki resistivitas yang rendah,


sehingga mampu menghantarkan listrik dengan baik. Contoh konduktor
antara lain perak, emas, tembaga, dan besi.
b. Isolator

Berbanding terbalik dengan konduktor, isolator merupakan bahan-


bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena memiliki nilai
resistivitas yang sangat tinggi. Contoh bahan yang masuk dalam
kelompok isolator antara lain kertas, kain, plastik, karet, dan kaca.

c. Semikonduktor

Bahan semikonduktor memiliki sifat di antara konduktor dan isolator.


Nilai resistivitasnya lebih rendah dibanding isolator, namun tidak
serendah konduktor. Contoh dari bahan yang memiliki sifat semi
konduktor antara lain germanium dan silikon.

• Hambatan Sambungan

Hambatan sambungan pada sebuah sambungan atau rangkaian listrik yang


diakibatkan oleh penyambungan antar komponen di dalam rangkaian tersebut.

Contohnya adalah ketika terjadi kelonggaran pada sambungan antara kabel


dengan terminal baterai. Hal ini mengakibatkan panas pada rangkaian tersebut.

• Hambatan Karena Panas

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa hambatan listrik sangat


dipengaruhi oleh suhu. Ketika suhu naik, nilai hambatan listrik juga akan
mengalami peningkatan. Contohnya ketika mengecas smartphone,
bertambahnya persentase baterai akan lebih lambat ketika terjadi overheat.

14
C. Rangkaian Tahanan Listrik

Secara umum, hambatan akan menjadi rangkaian hambatan rangkaian, hambatan


paralel, maupun gabungan keduanya. Untuk membuat rangkaian hambatan seri maupun
paralel minimal diperlukan dua hambatan. Adapun, untuk membuat rangkaian hambatan
kombinasi seri-paralel minimal diperlukan tiga hambatan. Jenis-jenis rangkaian hambatan
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, jenis
rangkaian hambatan yang dipilih pada tujuan.

• Hambatan seri

Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan disebut hambatan
seri. Hambatan yang disusun seri akan membentuk rangkaian listrik tak
bercabang. Kuat arus yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Tujuan
rangkaian hambatan untuk memperbesar nilai kekuatan listrik dan membagi
potensi sumber tegangan. Rangkaian hambatan seri dapat diganti dengan
sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti seri (Rs).

Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun seri
dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik mengalir I.

15
koneksi dengan V membagikan tiga hambatan masing-masing V1, V2, dan V3,
sehingga:

V = V1 + V2 + V3

Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada rangkaian seri (tak bercabang) berlaku:

I = I1 = I2 = I3

• Hambatan Paralel

Dua kekuatan atau lebih yang disusun secara vertikal disebut hambatan
paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian listrik
bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan
paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan yang menghambat hambatan
paralel (Rp).

16
Rangkaian hambatan paralel bekerja untuk membagi arus listrik. Tiga buah
lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun paralel dengan
baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik yang mengalir I. Besar
kuat arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada masing-masing lampu yang
menghambatnya masing-masing R1, R2, dan R3. sesuai Hukum Ohm
dirumuskan:

I1 = V/R1 I2 = V/R2 I3 = V/R3

Ujung ujung hambatan R1, R2, R3 dan baterai masing-masing bertemu pada
satu titik percabangan. Besar beda potensial (tegangan) secara keseluruhan,
sehingga berlaku:

V = V1 = V2 = V3

Besar kuat arus I dihitung dengan rumus:

I = V/Rp

rumus hambatan paralel:

1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

1. Contoh soal

17
1. hambatan listrik dialiri oleh arus sebesar 3 A. Jika beda potensial pada
kedua ujung penghambat listrik adalah 9 Volt. Tentukan besar nilai
Hambatan Listrik Tersebut?

Pembahasan:
Diketahui:
I=3A
V = 9 Volt
Ditanya : Hambatan Listrik (R) = .....?

Penyelesaian :
Gunakan Hukum Ohm
V = I.R
R = V/I
R = (9 Volt) / (3 A)
R = 3 Ohm.
Jadi, besar hambatan listrik adalah 3 Ohm
2. buah resistor akan dirangkai secara seri, masing-masing nilai resistor
tersebut adalah R1= 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω. Berapakah nilai dari
hambatan pengganti rangkaian tersebut ?

Penyelesaian:
Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 10 + 47 + 100
Rs = 157 Ohm
Jadi nilai hambatan pengganti rangkaian adalah 157 Ohm.

D. Gaya Gerak Listrik (GGL)

1. Pengertian Gaya Gerak Listrik

Gaya Gerak Listrik adalah gaya yang timbul dari perbedaan potensial antara
ujung-ujung penghantar tanpa dialiri arus listrik. Gaya Gerak Listrik atau biasa

18
disingkat GGL ini merupakan energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan
listrik yang berada di antara dua kutub baterai atau generator. Satuan untuk Gaya
Gerak Listrik adalah Volt.

Muatan-muatan listrik yang berada di antara dua kutub dapat bergerak


karena adanya Gaya Gerak Listrik. Muatan-muatan itu antara lain adalah elektron.
Sebuah elektron yang bermuatan e bergerak dari kutub negatif ke kutub positif
melalui konduktor di luar baterai dengan gaya gerak listrik V, elektron akan
mendapatkan energi sebesar e x V joule.Jika sejumlah arus keluar dari baterai,
tegangan akan turun. Agar tegangan tetap ada, maka dibutuhkan suatu sumber
energi. Energi yang dikeluarkan inilah yang dinamakan Gaya Gerak Listrik.

Gaya gerak listrik, secara sederhana dapat diartikan sebagai energi per
satuan muatan. Gaya Gerak Listrik (GGL) ditulis dengan sebuah simbol. Jika
muatan yang digerakkan disimbolkan dengan dQ dan usaha yang dibutuhkan
disimbolkan dengan dW, maka hubungan yang diperoleh adalah

dε = dW/dQ

Satuan Gaya Gerak Listrik dapat diturunkan dari persamaan di atas. Jika
dilihat dari persamaan, maka satuan Gaya Gerak Listrik adalah J/C atau Volt. J
adalah Joule (satuan dari usaha), sedangkan C adalah Coloumb (satuan dari besar
muatan).Saat penghantar dihubungkan dengan arus listrik, maka Gaya Gerak
Listrik juga akan ikut teraliri arus listrik. Arus listrik disimbolkan dengan simbol i.
Hal ini akan menyebabkan timbulnya tegangan dalam. Tegangan dalam biasa
disimbolkan dengan simbol Vs.

Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada


tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk
dan keluar pada kumparan. Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa
magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus
listrik. Jarum galvanometer menyimpang karena adanya arus listrik yang mengalir
dalam kumparan titik arus listrik ini mengalir karena timbulnya beda potensial di
ujung kumparan saat kita menggerakan kutub magnet batang masuk atau keluar dari

19
kumparan. Beda potensial yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya
magnetik yang menembus kumparan dinamakan gaya gerak listrik induksi atau
GGL induksi.

GGL induksi timbul ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar
kumparan. Jika magnet batang terus-menerus digerakkan masuk dan keluar
kumparan. Jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan terus berubah.
Perubahan jumlah garis gaya magnetik yang dapat menembus kumparan
menyebabkan beda potensial di ujung-ujung kumparan berbeda pula. Timbulnya
beda potensial di ujung-ujung kumparan menyebabkan arus listrik mengalir di
dalam kumparan. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya
magnetik yang memotong kumparan dinamakan arus induksi.

Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris,


membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan
arus listrik. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis faraday. Berdasarkan
percobaan, ditunjukkan bahwa gerakan magnet di dalam kumparan menyebabkan
jarum galvanometer menyimpang. Jika kutub utara magnet digerakkan mendekati
kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan. Jika magnet diam dalam
kumparan jarum galvanometer tidak menyimpang. Jika kutub utara magnet
digerakkan menjauhi kumparan jarum galvanometer menyimpang ke kiri.
Penyimpangan jarum galvanometer tersebut menunjukkan bahwa pada kedua ujung
kumparan tersebut alur arus listrik. Peristiwa timbulnya arus listrik seperti itulah
yang disebut induksi elektromagnetik. Adapun beda potensial yang timbul pada
ujung kumparan disebut gaya gerak listrik induksi. Terjadinya GGL induksi dapat
dijelaskan seperti berikut. Jika kutub utara magnet didekatkan ke kumparan. Jumlah
garis gaya yang masuk kumparan makin banyak. Perubahan jumlah garis gaya
itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum galvanometer. Hal yang
sama juga akan terjadi jika magnet digerakkan keluar dari kumparan. Akan tetapi,
arah simpangan jarum galvanometer berlawanan dengan penyimpangan semula.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab timbulnya GGL induksi
adalah perubahan garis gaya magnet yang dilingkupi oleh kumparan. Menurut
faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan laju
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin cepat
terjadinya perubahan fluks magnetik, maka besar GGL induksi yang timbul.

20
Adapun yang dimaksud fluks magnetik adalah banyaknya garis gaya magnet yang
menembus suatu bidang.

Rumus pendapatan besar GGL :

E=I(R+r)

Dengan :

E = besar GGL (Volt)

I = kuat arus listrik (ampere)

R = hambatan rangkaian (ohm)

r = hambatan dalam sumber tegangan (ohm)

2. Sumber Gaya Gerak Listrik

Gaya Gerak Listrik dapat timbul dari alat yang memiliki kutub negatif dan
kutub positif yang terpisah. Dua kutub ini disebut terminal. Muatan listrik positif
akan berkumpul di terminal positif. Muatan listrik positif akan berkumpul di
terminal positif. Terminal positif disebut juga dengan anoda, sedangkan terminal
negatif disebut juga dengan katoda.

Terpisahnya terminal positif (anoda) dengan terminal negatif (katoda)


menimbulkan adanya medan listrik. Medan listrik ini mempunyai arah dari anoda
ke katoda. Medan listrik ini membuat muatan positif selalu terdorong ke katoda
(terminal negatif). Medan listrik ini juga mendorong muatan negatif menuju ke
anoda (terminal positif).

Terdorongnya muatan positif ke terminal negatif, dan sebaliknya muatan


negatif ke terminal positif dapat dilawan dengan suatu medan non listrik yang
dihasilkan oleh suatu alat. Medan non listrik cara kerjanya berlawanan dengan cara

21
kerja medan listrik. Gaya Gerak Listrik mendorong elektron dari potensial rendah
ke potensial tinggi.

Sumber Gaya Gerak Listrik (GGL) dapat mengubah energi kimia, energi
mekanik, dan bentuk energi yang lain menjadi energi listrik. Contoh sumber Gaya
Gerak Listrik (GGL) yang sudah familiar di dalam kehidupan sehari-hari adalah
baterai dan generator.

Baterai yang ideal adalah sumber gaya gerak listrik yang dapat menjaga agar
beda potensial antara kedua kutub (terminal) tetap dan tidak bergantung pada
kecepatan aliran muatan. Baterai yang ideal mempunyai beda potensial yang sama
dengan gaya gerak listrik (ggl) baterai.

Pada saat arus dihilangkan/ditarik dari baterai, tegangan antara terminal positif
dan negatif menjadi tidak konstan atau turun dari nilai GGL nya. Peristiwa ini
terjadi karena reaksi kimia pada baterai tidak mampu memasok muatan dengan
cukup cepat untuk mempertahankan agar ggl tetap penuh. Muatan-muatan yang
melaju bebas selalu mempunyai hambatan. Ini berarti, di dalam baterai itu sendiri
terdapat hambatan. Hambatan ini disebut hambatan dalam baterai.

Baterai dapat dianggap sebagai sebuah baterai ideal dengan gaya gerak listrik
(E) disusun seri terhadap hambatan dalam (r). Tegangan jepit yang merupakan
tegangan luar iR disimbolkan dengan VAB.

VAB = i.R

Maka :

E – ir = iR

E = iR + ir = i (R + r)

I = E / (R+r)

Sumber tegangan dapat disusun secara seri maupun secara paralel. Perbedaan
susunan ini akan menyebabkan perbedaan perhitungan besar ggl pada rangkaian.

22
• Sumber Tegangan disusun Seri

Sejumlah n sumber tegangan disusun seri. Jika susunan sumber tegangan ini
akan diganti dengan sumber tegangan pengganti, maka tegangan pengganti tersebut
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.

ε = ε1+ε2+ε3+…+εn

Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai berikut:

rs =r1 + r2 + r3 +….+rn

Jika sumber tegangan yang disusun adalah sejenis dengan ggl ε dan hambatan dalam r
disusun secara seri, maka besar sumber tegangan pengganti adalah sebesar

εs = n ε

Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai berikut:

rs = nr

n merupakan jumlah sumber tegangan (baterai) yang disusun secara seri.

Anda dapat menghitung besar arus (I) dengan cara berikut:

I = εn/(R + rn)

3. Konsep Dasar Gaya Gerak Listrik

Konsep dari GGL dalam listrik erat kaitannya dengan adanya tegangan
jepit. Jika GGL terjadi pada rangkaian listrikterbuka, maka tegangan jepit
sebaliknya.

23
Tegangan jepit adalah perbedaan potensial antara ujung-ujung
penghantar yang ada pada suatu sumber listrik setelah dialiri arus listrik atau
dalam suatu rangkaian tertutup. Besaran tegangan jepit disimbolkan
dengan V dan satuannya adalah Volt.

Perbedaan dari GGL dan tegangan jepit dapat kita lihat lebih jelas pada gambar
berikut.

Sehingga, dari konsep tersebut perlu diketahui bahwa nilai nilai GGL lebih
besar dari tegangan jepit.

ε (GGL) > V (tegangan jepit)

Hal ini karena, nilai GGL dipengaruhi adanya hambatan dalam di dalam
sumbertegangan listrik. Yaitu, ketika muatan listik bergerak di dalam sumber
tegangan listrik, muatan tersebut mengalami hambatan. Hambatan dalam (r) ini

24
menyebabkan terjadinya penurunan potensial atau energi potensial listrik

berkurang

4. Faktor Yang Mempengaruhi GGL

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gerak listrik antara lain:


a. Besar Medan Magnet (B)
b. Banyak Lilitan (N)
c. Kecepatan perubahan garis gaya magnet
d. Panjang penghantar (l)
e. Kecepatan gerak penghantar (v).

5. Rumus Gaya Gerak Listrik

Besarnya tegangan jepit antara titik A dan B dalam rangkaian tertutup dirumuskan
sebagai berikut.

VAB = ε – Ir atau V = I.R

dengan V adalah tegangan jepit (Volt), εadalah GGL (Volt), I adalah arus listrik
(A),r adalah hambatan jenis (Ohm), dan Radalah hambatan (Ohm).

Jika sebuah sumber tegangan memiliki hambatan dalam (r), maka besarnya
penurunan tegangan akibat hambatan dalam ini dirumuskan:

25
Sebagaimana hambatan pada rangkaian listrik, hambatan dalam GGL dapat
dirangkai secara seri, pararel, maupun campuran.

1. Susunan Seri GGL

Berikut adalah ilustrasi dari sususan seri GGL

Karena disusun secara seri, maka nilai total dari GGL atau hambatan dalam
adalah jumlah total dari keseluruhan GGL atau hambatan dalam sebagaimana
berikut.

εs = ε1 + ε2 + ε3
rs = r1 + r2 + r3

Sehingga diperoleh rumus GGL rangkaian seri adalah sebagai berikut.

26
Jika terdapat n buah sumber tegangan atau GGL yang nilainya sama besar,
maka dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan
n = banyaknya sumber tegangan
ε = GGL (Volt)
εs = jumlah total GGL seri (V)
V = tegangan jepit (Volt)
r = hambatan dalam (Ohm)
rs = total hambatan dalam seri (Ohm)
R = hambatan (Ohm)
I = arus listrik (A)

2.Susunan Pararel GGL

Dalam susunan pararel, nilai tegangan setiap susunannya sama.

ε1 = ε2 = ε3
εp = ε1 = ε2 = ε3

27
Sedangkan nilai hambatan total merupakan penjumlahan sebagaimana berikut.

1/rp = 1/r1 + 1/r2 + 1/r3

Dengan demikian diperoleh nilai GGL total dan hambatan dalam total sebagai
berikut.

εp = ε
rp = r/n

Sehingga rumus dari GGL susunan pararel adalah sebagai berikut.

Keterangan
n = banyaknya sumber tegangan
ε = GGL (Volt)
εp = jumlah total GGL pararel (V)
V = tegangan jepit (Volt)
r = hambatan dalam (Ohm)
rp = total hambatan dalam pararel (Ohm)
R = hambatan (Ohm)
I = arus listrik (A)

6. Contoh Soal
1. Empat buah baterai dengan nilai GGL 1,5 V dengan hambatan dalam 1 Ohm
dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan lampu yang mempunyai
hambatan 4 Ohm. Berapa nilai tegangan jepit dari rangkaian tersebut dalam
rangkaian tertutup?

Pembahasan:

28
Diketahui: n=4
ε = 1,5 V
r = 1 Ohm
R = 4 Ohm
Ditanyakan : I….?

Penyelesaian ;

I = nε/(R+nr)

I = 4 . 1,5 /(4 + 4. 1 )

I = 6/8

I = 0,75 A

Jadi, nilai jepit pada rangkaian tertutup adalah 0,75.

2. Tiga buah baterai disusun secara pararel, masing-masing mempunyai GGL 2,7
V dengan hambatan dalam 0,15 Ohm. Jika rangkaian baterai itu digunakan
untuk menyalakan lampu 1,75 Ohm. Hitunglah berapa arus yang mengalir

Pembahasan:

Diketahui:
n=3
ε = 2,7 V
r = 0,15 Ohm
R = 1,75 Ohm
Ditanyakan : I…?

29
Pemyelesaian :
I = ε/(R+(r/n))
I = 2,7/(1,75 + 0,15/3 ) =
= 2,7/1,8
= 1,5 A
Jadi, arus yang megalir adalah 1,5 A

30
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan

• Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor.
Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke
kutub negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan
arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda
potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator. Setiap
sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub
negatif (–).
• Tahanan atau resistansi adalah kemampuan suatu benda untuk menahan aliran arus
listrik. Dalam suatu sirkuit, arus listrik dari power supply tidak sepenuhnya dapat
digunakan secara bebas titik terkadang arus listrik tersebut harus dihambat untuk
memperoleh efek tertentu pada sirkuit. Dalam suatu hambatan atom-atomnya akan
bertumbukan dengan elektron elektron sehingga laju dan kecepatan elektron
menjadi berkurang. Karena kuat arus biasanya dihitung berdasarkan banyak dan
kecepatan elektronnya maka ketika jumlah elektron dan kecepatannya berkurang
otomatis berkurang pula kekuatan arus yang mengalir dalam suatu hambatan.
• Gaya Gerak Listrik adalah gaya yang timbul dari perbedaan potensial antara ujung-
ujung penghantar tanpa dialiri arus listrik. Gaya Gerak Listrik atau biasa disingkat
GGL ini merupakan energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan listrik yang
berada di antara dua kutub baterai atau generator. Satuan untuk Gaya Gerak Listrik
adalah Volt.

B. Saran
Semoga materi didalam makalah ini bias dimanfaatkan dalam kehidupan kita tentang
arus,tahanan, dan gaya gerak listrik.Kritik serta saranyang membangunpenulis
harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Terimah

31
DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/rangkuman-arus-listrik-perbedaan-ac-dc-contoh-sumber-tegangan-gjt1

https://listrik.sv.ugm.ac.id/2017/09/18/arus-listrik/

https://rumus.co.id/arus-listrik/

http://nary-junary.blogspot.com/2013/06/arus-listrik.html

https://www.academia.edu/7668007/Tahanan_listrik

https://dokumen.tips/documents/makalah-tahanan-kelistrikan.html

https://rumuspintar.com/gaya-listrik
ggl/#:~:text=Gaya%20gerak%20listrik%20dapat%20didefinisikan,listrik%20j
uga%20biasa%20disebut%20GGL.&text=Kutub%20kutub%20tersebut%20ad
alah%20sebagaitempat%20berkumpulnya%20muatan%20listrik%20positif%2
0dan%20negatif.

https://saintif.com/gaya-gerak-listrik/

https://thegorbalsla.com/gaya-gerak-listrik/

32

Anda mungkin juga menyukai