Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ALGORITMA GENETIK
Di Susun Oleh:
KATA PENGATAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salamsemoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga untuk para keluarga,sahabat dan
pengikutnya sampai akhir zaman. Karena atas rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Algoritma Genetika”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kecerdasan Buatan”. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Fajar Novriansyah Yasir, S.Kom., M.Kom. selaku dosen
pengampu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan memberikan gambaran
mengenai materi terkait yaitu Algoritma Genetika. Sehingga pembaca dapat menggunakan makalah ini
sebagai literatur pendukung dalam pengembangan bidang ilmu selanjutnya yang terkait dengan
penggunaan algoritma genetika.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini.Besar harapan kami makalah ini dapat
berguna bagi siapapun yang menjadikan makalah ini sebagai bahan literatur mengenai materi terkait.
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Algoritma genetika adalah salah satu metode metaheuristik yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan optimasi. Algoritma genetika diciptakan pada tahun 1975oleh John Holland yang
mengemukakan komputasi berbasis evolusi dalam bukunya yang berjudul “Adaption in Natural and
Artificial Intelligence”. Tujuannya adalah untuk membuat mesin dapat melakukan apa yang alam
lakukan. Holland mengemukakan sebuah algoritma yang memfokuskan diri pada manipulasi stringdalam
bentuk binary bit yang diambil dari konsep abstrak dari evolusi alam. Tahapan algoritma genetika yang
dikemukakan dapat direpresentasikan sebagai tahapan berurutan sebagai bentuk populasi dari kromosom
buatan menjadi sebuah populasi baru (Negnevitsky, 2005).
Algoritma genetika merupakan suatu mekanisme yang dapat melakukan pencarian dengan meniru
sistem seleksi alam dan genetika alamiah. Pengaplikasian algoritma genetika biasanya menggambarkan
proses evolusi, dengan menghasilkan kromosom-kromosom dari tiap populasi secara acak dan
memungkinkan kromosom tersebut berkembang biak sesuai dengan hukum evolusi yang diharapkan akan
dapat menghasilkan suatu individu yang lebih baik lagi. Setelah didapat suatu individu yang baru
diharapkan individu tersebut dapat menjadi solusi yang baik dari permasalahan yang dibahas.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang algoritma genetik dari pengertian,
sejarah, tahapan proses, kelebihan ,struktur umum, komponen,, serta apa saja yang mejadi karakteristik
algoritma genetik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Crossover
menukar bagian kecil dari dua kromosom
2. Mutasi
mengganti secara acak nilai gen beberapa lokasi pada kromosom,
3. Inversion
membalikkan urutan beberapa gen yang berurutan dalam kromosom. Dasar teori inilah yang menjadi
dasar kembanyakan program yang menggunakan Algoritma Genetika.
Setelah proses regenerasi selesai, maka dilakukan pengulangan proses ini sampai sejumlah
generasi yang dikehendaki.
Bersamaan pencarian dari sebuah sampling yang luas pada permukaan biaya,
Mengoptimalkan permukaan variabel dengan biaya yang sangat kompleks (GA bisa melompat
dari minimum lokal),
Dapat menyandikan variabel sehingga optimasi dilakukan dengan mengkodekan variabel, dan
Bekerja dengan data numerik yang dihasilkan, data eksperimen, atau analitis fungsi.
a. Teknik pengkodean
Teknik pengkodean disini meliputi pengkodean gen dari kromosom. Gen merupakan bagian dari
kromosom. Satu gen biasanya akan mewakili satu variabel.
Algoritma genetika merepresentasikan gen sebagai bilangan real atau desimal, disini digunakan
discrete decimal encoding, yaitu setiap gen berupa deretan bilangan bulat dalam interval [0,9].
b. Prosedur Inisialisasi
Ukuran populasi tergantung pada masalah yang akan dipecahkan dan jenis operator genetika yang
akan diimplementasikan. Setelah ukuran populasi ditentukan, kemudian harus dilakukan
inisialisasi terhadap kromosom yang terdapat pada populasi tersebut. Inisialisasi kromosom
dilakukan secara acak, namun demikian harus tetap memperhatikan domain solusi dan kendala
permasalahan yang ada.
c. Fungsi Evaluasi
Ada 2 hal yang harus dilakukan dalam melakukan evaluasi kromosom, yaitu: evaluasi fungsi
objektif (fungsi tujuan) dan konversi fungsi objektif dengan nilai yang tidak negatif. Apabila
ternyata fungsi objektif memiliki nilai negatif, maka perlu ditambahkan suatu konstanta C agar
nilai fitness yang terbentuk menjadi tidak negatif.
d. Seleksi
Seleksi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan reproduksi yang lebih besar bagi anggota
populasi yang paling fit. Seleksi akan menentukan individu-individu mana saja yang akan dipilih
untuk dilakukan rekombinasi dan bagaimana offspring terbentuk dari individu-individu terpilih
tersebut.
e. Operator Genetika
Ada 2 operator Genetika, yaitu:
1. Operator rekombinasi, rekombinasi yang digunakan adalah rekobinasi one-point
crossover
2. Operator untuk mutasi mutasi yang digunakan adalah swapping mutation
f. Penetuan parameter
Parameter di sini adalah parameter kontrol algoritma genetika, yaitu: ukuran populasi (popsize),
peluang crossover (Pc), dan peluang A B C D E
mutasi (Pm). Nilai parameter ini ditentukan juga berdasarkan permasalahan yang akan
dipecahkan. Ada beberapa rekomendasi yang bisa digunakan, antara lain (Kusumadewi, 2003:
283): Untuk permasalahan yang memiliki kawasan solusi cukup besar, De Jong
merekomendasikan untuk nilai parameter kontrol: (Popsize;Pc;Pm) = (50; 0,6; 0,001) Bila rata-
rata fitness setiap generasi digunakan sebagai indikator, maka Grefensette merekomendasikan:
(Popsize;Pc;Pm) = (30; 0,95; 0,01) Bila fitness dari individu terbaik dipantau pada setiap
generasi maka usulannya adalah: (Popsize;Pc;Pm) = (80; 0,45;0,01)
1. AG bekerja dengan pengkodean dari himpunan solusi permasalahan berdasarkan parameter yang
telah ditetapkan dan bukan parameter itu sendiri. Sebagai contoh untuk mendapatkan minimum
dari fungsi f(x)=y=x4+2x3+5, AG tidak secara langsung mencari nilai x atau y, tetapi terlebih
dahulu merepresentasikan x dalam bentuk string biner.
2. AG melakukan pencarian pada sebuah populasi dari sejumlah individu-individu yang merupakan
solusi permasalahan bukan hanya dari sebuah individu.
3. AG merupakan informasi fungsi objektif (fitness), sebagai cara untuk mengevaluasi individu
yang mempunyai solusi terbaik, bukan turunan dari suatu fungsi.
3.2 Saran