Kelas : R-10
Kelompok 3 :
1. Elsa Fandora (C1C020059)
2. Latresia Aprilia Br. Sitepu (C1C020062)
3. Cindy Anggraini (C1C020069)
4. Maria Cristina Raja gukguk (C1C020071)
5. Tiar Natalia Simarmata (C1C020075)
6. Ummul Aimanah (C1C020076)
7. Siti Umami Khikmah (C1C020083)
8. Nieko Siregar (C1C020097)
DAFTAR ISI................................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Laporan Kinerja...............................................................................................3
2.2 Manfaat Laporan Kinerja.....................................................................................................
2.3 Tujuan Laporan Kinerja.......................................................................................................
2.4 Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Perusahaan .........................................
2.5 Penyusunan Laporan Kinerja...............................................................................................
2.6 Ilustrasi Penyusunan Laporan Kinerja.................................................................................
BAB III KESIMPULAN...............................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2. Apa saja kegunaan laporan kinerja?
3. Apa tujuan dibuatnya laporan kinerja?
4. Apa yang menjadi landasan dalam penilaian kinerja?
5. Bagaimana penyusunan laporan kinerja?
6. Bagaimana Ilustrasi dalam penyusunan laporan kinerja?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk produktivitas serta sinergi tim. Dengan komunikasi yang efektif pula konflik di tempat
kerja dapat berkurang.
3. Pengambilan Keputusan
Untuk membuat keputusan strategis yang tepat, perusahaan perlu mempelajari dan
menganalisis berbagai macam laporan yang ada dalam perusahaan, termasuk laporan kinerja.
Tahapan ini membantu perusahaan menetapkan dan mencapai target yang realistis.
4. Landasan Perencanaan
Perencanaan dapat dibuat berdasarkan sebuah laporan dengan memperbaiki kinerja yang
kurang baik dan menjaga atau meningkatkan kinerja yang sudah baik. Misalnya, ada sebuah
aspek yang kurang dalam sebuah laporan. Maka dari itu, perencanaan kinerja di periode
berikutnya akan memuat strategi untuk memperbaiki aspek tersebut.
5. Pertanggungjawaban Kepada Stakeholder dan Investor
Perusahaan perlu membuat laporan wajib seperti laporan keuangan, kinerja, dan lain-lain
untuk ditujukan kepada stakeholder dan investor. Selain memperkuat tanggung jawab
perusahaan, laporan juga menunjukkan bahwa perusahaan adalah organisasi yang kredibel.
Berdasarkan laporan ini, stakeholder dan investor akan menentukan bagaimana kebijakan
mereka terhadap perusahaan di masa depan.
4
keuangan yang telah dicapai suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dengan kata lain,
laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu merupakan suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti,
misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Menurut Munawir (2000:31) “Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan.” Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan akan
tergambar didalamnya aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan
perusahaan merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk komunikasi dan juga digunakan sebagai alat pengukur kinerja perusahaan.
Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang
dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Penilaian kinerja
perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen,
merupakan persoalan yang kompleks karena menyangkut efektivitas pemanfaatan modal dan
efisiensi dari kegiatan perusahaan yang menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai
tuntutan yang timbul terhadap perusahaan.
Jadi dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu ukuran atau
tolok ukur tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah rasio atau indeks yang
menghubungkan dua data keuangan. Adapun jenis perbandingan dalam analisis rasio
keuangan meliputi dua bentuk yaitu membandingkan rasio masa lalu, saat ini ataupun masa
yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Dan bentuk yang lain yaitu dengan
perbandingan rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
5
Saat menghitung kinerja keuangan, ada enam jenis rasio keuangan penting yang banyak
digunakan di dunia bisnis untuk membantu dan mengevaluasi kinerja perusahaan secara
keseluruhan.
1. Margin Laba Kotor
Margin laba kotor adalah rasio yang mengukur jumlah sisa pendapatan yang tersisa setelah
dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini berguna karena menunjukkan sebagai persentase
bagian dari setiap dolar penjualan yang dapat diterapkan untuk menutupi biaya operasional
perusahaan
2. Rasio Modal Kerja
Pengukuran modal kerja digunakan untuk menentukan aset bersih likuid organisasi yang tersedia
untuk mendanai operasi sehari-hari. Menentukan likuiditas dalam bisnis penting karena
menunjukkan apakah perusahaan memiliki sumber daya yang dapat dengan cepat dikonversi
menjadi uang tunai jika diperlukan.
3. Current Ratio
Rasio lancar adalah rasio likuiditas yang membantu bisnis menentukan apakah ia memiliki aset
lancar yang cukup untuk menutupi atau membayar kewajiban lancarnya.
4. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)
Rasio perputaran persediaan adalah rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur berapa kali
perusahaan menjual rata-rata persediaannya dalam satu tahun fiskal. Rasio ini menguntungkan
karena memungkinkan organisasi untuk dengan mudah menentukan apakah persediaan mereka
dalam permintaan, usang, atau jika mereka membawa terlalu banyak.
4. Leverage
Leverage adalah pengganda ekuitas yang dihitung oleh bisnis untuk menggambarkan berapa
banyak utang yang sebenarnya digunakan untuk membeli aset. Pengganda leverage tetap satu
jika semua aset dibiayai oleh ekuitas, tetapi mulai meningkat karena semakin banyak utang
digunakan untuk membeli aset.
5. Pengembalian Aset (Return on Assets)
Pengembalian aset, seperti namanya, membantu organisasi menentukan seberapa baik asetnya
digunakan untuk menjadi lebih menguntungkan. Jika aset tidak digunakan secara efektif, jumlah
pengembalian aset perusahaan akan rendah.
6
6. Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)
Mirip dengan pengembalian aset, pengembalian ekuitas atau return on equity adalah rasio
profitabilitas yang digunakan untuk menganalisis efektivitas ekuitas, yang pada gilirannya
menghasilkan keuntungan bagi investor. Pengembalian ekuitas yang lebih tinggi menunjukkan
bahwa investor menghasilkan pada tingkat yang jauh lebih efisien, yang lebih menguntungkan
bagi bisnis secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar
dapat mengambil manfaat dari pembahasan mengenai Penyusunan Laporan Kinerja
Perusahaan ini sehingga memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mengenai cara penyusunan Laporan
Kinerja Perusahaan tersebut. Kami berharap semoga semua perusahaan dagang maupun jasa
atau pun manufaktur untuk menyusun Laporan Kinerja Perusahaan yang baik sesuai dengan
kaidah dan hukum yang berlaku. Ringkasan Materi Bahas (RMB) ini jauh dari kata
7
sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung kami untuik
memperbaiki RMB ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA