Disusun oleh:
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Suspensi atau suspension menurut farmakope edisi IV adalah sediaan
cairan yang mengandung partikel padat tidak larut, yang terdispersi dalam fase
cair.
Suspensi merupakan salah satu istilah yang ada dalam dunia kimia yang
digunakan untuk menggambarkan kondisi campuran dua ataupun beberapa
macam benda ataupun zat. Dengan kata lain suspensi juga dapat diartikan yaitu
suatu campuran heterogen yang berasal dari zat cair dan zat padat yang
dilarutkan sehingga berubah menjadi sebuah zat cair. Partikel padat yang
terdapat dalam sebuah sistem suspensi biasanya lebih besar dari 1mikrometer
sehingga hal ini memungkinkan untuk terjadinya sedimentasi.
Suspensi yakni salah satu nama kimia sebagaimana untuk kondisi
kombinasi sebagian tipe zat. Suspensi juga dapat didefinisikan sebagai
kombinasi semacam tipe zat yang heterogen, atau semacam zat kopi dengan air.
Kopi dan air adalah 2 zat yang memiliki sifat berbeda, yang mana kopi adalah
zat padatan, sedangkan air adalah cairan. Pada saat kedua zat ini dicampur, zat
tersebut akan terlihat menyatu namun beberapa waktu kemudian akan seperti
terpisah lagi.
C. Jenis-Jenis Suspensi
Suspensi dapat dibagi dalam dua jenis , yaitu suspensi yang siap digunakan
atau suspensi yang direkonstitusikan dengan sejumlah air atau pelarut lain yang
sesuai sebelum digunakan. Jenis produk ini umumnya campuran serbuk yang
mengandung obat dan bahan pensuspensi yang dengan melarutkan dan
pengocokan dalam sejumlah cairan pembawa (biasanya air murni) menghasilkan
bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan.
Berbeda dengan emulsi , pada suspensi terdapat zat padat yang terdispersi
pada cairan sedangkan pada emulsi cairan terdispersi dalam cairan yang lain.
Jenis-jenis suspensi yaitu:
Suspensi oral
Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel dapat yang
terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai
dan ditujukan untuk penggunaan oral.
Beberapa suspensi yang di beri etiket sebagai susu atau magma
termasuk dalam kategori ini.
Suspensi topikal
Suspensi topikal adalah sediaan cair mengandung pertikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan
pada kulit. Beberapa suspensi yang diberi etiket sebagai ”Lotio"
termasuk dalam katagori ini.
Suspensi tetes telinga
Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair mengandung partikel-
partikel halus yang ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian
luar.
Suspensi optalmik
Suspensi optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung
partikel-partikel yang terdispersi dalam cairan pambawa untuk
pemakaian pada mata. Obat dalam suspensi harus dalam bentuk
termikrinissasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan pada
kornet. Suspensi obat mata tidak boleh di guanakan bila terjadi massa
yang mengeras atau menggumpal.
Suspensi untuk injeksi
Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam
medium cair yang sesuai dan tidak di suntikan secara intravena atau ke
dalam larutan spinal.
a. Metode dispersi
Dengan cara menambahkan serbuk bahan obat adalah kedalam mucilago
yang telah terbentuk kemudian baru di encerkan. Perlu di ketahui bahwa
kadang-kadang terjadi kesukaran pada saat mendispersi serbuk dalam vehicle,
hal tersebut karna adanya udara, lemak, atau kontaminan pada serbuk. Serb7k
6ang sanggat halus mudah ke masukan udara sehingga sukar dibasahi. Mudah
dan sukarnya serbuk terbasahi. Tergantung besarnya sudut kontak antara zat
terdispersi dengan medium. Bila sudut kontak ±90° serbuk akan mengambang
di atas cairan. Serbuk yang demikian di sebuat memiliki sifat hidrofof. Untuk
menurunkan tegangan antar muka antar partikel zat padat dengan cairan
tersebut perlu ditambahkan zat pembasah atau welling agent.
b. Metode praesipitasi
Zat yang hendak di dispersi dilarutkan terlebih dahulu dalam pelarut
organik yang hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam pelarut organik
diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air . Akan tetapi endapan halus
dan tersuspensi dengan bahan pensuspensi. Caiaran oeganik tersebut adalah
etanol, propilenglikol dan polietilenglikol.
Salah satu problem yang dihadapi dalam pembuatan suspensi adalah
memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homo genitas pada
partikel.
Cara tersebut merupakan slah satu tindakan untuk menjaga stabilitas
suspensi. Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi ialah :
- Ukuran partikel
Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampanbg partikel
tersebut serta daya tekan ke atas dari cairan suspensi itu. Hubungan antara
ukuran partikel merupakan perbandingan terbaik dengan luas
penampangnya. Sedangkan antara luas penampang dengan daya tekan
keatas, hubungan linier. Artinya semakin besar ukuran partikel semakin
kecil luas penampangnya. (Dalam volume yang sama). Sedangkan
semakin besar luas dan penampang partikel dayan tekan ke atas cairan
akam semakin memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan
memperkecil ukuran partikel.
- Kekentalan (viscositas)
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari
cairan tersebut,makin kental susu cair kecepatan aliran makiin
turun(kecil). Kecepatan aliran dari cairan tersebut akan mempeongaruhi
gerakan turunannya partikel yang terdapat didalamnya. Dengan menanbah
visvositas cairan,gerakan turun dari partikel yang kekentalan suspensi
tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang. Hal ini
dapat dibuktikan dengan hukum "STOKES."
Keterangan:v=kecepatan aliran.
D=diameter dari partikel
=Berat jenis dari partikel
O=berat jenis cairan
G=gravitasi
12n= viskositas
Jumlah partikel (konsentrasi)
Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah
besar, maka partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang
bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut. Benturan
itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh
karna itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan
terjadinya endapan dalam waktu 6ang singkat.
Suspending agent dari alam bukan gom adalah tanah liat. Tanah liat yang
sering dipergunakan untuk tujuan menambah stabilitas suspensi ada tiga
macam yaitu bentoine, hectoriedan veegum. Apabila tanah liat dimasukan
kedalam air mereka alan mengembang dan mudah bergerak jika dilakukan
penggojokan. Peristiwa ini disebut tiksotrofi. Karena peristiwa tersebut,
kekentalan cairan akan bertambah sehingga stabilitas dari suspensi menjadi
lebih baik.
Sifat ketiga tanah liat tersebut tidak larut dalam air , sehingga
penambahan bahan tersebut kedalam suspensi adalah dengan menaburkannya
pada campuran suspensi. Kebaikan bahan suspensi dari bahan tanah liat
adalah tidak dipengaruhi oleh suhu atau panas dan fermentasi dari bakteri,
karena bahan-bahan tersebut merupakan senyawa anorganik, bukan golongan
karbohidrat.
H. Formulasi suspensi.
Membuat suspensi stabil secara fisis ada 2 kategori:
Semua suspensi harus di kemas dalam wadah mulut lebar yang mempunyai
tuang udara diatas caian sehingga dapat di kocok dan mudah dituang.
Kebayakan suspensi harus disimpan dalam wadah tertuup rapat dan
terlindung dari pembekuan, panas dan berlebih dan cahaya. Suspensi perlu
dikocok Setiap kali sebelum digunakan untuk menjamin distribusi zat padat yang
merata dalam pembawa sehingga dosis yang diberi setiapa kali tepat dan
seragam. Pada etiket harus juga disertakan "Kocok Dahulu".
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran