PENDAHULUAN
Kandang di daerah tropik tidak perlu dibatasi dengan dinding yang rapat.
Daerah tropik sebaiknya menggunakan kandang terbuka atau tanpa didinding.
Dengan demikian, ventilasi berjalan baik, temperatur tidak panas dan sinar
matahari dapat masuk kedalam kandang. Ukuran kandang pada ternak perah
berfungsi untuk memberikan kenyamanan pada ternak dan juga memberikan
kenyamanan untuk pemerah melakukan pekerjaannya memerah susu,
sirkulasi udara lebih bersih karna aliran udara yang dapat mengalir dengan
baik dan banyak lagi manfaat lainnya. Ukuran kandang pada kambing perah
disesuaikan dengan jenis atau umur kambing tersebut sehingga lahan yang
dibutuhkan untuk kandang kambing lebih efisien. Ukuran kandang sangat
penting karna menyangkut dengan biaya dan keadaan ternak itu sendiri.
Oleh karena itu prkatikum ini sangat perlu dilakukan agar mahasiswa
dapat mengaplikasikan teori yang telah didapatkan pada saat kuliah dengan
percobaan di lapangan. Agar mahasiswa dapat mengetahui apakah aplikasi
dilapangan sama dengan teori yang telah berkembang dengan pesat. Setelah
dilakukannya prkatikum maka mahasiswa dapat menetahui cara membuat
kandang atau desain kandang yang baik sesuai dengan teori yang diberikan
sehingga mahasiswa tidak hanya membayangkan tetapi dapat
mengaplikasikan langsung kelapangan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkandangan
Perkandangan merupakan lokasi atas lahan khusus yang diperuntukkan
sebagai sentra kegiatan peternakan yang di dalamnya terdiri atas tangan
utama (kandang), bangunan penunjang (kantor, gutang pakan. Kandang
isolasi) dan perlengkapan lainnya (Sugeng, 1998) Memure Siregar (1993)
dalam pembuatan kandang sapi perah diperlukan beberapa persyaratan yaitu:
terdapat ventilas, memberikan kenyamanan sapi perah, mudah dibersihkan,
dan memberi kemudahan bagi pekerja kandang dalam melakukan
pekerjaannya. Sistem perkandangan ada dua tipe yaitu stanchion barn dan
loose house. Stanchion barn yaitu sistem perkandangan dimana hewan diikuti
sehingga gerakannya terbatas sedangkan loose house yaitu sistem
perkantangan dimana hewan dibiarkan bergerak dengan batas-batas tertentu
(Davis, 1962)
Lokasi kandang harus dekat dengan sumber air, mudah terjangkau, tidak
membahayakan ternak, tidak berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Lokasi usaha peternakan diusahakan bukan areal yang masuk dalam daerah
perluasan kota dan juga merupakan daerah yang nyaman dan layak untuk
peternakan sapi perah (Syarief dan Sumoprastowo, 1985). Ditambahkan, hal-
hal lain yang perlu diperhatikan pada kandang sapi perah adalah lantai,
selokan, dinding, atap, ventilasi serta tempat pakan dan minum. Lokasi
kandang sebaiknya berada pada tanah yang datar, tidak becek dan lembab,
cukup sinar matahari, ventilasi lancar, agak jauh dari pemukiman penduduk
dan ukurannya sesuai dengan umur ternak (Setiadi, 1982).
Atap kandang bisa berupa genting atau asbes. Ketinggian atap setinggi 5
meter agar sirkulasi udara berjalan dengan baik. Dinding kandang berupa
semen setinggi 1,5 meter sedangkan bagian atasnya terbuka. Fungsinya untuk
mencegah terpaan angin langsung mengenai sapi. Sedangkan alas berupa
tanah yang dilapisi semen agar mudah dalam membersihkannya (Syarief dan
Harianto, 2011).
Bahan yang digunakan untuk pembuatan atap antara lain asbes, rumbai,
genting dan seng. Keuntungan rumbai dan genting adalah kandang tidak
terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari. Atap
genting dan rumbai memiliki kelemahan yaitu mudah rusak akibat serangan
angin yang besar, oleh karena itu perlu adanya pengikatan yang kuat pada
pembuatan atap. Tetapi bila menggunakan seng sebaiknya dicat putih pada
bagian luarnya dan hitam pada bagian dalamnya agar siang hari tidak terlalu
panas (Williamson dan Payne, 1983).
2.3 Tipe Kandang Sapi Perah
Kandang diperlukan untuk melindungi ternak sapi dari keadaan
lingkungan yang merugikan dengan adanya kandang ini ternak akan
memperoleh kenyamanan. Kandang sapi salah satunya dapat kandang barak.
Luas kandang barak diperhitungkan tidak lebih kurang dari 2 m per ekor
(Santoso, 2001).
Bentuk kandang sapi perah ada dua macam, yaitu kandang konvensional
dan kandang bebas. Kandang konvensional berarti sapi ditempatkan pada
jajaran yang dibatasi dengan penyekat, sedangkan kandang bebas yaitu
kandang yang ruangannya bebas tanpa penyekat (Williamson dan Payne,
1993). Kandang yang biasa digunakan yaitu jenis tail to tail atau saling
membelakangi dan head to head atau saling berhadapan (Blakely dan Bade,
1998).
Kandang ganda adalah penempatan sapi pada dua jajaran yang saling
berhadapan atau saling membelakangi (Syarief dan Harianto, 2011). Kandang
dengan jenis ganda adalah lebih ekonomis mengandangkan ternak lebih dari
16- 20 sapi betina yang sedang laktasi. Kandang ganda dapat dirancang
sehingga sapi dapat menghadap kedepan kearah pusat tempat makanan atau
kebelakang dengan tempat makanan pada keedua sisi bangunan. Bentuk dan
tipe kandang sapi perah pada dasarnya tergantung pada jumlah sapi perah
yang dipelihara, keadaan iklim dan luas lahan yang dipelihara, selera dari
peternak sendiri (Siregar, 1990).
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Mei 2022 pukul 06:00-
10:00 WITA, bertempat di Teaching Farm, Lingsar, Kabupaten Lombok Barat,
NTB
4.1 Hasil
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2. Saran
Rasyid & Hartati (2007) Perkandangan Sapi Perah. Pusat Penelitian Sapi
Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian
Zaenal, HM. (2020) Sistem Manajemen Kendang Pada Peternakan Sapi Perah:
https://ejournals.umma.ac.id diakses pada 19 Mei 2022 pukul
20:05 WITA
LAMPIRAN