Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit infeksi paling sering di dunia yang dapat
menyerang baik pria maupun wanita dari berbagai usia dengan banyak tampilan klinis yang
berbeda tergantung penyebab dan letak infeksi berasal. 150 juta di seluruh dunia setiap tahunnya
dan menempatkan ISK diantara infeksi mikrobial yang paling umum terjadi . Infeksi saluran
kemih adalah salah satu penyakit infeksi yang paling dominan memiliki beban finansial penting
ditengah masyarakat terutama fasilitas layanan kesehatan. Pada studi penelitian Global
Prevalence Infection in Urology menunjukan hasil bahwa 10-12% pasien yang dimasukkan ke
rumah sakit rawat inap dan layanan kesehatan lainnya dalam bangsal urologi mengalami
Healthcare. Secara klinis, ISK dikategorikan sebagai ISK-complicated dan ISKnoncomplicated.
ISK-noncomplicated terjadi pada individu yang sehat dan tidak memiliki kelainan struktural atau
neurologis pada saluran kemih. ISKnoncomplicated dibedakan menjadi ISK bagian bawah dan
ISK bagian atas . Terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan sistitis, yaitu lebih
sering terjadi pada wanita, riwayat ISK sebelumnya, aktivitas seksual, infeksi vagina, diabetes, 
obesitas, dan genetik. ISKcomplicated didefinisikan sebagai ISK yang berhubungan dengan
faktor-faktor yang mengganggu saluran kemih atau imunitas hostnya, termasuk didalamnya
obstruksi saluran kemih, retensi urin yang disebabkan oleh penyakit neurologis, imunosupresi,
 gagal ginjal, transplantasi ginjal, kehamilan dan adanya benda asing pada saluran kemih seperti
batu atau kateter.  Di US sendiri ISKcomplicated yang sebabkan oleh pemasangan kateter
terhitung 1 juta kasus pertahunnya dan CAUTI dikaitkan dengan peningkatan morbiditas dan
morbilitas, serta pemasangan kateter urin yang menetap merupakan faktor risiko paling umum
dalam ISK-complicated dan menyumbang 40% dari semua infeksi nasokomial di seluruh dunia
dan sering menyebabkan infeksi aliran darah sekunder. ISK lebih tinggi risikonya dibandingkan
laki-laki. Hal itu dipengaruhi juga letak anatomis uretra perempuan yang memiliki jarak cukup
dekat dengan anus dan panjang uretra perempuan juga lebih pendek daripada laki-laki. Rasio
insidensi terjadinya ISK pada perempuan dan laki-laki adalah 8:1 ISK rekuren.
Bacteroides.sp , nyeri tekan suprapubik, nyeri sudut kostovertebra, hematuria, terdapat
urgensi, frekuensi, dan disuria apabila kateter sudah dilepas; Kemudian didapatkan bakteriuria
>105 CFU pada hasil kultur urin . Setelah diagnosis CAUTI ditegakkan kateter seharusnya
dikeluarkan atau diganti dengan kateter baru sebelum memulai terapi antimikroba. Terapi
antibiotik empiris bisa menggunakan broad spectrum dengan optimalisasi berdasarkan kultur dan
hasilnya. Pada pasien dengan CAUTI yang parah terapi yang direkomendasikan adalah antibiotik
sistemik. Manajemen terapi yang tidak dianjurkan untuk CAUTI berhubungan dengan
perkembangan dari bakteremia yang mana dikhawatirkan akan menimbulkan multidrug-resistant
pada uropatogen. Oleh karena itu, manajemen dari CAUTI penting untuk mengurangi outcomes
yang buruk dan mortalitas. Pengetahuan para tenaga kesehatan tentang pemakaian dan pelepasan
kateter urin yang tepat indikasi sangat berperan langsung dalam mencegah terjadinya CAUTI
pada pasien rawat inap sehingga mereka tidak perlu untuk menambah lama perawatan di rumah
sakit. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan ilmu tentang
pemakaian dan pelepasan kateter urin yang tepat indikasi serta manajemen yang sesuai jika hal
tersebut sudah terjadi.

National Healtthcare Safety Network melaporkan angka kejadian CAUTI sekitar 3,1-7,5 infeksi
per 1.000 kateter-hari. Untuk di Indonesia, angka kejadian CAUTI secara pasti belum jelas,
 hal ini disebabkan karena sistem pelaporan yang kurang baik. Tetapi di sebuah rumah sakit di
Surabaya, mencatat terjadi 11 kasus pada tahun 2015 Diperkirakan 17-69% kejadian CAUTI
dapat dicegah, yang berarti 380.000 infeksi dan 9.000 kematian berkaitan dengan CAUTI dapat
dihindari. Infectious Kesehatan Inggris Raya, dan CDC mengeluarkan panduan pencegahan
CAUTI.

Diseases sociaty of America , Departemen Kesehatan Inggris Raya pada tahun 2001 yang
diperbaruhi tahun 2006. CDC mengeluarkan panduan untuk mencegah CAUTI pada tahun 1981
dan diperbarui tahun 2009. Pada tahun 2017, Healthcare Infection Control Practices Advisory
Committee memperbaruhi rekomendasi-rekomendasi panduan CDC berdasarkan literatur dan
penelitian terbaru. Rekomendasi tersebut meliputi 6 poin utama yaitu, tepat indikasi penggunaan
kateter urin, tepat teknik pemasaangan kateter, tepat teknik perawatan kateter, program
peningkatan kualitas, infrastruktur administratif, dan survailens. Setiap poin tersebut memiliki
beberapa rekomendasi yang diklasifikasikan berdasarkan kualitas temuan bukti ilmiah . Oleh
karena itu, diharapkan apabila dilakukan penerapan hal yang sama dapat mengurangi kejadian
dan beban yang ditimbulkan CAUTI di Indonesia, terutama di Rumah Sakit Delia, Langkat.
terjadi pada pasien dengan kateter urin yang menetap (Chenoweth & Saint, 2016). Infeksi
saluran kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi dan disebabkan karena
infeksi, selain infeksi saluran pernafasan. Penyakit ISK dilaporkan sebanyak 8,3 juta kasus per
tahun dan lebih sering ditemukan pada wanita dari pada laki-laki Prevalensi ISK menjadi tinggi
pada pasien sebanyak 80% yang memakai kateter dan 10%-30% pasien mengalami bakteriuria
Sementara itu penduduk Indonesia yang menderita Infeksi Saluran Kemih diperkirakan 222 juta
jiwa, dan prevalensinya masih relatif cukup tinggi. Menurut Departemen Kesehatan RI, pasien
dengan ISK sebanyak 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahun atau sekitar 180.000 kasus
baru.

Pemasangan kateter urin merupakan suatu tindakan invasif dengan cara memasukkan selang ke
dalam kandung kemih dan untuk membantu proses pengeluaran urin dalam tubuh . Kateterisasi
uretra yaitu suatu metode primer dekompresi kandung kemih dan menjadi alat diagnostik pada
keadaan retensi urin akut. Infeksi saluran kemih terkait kateter tetap menjadi salah satu infeksi
terkait perawatan kesehatan yang paling umum namun dapat dicegah dan sebagian besar
Penelitian Perdana menyatakan hubungan yang signifikan antara pelaksanaan perawatan
kemih. Hal ini dikarenakan tindakan perawatan dan pemasangan kateter belum dilakukan
perawat dengan baik. Kaunang tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi
saluran kemih, ditemukan adanya hubungan antara kebiasaan menahan buang air kecil dengan
kejadian infeksi saluran kemih. 2014 hingga 2016 meningkat. 51 berada pada peringkat ke 10
pasien tahun 2016 Penelitian Roby dan Pontianus, mengemukakan kejadian ISK diduga
berhubungan dengan faktor risiko yaitu pemasangan kateterisasi perkemihan.

Inap RSU Imelda Pekerja Indonesia Pramudyaningrum, Huriah, dan Chayati menghasilkan


penemuan bahwa bundle catheter education efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan perawat dalam pencegahan penyakit terkait pemasangan kateter urin.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti di instalasi rekam medik Rumah Sakit Umum
dan hasil wawancara dengan pasien yang sedang terpasang kateter didapatkan ada yang
mengalami infeksi saluran kemih karena kebiasaan menahan buang air kecil dan lamanya waktu
pemasangan kateter.

Gagal Ginjal kronik merupakan gangguan faal ginjal yang berjalan kronik yang ditandai dengan adanya kadar
ureum yang sangat tinggi di dalam darah. Pengobatan Penyakit Gagal
Ginjal Kronik yang selama ini digunakan adalah dengan Dialisa yang memerlukan biaya yang sangat tinggi
sehingga diperlukan metode baru untuk menurunkan kadar ureum tersebut yaitu terapi huknah tinggi . Telah
diketahui bahwa tidak adekuatnya suatu tindakan hemodialisis akan meningkatkan mortalitas. Di Amerika
Serikat penderita yang mengalami tindakan hemodialisa
22 - 24 %, di Jepang dan di Eropa 10 - 15%. Masalah tersebut menjadi sangat penting karena mortalitas
penyakit gagal ginjal kronik yang hemodialisa reguler terus meningkat, seperti di Amerika Serikat pada tahun
1981 mortalitasnya 21,0 % dan tahun 1988 24,3%. Akibat tidak adekuatnya hemodialisa menyebabkan
kerugian materi yang sangat besar dan tidak produktifnya penderita hemodialisa reguler tersebut Gagal ginjal
kronik dapat menyebabkan fungsi ginjal penderita tidak dapat disembuhkan total kembali seperti sediakala
bahkan dapat berlanjut lebih parah. Penderita gagal ginjal kronik ini hidupnya dapat dipertahankan dengan
melakukan hemodialisa atau transplatasi ginjal, yang harus didukung dengan perawatan dirumah yang benar
seperti pengaturan makanan yang harus dipatuhi, usaha ini agar dapat dilaksanakan dengan baik maka peranan
keluarga tidak dapat diabaikan Pada ginjal dapat terganggu oleh berbagai penyakit/ keadaan patologik baik
yang mengenai ginjal maupun yang primernya bukan pada ginjal. Gangguan tersebut juga dapat berupa
terganggunya faal tertentu ginjal atau beberapa faal ginjal sekaligus. Walaupun terganggunya faal ginjal pada
tingkat yang lanjut mudah diketahui secara klinik tetapi pemeriksaan biokimia masih diperlukan untuk
memastikan, baik untuk diagnosa maupun untuk menentukan cara pengobatannya serta prognosanya.

Infeksi saluran kemih adalah salah satu jenis infeksi yang paling sering terjadi. Infeksi ini bisa terjadi disalura
ginjal , kandung kemih , atau saluran kencing bagian luar . Wanita lebih banyak terserang ISK karena uretra
wanita lebih pendek dibandingkan dengan uretra pria sehingga bakteri mudah menjangkaunya. Infeksi saluran
kemih banyak disebabkan oleh bakteri Escherichia coli . mikroorganisme tunggal per ml yang mengenai
saluran kemih bagian atas atau bagian bawah , atau keduanya. ISK merupakan keadaan yang sangat sering
ditemukan pada praktik umum dan merupakan 40% dari infeksi nosokomial yang didapat dirumah sakit/
Menurut WHO dalam Safitri , Infeksi saluran kemih adalah penyakit infeksi yang kedua tersering pada tubuh
sesudah infeksi saluran pernafasan dan sebanyak 8,3 juta kasus dilaporkan per tahun. Infeksi ini juga lebih
sering dijumpai pada wanita dari pada laki-laki. Indonesia merupakan negara berpenduduk ke empat terbesar
dunia setelah Cina, India dan Amerika
Serikat. penduduk pertahun nya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun Walaupun kesakitan dan kematian
dari infeksi saluran kemih berkaitan dengan kateter di anggap relatif rendah di bandingkan infeksi nosokomial
lainnya, tingginya prevalensi penggunaan kateter urin menyebabkan besarnya kejadian infeksi yang
menghasilkan komplikasi infeksi dan kematian. Amerika Serikat pada tahun 2002, kematian yang timbul dari
infeksi salruan kemih diperkirakan lebih dari 13.000 . Sementara itu, kurang dari 5% kasus bateriuria
berkembang menjadi bakterimia. Infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan kateter adalah penyebab utama
infeksi sekunder aliran darah nosokomial. Sekitar 17% infeksi bakterimia nosokomial bersumber dari infeksi
saluran kemih, dengan angka kematian sekitar 10% Penelitian yang dilakukan oleh dengan judul skripsi
Labuang Baji Makasar», bahwa penelitian dengan analisa bivariat menunjukkan bahwa variabel pemasangan
kateter berhubungan dengan kejadian infeksi saluran kemih dengan nilai p : 0,001 < : 0,05. Artinya
pemasangan kateter berhubungan dengan kejadian infeksi saluran kemih sehingga tenaga medis harus
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan faktor resiko terjadinya ISK sehingga memberikan
manfaat bagi pasien dan masyarakat dengan mengurangi lama perawatan dan dapat menghemat biaya yang
dikeluarkan untuk pengobatan dan perawatan. RSU GMIM Pancaran Kasih Manado sudah tidak lagi
menggunakan SPO dengan alasan waktu yang tidak memungkinkan untuk mereka melakukan tindakan
menggunakan SPO. RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.

Anda mungkin juga menyukai