Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Aulia Manda Pratiwi, S.Kep 5. Rahmadana Syafli, S.Kep
2114901001 2114901033
2. Muhammad Havisd P, S.Kep 6. Rosfika Ira Merliana, S.Kep
2114901026 2114901039
3. Jhody Okta Saputra, S.Kep 7. Sinta Gusmi Dahlia, S.Kep
2114901020 2114901045
4. Necha Dwitama, S.Kep 8. Vindia Gusti Vinanda, S.Kep
2114901028 2114901051
Pembimbing Klinik
( )
A. Latar Belakang
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan
aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat (Depkes, 2008). Program pembinaan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang dicanangkan pemerintah sudah berjalan sekitar 15
tahun, tetapi keberhasilannya masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Tahun 2007 menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang mempraktekkan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baru mencapai 38,7%. Padahal Rencana Strategis (Restra)
Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 mencantumkan target 70% rumah tangga sudah
mempraktekkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada tahun 2014.
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat. Dasar Pemikiran
dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena faktor perilaku secara teoritis memiliki
andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat
kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak
sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
(Simarmata,2019)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat memahami dan mengerti tentang
pentingnya kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Tujuan khusus
c. Masyarakat dapat menyadari tentang manfaat perilaku hidup bersih dan sehat.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Sasaran dan target
Masyarakat RT. 01 dan RT.06 RW.04 Lubuk Buaya, Padang
3. Metode
Metode yang digunakan adalah:
a. Ceramah
b. Tanya jawab dan diskusi
4. Media dan Alat
• Infokus
• Leaflet
5. Waktu dan Tempat
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis/ 02 Juni 2022
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Warga
6. Pengorganisasian
Pembimbing : 1. Ns.Tomi Jepisa, M.Kep
2. Ns. Helmanis Suci, M.Kep
Penyaji : Aulia Manda Pratiwi, S.Kep
Moderator : Muhammad Havisd P, S.Kep
Observer : Jhody Okta Saputra, S.Kep
Fasilitator : Necha Dwitama, S.Kep Vindia Gusti Vinanda, S.Kep
Rahmadana Syafli, S.Kep Rosfika Ira Merliana, S.Kep
Sinta Gusmi Dahlia, S.Kep
D. Tugas Pengorganisasian:
1. Moderator
Uraian Tugas:
a. Membuka dan menutup penyuluhan
b. Memperkenalkan Mahasiswa
c. Membuat kontrak waktu dan bahasa
d. Mengarahkan jalannya penyuluhan
e. Menjelaskan tujuan kegiatan penyuluhan
f. Memimpin diskusi
g. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan
h. Menyimpulkan kegiatan
2. Penyaji
Uraian Tugas:
a. Menyajikan / menyampaikan materi penyuluhan
b. Menggali pengetahuan Lansia tentang materi penyuluhan
c. Menyimpulkan materi penyuluhan
3. Observer
Uraian Tugas:
a. Mengamati jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
4. Fasilitator
Uraian Tugas:
a. Memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk bertanya
b. Mengajak lansia untuk fokus pada materi yang disajikan
c. Meminimalkan gangguan dari luar yang menghambat lancarnya penyuluhan
E. Setting Tempat
Keterangan:
= moderator
= presenter
= audience/peserta
= observer
= pembimbing
= fasilitator
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 Menit Pembukaan :
7. Menyebutkan materi/pokok
Mendengarkan
bahasan yang akan disampaikan
2. 20 Menit Pelaksanaan :
Materi :
2. Memberikan reinforcement
Mendengarkan
positif
3. Menjelaskan pengertian perilaku Mendengarkan
hidup bersih dan sehat.
Menjawab
4. Menggali kemampuan audiens
pertanyaan
tentang tujuan perilaku hidup
bersih dan sehat.
5. Memberikan reinforcement
Mendengarkan
positif
A. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA,
Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi),
bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan
(advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (enpowerment)
sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalah
sendiri, dalam tatanan rumah tangga.
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional promosi
kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong kemandirian masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari, 2008). Berdasarkan beberapa defenisi PHBS
adalah upaya untuk mewujudkan kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu
melaksakan perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh
sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik
diantaranya adalah: diare, demam berdarah, disentri, kolera, tiphus, cacingan, malaria,dll
B. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
Menurut (Notoadmojo,2018).Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat sebagai
berikut:
a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk pemenuhan gizi keluarga, biaya
pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
f) Tidak merokok
Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya merokok.
Merokok di lingkungan sangat tidak dianjurkan karena rokok mengandung zat berbahaya
yang dapat membahayakan kesehatan. Menurut Proverawati (2012), dalam satu batang
rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya seperti nikotin,
tar dan carbon monoksida (C0). Nikotin dapat menyebabkan ketagihan dan merusak
jantung serta aliran darah. Tar dapat menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
sedangkan gas CO dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa
oksigen yang akan membuat sel-sel dalam tubuh akan mati.
Kementerian Kesehatan RI. 2021. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Simarmata, Geofani. 2019. Kebersihan Masyarajat. (Diakses pada 31 Januari 2020 Pukul
08.59