Disusun oleh:
JULIA FITRIANUR H.
0003.05.23.2021
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ekonomi adalah ilmu mengenai
asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang atau harta, seperti keuangan,
perdagangan, dan perindustrian. Sedangkan apa itu makro merujuk pada jumlah atau
ukuran yang besar. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa makro ekonomi adalah
Dengan kata lain, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi seputar ekonomi
keputusan. Ini juga masih berkaitan dengan penggunaan faktor produksi secara
Menurut bapak ekonomi dunia, Adam Smith, makro ekonomi adalah sebuah upaya
untuk menganalisis suatu fenomena atau peristwa, biasanya guna mengetahui sebab
Sementara itu, menurut Budiono penulis buku Ekonomi Makro, apa itu ekonomi
suatu negara serta pokok-pokok ekonominya dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
Karena ekonomi makro adalah studi ekonomi secara menyeluruh dan dalam skala
besar, sehingga ini sering dipakai sebagai instrumen analisis untuk merancang
berbagai kebijakan terkait pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, inflasi, hingga
Seperti yang disebutkan tadi, praktik ekonomi makro dipakai untuk membuat suatu
1. Kebijakan moneter
Kebijakan pertama dari ekonomi makro adalah kebijakan moneter. Kebijakan ini juga
peredaran uang di masyarakat hingga mengubah tingkat bunga pada periode tersebut.
dikeluarkan bank sentral di suatu negara. Sebab, perputaran uang dalam bank sentral
Oleh sebab itu, peran kebijakan moneter dalam ekonomi makro adalah untuk menjaga
2. Kebijakan fiskal
Dalam mempengaruhi pengeluaran agregat atau jalannya perekonomian suatu negara,
Peran kebijakan fiskal dalam ekonomi makro adalah guna mempengaruhi pendapatan
Kebijakan terakhir dalam ekonomi makro adalah kebijakan segi penawaran yang
produksi suatu usaha dan gairah untuk bekerja dengan cara mengurangi pajak
Dalam penerapannya, ada tiga ruang lingkup utama ekonomi makro, di antaranya:
1. Kebijakan pemerintah
Dari ketiga kebijakan pemerintah yang telah disebutkan tadi merupakan bentuk upaya
Ruang lingkup kedua yang dijelaskan dalam ekonomi makro adalah kemampuan
produksi produk ataupun jasa dari suatu negara. Rincian pembahasannya yaitu mulai
Ruang lingkup terakhir yang dibahas dalam ekonomi makro adalah tingkat
pengeluaran agregat atau secara menyeluruh. Jika tingkat pengeluaran agregat tidak
Selain menciptakan perekonomian yang seimbang dan ideal, tentunya masih ada
banyak tujuan lainnya. Beberapa tujuan dari kebijakan makro ekonomi adalah sebagai
berikut :
Dapat dikatakan stabil adalah ketika ekonomi suatu negara bisa mencapai
Kestabilan ekonomi ini penting karena akan menjadi cerminan kondisi dan
Distribusi pendapatan yang merata bisa dikatakan sebagai impian semua negara,
sebab ketika distribusi pendapatan ini merata, maka kemakmuran masyarakat juga
akan tercapai.
5. Mengembangkan kapasitas produksi nasional
Tujuan selanjutnya dari analisis ekonomi makro adalah membuat neraca pembayaran
luar negeri seimbang agar tidak terjadi defisit, serta meningkatkan devisa negara
8. Mengendalikan inflasi
Tujuan terakhir dari analisis ekonomi makro adalah sebagai upaya untuk
mengendalikan inflasi. Hal tersebut dilakukan dengan menekan harga yang berlaku
seminimal mungkin lewat beberapa kebijakan, seperti cash ratio politik pasar terbuka,
Jika inflasi tidak dapat dikendalikan, dampak buruk yang akan ditimbulkan akan
INFLASI
secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke
metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga)
Pengukuran IHK
Berdasarkan the Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP),
1. Bahan Makanan.
2. Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau.
3. Perumahan.
4. Sandang.
5. Kesehatan.
6. Pendidikan dan Olahraga.
7. Transportasi dan Komunikasi.
Konsumen (IHK), sebuah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Karena itu, perubahan IHK dari waktu ke waktu
menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi
masyarakat. Bank sentral juga menyebutkan bahwa indikator inflasi lainnya yakni
berdasarkan international best practice, antara lain Indeks Harga Perdagangan Besar,
Indeks Harga Besar, Indeks Harga Produsen, Deflator Produk Domestik Bruto, dan
Penyebab Inflasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya inflasi. Secara umum, penyebab
inflasi adalah karena terjadinya kenaikan permintaan dan biaya produksi., yaitu :
1. Meningkatnya Permintaan
Inflasi yang terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan untuk jenis barang
atau jasa tertentu. Dalam hal ini, peningkatan permintaan jenis barang atau jasa
tersebut terjadi secara menyeluruh (agregat demand). Hal ini bisa disebabkan oleh
swasta.
Inflasi yang terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak
dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap, sedangkan uang yang
beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga
100%.
Jenis-Jenis Inflasi
dan Siti Astiyah serta buku karya Supriyanto (2007), inflasi dapat dikelompokan dan
- Hiperinflasi: dikenal sebagai inflasi tidak terkendali, yaitu di atas 100% per tahun.
Timbul karena tingginya permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa.
tetap, harga akan naik. Peningkatan permintaan tersebut disebabkan oleh beberapa
Cost push inflation terjadi karena kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh
Inflasi ini dipicu oleh faktor penawaran atau faktor permintaan. Jika terjadi karena
faktor penawaran, sekalipun kapasitas yang ada sudah terpakai tetapi permintaanya
masih banyak, maka dapat menimbulkan inflasi. Jika terjadi karena faktor
permintaan, maka disebabkan adanya likuiditas yang lebih banyak, baik berasal
dari sisi keuangan atau akibat tingginya ekspektasi terhadap permintaan baru.
- Domestic inflation
Inflasi yang berasal dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi sepenuhnya disebabkan
- Imported inflation
Inflasi yang berasal dari luar negeri yang bisa timbul akibat kenaikan harga barang
Pengendaliannya" oleh Adwin S. Atmaja, inflasi ini hanya dapat terjadi pada
negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Inflasi ini dapat menular,
Ditandai adanya laju inflasi yang rendah di mana kenaikan harga berjalan secara
lambat dengan persentase yang relatif kecil dan dalam jangka waktu lama.
Ditandai dengan adanya kenaikan harga yang cukup tinggi dan kadang dalam
seterusnya.
Adalah inflasi parah yang bisa membuat masyarakat tidak lagi ingin menyimpan
uangnya. Perputaran uang terjadi begitu cepat dan harga naik secara akselerasi.
Kondisi ini biasanya terjadi karena pemerintah mengalami defisit anggaran belanja
Dampak Inflasi
1. Penurunan Nilai Mata Uang Penurunan nilai mata uang dapat menyebabkan daya
beli mata uang tersebut menjadi semakin rendah, yang selanjutnya akan berdampak
menyebabkan pendapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil yang lain
akan jatuh.
mendatang akan naik, maka mereka akan melakukan pembelian barang atau jasa
5. Ekspor Ketika mengalami inflasi, kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang
karena biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu, daya saing barang ekspor
negara.
Cara Mengatasi Inflasi
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inflasi, yaitu:
Inflasi dapat diatasi dengan menggunakan kebijakan fiskal yang berarti mengatur
pemerintah, inflasi dapat segera teratasi atau dapat juga dengan menaikan tarif pajak
Kebijakan moneter adalah langkah yang dilakukan untuk menjaga kestabilan moneter
cara membatasi jumlah uang yang beredar, menetapkan persediaan kas, menaikan
suku bunga atau kebijakan diskonto, dan menerapkan kebijakan operasi pasar
terbuka.
3. Kebijakan Lainnya
Selain kebijakan fiskal dan moneter, pemerintah juga bisa mengatasi inflasi dengan
cara meningkatkan produksi dan jumlah barang di pasar, serta menetapkan harga