PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
Jl. Raya Soreang KM. 17 Telp. (022) 5897521, 5897522, 5897523, Fax
(022) 5897520
D emmmsemma) < Soreang 40911 Kabupaten Bandung
ProvinsiJawaBaratWebsite:http/ /www.kesehatan.bandungkab.go.id
Email:kesehatan_bandungkab@yahoo.com
KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
NOMOR : 440 / 24404 / Dinkes
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS.
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2020
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG,
Menimbang a. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan untuk
melakukan penilaian kinerja Puskesmas, maka
perlu ditentukan Indikator Mutu dan Penilaian
Kinerja Puskesmas;
b. Bahwa berdasarkan kajian perlu dilakukan
perbaikan atas Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Nomor P/19800/441 /VIII/Yankes/2019
Tentang Penetapan Indikator Mutu dan Penilaian
Kinerja Puskesmas di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung tahun 2019;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a,
dan b, perlu ditetapkan keputusan Kepala Dinas
Kesehatan tentang Indikator Mutu dan Penilaian
Kinerja Puskesmas di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung.
Mengingat : 1, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahum 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2018 Tentang
Standar Minimal Pelayanan Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019, Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016, Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan;
6. Peraturan Bupati Bandung Nomor 90 tahun 2019
Tentang Tim Penerapan Standar Pelayanan
Minimal Daerah;
7. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor440/164/Dinkes Tentang Tim _Percepatan
Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2019
MEMUTUSKAN
Menetapkan PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN PENILAIAN
KINERJA PUSKESMAS DI LINGKUNGAN — DINAS
KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
PERTAMA Indikator Mutu dan Penilaian Kinerja Puskesmas di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
berdasarkan kriteria yang tercantum dalam lampiran
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
KEDUA : Dengan berlakunya Surat Keputusan ini maka Surat
Keputusan Kepala Dinas Nomor
P/19800/441/VIII/Yankes/2019 tentang _penetapan
indikator mutu dan penilaian kinerja puskesmas di
lingkungan dinas kesehatan kabupaten bandung tahun
2019 dinyatakan tidak berlaku;
KETIGA Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan
perbaikan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan,
tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan dan
atau tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dan
tuntutan kebutuhan organisasi;
Ditetapkan di : Soreang,
Pada Tanggal :19 November 2020
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
acer A
drg. Grace. irnami, M.Kes
Pembina Utama Muda/IVc
NIP : 19621214198803 2 004
Tembusan :
Yth:
1. Bupati Bandung
2. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten
Bandung
3. Inspektur Inspektorat Kabupaten BandungLampiran Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Nomor
Tentang : Penetapan Indikator Mutu Dan
Penilaian Kinerja Puskesmas Di
Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung
I. INDIKATOR MUTU LAYANAN
Indikator Mutu layanan digunakan sebagai tolok ukur untuk mengukur
kinerja dan mengetahui adanya perubahan atau penyimpangan yang dikaitkan
dengan target yang telah ditetapkan oleh Puskesmas.
A, Indikator Pelayanan Gawat Darurat
a, Kemampuan menangani Life Saving,
b. Pemberi Pelayanan Kegawat-daruratan bersertifikat ( ATLS / BTLS /
ACLS /PPGD/ GELS)
c. Jam buka pelayanan gawat darurat.
d, Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat
¢. Tidak adanya keharusan membayar uang muka.
f, Kepuasan pelanggan pada unit gawat darurat.
B, Indikator Pelayan Rawat Jalan
Pemberi Pelayanan di Poli Umum
Pemberi Pelayanan di Poli Gigi
Pemberi Pelayanan di KIA
Jam buka pelayanan
Kepatuhan hand hygiene
Waktu tunggu rawat jalan
Peresepan obat sesuai formularium nasional.
Kepuasan pelanggan pada rawat jalan
pero poop
C. Indikator Pelayanan Rawat Inap untuk Puskesmas Rawat Inap
Pemberi pelayanan di rawat inap
Tempat tidur dengan pengaman
Kamar mandi dengan pengaman
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
Jam visite dokter
Kepatuhan hand hygiene
Tidak ada kejadian pasien jatuh
Kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh
Kematian pasien >/= 48 jam
Kepuasan pelanggan rawat inap
Serpe sep op
D. Indikator Pelayanan Persalinan dan Kegawatdaruratan kebidanan dan
Bayi Baru Lahir untuk puskesmas mampu PONED, puskesmas dengan
tempat persalinan dan bidan di desa
a, Adanya Tim PONED di puskesmas mampu PONED
b. Kepatuhan hand hygienec. Kejadian kematian ibu karena persalinan
d. Kepuasan pelanggan
. Indikator Pelayanan Laboratorium Sederhana
a. Ketersediaan Fasilitas dan peralatan laboratorium sederhana
b. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
c. Tidak adanya kejadian tertukar specimen pemeriksaan laboratorium
d. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan Laboratorium
e. Kepuasan pelanggan.
Indikator Pelayanan Obat
Pemberi pelayanan obat
Ketersediaan Fasilitas dan peralatan pelayanan obat
Ketersediaan formularium
Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Waktu tunggu pelayanan obat racikan
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
Kepuasan pelanggan
Rooaoop
Indikator Pelayanan Gizi pada puskesmas yang mempunyai Tenaga
Pelaksana gizi
a, Pemberi pelayanan gizi
b. Ketersediaan fasilitas dan peralatan pelayanan gizi
c. Kepuasan pelanggan.
Indikator Pelayanan Rekam Medik
a. Pemberi pelayanan rekam medik
b. Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan
c. Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap
d. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
e. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang
jelas,
. Indikator Administrasi Manajemen
Kelengkapan pengisian jabatan
Peraturan karyawan puskesmas
Daftar urutan kepangkatan
Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
h.Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat
inap
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
re-e poop
Indikator Pelayanan mobil puskesmas keliling sebagai Ambulance
Ketersediaan pelayanan ambulance
Penyedia pelayanan ambulance
Kecepatan memberikan pelayanan ambulance
Tidak terjadinya kecelakaan ambulans
poope. Kepuasaan pelanggan
K. Indikator Pelayanan Laundry untuk puskesmas rawat inap dan mampu
PONED/Persalinan
a. Ketersediaan pelayanan laundry
b. Adanya penanggungjawab pelayanan laundry
c. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk rawat inap dan ruang
pelayanan
d. Ketersediaan linen
L. Indikator Pelayanan Pemeliharaan Sarana
a. Adanya penanggung jawab pemeliharaan sarana puskesmas
b. Ketepatan waktu kalibrasi alat
c. Alat ukur dan alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu.
I. _INDIKATOR PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN PUSKESMAS.
A. | MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS
(dibuktikan dengan bulti fisik}* Nomor, Nama, dan NIP
+ Pangkat / Golongan
+ TMT Pangkat / Golongan
+ Status kepegawaian (jabatan Fungsional/ Jabatan
Pelaksana)
+ Jenjang Jabatan
+ Pendidikan Terakhir
+ Umur
+ Status Perkawinan
a.1_| Mempunyai Rencana Lima Tahunan Punya
| Ada RUK , disusun berdasar kan Rencana Lima Tahunan,
2 : Ada
dan melalui analisa situasi dan perumusan masalah
a3 | Menyusun RPK secara Terinci dan lengkap Ya
He i 9-12
a4 | Melaksanakan mini lokakarya bulanan kali tatn
a.5__| Melaksanakan mini lokakarya tribulanan 4 kali/tahun
Membuat Penilaian Kinerja di tahun sebelumnya,
mengirimkan ke Dinas Kesehatan Kab/kota dan Ada
mendapat feedback dari Dinas kesehatan Kab/kota |
{B |MANAJEMEN SUMBER DAYA i
b.1_ | Membuat daftar / catatan kepegawaian seluruh petugas |Ada
/ Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) setiap kolom berisi :[b.2 | Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian seluruh ‘Ada
petugas (semua item dibuktikan dengan arsip}:+ FC SK
Calon Pegawai Negeri Sipil
+ FC SK PNS/SK Non PNS
+ FC SK Terakhir
+ FC Ijazah Pendidikan Terakhir
+ FC SK Penugasan/ FC Kontrak Kerja bagi Non PNS
+ FC SK Pengangkatan Pertama dalam Jabatan
| Fungsional
+ FC SK Kenaikan Jenjang Jabatan
+ SK Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi tenaga fungsional
| + FC DP3.
+ FC Sertifikat Pelatihan /Seminar/Workshop
+ FC Sertifikat Penghargaan
+ FC SK Kenaikan Gaji Berkala
+ Surat Keterangan Cuti
b.3 | Puskesmas mempunyai Struktur Organisasi yang jelas | Ada
dan lengkap: _
b.4_| Puskesmas mempunyai uraian tugas dan tanggung jawab | Ada
seluruh petugas :
* Adanya uraian tugas pokok sesuai tanggung jawab
untuk seluruh petugas:
~ Adanya uraian tugas pokok sesuai dengan kompetensi
(sesuai dengan jenjang jabatan fungsional) dan ditanda
tangani oleh kepala puskesmas;
‘Adanya Uraian tugas tambahan
b.5 | Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan ‘Ada
tahunan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab:
> Rencana kerja bulanan ada bagi seluruh petugas
Rencana kerja tahunan bagi seluruh petugas
~ Rencana kerja bulanan ada bagi 50% - <100% petugas |
~ Rencana kerja tahunan ada untuk 50% - <100 %
PDD Esse ee eee Seer eee
~ Rencana kerja bulanan dan atau tahunan hanya ada di
sebagian kecil petugas (< 50 %) |
b.6 | Puskesmas melakukan pembinaan kepada petugas
dengan cara : |
ee
penilaian Sasaran Kinerja Pegawai/SKP SEC aed
~ pemberian penghargaan,
~ kesejahteraan petugas,
leapemapenes "1
|: pemberian sanksi
b.7 | Puskesmas melakukan input data sistem informasi data
SDM Kesehatan dilaksanakan
b.8 | Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan ‘Ada
Nakes/Non Nakes, PNS/Non PNS, dan sesuai Permenkes
33 Tahun 2015bg
Puskesmas mempunyai visualisasi data SDM Kesehatan
* Data kepegawaian
* Data Status kepegawaian (PNS/Non PNS,
Jafung/Pelaksana)
* Data Kebutuhan
+ Data Exsisting
~TAda
b.10
Puskesmas mempunyai rencana peningkatan kompetensi
seluruh petugas :
|; Rencana tugas belajar/ijin belajar Stahunan;
)-Rencana Diklat 5 tahunan
memenuhi
el
Puskesmas mempunyai penataan dan pengelolaan
jabatan fungsional untuk seluruh pejabat fungsional :
“Mempunyai peraturan yang mendasari pengelolaan
Angka Kredit seluruh pejabat fungsional
(Permenpan/SKB/Permenkes); a
“Mempunyai arsip surat pengajuan DUPAK kepada
sekretariat Tim Penilai;
“Mempunyai arsip SK PAK dan DUPAK seluruh pejabat
fungsional; i
~ Mempunyai mapping data kepangkatan dan jenjang
jabatan bagi seluruh pejabat fungsional.
Puskesmas mempunyai data tenaga kesehatan yang
melakukan praktik mandiri di wilayah kerja puskesmas
memenuhi
Ada
b.13
Puskesmas mempunyai daftar Institusi Pendidikan
Kesehatan yang ada di wilayah kerjanya
Ada
bd
bis
‘Ada pembagian tugas dan tanggungjawab tenaga
puskesmas
‘Ada
Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan
Dilaksanakan
Cc.
el
MANAJEMEN KEUANGAN DAN BMN/BMD
Puskesmas mempunyai buku/catatan administrasi
keuangan terdiri dari Buku Kas Umum, Rincian belanja,
Register /lembaran penutupan kas perbulan .__
ada lengkap
C2
Berita acara pemeriksaan kas pertriwulan (Permendagri
no 13 th 2006 ttg Pegelolaan keuangan daerah)
Jangkap
c3
Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan
secara berkala
Melaksanakan
4
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pelayanan
Jaminan Kesehatan, meliputi (Silpa Dana Kapitasi tahun
lalu, luncuran dana kapitasi tiap bulan, pemanfaatan
dana kapitasi tiap bulan, laporan bulanan ke Dinas.
Kesehatan Kab/Kota)
ada
c.5
| Persentasi pembayaran Kapitasi ‘dari BPJS berbasis PKBK
85% - 100%MANAJEMEN ASET BMN/BMD
[ee
Puskesmas mempunyai buku inventaris/catatan aset
Puskesmas mempunyai KIB (Kartu Inventaris Barang)
terdiri dari:
‘A: Bidang tanah
B: Bidang peralatan dan mesin
C: Bidang Tanah dan bangunan
D: Jalan irigasi dan jaringan
E: Aset tetap lainnya
F: Konstruksi dalam pengerjaan
8
Puskesmas mempunyai Kartu Inventaris Ruangan (KIR)
ada
9
TLaporan mutasi semester I, II dan Tahunan
MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Melakukan survey PHBS Rumah Tangga
Ada
a. Data survey direkap
b. Data survey dianalisis —
| c. Hasil analisa di buat mapping
d. Hasil analisa di buat rencana intervensi
, Ada alokasi anggaran untuk kegiatan intervensi
d. Ada mitra kerja yang terlibat dalam kegiatan intervensi
e. Ada inovasi dalam pelaksanaan kegiatan intervensi
a2
Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Ada
a. Ada data strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Db. Ada SK penetapan strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif
oleh Kepala Desa/Lurah
c, Ada rencana peningkatan strata Desa/Kelurahan Siaga
Aktif
d. Ada jadwal pembinaan
, Ada dukungan anggaran dari
Puskesmas/Desa/Kelurahan
3
Posyandu
Ada
a. Ada data strata Posyandu
b. Ada data sasaran program
‘c. Ada SK penetapan strata Posyandu
a. Ada jadwai pembinaan Posyandu
4
UKBM lain ( SBH, Posbindu lansia, Posbindu PTM,
Poskesdes dil)
‘a. Ada data UKBM lain yang dikembangkan
8b, Ada data sasaran
c. Ada jadwal pembinaan
d. Ada alokasi anggaran untuk kegiatan intervensi
MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
Susunan_pengelola data dan informasi
Ada
Dokumen Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan _
Ada
‘Adanya Sistem Informasi Puskesmas yang meliputi
Ada
a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan
aringannya
’b. Survei Lapangan
c. Laporan Lintas Sektor Terkait
d. Laporan jejajring Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
wilayah kerjanya
e4
Kelengkapan dan Ketepatan Waktu dalam Pelaporan
Puskesmas
Ada
e5
Penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas Berbasis
‘Teknologi
| Ada
26
Desimanasi Data dan Informasi Puskesmas
Ada
je7
Penyebarluasan data dan informasi Puskesmas (sosial
media}
Ada
Ditetapkan tim Sistem informasi Puskesmas
Ada
MANAJEMEN PROGRAM ( PERPROGRAM )
Perencanaan program disusun berdasarkan Rencana
lima tahunan,melalui analisis situasi dan perumusan
masalah , menentukan prioritas masalah, alternatif
pemecahan masalah , RUK, RPK
Dilaksanakan
£2
Analisis data kunjungan semua program (UKM esensial,
UKM pengembangan , UKP, perkesmas, Farmasi ,
Laboratorium dan PIS PK ) dalam bentuk
tabel/grafik
Ada
£3
Ketersediaan anggaran
Tersedia
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Cakupan kunjungan keluarga mendapat intervensi
lanjutan
Cakupan IKS
Ada
Ada
Cakupan indikator Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
6.1, Cakupan KB
Ada
6.2. Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan
‘Ada6.3 Cakupan Asi Eksklusif ‘Ada
6.4 Cakupan imunisasi dasar lengkap ‘Ada
6.5 Cakupan balita ditimbang dan dipantau tumbuh Ada
kembangnya
6.6 Cakupan penderita TBC diobati sesuai standar Ada.
6.7 Cakupan penderita hipertensi berobat teratur ‘Ada
6.8 Cakupan orang dengan gangguan jiwa diobati dan | Ada
tidak di terlantarkan
6.9 Cakupan keluarga tidak merokok Ada
6.10 Cakupan keluarga mempunyai/akses jamban sehat_ | Ada
6.11 Cakupan keluarga mempunyai/akses air bersih Ada
6.12 Cakupan keluarga mengikuti JKN Ada
£5 | Cakupan IKS ‘Ada
G. |MANAJEMEN MUTU
Penetapan indikator mutu, proses manajemen mutu
INDIKATOR INPUT
g.1 | Adanya kebijakan mutu Puskesmas Ada
g2 | Adanya Struktur organisasi Mutu Ada
g.3 | Adanya Pedoman atau Manual Mutu {Ada
4 |Adanya rencana/ program kerja tahunan untuk Ada
perbaikan dan peningkatan mutu di Puskesmas
INDIKATOR PROSES
5 | Dilaksanakannya Audit Internal Ada
g.6 | Dilaksanakannya Rapat Tinjauan Manajemen Ada
INDIKATOR OUTPUT
Capaian setiap indikator mutu/ kinerja manajemen, UKP
dan UKM Puskesmas (dari masing-masing program)
/g.7 | Drop Out peayanan ANC (K1-K4) < 10%
@8 | Persalinan oleh tenaga kesehatan, difaskes > BO%
9 _| Brror rate pemeriksaan BTA a __ [25%
g-10 | Kasus Persentase hipertensi yang di tatalaksana sesuai
|__| standar anni
/g.11 | Cakupan layanan penyandang DM yang dilayani sesuai
standar aunt 80%-100%
10g.12 | Cakupan layanan penyandang hipertensi yang dilayani
sesuai standar EETTaEEEE 80%-100%
g.13 | Persentase kepuasan pasien > 80%
2.14 | Pelayanan Laboratorium sesuai standar , bila terdapat
1. Ada Kebijakan Semua
| 2. Ada prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan _| dikerjakan dan
laboratorium dokumen
3. Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia__| lengkap
dalam waktu sesuai dengan ketentuan yang ditentukan
4. Program keselamatan (safety) direncanakan,
dilaksanakan dan didokumentasikan
5, Laboratorium dikerjakan oleh analis/petugas yang
terlatih dan berpengalaman
6. Kalibrasi dan validasi alat laboratorium
7. Reagensia esensial selalu tersedia dan dievaluasi untuk
memastikan akurasi dan presisi hasil
Cakupan Pemeriksaan Mutu Internal (PMI)
Tahap Praanalitik
1.Memberi penjelasan kepada pasien
2.Ada dokumen penerimaan pasien ; petugas menerima
spesimen dari pasien, memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan formulir permintaan
pemeriksaan dan catatan kondisi fisik spesimen tersebut
saat diterima yaitu volume, warna, kekeruhan, dan |
konsistensi. Heo
3.Ada dokumen penolakan bila spesimen tidak sesuai
(via pos, ekspedisi) di catat dalam buku penerimaan
spesimen dan formulir hasil pemeriksaan.
4.Terdapat dokumen penanganan spesimen
5.Terdapat dokumen pengiriman pasien ( jika
laboratorium puskesmas tidak mampu melakukan
pemeriksaan dikirim kev laboratorium lain dalam bentuk |
yg relatif stabil
6. Ada dokumen penyimpanan spesimen
Semua |
tahapan
dilakukan
g.16
Tahap Analitik
1.Persiapan reagen ( ada dokumen pencatatan reagen ,
masa kedaluarsa ,cara pelarutan atau pencampuran
sudah benar dan cara pengenceran reagen) |
| 2. Ada dokumen kalibrasi dan pemeliharaan alat |
inkubator, lemari es, oven, outoclave, micropipet,
pemanas air, sentrifus, fotometer, timbangan analitik,
| timbangan elektrik , thermometer]
3. Ada dokumen uji ketelitian dan ketepatan dengan
menggunakan bahan kontrol
4. Ada dokumen pemeriksaan spesimen menurut
metoda dan prosedur sesuai protap masing-masing
Semua
tahapan
dilakukanparameter
|S. Ada dokumen penyimpanan spesimen
@.17 | Tahap Pasca analitik e Semua
- 5 rr tahapan
kK saan Pi
1. Ada dokumen pencatatan hasil pemerik isc
2, Ada dokumen validasi hasil | dokumen
3. Ada dokumen pemberian interpretasi hasilsampai __| lengkap
dengan pelaporan
Cakupan keikutsertaan puskesmas dalam uji
profesiensi (PME=Pemantapan Mutu External)
g.18 | 1. Kegiatannya dilakukan secara periodik oleh pihak Semua
2. Pelaksanaan kegiatan oleh petugas yang biasa | tahapan
melakukan pemeriksaan_tersebut Gaeat dan
3. Ada dokumen ( uji profe i ee
Cuji profesiensi) ienetan
Il. INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PER UPAYA
UKM ESENSIAL
NO| _UPAYA KEGIATAN DEFINISI SATUAN | TARGET
_ KESEHATAN OPERASIONAL i SASARAN
{1 |KIAdanKB |A |KESEHATAN a |
| BU oes
1 | Cakupan Cakupan
| Kunjungan ibu | kunjungan Ibu
Hamil K4 Hamil K-4 adalah
| Cakupan ibu hamil
yang telah
memperoleh
pelayanan
antenatal sesuai persen 100
dengan standar | (%) |
minimal 4 (empat} |
kali selama
kehamilannya
disuatu_wilayah
kerja Puskesmas
pada kurun waktu
satu tahun
2 | Cakupan Cakupan
Pertolongan _| pertolongan. eet
Persalinan persalinan oleh Ce 100
oleh Tenaga tenaga kesehatan ”
a Kesehatan adalah Persentase
12ibu bersalin yang
mendapatkan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kopetensi
kebidanan di
wilayah kerja
Puskesmas pada
kurun waktu satu
tahun
Cakupan
Komplikasi
Kebidanan
yang ditangani
Cakupan
komplikasi
kebidanan yang
ditangani adalah
Ibu dengan
komplikasi
kebidanan di satu
wilayah kerja pada
kurun waktu
tertentu yang
mendapat
penanganan
definitif sesuai
dengan standar
oleh tenaga
kesehatan
kompeten terlatih
pada tingkat
pelayanan dasar
dan rujukan
(Polindes,
Puskesmas).
persen
(%)
100
4
Cakupan
| Pelayanan
Nifas Lengkap
Cakupan|
pelayanan nifas
adalah Pelayanan
kepada ibu dan
neonatal pada
masa 6 jam sampai
dengan 42 hari
pasca
persalinan sesuai
standar.
persen
(%)
100
Cakupan
Pertolongan
Persalinan di
Fasilitas
Kesehatan
Cakupan
persalinan di
fasilitas kesehatan
adalah Pelayanan
pertolongan,
persalinan kepada
ibu bersalinan di
persen
(%)
100
1Bfasilitas kesehatan
dasar dan rujukan
sesuai standar.
KESEHATAN
ANAK
Cakupan|
Kunjungan
Neonatus
(KN1}
‘Cakupan
Kunjungan
Neonatal 1 (KN 1)
adalah cakupan
neonatus yang
mendapatkan
pelayanan sesuai
standar pada 6-48
jam setelah lahir di
wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun,
| persen,
(%)
100
‘Cakupan
Kunjungan
Neonatus
Lengkap (KN
Lengkap)
Cakupan
Kunjungan
Neonatal (KN)
Lengkap adalah
cakupan neonatus
yang telah
memperoleh 3 kali
pelayanan
Kunjungan
Neonatus pada 6-
48 jam, 3-7 hari, 8-
28 hari sesuai
standar (3 kali
pelayanan} di
wilayah kerja
puskesmas dalam
waktu satu tahun
persen
7)
100
Cakupan
Neonatus
dengan
Komplikasi
yang ditangani
Cakupan neonatus
dengan komplikasi
yang ditangani
adalah neonatus
dengan komplikasi
di wilayah kerja
puskesmas pada
kurun waktu
tertentu yang
ditangani sesuai
dengan standar
oleh tenaga
kesehatan terlatih
di sarana
pelayanan
kesehatan.
persen
(%)
100
4Cakupan| Cakupan
Kunjungan —_| kunjungan bayi
Bayi adalah cakupan
bayi yang
memperoleh
pelayanan
kesehatan sesuai
dengan standar
oleh dokter, bidan, | persen 106
dan perawat yang | (%)
memiliki
kompetensi Klinis
kesehatan, paling
sedikit 4 kali di
wilayah kerja
puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun.
‘Cakupan Cakupan
Pelayanan pelayanan anak
Anak Balita __| balita adalah anak
balita (12-59
bulan) yang |
memperoleh
pelayanan
pemantauan
pertumbuhan persen 100
minimal 8 kali (%)
setahun,
pemantauan
perkembangan
(SDIDTK) minimal
2 kali setahun,
serta pemberian
Vitamin A 2 kali
setahun | |
KELUARGA
BERENCANA |
Cakupan Cakupan peserta
Peserta KB KB Aktif adalah
Atif jumlah peserta KB
Aktif dibandingkan
dengan jumlah a
pasangan usia 0) 81
subur (PUS) di
wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun,
Persentase Ibu | TTD adalah tablet | Persen 100
Hamil yang sekurangnya _| (%)
15mendapat
mengandung zat
Tablet Tambah | besi setara dengan
Darah (TTD) | 60 mg besi |
minimal 90 _ elemental dan 0,4 |
tablet mg asam folat yang
disediakan oleh
pemerintah
maupun diperoleh
_| sendiri. cei
Persentase Persentase bayi
Bayi Baru baru lahir yang
Lahir mendapat IMD
Mendapatkan | adalah proporsi
Inisiasi bayi baru lahir Persen 100
Menyusu Dini | hidup yang (%)
(IMD) mendapat IMD
terhadap jumlah
bayi baru lahir
i hhidup x 100%.
Persentase Bayi usia kurang
Bayi 0-6 bulan | dari 6 bulan adalah
mendapatkan | seluruh bayi umur | Persen 400
ASI Eksklusif
0 bulan 1 hari
sampai 5 bulan 29
hari
(%)
Persentase
Bayi 0-6 bulan
mendapatkan
ASI Eksklusif
Persentase
Balita
Ditimbang (D)
Bayi mendapat ASI
Eksklusif kurang
dari 6 bulan adalah
bayi kurang dari 6
bulan yang diberi
ASI saja tanpa
makanan atau
cairan lain kecuali
obat, vitamin dan
mineral
berdasarkan recall
24 jam.
Persentase bayi
kurang dari 6
bulan mendapat
ASI Eksklusif
adalah jumlah bayi
kurang dari 6
bulan yang masih
mendapat ASI
Eksklusif terhadap
jumlah seluruh
bayi kurang dari 6
bulan yang direcall
dikali 100%.
16Persentase
Balita
Ditimbang (D)
Persentase
Balita Naik
‘Timbangan (N)
Balita adalah anak
yang berumur di
bawah 5 tahun (0-
59 bulan 29 hari)
Persen
(%)
90
8 Balita adalah
jumlah seluruh
‘sasaran (S) balita
yang ada di suatu
wilayah,
D Balita adalah
jumlah balita yang
ditimbang (D) di
suatu wilayah.
Persentase D/S
adalah jumlah
balita yang
ditimbang terhadap
balita yang ada
dikali 100%.
|
Persentase
Balita Naik
| Timbangan (N)
Persentase
Balita
mempunyai
KMS/ buku
KIA
Balita adalah anak
yang berumur di
bawah 5 tahun (0-
59 bulan 29 hari)
Persen
(%)
90
Balita ditimbang
(D) adalah anak
umur 0-59 bulan
29 hari yang
ditimbang. _
Berat badan naik
(N) adalah hasil
penimbangan berat
badan dengan
grafik berat badan
mengikuti garis
pertumbuhan atau
kenaikan berat
badan sama
dengan kenaikan
berat badan
minimum atau
lebih, Kenaikan
berat badan
ditentukan dengan
membandingan
17hasil penimbangan
bulan ini
dengan bulan lalu.
Balita tidak
ditimbang bulan
alu (0) adalah
balita yang tidak
memiliki catatan
hasil penimbangan
bulan lalu
Balita baru (B)
adalah balita yang
baru datang ke
posyandu dan
tidak terdaftar
sebelumnya.
D’ adalah jumlah
seluruh balita yang
ditimbang
dikurangi (balita
tidak ditimbang
bulan lalu dan
balita yang baru
bulan ini yang
tidak terdaftar
fi sebelumnya)
Persentase | Balita adalah anak
Balita yang berumur di
mempunyai | bawah 5 tahun (0-
KMS/ buku | 59 bulan 29 hari)
ne Persen
Persentase e 100
Balita 6-59
bulan
mendapatkan
Kapsul Vitaim
A Dosis Tinggi i
Buku KIA adalah
| buku yang berisi
catatan kesehatan
ibu (hamil, bersalin
dan nifas) dan
anak (bayi baru
lahir, bayi dan
anak balita) serta
berbagai informasi
cara memelihara
dan merawat
Kesehatan ibu serta
grafik
18pertumbuhan anak |
yang dapat |
dipantau setiap
bulan.
Persentase
Balita 6-59
bulan
mendapatkan
Kapsul Vitaim
A Dosis Tinggi
Persentase
Remaja putri
di sekolah usia
12-18 tahun
mendapatkan
TTD
Bayi umur 6-11
bulan adalah bayi
umur 6-11 bulan
yang ada di suatu
wilayah
kabupaten/kota
Persen
(%)
95
Balita umur 12-59
bulan adalah balita
umur 12-59 bulan
yang ada di suatu
wilayah
kabupaten/kota
Balita 6-59 bulan
adalah balita umur |
6-59 bulan yang
|
ada di suatu
wilayah
kabupaten/kota
Kapsul vitamin A
adalah kapsul yang |
mengandung |
vitamin Adosis
tinggi, yaitu |
100.000 Satuan
Internasional (SI)
untuk bayi umur
6-11 bulan dan
200.000 SI
untuk anak balita
12-59 bulan
Persentase balita
mendapat kapsul
vitamin A adalah
jumlah bayi 6-11
bulan ditambah
jumlah balita 12-
‘59 bulan yang
mendapat 1 (satu)
kapsul vitamin A
pada periode 6
19(enam) bulan
terhadap jumlah
seluruh balita 6-59
bulan dikali 100%.
Persentase
Remaja putri
Remaja Putri
adalah remaja
di sekolah usia | putri yang berusia
12-18 tahun
mendapatkan
TTD
Persentase Ibu
Hamil Kurang
Energi Kronis
(KEK)
mendapat
Makanan
Tambahan
12 -18 tahun yang
bersekolah di
SMP/SMA atau
sederajat
Persen
(%)
100
TTD adalah tablet
yang sekurangnya
mengandung zat
besi setara dengan
60 mg besi
elemental dan 0,4
mg asam folat yang
disediakan oleh
pemerintah
maupun diperoleh
secara mandiri
Remaja putri
mendapat TTD
adalah jumlah
remaja putri yang
mendapat TTD
secara rutin setiap
minggu sebanyak 1
tablet.
Persentase remaja
putri mendapat
TTD adalah jumlah
remaja putri yang
mendapat TTD
secara rutin setiap
minggu terhadap
jumlah remaja
putri yang ada
dikali 100%.
Persentase Ibu
Hamil Kurang
Energi Kronis
(KEK) ss
Ibu hamil KEK
adalah [bu hamil
dengan Lingkar
_Lengan Atas (LiLA)
Persen
(%)
100
20mendapat
Makanan
Tambahan
Persentase
Balita Kurus
mendapat
Makanan
Tambahan
< 23,5cm
Makanan
‘Tambahan adalah
makanan yang
dikonsumsi sebagai
tambahan asupan
zat gizi diluar
makanan utama
dalam bentuk
makanan
tambahan
pabrikan atau
makanan
tambahan bahan
pangan lokal.
Persentase Ibu
hamil KEK
mendapat
makanan
tambahan adalah
jumlah ibu hamil
KEK yang
mendapatkan
makanan
tambahan terhadap
jumlah ibu hamil
KEK yang ada
dikali 100%.
10
Persentase
Balita Kurus
mendapat
Makanan
‘Tambahan
JUMLAH
Balita kurus
adalah anak usia 6
bulan 0 hari
sampai dengan 59
bulan 29 hari
dengan status gizi
kurus (BB/PB atau
BB/TB - 3 SD
sampai dengan < -
28D).
Persen
(%)
100
Makanan
Tambahan adalah
makanan yang
dikonsumsi sebagai
tambahan asupan
zat gizi diluar
21makanan utama
dalam bentuk
makanan
tambahan
pabrikan atau
makanan
tambahan bahan
pangan lokal.
Persentase balita
kurus mendapat
makanan
tambahan adalah
jumlah balita
kurus yang
mendapat
makanan
tambahan terhadap
jumlah balita
kurus dikali 100%.
Upaya 1 | Cakupan Cakupan
Kesehatan Sekolah Pemeriksaan
Sekolah (SD/MI/ Kesehatan siswa
sederajat) yang | SD adalah
melaksanakan | persentase siswa
| | penjaringan |SD yang mendapat oe 100
| Kesehatan _ pemeriksaan
(kelas 1-6) kesehatan dari
petugas puskesmas
dalam kurun
eee waktu satu tahun
2 | Cakupan ‘Cakupan
| Sekolah Pemeriksaan
| (SMP/MTS/ Kesehatan siswa
sederajat) yang | SMP adalah
melaksanakan | persentase siswa
penjaringan | SMP yang Persen faa
Kesehatan( | mendapat (%)
kelas 7-9) pemeriksaan
Kesehatan dari
petugas puskesmas |
dalam kurun {
- waktu satu tahun
3 PROMKES 1 | Penyuluhan
PHBS pada:
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Tempat- kali 20
tempat Umum
4, Fasilitas
| Kesehatan1, Penyuluhan
Penyuluhan PHBS
PHBS keluarga | di Keluarga adalah
Kegiatan
penyampaian
informasi oleh
petugas
Puskesmas/mitra
kerja Puskesmas
dengan sasaran
keluarga dan
anggotanya yang
mendapat
intervensi PIS/PK
atau Keluarga yang
tidak ber PHBS,
didukung alat
bantu/media
penyuluhan
Keluarg
50
2. Penyuluhan
PHBS di
sekolah
Penyuluhan PHBS
di Sekolah adalah
Kegiatan
penyampaian
informasi oleh
petugas
Puskesmas/mitra
kerja Puskesmas
secara
berkelompok
dengan sasaran
siswa, guru dan
masyarakat
sekolah, tujuannya
adalah agar tahu,
mau dan mampu
menolong dirinya
sendiri di bidang
kesehatan dengan
menerapkan PHBS
dan berperan aktif
dalam mewujudkan
sekolah sehat,
dilaksanakan
setiap triwulan
terintegrasi dengan
kegiatan
penjaringan
sekolah, didukung
alat bantu/media
penyuluhan,
Sekolah
20
233. Penyuluhan
PHBS Tempat-
Tempat Umum
Penyuluhan PHBS
di Tempat-Tempat
Umum adalah
kegiatan
penyampaian
informasi oleh
petugas
Puskesmas/mitra
kerja Puskesmas
kepada pengelola
tempat-tempat
umum secara
berkelompok (5-30
orang) dengan
sasaran tempat-
tempat Umum/TTU
yang terdiri dari
mesjid, teminal,
hotel, pasar,
tempat wisata,
dilaksanakan 2 kali
dalam setahun,
didukung alat
bantu/media
penyuluhan.
4. Frekuensi
penyuluhan di
Fasilitas
Kesehatan
Penyuluhan PHBS
di Fasilitas
Kesehatan adalah
kegiatan
penyampaian
informasi secara
berkelompok (5-30
orang) kepada
pengunjung
Puskesmas dan
jaringannya oleh
petugas di dalam
gedung Puskesmas
dan jaringannya
(Pustu, Poskesdes)
dilaksanakan 2 kali
dalam satu minggu
selama satu bulan
(8 kali) dalam
setahun 8 x 12 bin
(96 kali), materi
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS), didukung
alat bantu/media
penyuluhan.
Frekuen
Penyulu
45
24Komunikasi
Interpersonal
dan Konseling
Komunikasi
Interpersonal dan
Konseling (KIP/K)
di Puskesmas
adalah
pengunjung/pasien
yang harus
mendapat tindak
lanjut dengant
KIP/K di klinik
khusus atau klinik
terpadu KIP/K,
terkait tentang
Gizi, P2M, sanitasi,
PHBS dan lain-lain.
Sesuai
kondisi/masalah
dari
pengunjung/pasien
dengan didukung
alat bantu media
KIP/K. Pembuktian
dengan : nama.
pasien, tanggal
konsultasi, nama
petugas konsultan,
materi konsultasi,
buku visum
persen
Penyuluhan
kelompok oleh
petugas
kesehatan di
dalam gedung
Puskesmas
Penyuluhan
kelompok oleh
petugas didalam
gedung Puskesmas
adalah
penyampaian
informasi
kesehatan kepada
sasaran
pengunjung
Puskesmas secara
berkelompok (5-30
orang) yang
dilaksanakan oleh
petugas,
dilaksanakan 2 kali
dalam satu minggu
selama satu bulan
(8 kali) dalam
setahun 8 x 12 bin
(96 kali), didukung
alat bantu/media
penyuluhan 96
Kalli/fre
kuensi
penyulu
kelompo
80
25kali.
Pembuktiannya
dengan : jadwal,
materi,
dokumentasi,
pemberi materi,
alat bantu yang
digunakan, buku
visum,
Pembinaan
PHBS di
tatanan
Institusi
Kesehatan
(Puskesmas
dan jaringanya
: Puskesmas
Pembantu,
Polindes,
Poskesdes. dll).
Pembinaan PHBS
di tatanan Institusi
Kesehatan adalah
pengkajian dan
pembinaan PHBS
di tatanan institusi
kesehatan
(Puskesmas dan
jaringannya :
puskesmas
pembantu,
Polindes,
Poskesdes, dll)
dengan melihat 7
indikator, meliputi
: menggunakan air
bersih, mencuci
tangan dengan air
bersih yang
mengalir memakai
sabun,
menggunakan
jamban,
membuang sampah
pada tempatnya,
tidak merokok,
tidak meludah
sembarangan dan
memberantas
jentik nyamuk.
Pembuktian
dengan : hasil data
kajian PHBS
Institusi
| Kesehatan, tanggal
pengkajian,
petugas yang
mengkaji, analisis
nasil kajian
Gedung
/buah
25
Pemberdayaan
Pemberdayaan
Individu/Kelua | Individu/Keluarga
rga melalui
| adalah suatu
Kunjung
an
rumah
1s
26Kunjungan
rumah
bentuk kegiatan
yang dilakukan
oleh petugas
Kesehatan berupa
kunjungan rumah
sebagai tindak
lanjut upaya
promosi kesehatan
di dalam gedung
puskesmas kepada
pasien/keluarga
yang karena
| masalah
kesehatannya
memerlukan
pembinaan lebih
lanjut dengan
metoda KIP/K,
didukung alat
bantu/ media
penyuluhan.
Pembuktian
dengan : buku
visum, nama
pasien /Kepala
Keluarga yang
dikunjungi, tanggal
kunjungan, materi
KIP/K.
Pembinaan
PHBS di
tatanan
rumah tangga
Pembinaan PHBS
di tatanan Rumah
‘Tangga adalah
pengkajian dan
pembinaan PHBS
di tatanan Rumah
Tangga dengan
melihat 10
indikator, meliputi
: Linakes, memberi
ASI Eksklusif,
menimbang bayi
dan balita setiap
bulan,
menggunakan, air
bersih, mencuci
tangan dengan
sabun & air bersih,
menggunakan
jamban sehat,
memberantas
jentik, makan
Rumah
Tangga
ber
PHBS:
35
2
7sayur dan buah,
melakukan
aktivitas fisik, tidak
merokok di dalam
rumah pada setiap
rumah tangga yang
ada dxi wilayah
kerja Puskesmas.
Pembuktian
dengan : adanya
data hasil kajian
PHBS RT, adanya
hasil analisis,
rencana dan jadwal
tindak lanjut dari
dilihat melalui
presentase (%)
Strata
n Siaga Aktif
hasil kajian.
7 | Cakupan Desa/Kelurahan
Pembinaan _| menjadi
| Pemberdayaan | Desa/Kelurahan
Masyarakat —_| Siaga Aktif dengan
Strata Purnama
dan Mandiri
minimal 50% dari
Desa/Keluraha | jumlah
Desa/Kelurahan
yang ada (8
indikator strata
Desa/Kelurahan
Siaga Aktif : Forum
Masyarakat
Desa/Kelurahan,
KPM/Kader
Kesehatan,
Kemudahan Akses
Ke Pelayanan
Kesehatan Dasar,
Posyandu dan
UKBM, Dana
untuk
Desa/Kelurahan
Siaga Aktif, Peran
Serta Masyarakat
dan Organisasi
Kemasyarakatan,
Peraturan di
Desa/Kelurahan
tentang
| Desa/Kelurahan
Siaga Aktif dan
Pembinaan PHBS
Rumah Tangga).
Presenta
Desa/Ke
lurahan
Siaga
Atif
Strata
Purnam
adan
| Mandiri
53
28Pembuktian
dengan : Data
Desa/Kelurahan
dan Strata
Desa/Kelurahan
Siaga Aktif,
mapping strata,
rencana intervensi
peningkatan strata. |
Cakupan|
Pembinaan
UKBM dilihat
melalui
presentase (%)
Posyandu
strata
Purnama dan
Mandiri
(Prosentase
Posyandu
Purnama adalah
Posyandu yang
dapat
melaksanakan
kegiatan lebih dari
8 kali per tahun,
dengan rata-rata
jumlah kader
sebanyak 5 orang
Posyandu yang | atau lebih,
ada di wilayah
kerja
Puskesmas
Strata
Purnama dan
Mandiri)
cakupan kelima
kegiatannya
utamanya lebih
dari 50%,
mempunyai
kegiatan tambahan
lebih dari 2
kegiatan, dana
sehat yang dikelola
oleh masyarakat
yang pesertanya
masih terbatas
yakni kurang dari
50% kepala
keluarga di wilayah
kerja posyandu. _
Presenta
Posyand
u_ strata
Purnam
a dan
Mandiri
85
Posyandu mandiri
adalah posyandu
yang dapat
melaksanakan
kegiatan lebih dari
8 kali per tahun,
dengan rata-rata
jumlah kader
sebanyak 5 orang
atau lebih,
cakupan kelima
kegiatan utamanya
lebih dari 50%,
mempunyai
kegiatan tambahan
15
29lebih dari 2
kegiatan serta telah
memperoleh
sumber
pembiayaan dari
dana sehat yang
dikelola oleh
masyarakat yang
pesertanya lebih
dari 50% kepala
keluarga yang
bertempat tinggal
di wilayah kerja
posyandu.
Pembuktian
dengan : data
strata posyandu,
SK Pokjanal
Kecamatan, SK
Pokja
Desa/Kelurahan
Advokasi
Puskesmas
kepada Kepala
Kegiatan advokasi
yang dilakukan
tenaga kesehatan
Desa/Keluraha | Puskesmas dengan
n, Camat dan
Lintas Sektor
sasaran kepada
Kepala
Desa/Kelurahan,
Camat, Lintas
Sektor, dilakukan
minimal (satu) kali
dalam satu bulan,
guna mendapatkan
Komitmen/dukung
an kebijakan/ang-
garan dalam
bidang kesehatan.
Pembuktian
dengan buku
visum, substansi
advokasi, nama
petugas yang
mengadvokasi,
tanggal
pelaksanaan
kegiatan, hasil
advokasi.
Kali/Fre
kuensi
15
10
Penggalangan
Kemitraan
Kegiatan-kegiatan
kerjasama yang
dilakukan oleh
Puskesmas di Juar
Kegiatan
15
30gedung dengan
mitra kerja (unsur
pemerintahan :
Lintas Program,
swasta/ dunia
usaha, LSM dan
organisasi massa,
organisasi profesi),
dilakukan minimal
1 (satu) kali dalam
satu bulan.
Pembuktian
dengan nama
kegiatan, petugas
| yang
melaksanakan,
nama mitra kerja,
: buku visum |
11 | Orientasi Kegiatan yang ]
Promosi bertujuan untuk
Kesehatan meningkatkan
(Promkes) bagi | pengetahuan dan |
Kader keterampilan Kader
dalam Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat, yang
dilaksanakan
dalam waktu
tertentu dengan
alokasi anggaran
baik dari
Puskesmas
maupun dari mitra
kerja serta dari
anggaran lainnya.
Pembuktian
dengan nama
kader yang
diorientasi, tanggal
pelaksanaan
kegiatan,
dokumentasi,
notulen/laporan
kegiatan.
Orang
12 | Penggunaan
Media KIE
menyebarluasa
n informasi)
‘Kegiatan
penyebarluasan
informasi
kesehatan dengan
Jumlah
jenis
media
31menggunakan
berbagai media
Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi yang ada
di Puskesmas,
meliputi :
1.Dalam gedung :
media cetak
(leaflet, booklet,
poster), alat
peraga, media
elektronik (TV,
infokus)
2.Luar gedung :
spanduk, billboard,
umbul-umbul.
3. Media Elektronik
TY, radio, SMS
4.Medsos
Media tradisional
13
Pendampingan
Pelaksanaan
SMD dan |
MMD tentang |
Kesehatan
endapat
pendampingan |
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat |
(SMD, MMD) )
Kegiatan di
Desa/Kelurahan
| yang ada di wilayah
Kerja Puskesmas
yang memerlukan
| pemberdayaan
masyarakat,
dengan langkah-
[langkah kegiatan
pertemuan tingkat
| Desa, Survey
Mawas Diri,
Musyawarah
Masyarakat Desa
LI, hal tersebut
bertujuan agar
kegiatan tersebut
dapat berjalan
secara kontinyu
karena
berdasarkan
kebutuhan
masyarakat.
Pembuktian
dengan : lokasi
pemberdayaan,
dokumentasi
kegiatan, substansi
pemberdayaan
Jumlah
Desa/Ke
lurahan
yang
dilakuka
n
pendam
pingan
SMD,
MMD
selama
satu
tahun.
228
32masyarakat,
_| petugas pelaksana
KESEHATAN
LINGKUNGAN
, KESEHATAN
KERJA DAN
OLAHRAGA
Prosentase
Penduduk
Prosentase
Penduduk
terhadap akses | terhadap akses
sanitasi yang
layak (jamban
sehat)
sanitasi yang layak
(Jamban Sehat)
adalah Prosentase
penduduk dengan
akses fasilitas
sanitasi yang layak
adalah
perbandingan
antara penduduk
yang akses
terhadap fasilitas
sanitasi yang layak
(jamban ‘sehat)
dengan penduduk
seluruhnya,
dinyatakan dalam
persentase
Persen
(%)
80
Prosentase
penduduk
Prosentase
penduduk dengan
terhadap akses | akses
air minum.
yang
berkualitas
(memenuhi
syarat)
berkelanjutan
terhadap air
minum yang
berkualitas adalah
perbandingan
| antara penduduk
dengan akses
terhadap sumber
air minum
berkualitas
(memenuh syarat)
dengan penduduk
seluruhnya,
dinyatakan dalam
_persentase.
Persen
(%)
80
Jumlah desa
yang
melaksanakan
STBM
Jumlah desa yang
melaksanakan
STBM di Wilayah
Puskesmas setiap
tahunnya adalah
dimana Desa yang
melaksanakan
ditandai desa
tersebut sudah
melakukan
Jumlah
desa
100
33pemicuan minimal
1 dusun/RW,
adanya rencana
kerja masyarakat
(RKM) dan adanya
natural leader
PENCEGAHA
NN DAN
PENGENDALI
-AN
PENYAKIT
MENULAR
Presentase
Inspeksi
Kesehatan
lingkungan
terhadap
sarana air
bersih, pasar
sehat , TFU
dan TPM
Inspeksi Kesehatan
Lingkungan
terhadap Sarana
Air Bersih, Pasar
Sehat, TFU dan
TPM adalah
kegiatan
pemeriksaan dan
pengamatan secara
langsung terhadap
media lingkungan
dalam rangka
pengawasan
berdasarkan
standar, norma
dan baku mutu
yang berlaku
untuk
meningkatkan
kualitas
lingkungsn sehat
pada Sarana Air
Bersih, Pasar
Sehat, TFU dan
TPM
Persen,
| (%)
75
Pelayanan
kesehatan
orang terduga
TB
Capaian kinerja
Kabupaten/Kota
dalam memberikan
pelayanan orang
yg dinilai dari
persentase jumlah
orang terduga TB
yg mendapatkan
pelayanan TB
sesuai standar di
wilayah kerjanya
dalam kurun
waktu 1 tahun.
Pemerintah Daerah |
dengan terduga TB, |
Persen |
(%)
100
Cakupan|
Pengobatan
semua kasus
1B
‘Cakupan
Kasus TB (Case
Detection
Rate/CDR) yang
Pengobatan Semus |
Persen
(%)
90
34Diobati adalah
jumlah semua
kasus TB yang
diobati dan
dilaporkan
diantara perkiraan
jumlah semua
kasus TB (insiden)
dalam wilayah
kerja Puskesmas
dalam kurun
waktu 1 tahun
Angka
Keberhasilan
Pengobatan
Pasien TB
Semua Kasus.
Pelayanan
kesehatan
orang dengan
risiko
terinfeksi HIV
‘Angka keberhasilan
pengobatan pasien
‘TB semua kasus
merupakan
penjumlahan dari
angka kesembuhan
semua kasus dan
angka pengobatan
lengkap semua
kasus. Angka ini
menggambarkan
kualitas
pengobatan TB.
Capaian kinerja
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
dalam memberikan
pemeriksaan HIV
terhadap orang
berisiko terinfeksi
HIV dinilai dari
| persentase orang
berisiko terinfeksi
HIV yang datang ke
fasyankes dan
mendapatkan
| pemeriksaan HIV
| sesuai standar di
wilayah kerjanya
dalam kurun
waktu satu tahun.
Target capaian
kinerja Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota
dalam upaya
pemeriksaan HIV
terhadap orang
| _berisiko terinfeksi
Persen
(%)
100
3
5HIV adalah 100%.
Persentase Cakupan
cakupan Penemuan
penemuan Penderita
penderita Pneumonia Balita
pneumonia _| adalah Persentase
balita balita dengan
Pneumonia yang
ditemukan dan Persen os
diberikan (%)
tatalaksana sesuai
standar di Sarana
Kesehatan di
wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun
Persentase Jumlah / angka
cakupan penemuan kasus
pelayanan Diare pada semua
diare pada umur yang Persen ioe)
kasus semua | mendapatkan (%)
umur pelayanan /
pengobatan di
Fansyaks
Cakupan Layanan Rehidrasi
Layanan Oral Aktif (LROA)
Rehidrasi Oral | adalah Layanan yg
Aktif (LROA) | berada di
fasyankes, yg
melakukan
kegiatan
tatalaksana diare
dan atau kegiatan
lainnya
sebagaimana
tersebut diatas,
paling tidak pada 3
bulan terakhir
dalam periode
pelaporan tahun
berjalan, yang |
dibuktikan dengan
adanya DATA hasil
pelaksanaan
kegiatan.
Persen
100
()
Persentase Proporsi Ibu Hamil
cakupan dites HbSAg saat | pce
deteksi dini | ANC es) 100
Hepatitis B
pada Ibu
36Hamil
Cakupan
pemeriksaan
kontak pada
penderita
kusta
‘Semua penderita
kusta dan semua
anggota keluarga
yang tinggal
serumah dengan
pasien dan
tetangga dilakukan
pemeriksaan
kontak, minimal 20
kontak serumah
yang dilakukan 1
tahun sekali
selama lima tahun.
Persen
(%)
100
10
Cakupan
| pemeriksaan
fungsi syaraf
(PFS) pada
penderta kusta
Pemeriksaan
Fungsi Syaraf (PFS)
adanya neuritis /
reaksi. Yang
dilakukan pada
saat pemeriksaan
fungsi saraf, yaitu
diagnosa, bila tidak
ada reaksi
dilakukan setiap
bulan (minimal
setiap 3 bulan)
namun bila ada
reaksi pemeriksaan
dilakukan setiap
dua minggu, dan
juga pada saat
selesai MDT / RFT
merupakan deteksi |
|
|
|
Persen,
(%)
100
[ai
‘Angka Bebas
Jentik (ABJ)
Persentase rumah
dan atau tempat-
tempat umum yang
diperiksa jentik
Persen
(%)
95
12
Cakupan
tatalaksana
kasus
Filariasis
‘Cakupan’
Pelayanan
Penderita Filariasis
adalah persentase
Kasus Filariasis
yang dilakukan
tatalaksana
minimal 7 kali
kunjungan rumah
di wilayah kerja
Puskesmas dalam
waktu satu tahun.
Persen
(%)
100
37113
Insidens Rate | Frekuensi kasus
DBD DBD di suatu
tempat pada waktu
tertentu
dibandingkan
dengan jumlah
penduduk yang
beresiko
per
100.000
pddk
49
14
Cakupan Semua kasus
tatalaksana —_| zoonosis (gigitan
kasus hewan penular
Zoonosis rabies, rabies,
leptospirosis dan
penyakit zoonosos
lainnya)
ditatalaksana
sesuai standar
sesuai peraturan
dan pedoman yang
berlaku
Persen
(%)
100
PENCEGAHA
N DAN
PENGENDALI
AN PENYAKIT
TIDAK
MENULAR
DAN
KESEHATAN
JIWA
Cakupan Cakupan
Pelayanan Pelayanan Skrining
Skrining Kesehatan Pada
Kesehatan Usia Produktif
Pada Usia adalah persentase
Produktif penduduk usia 15-
59 tahun yang
mendapatkan
pelayanan skrining
kesehatan sesuai
standar di wilayah
kerja Puskesmas
dalam kurun
waktu satu tahun
Persen
(%)
100
wl
Cakupan Cakupan
Desa/Keluraha | Desa/Kelurahan
n yang yang
melaksanakan | melaksanakan Pos
Pos Pembinaan | Pembinaan
Terpadu Terpadu (Posbindu)
(Posbindu) PTM adalah
PTM persentase
desa/kelurahan
yang
melaksanakan
Posbindu PTM di
wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
| tahun
|
Persen
(%)
50
38Cakupan|
Pelayanan
Deteksi Dini
Kanker Cervix
dan Kanker
Payudara pada
WUS:
‘Cakupan
Pelayanan Deteksi
Dini Kanker Cervix
dan Kanker
Payudara pada
WUS adalah
persentase WUS
usia 30-50 tahun
yang mendapatkan
Pelayanan IVA Test
dan Sadanis sesuai
standar di wilayah
kerja Puskesmas
dalam kurun
waktu satu tahun
Persen
(%)
100
Cakupan
| Pelayanan
Hipertensi
Cakupan’
pelayanan
hipertensi adalah
persentase
penderita
hipertensi yang
mendapatkan
pelayanan standar
di wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun
Persen,
(%)
Cakupan’
Pelayanan DM
Cakupan’
pelayanan DM
adalah persentase
penderita DM yang
mendapatkan
pelayanan standar
di wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun,
Persen,
(%)
100
Cakupan
Pelayanan
Skrining
Gangguan
Indera (
Penglihatan
dan
Pendengaran)
Cakupan
Pelayanan Skrining
gangguan indera
adalah persentase
penduduk usia
pendidikan dasar
yang mendapatkan
pelayanan skrining
gangguan indera
(penglihatan dan
pendengaran)
sesuai standar di
wilayah kerja
| Puskesmas dalam
Persen
(%)
100
39kurun waktu satu
tahun _____
7 | Cakupan ‘Cakupan
Pelayanan Pelayanan Deteksi
Deteksi Dini | Dini dan Rujukan
dan Rujukan | Katarak adalah
| | Katarak persentase
penduduk yang
mendapatkan Persen 160
pelayanan deteksi | (%)
dini dan rujukan
katarak sesuai
| standar di wilayah
kerja Puskesmas
dalam kurun
waktu satu tahun
8 | Penerapan Penerapan
Kawasan Kawasan Tanpa
Tanpa Rokok | Rokok (KTR) di
(KTR) di sekolah adalah
sekolah jumlah sekolah eee
yang sudah ey 50
melaksanakan
penerapan KTR
sesuai peraturan
perundangan yang
ae ada
KESEHATAN |1 | Cakupan Cakupan|
JIWA Pelayanan pelayanan
Orang dengan | kesehatan Orang
Gangguan | dengan Gangguan
Jiwa Berat Jiwa Berat adalah | Persen 100
| | setiap ODGJ Berat | (%)
| mendapatkan
pelayanan
| kesehatan sesuai
| standar
2 | Cakupan Cakupan
| penderita pelayanan pada
|pasung yang | ODGJ Berat yang
dibebaskan | dipasungadalah | poco
dan setiap ODGJ Berat | 6 100
mendapatkan | yang dipasung (%)
pelayanan dilepaskan dan
Kesehatan diobati sesuai
___| standar
SURVEILANS [A | PELAYANAN
DAN IMUNISASI
IMUNISASI DASAR
40Cakupan BCG
‘Cakupan BCG
adalah persentase
bayi usia 0-11
bulan yang
mendapatkan
imunisasi BCG di
wilayah kerja
Puskesmas pada
kurun waktu satu
tahun
Persen,
(%)
95
Cakupan DPT
HB HIb1
Cakupan DPT HB
Hib 1 adalah
Jumlah bayi usia
2- 11 bulan yang
mendapatkan
imunisasi DPTHB
ke-satu di wilayah
kerja Puskesmas
dalam kurun
waktu satu tahun
Persen
(%)
95,
Cakupan DPT-
HB-Hib3
Cakupan DPT-HB-
Hib 3 adalah
Jumlah bayi usia 4
- 11 bulan yang
mendapatkan
imunisasi DPTHB
ke-3 di wilayah
Puskesmas dalam |
kurun waktu satu
tahun
Persen
(%)
95
Cakupan Polio
4
‘Cakupan
Imunisasi Polio 4
adalah Jumlah
bayi usia 4 - 11
bulan yang
mendapatkan
imunisasi Polio ke-
empat di wilayah
Puskesmas pada
kurun waktu satu
tahun
Persen
(%)
95
Cakupan
Campak -
Rubella (MR)
Cakupan
Imunisasi MR
adalah jumlah bayi
usia 9- 11 bulan
yang mendapatkan
imunisasi Campak
di wilayah
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
Persen
4)
95
41tahun
[6
Cakupan
imunisasi
lanjutan
(booster)
Jumlah anak usia
18 sd 24 bulan
yang mendapatkan
imunisasi DPT HB
Hib dan campak di
wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun.
Persen
(%)
95
Cakupan BIAS
DT
Cakupan BIAS DT
adalah Jumlah
siswa kelas 1
Sekolah Dasar (SD)
atau sederajat dan
tidak sekolah usia
7 tahun, laki-laki
dan perempuan
yang mendapatkan
imunisasi DT di
wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun
Persen
(%)
98
Cakupan BIAS
Td
Cakupan BIAS Td
adalah jumlah
siswa Kelas 2 dan
kelas 5 Sekolah
Dasar (SD) dan
Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau
yang sederajat dan
tidak sekolah usia
8 dan 11 tahun,
laki-laki dan
perempuan yang
mendapatkan
imunisasi Td di
wilayah kerja
Puskesmas pada
kurun waktu satu
| tahun
Persen
(4)
98
Cakupan BIAS
MR
| Cakupan BIAS MR
adalah Jumlah
siswa kelas 1
Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah
Tbtidaiyah (MI) atau
yang sederajat dan
tidak sekolan usia
7 tahun, laki-laki
Persen
(%)
95
42dan perempuan
yang mendapat
imunisasi campak
di wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun
Cakupan
pelayanan
imunisasi ibu
hamil TT2+
‘Cakupan
Imunisasi TT2 +
Ibu Hamil adalah
jumlah ibu hamil
yang mendapatkan
imunisasi TT ke-
dua atau ke-tiga,
atau ke-empat atau
ke-lima di wilayah
kerja Puskesmas
dalam kurun
waktu satu tahun
Persen,
(%)
95
VW
Cakupan Desa
/Kelurahan
Universal
Child
Immunization
(uci)
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan
dimana 2 80 % dari
jumlah bayi yang
ada di desa
tersebut sudah
mendapat
imunisasi dasar
Iengkap dalam
waktu satu tahun
Persen
(%)
100
12
Cakupan’
Sistem
Kewaspadaan
Dini dan
Respon (SKDR)
Cakupan Sistem
Kewaspadaan Dini
Penyakit Menular
adalah
Pengamatan/
mengidentifikasi
Penyakit menular
potensi KLB
Mingguan (dengan
menggunakan
Form W2)
13
Cakupan
surveilans
terpadu
penyakit
Cakupan
Surveilans Terpadu
Penyakit adalah
cakupan
pelaksanaan
Surveilans
Epidemiologi
Persen
(%)
Persen,
(%)
100
100
43penyakit menular
yang bersumber
data Puskesmas.
14
Cakupan
Pengendalian
Kejadian Luar
Biasa (KLB)
Cakupan
pengendalian KLB
adalah cakupan
jumlah penyakit
yang dinyatakan
KLB yang
dilakukan
pengendalian/
ditanggulangi
dalam satu tahun
Persen
(%)
100
15
16
Cakupan|
Penemuan
‘Cakupan|
Penemuan Kasus
Kasus Suspeck | Suspeck AFP
AFP (Acute
Flacid
Paralysis)
(Accute Flacid
Paralysis) adalah
penemuan suspeck
AFP Non Polio yang
mengalami lumpuh
layuh mendadak
pada penduduk
usia < 15 tahun di
wilayah kerja
Puskesmas dengan
ternuan sebanyak >
2/100.000
penduduk usia <
15 tahun dalam
kurun waktu satu
tahun
Suspeck
1 Suspeck
AFP Non
Polio per
puskesma
8
Cakupan
Penemuan
Cakupan
penemuan kasus
Kasus Suspeck | Suspeck
Campak / MR
Campak/MR
adalah penemuan
suspeck dicarded
Campak =
2/100.000
penduduk di
wilayah kerja
puskesmaas dalam
kurun waktu satu
tahun
Suspeck
2 Suspeck
discared
campak
per
puskesma
8
44PELAYANAN PERKESMAS
rumah
keluarga minimal 4
kali kunjungan .
(%)
1 | Dalam Kunjungan Jumlah pasien
Gedung Rawat Jalan | rawat jalan dalam
Umum gedung yang Persen | 100
mendapat mendapat asuhan | (%)
Askep Individu | keperawatan
individu langsung
: oleh perawat
2 | Luar Gedung Cakupan Jumlah keluarga
keluarga yang mendapat
resiko tinggi | asuhan
mendapat keperawatan
Askep keluarga dan
keluarga terdokumentasikan
melalui askep
keluarga sesuai
dengan Persen a0
permasalahan yang | (%)
ditemukan
termasuk tindak
lanjut permasalahan
pada indikator
Program Indonesia
Sehat dengan
Pendekatan
E Keluarga i
Cakupan Cakupan hasil akhir
Keluarga tingkat kemandirian
Mandiri Ill dan | Keluarga (KM III
IV pada semua | dan IV) pada
kasus keseluruhan
keluarga dalam | Persen <0
mengatasi masalah (%)
kesehatannya,
setelah
mendapatkan askep
keluarga minimal 4
ae kali kunjungan. —_|
Cakupan Cakupan hasil akhir
Keluarga tingkat kemandirian
dengan TBC _| Keluarga ( KM Ill
yang mencapai | dan IV) pada
(KMII dan | keluarga dengan
IV) setelah | penderita TBC, Pr
minimal 4 __| setelah
kali kunjungan | mendapatkan askep | Persen
454 |Cakupan | Cakupan hasil akhir
Keluarga tingkat kemandirian
Mandiri (KM _| Keluarga ( KM III
Ml dan IV) dan IV) pada
pada keluarga | keluarga dengan
dengan penderita oo 30
Hipertensi Hipertensi , setelah ™
yang mendapatkan askep
mendapat keluarga minimal 4
askep kali kunjungan .
keluarga eae aa [EEE
5 | Cakupan Cakupan hasil akhir
Keluarga tingkat kemandirian
Mandiri (KM _ | Keluarga ( KM III
Ml dan 1V) dan IV) pada
pada keluarga | keluarga dengan
dengan ODGJ | penderita Orang Persen ao
yang dengan gangguan (%)
mendapat Jiwa (ODG¥) ,
askep setelah
keluarga . mendapatkan askep
keluarga minimal 4
kali kunjungan .
‘6 | Cakupan Jumlah kelompok
| Kelompok Resiko tinggi (
Resiko tinggi | prolanis, kelompok
mendapat bumil resti,
Askep kelompok balita oo sens | 50
| resti dil) yang |
| mendapat askep
kelompok oleh
petugas puskesmas
7 |Cakupan Jumlah desa/
masyarakat/D | kelurahan/RW yang
esa mendapat |mendapat asuhan | Persen a6
Askep keperawatan (%)
Komunitas komunitas oleh
perawat termasuk
8 | Persentase Persentase
kunjungan kunjungan pasien
pasien ke ke Sentra
Sentra keperawatan aktif
keperawatan | adalah Jumlah
aktif kunjungan pasien
ke Sentra ciel 100
Keperawatan untuk (%)
mendapatkan
pelayanan baik
preventif, promotif,
caretif atau
rehabilitatf di
46puskesmas, dimana
hari buka pelayanan
Sentra Keperawatan
minimal 1 kali
perminggu , dan
kontinyu sepanjang
tahun.
UKM PENGEMBAN
GAN
1
Kesehatan
Tradisional
Cakupan
Pembinaan
Upaya
Kesehatan
Tradisional
Pembinaan penyehat
tradisional adalah
upaya yang
dilakukan oleh
puskesmas berupa
inventarisir,
identifikasi, dengan
aplikasi Gan Hattra,
pencatatan dan
pelaporan
kunjungan klien,
serta fasilitasi
rekomendasi
registrasi kesehatan
tradisional di
wilayah kerja
puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun,
Cakupan
Penyehat
Tradisional
Terdaftar/Beri
zin
| Cakupan Penyehat
| Tradisional
Terdaftar/Berizin
adalah persentase
penyehat tradisional
yang terdaftar atau
berizin (yang
mempunyai STPT/
STRKT) di wilayah
kerja Puskesmas
dalam kurun waktu
satu tahun
Cakupan
Pembinaan
Kelompok
Taman Obat
dan Keluarga
(TOGA)
Cakupan
pembinaankelompok
TOGA (5-10 KK)
yang dibina oleh
Petugas Puskesmas
yang berada di
wilayah kerja
Puskesmas dalam
kurun waktu 1
Persen
(%)
100
T; 100%
penyeha
t
tradision
al
T; 70%,
puskes
mas
100
100
47tahun dibagi 1
sesuai standar
Puskesmas minimal
satu kali dalam
kurun waktu 1
Tahun.
(%)
a lompak TOGA —_|_
2 | Kesehatan Prosentase _| Prosentasi Jemaah
| Olahraga Jemaah haji | Haji yang diperiksa
yang diperiksa | Kebugaran jasmani
kebugaran | adalah Jumlah
jasmani Jemaah haji yang
diperiksa kebugaran
jasmani di wilayah
| kerja Puskesmas di “a 60
banding dengan 4)
jumlah Jemaah haji
yang ada diwilayah
kerja Puskesmas
pada periode
tertentu, dinyatakan
dalam persentase
3_| Kesehatan ‘Jumlah Pos | Jumlah Pos UKK
Kerja Upaya yang terbentuk
Kesehatan minimla 1 (satu)
Kerja (UKK) _| Puskesmas
ee ! terbentuk 1 (satu) |P0SUKK | 100
terbentuk di__| Pos UKK di wiayah
Wilayah Kerja | kerja pada kurun
Puskesmas _| waktu satu tahun Bee
4 | Kesehatan Cakupan Lansia (umur 2 60
Lansia lansia yang __| tahun) yang
mendapatkan | mendapat skrining
skrining kesehatan di a
Kesehatan wilayah kerja 100
Komponen skrining
meliputi
1. Pengukuran
tekanan darah
dengan
menggunakan tensi
meter (manual atau
digital)
2. pengukuran
kadar gula darah
dan kolesterol dalam
darah menggunakan
alat monitor/
pemeriksaan
laboratorium
sederhana.
3, Pemeriksaaan
48gangguan mental
emosional usia
lanjut menggunakan
instrumen Geriatric
Depression Scale
(GDS)
4. Pemeriksaan
gangguan kognitif
usia lanjut
menggunakan
instrumen
Abbreviatet Mental
test(AMT)
5. Pemeriksaaan
tingkat kemandirin
tingkat lanjut
menggunakan
Activity Daily Living
(ADIiengan
instrumen indeks
ca z | Barthel Modifikasi at eee
‘/2 | Jumlah lansia |lansia (umur > 60 30
| umur 2 60 tahun } yang dibina_| orang
| tahun yang | / yang mendapat
dibina / yang | pelayanan
mendapat kesehatan/
|| pelayanan diskreening
| kesehatannya di
| wilayah kerja
Puskesmas minimal
1 kali dalam kurun
waktu 1 tahun
3 | Jumilah lansia | lannsia (umur 2 70
| umur 2 70 tahun) yang dibina /
| |tahun yang | yang mendapat
| dibina / yang | pelayanan
mendapat kesehatan/
pelayanan diskreenin; n
: ieeshalannys di lansia 30
wilayah kerja
Puskesmas minimal
1 kali dalam kurun
waktu 1 tahun
4 |Jumlah Jumlah posyandu
kelompok lansia yang
Jansia mendapat pelayanan:
/posyandu fesehetan Janet ae
|lansia yang
|aktif
497 [Kesehatan [1 |Cakupan Cakupan UKGM
penanganan berupa
perawatan gigi oleh
Petugas di
Puskesmas
Gigi dan Pembinaan _| adalah persentase
mulut Kesehatan UKBM yang
Gigi di mendapat
| | Masyarakat | pembinaan dari Persen #0
| petugas puskesmas. | (%)
| di wilayah kerja
| Puskesmas dalam
| kurun waktu
| setahun
[2 | Cakupan Pembinaan
Pembinaan _| Kesehatan gigi dan
Kesehatan mulut adalah
| Gigi dan kegiatan untuk
| Mulut diSD/ | mengubah perilaku
MI mereka dari kurang | Persen 100
menguntungkan (%)
menjadi
menguntungkan.
terhadap kesehatan
gigi pada murid
kelas 1
3 | Cakupan Cakupan
Pemeriksaan | Pemeriksaan
| Kesehatan Kesehatan Gigi dan
| Gigi dan mulut siswa SD
| | Mulut Siswa | adalah persentase
| |sD siswa SD yang
| | mendapat | Dersen, 100
7 %
pemeriksaan
| Kesehatan gigi dan
; | mulut dari petugas
puskesmas dalam
kurun waktu satu
tahun
[4 | Cakupan Cakupan
Penanganan _| Penanganan Siswa
Siswa SD yang | SD/MI yang
Membutuhkan | Membutuhkan
Perawatan Perawatan
| Kesehatan Kesehatan Gigi fe
Gigi adalah persentase |) 100
siswa SD/MI yang
mendapatkan
30UKP
1 | Rawat Jalan
( Puskesmas
Non DTP)
Kunjungan
rawat jalan :
Rawat jalan tingkat
pertama adalah
pelayanan
kesehatan
perorangan yang
meliputi observasi
medik tanpa tinggal
diruang rawat inap
di sarana kesehatan
strata pertama.
1. Cakupan
rawat jalan
peserta JKN
2. Cakupan
kelengkapan
pengisian
Rekam Medis
pada pasien
kunjungan
rawat jalan di
Puskesmas
Cakupan rawat jalan
adalah jumlah
Kunjungan kasus (
baru ) rawat jalan di
sarana kesehatan
strata pertama
Presentase
kelengkapan
pengisian rekam
medis pada seluruh
pasien Puskesmas
pada kurun waktu
satu tahun
dibanding dengan
jumlah seluruh
kunjungan pasien di
Puskesmas pada
kurun waktu satu
tahun
Persen
(%)
Persen
(%)
15
100
3. Cakupan
| kunjungan
| rawat jalan
Kunjungan Rawat
jalan gigi mulut
adalah kunjungan
pasien baru
pelayanan medis
kepada seorang
pasien untuk tujuan
pengamatan,
diagnosis,
pengobatan,
rehabilitasi, dan
pelayanan
kesehatan gigi pada
pasien
Persen
(%)
100
514. Cakupan
kunjungan
IGD
Kunjungan Instalasi
Gawat Darurat (IGD)
adalah kunjungan
pasien baru pada
salah satu bagian
dirumah
sakit/puskesmas
yang menyediakan
penanganan awal
bagi pasien yang
menderita sakit dan
cedera, yang dapat
mengancam
kelangsungan
hidupnya
2 | Rawat inap
( Puskesmas
DTP)
Kunjungan
rawat jalan :
Rawat jalan adalah
pelayanan medis
kepada seorang
pasien untuk tujuan
pengamatan,
diagnosis,
pengobatan,
rehabilitasi, dan
pelayanan
kesehatan lainnya,
tanpa
mengharuskan
pasien tersebut
dirawat inap.
Persen
(%)
100
1. Cakupan
rawat jalan
peserta JKN
Cakupan rawat jalan
adalah jumlah
kunjungan kasus (
baru ) rawat jalan di
sarana kesehatan
strata pertama
Persen
(%)
15
2. Cakupan
kelengkapan
pengisian
Rekam Medis
pada pasien
kunjungan
rawat jalan di
Puskesmas
Presentase
kelengkapan
pengisian rekam
medis pada seluruh
pasien Puskesmas
pada kurun waktu
satu tahun
dibanding dengan
jumlah seluruh
kunjungan pasien di
Puskesmas pada
kurun waktu satu
tahun
Persen
(%)
100
323. Rawat jalan | Pelayanan rawat
gigi mulut jalan kesehatan gigi
dan mulut dalam
| bentuk upa
ya promotif,
preventif, dan
kuratif sederhana
seperti pencabutan | Persen toot
gigi tetap, (%)
Pengobatan, dan
penambalan se | |
mentara yang |
dilakukan di
sarana |
pelayanan
kesehatan. |
41D Pelaksanaan |
pelayanan terhadap
pasien gawat
darurat di Instalasai |
Gawat Darurat Persen | 100
(IGD), dengan (%)
wewenang penuh | |
yang dipimpin oleh |
aera | Dokter. si
Kunjungan
Rawat Inap pane
1.Cakupan | Cakupan asuhan |
Asuhan keperawatan pada |
keperawatan | individu pada |
individu pada | pasien rawat inap |
pasien rawat | adalah presentase | po, 40 |
inap jumlah pasien rawat | (o/) 100 |
inap yang mendapat |
asuhan keperawatan |
individu di
puskesmas dalam
periode satu tahun
2. BOR (Bed | Persentase
Occupancy pemakaian tempat |
Ratio = Angka | di puskesmas rawat | Persen 70
penggunaan | inap padasatuan | (%)
tempat tidur) | waktu tertentu ( 1
tahun )
3. ALOS ( Rata-rata lamanya |
Average pasien dirawat .
Lenght of Stay
= Rata-rata hari 5
lamanya
pasien
dirawat) |
33PELAYANAN KEFARMASIAN
1
Persentase
ketersediaan
obat di
Puskesmas
Tersedianya obat
| dan vaksin indikator
| di Puskesmas untuk
program pelayanan
kesehatan dasar.
Pemantauan
dilaksanakan
terhadap
ketersediaan 20 item
obat esensial di
| puskesmas .
Persen
(%)
100
20 item obat
esensial di
puskesmas :
1.Albendazol tab
2. Amoxicillin 500
mg tab
3. Amoxicillin syrup
4. Dexamatason tab
5. Diazepam injeksi
5 mg/l
6. Epinefrin
(Adrenalin) injeksi
0,1% ( sebagai HCL)
7. Fitomenadion
(vitamin K) injeksi
8, Furosemid tablet
40 mg/
hidroklorotiazid
9. Garam Oralit
10. Glibenklamid/
Metformin
11. Kaptopril tab
12. Magnesium
Sulfat injeksi 20 %
13.Metilergometrin
Maleat inj 0,200 mg-
1mg
14. OAT dewasa
15. Oksitosin injeksi
16. Parasetamol 500
mg tab
17. Tablet tambah
darah
18, Vaksin BCG.
19. Vaksin
DPT/DPT-HB/DPT-
HB-Hib
3420. Vaksin td
| obat yang tersedia
| dengan Fornas
(Formularium
Nasional) FKTP
Persentase Persentase
penggunaan | penggunaan
obat yang antibiotik pada
rasional di penatalaksanaan
puskesmas: | kasus ISPA non-
LISPAnon | pneumonia, diare
pneumonia —_| non spesifik,
2. Myalgia penggunaan injeksi
3. Diarenon | pada
| spesifik penatalaksanaan
ikseus myelgla den, | 89
rerata item ite
obatperlembar resep
di puskesmas
| terhadap seluruh
| kasus ISPA non-
| pneumonia, diare
non spesifik dan
myalgia di sarana
yang sama.
Persentase Persentase 7
kesesuaian _| kesesuaian obat
obat dengan | dengan formularium
formularium | nasional adalah
nasional persentase
| kesesuaian item a 85.
35PELAYANAN LABORATORIUM
1 [Cakupan- [Cakupan jumlah
Laboratorium | seluruh pasien yang
Puskesmas _| dilakukan
pemeriksaan
laboratorium
puskesmas adalah
jumlah pemeriksaan
| laboratorium Persen | 100
dibandingkan e)
| dengan jumlah
kunjungan __pasien |
|yang memerlukan| |
| | pemeriksaan |
| laboratorium di|
| —
Ditetapkan di : Soreang,
Pada Tanggal + [9 November 2020
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
oat
drg.\Grace Mediana/Purnami, M.Kes
Pembina Ut luda/IVc
NIP: 14198803 2 004
Tembusan :
Yth: 1. Bupati Bandung
2. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten
Bandung
3. Inspektur Inspektorat Kabupaten Bandung
56