2308 16829 1 PB
2308 16829 1 PB
Sudir Koadhi
Komunikasi Penyiaran Islam| Unismuh Makassar
ABSTRAK
Kecenderungan komunikasi internaisonal dewasa ini yang menunjukkan adanya tindakan
prepentif oleh pihak yang lebih kuat, kemudian diusul dengan tindakan menghegemoni,
menimbulkan upaya perlawanan kolektif dengan membentuk organaisasi atau blok
regionalisme. Salah satu dari blok regionalisme itu adalah ASEAN dengan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA)-nya. MEA merupakan transformasi ASEAN dalam bentuk
single market yang akan menghilangkan sekat negara-negara Asia Tenggara dengan “One
vision, one identity and community”. Pada sisi lain, motto di atas turut menformulasikan
Islam ke dalam regionalisme transnasional. Dalam keadaan seperti itu, arus mobilitas
kaum muslimin di kawasan ASEAN akan meningkat seiring dengan perkembangan
jejaring (network) sosial muslim yang kompleks, ide-ide dan sikap-sikap politik kaum
muslimin, serta aliran-aliran pemikiran dalam Islam akan tersebar dari satu wilayah ke
wilayah lain dengan mudah melalui berbagai saluran, serta akan tercipta masyarakat
muslim regional transnasional di Asia Tenggara. Melalui kolaborasi yang apik antara
ekonomi dan politik sebagai katalisator dan dinamisator dakwah, Islam sukses memasuki,
menyebar, tumbuh dan berkembang di Asia Tenggara sejak awal kedatangannya. Seiring
dengan transnational regionalisme, dakwah yang bertumpu pada zima>m al-hayat (politik
dan ekonomi) sangat relevan untuk dikedepankan sebagai piranti utama dalam
merumuskan metode dakwah era MEA.
ABSTRACT
Suriah dan Yaman juga tidak kunjung sistem ekonomi neo liberalisme
selesai. Di Asia Tenggara, selain krisis dengan tujuan memperkuat ekonomi
kemanusiaan yang melanda kaum negara-negara kuat pimpinan AS.
muslimin Rohingya di Myanmar, juga Untuk mengahadapi tantangan
dibayang-bayangi oleh aneksasi China globalisasi, ada kecenderungan
dan kebangkitan komunis, khususnya negara-negara di dunia untuk
di Indonesia. menempuh upaya kolektif dengan
Kecenderungan komunikasi membentuk organaisasi atau blok
internaisonal era milenial, baik yang regionalisme. Salah satu dari blok
dilakukan melalui diplomasi maupun regionalisme itu adalah ASEAN
dalam bentuk peperangan, dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN
menunjukkan adanya tindakan (MEA)-nya. Upaya kolektif tersebut
prepentif (menyerang lebih dahulu) dilakukan karena tidak mungkin
oleh pihak yang lebih kuat, kemudian mengatasi ancaman dan tekanan
diusul dengan tindakan menghegemoni negara-negara kuat secara sendiri-
yang berujung dengan ketertundukan sendiri.
pihak lain, tanpa mempertimbangkan MEA merupakan transformasi
hukum dan etika internasional. ASEAN dalam bentuk pasar bersama
Dengan menggunakan agenda (single market), melalui keputusan
globalisasi, propaganda, framing serta yang dihasilkan dalam KTT II ASEAN
agenda setting media, negara-negara pada tahun 1997. MEA merupakan
kuat mencari pembenaran untuk wujud nyata teori integrasi kaum
menyerang dan mengadakan operaasi- liberalis, dalam bentuk regionalisme
operasi militer di negara yang menjadi yang menghilangkan sekat negara-
targetnya. Agenda globalisasi yang negara Asia Tenggara dengan “One
giat dikampanyekan oleh negara- vision, one identity and community”.
negara kuat, tidak lain merupakan Dengan motto di atas, Islam
perangkap untuk mengebiri negara- terformulasi ke dalam regionalisme
negara yang lebih lemah dan transnasional, berupa peningkatan arus
mengekang pertumbuhan ekonomi mobilitas kaum muslimin,
negara-negara berkembang melalui perkembangan jejaring (network)
Jurnal Al-Nashihah| Volume 1|No 1| ISSN 2503-104X 61
wau, berasal dari dua huruf s}ahih dan yaitu: al-h}ikmah, al-mau’iz}ah al-
satu huruf illat. Kata-kata yang h}asanah, dan muja>dalah bi allati<
tersusun dari ketiga huruf tersebut hiya ah}san yang terangkum dalam
mempunyai arti seseorang yang firman Allah swt. QS al-Nahl/16 ayat
menggunakan suara atau perkataan 125.
agar orang tersebut diikuti. Dalam Berbicara tentang metode
Lisa>n al-‘Arab, salah satu arti kata dakwah era MEA, tidak bisa
dakwah adalah doa, yang meliputi tiga dilepaskan dari sejarah penyebaran,
bentuk: (1) mentauhidkan Allah, (2) pertumbuhan, dan perkembangan
memuji-Nya, dan (3) permohonan Islam di Asia Tenggara. Islam sukses
kepada Allah dalam urusan dunia. menyebar, tumbuh dan berkembang di
Dalam al-Qur’an, kata al-da’wah wilayah ini melalui jalur perdagangan
dengan berbagai derivasinya terulang dan jalur politik. Sehingga untuk
sebanyak 216 kali, dengan makna mendakwah Islam pada era MEA,
antara lain: seruan untuk mengikuti yang paling ideal untuk dilakukan
jalan Allah swt., seperti dalam QS al- adalah menggunakan metode yang
Nahl/16: 125, seruan menuju surga bertumpu pada dua unsur zima>m al-
dan mengikuti petunjuk Allah, seperti haya>t (politik dan ekonomi), dengan
dalam QS Yunus/10: 25. beberapa variasi yang dipengaruhi
Menurut beberapa ahli, metode oleh situasi politik, sosial budaya, dan
dakwah adalah seni atau cara yang keamanan yang melingkupinya.
dipergunakan subjek dakwah (dai) Meminjam ungkapan imam
untuk menyampaikan pesan dakwah Malik, “la yas}luhu a>khir haz\ih al-
(materi dakwah), atau rangkaian ummah illa> ma> as}laha
kegiatan yang telah direncanakan awwaluha>” (tidak ada yang dapat
dalam berdakwah untuk mencapai memperbaiki akhir umat ini, kecuali
tujuan dakwah. Dengan ungkapan lain apa yang telah memperbaiki generasi
Metode dakwah adalah cara terbaik awalnya), dan pendapat Immanuel
melakukan dakwah. Kant dalam pendekatan kaum liberalis
Dalam al-Qur’an secara garis dalam hubungan internasional, yang
besar, metode dakwah terdiri dari tiga menyatakan dengan semangat
Jurnal Al-Nashihah| Volume 1|No 1| ISSN 2503-104X 68