Anda di halaman 1dari 11

BRONCHOSCOPY, LAPAROSCOPY, DAN ARTROSCOPY

OLEH :
MADE YOGIPRANA DHARMA
NIM 19081013

PRODI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIK


UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan yang berjudul
“BRONCHOSCOPY, LAPAROSCOPY, DAN ARTROSCOPY”.
Tulisan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat menempuh mata kuliah
Teknik Elektromedik yang diampu oleh Ibu Dewa Ayu Putu Widya Artati, ST., MT
pengampu mata kuliah Bedah dan Anastesi pada Semester Genap Tahun Akademik
2020/2021;
Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang ada,
termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak, baik langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
disampaikan kepada:
1. Bapak Suhartono, ST., MARS., Ketua Program Studi Teknologi Elektromedik yang
telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama studi dan penyusunan karya
tulis ini;
2. Ibu Dewa Ayu Putu Widya Artati, ST., MT pengampu mata kuliah Bedah dan
Anastesi pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021;
Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian karya tulis ini.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan menulis, mencari sumber dan
pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan. Semoga
tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, 12 Mei 2021


Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman 4.0 ini, teknologi berkembang dengan sangat pesat dan memberikan pengaruh
hampir pada semua bidang kehidupan. Salah satu bidang di mana teknologi memberikan
pengaruh yang sangat besar adalah bidang kedokteran, khususnya terhadap alat-alat
kesehatan. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implant yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan, serta membentuk
struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

Alat kesehatan sangat dibutuhkan oleh setiap instansi kesehatan karena ikut berperan
penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Semakin baik manajemen alat
kesehatan, semakin baik pula mutu pelayanan suatu instansi kesehatan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk membuat makalah mengenai alat
kesehatan, lengkap dengan prinsip kerja, cara kerja, serta pemeliharaannya. Di antara
banyaknya alat kesehatan yang ada, tiga alat yang akan penulis bahas yang termasuk sering
dijumpai di instansi kesehatan, khususnya rumah sakit yaitu Bronchoscopy, Laparoscopy dan
Athroscopy.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini ialah sebagai berikut:

1. Bagaimana prinsip kerja, cara kerja, serta cara pemeliharaan alat Brochoscopy?
2. Bagaimana prinsip kerja, cara kerja, serta cara pemeliharaan alat Laparoscopy?
3. Bagaimana prinsip kerja, cara kerja, serta cara pemeliharaan alat Athroscopy?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam karya ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prinsip kerja, cara kerja, serta cara pemeliharaan alat Brochoscopy
2. Untuk mengetahui prinsip kerja, cara kerja, serta cara pemeliharaan alat Laparoscopy
3. Untuk mengetahui prinsip kerja, cara kerja, serta cara pemeliharaan alat Athroscopy

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BRONCHOSCOPY

Bronkoskopi adalah prosedur yang digunakan untuk memvisualisasikan bagian dalam


saluran pernapasan, laring dan paru-paru Anda. Prosedur ini memungkinkan dokter
mendiagnosis kelainan saluran pernafasan yang meliputi peradangan, tumor, dan kondisi
saluran pernapasan lainnya serta paru-paru yang mungkin Anda miliki. Suatu alat yang
disebut bronkoskop, dapat berupa alat yang kaku atau lentur, dimasukkan ke dalam saluran
pernapasan melalui hidung atau mulut. Prosedur ini tidak memerlukan anestesi umum, dan
biasanya dilakukan dengan menggunakan sedatif (obat yang membuat Anda mengantuk dan
relaks).

Alat ini dilengkapi dengan cahaya untuk menerangi jalan masuk, menunjukkan
bronkus paru-paru, dan memperjelas gambar yang terlihat. Bronkoskop juga dilengkapi
kamera yang mengambil gambar organ tubuh, yang akan digunakan untuk evaluasi.

Ada dua jenis bronkoskop yang digunakan untuk bronkoskopi: kaku atau lentur.
Bronkoskop yang lentur akan menyebabkan sedikit atau tidak ada ketidaknyamanan. Pasien
dapat menjalani bronkoskopi dengan hanya sedikit obat penenang atau bius lokal. Sedangkan
bronkoskop yang kaku membutuhkan bius total. Namun, bronkoskop yang kaku yang
dibutuhkan ketika pasien mengalami batuk yang banyak darah.

A. Prinsip Dasar Bronchoscopy

Saat alat diberikan tegangan, lampu akan hidup untuk menerangi bagian dalam tubuh
manusia. Kemudian pengguna akan mengarahkan kamera dan lampu pemancarsesuai
keperluannya. Selanjutnya kamera akan menangkap gambar sesuai dengan arahan dari
pengguna. Hasil dari kamera tersebut selanjutnya dibawa ke unit pengolah video melalui
kabel fiber kemudian diproses sehingga dapat ditampilkan berupa video pada layar monitor
untuk membantu tindakan pembedahan pada bagian paru-paru pasien. Alat ini juga dapat
melakukan penghisapan pada suction unit.

B. Cara Kerja Bronchoscopy

Pasien yang telah menjalani perawatan bronkoskopi harus melakukan puasa setelah
tengah malam, kecuali mereka harus mengonsumsi obat-obatan yang harus diminum.
Terkadang dokter menyarankan pasien untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan mulai
beberapa hari sebelum bronkoskopi.
Langkah pertama tindakan ini berlaku pada jenis bronkoskop yang digunakan. Kedua
jenis bronkoskopi akan membutuhkan infus (kateter yang dimasukkan ke pembuluh darah)
untuk memberikan obat-obatan, seperti obat bius, untuk kenyamanan pasien. Apabila
menggunakan bronkoskop yang kaku, selama tindakan harus ada ahli obat bius untuk
melakukan pengawasan. Karena tindakan ini dapat menghambat proses pernapasan, pasien
akan dilayani dengan sebuah alat yang menunjukkan tanda-tanda vital tubuh, seperti detak
jantung dan tekanan darah. Oksigen dapat diberikan ke pasien melalui hidung atau mulut
dengan menggunakan tabung atau kanula (tabung kecil yang lentur).

Obat bius lokal akan diberikan di bagian belakang tenggorokan dan hidung, yang
akan dilewati oleh bronkoskop. Kemudian, bronkoskop akan dimasukkan melalui mulut atau
hidung, melewati pita suara, saluran udara, dan paru-paru. Setelah itu, kamera akan mulai
mengambil gambar. Dokter spesialis juga dapat memilih untuk melakukan aspirasi jarum atau
biopsi dengan forcep (alat penjepit) untuk mengambil sampel jaringan, cairan, atau mukus.
Bronkoskopi membutuhkan waktu sekitar satu jam.

C. Pemeliharaan Alat Bronchoscopy

Berikut cara melakukan pemeliharaan pada alat Bronchoscopy adalah sebagai berikut:

a) Usap/lap bagian luar bronkhoskopi dengan Iarutan tepol (aniseptik) beberapa kali
serta lakukan pembersihan bagian dalam alat bronkhoskopi dengan cara menghisap
larutan tepol melalui chnnnel. Jika sebelumnya channel dipakai biopsi. maka
bersihkan dengan mamakai sikat khusus terlebih dahulu.
b) Usup/lap dengan air bersih (aquadest) beberupa kali, lalu hisap aqundest untuk
membersihkan bagian dalam bronkoskopi.
c) Rendam dalam Iarutan cidex selamn 15-20 menit, lalu bilas dengan aquadest.
d) Keringkan dengan cara tetap menghubungkan alat bronkoskopi dangan alat penghisap
(suction) beberapa menit sampai cairan dalam channel tersedot seluruhnya.
e) Simpan dengan cara menggantung alat bronkoskopi dilemari khusus dengan sinar
ultra violet selama 1/2 sampai 1 jam.

2.2 LAPAROSCOPY

Laparoskopi atau operasi lubang kunci adalah prosedur bedah minimal invasif yang
dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dinding perut. Laparoskopi dilakukan dengan
bantuan alat berbentuk tabung tipis bernama laparoskop. Alat ini dilengkapi dengan kamera
dan cahaya di ujungnya.

Melalui tindakan laparoskopi dengan menggunakan alat laparoskop, pasien bisa


menghindari sayatan besar yang biasa dilakukan pada operasi konvensional. Laparoskop
berbentuk seperti sebuang tabung kecil. Alat ini dilengkapi dengan cahaya dan kamera
berfungsi untuk menyampaikan gambar bagian dalam perut atau panggul ke monitor di luar.

Cara ini banyak dipilih karena memiliki beberapa keuntungan. Di antaranya adalah
waktu pemulihan lebih cepat, mengurangi rasa sakit dan perdarahan setelah operasi, dan
mencegah timbulnya jaringan parut.
A. Pinsip Dasar Laparoscopy

Sebelum memulai prosedur operasi, evaluasi preoperasi yang seksama sangat penting.
Indikasi untuk prosedur ini dan kegunaannya harus ditelaah. Kontraindikasi untuk bedah
endoskopi harus diketahui. Informed consent harus dilakukan untuk memastikan pasien
mengerti jalannya prosedur operasi, risiko, komplikasi dan alternatif operasi lain. Informed
consent juga harus mengandung ijin pasien untuk kemungkinan laparatomi dan mengetahui
hal apa yang akan menyebabkan pasieh harus dilaparatomi.

Walaupun prosedur sterilisasi dapat dilaksanakan dengan anestesi lokal, lebih disukai
anestesi umum dimana otot berrelaksasi baik untuk prosedur diagnostic dan operatif. Bedah
laparaskopi memerlukan inspeksi yang cermat dari kavum peritoneum dan pelaksanaannya
memakan waktu berjam-jam. Anestesi umum lebih nyaman baik bagi operator maupun
pasien dan juga lebih aman. Pasien harus diintubasi dan di beri ventilasi karena posisi
Trendelenburg dan pneumoperitoneum menyebabkan hiperkarbia.

B. Cara Kerja Laparoscopy

Bedah laparoskopi diawali dengan membuat sayatan kecil (sekitar 5-10 mm) di
dinding perut sebagai jalan masuk laparoskop. Dokter bisa membuat lebih dari satu sayatan
untuk memasukkan alat lain ke dalam perut. Prosedur ini umumnya berlangsung selama 30-
90 menit, tergantung pada kondisi pasien. Setelah sayatan dibuat, dokter akan memasukkan
gas ke dalam perut dengan bantuan alat medis semacam jarum yang memiliki rongga di
tengahnya. Gas ini digunakan untuk memompa agar dinding perut terangkat dan menjauhi
organ-organ di dalamnya, sehingga dokter bisa melihat isi perut dengan jelas.

Setelah itu, dokter akan menggunakan laparoskop dan beberapa peralatan medis
lainnya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi, mengambil sampel jaringan, atau untuk
mengangkat tumor dan kista. Terkadang, laser juga sering ditempelkan dengan laparoskop
untuk mendukung operasi.

Setelah operasi selesai, alat laparoskopi ditarik keluar dan gas yang tadi dipompa akan
dikeluarkan dari dalam perut. Sayatan yang dibuat pada awal perosedur juga akan ditutup
dengan jahitan, lalu dibalut perban. Sayatan ini meninggalkan bekas yang sangat kecil, dan
akan hilang dengan sendirinya seiring waktu.

C. Pemeliharaan Alat Laparoscopy

Berikut cara melakukan pemeliharaan pada alat Laparoscopy adalah sebagai berikut:

1) Teknik laparoskopi presisi, dan mahal dan mudah rusak, perlu disimpan oleh
penyimpanan counter pribadi.
2) Sebelum digunakan, sebaiknya periksalah peralatan dan asesorisnya dengan lengkap,
dengan memperhatikan bagian-bagian kecil secara utuh, mendukung, peralatan tipe
tabung adalah perkusi yang sangat dilarang, untuk memastikan kelancaran operasi.
Setelah operasi, semua peralatan di lotion enzim rendam 5min, bilas dengan
ultrasonik 10min, lalu bilas dengan air, direndam dalam glutaraldehida 2% 30min lalu
bilas dengan air yang mengalir, dengan lap kering sampai air sisa lap Kering, dengan
minyak parafin. Lembaran merata lagi, lap minyak parafin kering dan basah harus
moderat, jika terlalu basah dalam peralatan pada minyak parafin terlalu banyak, akan
mempengaruhi penetrasi uap jenuh, yang mempengaruhi efek sterilisasi; Terlalu
kering, Permukaan instrumen tidak berperan dalam perlindungan pelumasan, sehingga
perangkat mudah berkarat, sehingga mempengaruhi fungsi sendi dan mempengaruhi
kelancaran operasi pembedahan.
3) Setelah setiap operasi menjadi registrasi terperinci, catatlah penggunaan alat tersebut.
4) Untuk peralatan dan perlengkapan yang biasa digunakan adalah pemeriksaan harian
kecil, inspeksi bulanan, registrasi terperinci, pembentukan sistem catatan pendaftaran,
identifikasi masalah, pelaporan dan pemrosesan yang tepat waktu.

2.3 ARTROSCOPY

Artroskopi berasal dari bahasa Yunani yaitu artho (sendi) dan skopi (melihat).
Prosedur ini dilakukan oleh seorang dokter bedah tulang (ortopedi) untuk mendeteksi
gangguan pada sendi. Artroskopi adalah suatu prosedur untuk melihat kondisi bagian dalam
sendi menggunakan alat bernama artroskop yang dimasukkan lewat sayatan kecil di kulit.
Alat ini dilengkapi dengan kamera dan lampu yang tersambung ke layar, sehingga saat
pemeriksaan dokter dapat melihat tulang, tulang rawan, ligamen, otot, tendon dan struktur di
bawah tudung sendi. Umumnya sendi yang dilihat adalah lutut, pergelangan kaki dan tangan,
bahu, siku, serta pinggul.

Karena saat prosedur dokter hanya akan membuat sayatan yang kecil sebagai pintu masuk
atroskop, maka pasien hanya akan merasakan nyeri yang ringan. Masa penyembuhannya juga
lebih cepat, risiko infeksi lebih rendah dan pasien dapat kembali ke rumah di hari yang sama
untuk kembali beraktivitas.

Berikut ini adalah persiapan yang perlu dilakukan pada saat melakukan operasi
laparoscopy:

1. Berpuasa setidaknya 8 jam sebelum tindakan

2. Memakai pakaian yang longgar. Hal ini dimaksudkan agar Anda dapat berpakaian
dengan mudah setelah tindakan selesai dilakukan.

3. Menghindari dan menghentikan konsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan


risiko perdarahan seperti ibuprofen, aspirin dan jamu herbal
4. Memberitahu tim dokter mengenai kondisi kesehatan Anda termasuk riwayat penyakit
pribadi, riwayat alergi, hingga riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi

5. Menjalani pemeriksaan menyeluruh termasuk tes darah dan rekam jantung atau
pemeriksaan EKG

6. Tidak mengemudi. Pastikan ada seseorang yang menemani Anda pada masa
pemulihan. Hindari aktivitas yang memperberat beban sendi, paling tidak 7 hari
sebelum tindakan.

A. Prinsip Dasar Laparoscopy

Arthroscopy hanya membutuhkan luka yang kecil sekitar 5mm, pada 2-3 tempat, yang
dibuat disekitar lutut.cara kerja nya adalah suatu kamera seratoptik akan dimasukan ke dalam
lutut dan dipaparkan di monitor sehingga dokterakan melihatnya dan menilainya melalui
monitor tsb. Kelainan putusnya ligament atau robeknya meniscus akan terpantau di monitor
dan kemudian dilakukan tindakan perbaikan seperti rekonstruksi ACL/PCLatau penjahitan
meniscus.

B. Cara Kerja Laparoscopy

Berikut cara kerja dari alat Laparoscopy adalah sebagai berikut:

1) Anestesi umum, spinal, atau local


2) Arthroscope, fiberoptic telescope yang berukuran seperti pensil dimasukkan ke
dalamsendi melalui insisi sepanjang 5 mm
3) Cairan dipompakan ke dalam sendi untukmemperbesar ruang sendi dan agar
dapatmemvisualisasi struktur sendi lainnya
4) Beberapa insisi kecil lain diperlukan untukmemasukan instrumen lainnya, bila
diperlukanuntuk operasi korektif

C. Cara Pemeliharaan Laparoscopy

Perawatan instrumen yang benar akan memperpanjang umur pemakaian dan oleh
karena itu harus dilakukan setiap proses pembersihan. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam perawatan maupun pemeliharaan alat laparoskopi sebagai berikut:

1) Untuk proses pembersihan dan sterilisasi, setelah selesai tindakan alat instrumen
harus direndam dengan larutan pembersih guna mencegah sisa-sisa operasi mengering
dan penularan kuman di ruang bedah. Setelah itu semua bagian yang bergerak harus
diminyaki dan semua katup dan piston harus dilumasi.
2) Pastikan alat selalu bersih
3) Periksa apakah terdapat kerusakan (ujung bagian instrumen tajam, permukaan alat
kasar)
4) Menghapus minyak yang berlebih
5) Rakit instrumen untuk memastikan apakah instrumen berfungsi dengan baik
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bronkoskopi adalah prosedur yang digunakan untuk memvisualisasikan bagian dalam


saluran pernapasan, laring dan paru-paru Anda. Prosedur ini memungkinkan dokter
mendiagnosis kelainan saluran pernafasan yang meliputi peradangan, tumor, dan
kondisi saluran pernapasan lainnya serta paru-paru yang mungkin Anda miliki. Suatu
alat yang disebut bronkoskop, dapat berupa alat yang kaku atau lentur, dimasukkan ke
dalam saluran pernapasan melalui hidung atau mulut. Prosedur ini tidak memerlukan
anestesi umum, dan biasanya dilakukan dengan menggunakan sedatif (obat yang
membuat Anda mengantuk dan relaks).
2. Laparoskopi atau operasi lubang kunci adalah prosedur bedah minimal invasif yang
dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dinding perut. Laparoskopi dilakukan
dengan bantuan alat berbentuk tabung tipis bernama laparoskop. Alat ini dilengkapi
dengan kamera dan cahaya di ujungnya.
3. Artroskopi berasal dari bahasa Yunani yaitu artho (sendi) dan skopi (melihat).
Prosedur ini dilakukan oleh seorang dokter bedah tulang (ortopedi) untuk mendeteksi
gangguan pada sendi. Artroskopi adalah suatu prosedur untuk melihat kondisi bagian
dalam sendi menggunakan alat bernama artroskop yang dimasukkan lewat sayatan
kecil di kulit. Alat ini dilengkapi dengan kamera dan lampu yang tersambung ke
layar, sehingga saat pemeriksaan dokter dapat melihat tulang, tulang rawan, ligamen,
otot, tendon dan struktur di bawah tudung sendi. Umumnya sendi yang dilihat adalah
lutut, pergelangan kaki dan tangan, bahu, siku, serta pinggul.

3.2 SARAN

Berdasarkan pembahasan diatas, penulis menyarankan agar pembaca berkenan


mencari materi lebih banyak mengenai Bronchoscopy, Laparoscopy, dan Athroscopy
mengingat tulisan yang penulis buat masih jauh dari sempurna. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca tarkait tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gleneagles.com.sg/id/specialties/medical-specialties/lungs/bronchoscopy

https://www.docdoc.com/id/info/procedure/bronkoskopi

https://www.slideshare.net/evhamariaefriliana/pemeriksaan-diagnostik-bronkoskopi

https://www.alodokter.com/laparoskopi-ini-yang-harus-anda-ketahui

https://www.halodoc.com/kesehatan/laparoskopi

https://www.alodokter.com/laparoskopi-ini-yang-harus-anda-ketahui#:~:text=Bedah
%20laparoskopi%20diawali%20dengan%20membuat,menit%2C%20tergantung%20pada
%20kondisi%20pasien.

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/prinsip_dasar_bedah_laparaskopi.doc

http://m.id.kangjimed.com/info/laparoscopic-equipment-maintenance-20226796.html

https://www.sehatq.com/tindakan-medis/artroskopi

https://www.omni-hospitals.com/articles/index/15#:~:text=Arthroscopy%20hanya
%20membutuhkan%20luka%20yang,dan%20menilainya%20melalui%20monitor%20tsb.

https://id.scribd.com/doc/212360474/Arthroscopy

AS Medizintechnik GmbH. 2016. Instruction of Use Anthroscopy irrigation

cannula

Cogentix Medical. 2015. Flexible Video Bronchoscope BRS-5100 User’s ManualMiltex.


2009. instructions for care & cleaning of miltex® endoscopes and

laparoscopic surgical hand instruments

Web RSUA. 2013. Pemeriksaan bagian sendi dengan anthroscopy. Artikel:

Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai