Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perekonomian indonesia

Di tugaskan oleh:

Dr. Suratini, SE,M.SI 87000936

Disusun oleh :

Siti Nurul Azizah

044347977

JURUSAN S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA

2021.2
1. Jelaskan jenis bantuan luar negeri dari yang disusun berdasarkan tingkat paling
mudah/lunak.
jenis bantuan luar negeri dari yang disusun berdasarkan tingkat paling mudah/lunak
(Hudiyanto, 2001:108):
1. Hibah (grant) uang senilai $1 juta, tanpa ikatan dalam cara penggunaannya.
2. Hibah beras senilai $1 juta suatu negara, yang hasil penjualannya digunakan untuk
membiayai proyek pembangunan tertentu di negara penerima hibah.
3. Pinjaman (loan) sebesar $1 juta yang penggunaannya terbatas untuk membeli barang dan
jasa konsultasi dari perusahaan negara pemberi pinjaman. Lama pinjaman 20 tahun, masa
tenggang (gestation period) 1 tahun dengan bunga 1 persen.
4. Pinjaman sebesar $1 juta dengan bunga 3 persen untuk membeli barang dari negara pemberi
pinjaman, masa pelunasan (amortisasi) 10 tahun.
5. Pinjaman sebesar $ 1 juta dengan bunga 1 persen di bawah suku bunga yang berlaku di pasar
komersial, lama pinjaman 8 tahun.

Sumber: ESPA4314/MODUL 6 Hal 6.5

2. Jelaskan pengaruh utang luar negeri bagi Indonesia sebagai negara debitor ?
Indonesia sebagai negara debitor akan mengalami ketergantungan ke negara kreditor karena
ketika utang telah lunas indonesia masih harus terus menerus mengimpor barang yang sama
untuk keberlangsungan produksi di indonesia yang sistemnya tidak dapat diubah dalam waktu
singkat.
Utang luar negeri juga dapat digunakan secara politis. Negara-negara maju memberikan utang
yang berkedok bantuan untuk menanamkan pengaruh politiknya kepada negara debitur.
Sebagai contoh Marshall Plan yang diberikan pemerintah Amerika setelah Perang Dunia II
kepada negara negara Eropa Barat dan Jepang adalah upaya menangkis pengaruh komunis
Rusia yang potensial masuk ke negara-negara tersebut. Contoh lain adalah kasus Indonesia saat
berkonfrontasi dengan Malaysia di atas. Melalui utang Amerika menempatkan dirinya sebagai
"penguasa" negara debitur. Pemberian utang yang sangat besar juga membuat sebuah negara
kreditur dapat mempengaruhi kebijakan politik sebuah negara debitur seperti yang terjadi di
Indonesia saat ini. Jika memang benar utang ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan negara miskin, bagaimanakah hasil
pemberian utang setelah beberapa dekade berlalu?
Pengakuan John Perkins dalam bukunya Confession of an Economic Hit Man (2003) menjadi
bukti empirik bahwa utang luar negeri merupakan upaya sistematis yang dilakukan negara
kreditor untuk mengambil alih penguasaan ekonomi (SDA dan asset-asset strategis) di negara
debitor. Pemberian utang luar negeri adalah sarana mereka untuk memperpuruk
perekonomian negara debitur ke dalam situasi keterjebakan utang (debt-trap)
Sumber: ESPA4314/MODUL 6 Hal 6.4-6.6

3. Jelaskan faktor yang mendorong dan memberi peluang terjadinya praktek korupsi dalam
birokrasi ?
Beberapa faktor yang mendorong dan memberi peluang terjadinya praktek korupsi dalam
birokrasi antara lain; kekuasaan mutlak birokrasi untuk mengalokasikan sumberdaya atau
pekerjaan pada pelaku ekonomi lainnya, kekuasaan untuk melakukan perizinan, rendahnya gaji
pegawai negeri, lemahnya pengawasan dan aturan hukum yang ada, lemahnya penegakan
hukum, dan sebagainya. Oleh karena itu agenda reformasi dalam menghapus korupsi tidak
cukup hanya mengejar atau mengusut pelaku pelaku korupsi yang ada, melainkan juga
membenahi faktor faktor penyebab dan faktor yang memberi peluang terjadinya korupsi itu
sendiri.
Sumber: ESPA4314/MODUL 6 Hal 6.28

4. Jelaskan indikator yang sering digunakan untuk mengukur kemiskinan?


Ada beberapa indokator yang sering digunakan untuk mengukur kemiskinan, yaitu:
a. Kemiskinan relatif
Kemiskinan relatif muncul jika kondisi seseorang atau sekelompok orang dibandingkan dengan
kondisi orang lain dalam suatu daerah
b. Kemiskinan absolut
Seseorang dapat dikatakan miskin jika tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya
untuk memelihara fisiknya agar dapat bekerja penuh dan efisien
c. Kemiskinan kultural
Kemiskinan penduduk terjadi karena kultur atau budaya masyarakatnya yang sudah turun
temurun yang membuat mereka menjadi miskin (Mardimin, 1996:24).
d. Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural lebih menuju kepada orang atau sekelompok orang yang tetap miskin
atau menjadi miskin karena struktur masyarakatnya yang timpang, yang tidak menguntungkan
bagi golongan yang lemah. Ketidaktepatan kebijakan pemerintah juga bisa menyebabkan
kemiskinan struktural.
Sumber: ESPA4314/MODUL 7 Hal 7.3-7.5

5. Jelaskan arah kebijakan pada Prioritas jangka menengah pembangunan ekonomi


ditekankan pada program-program untuk meletakkan landasan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan?
Untuk meletakkan landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, arah kebijakan pada
prioritas jangka menengah pembangunan ekonomi ditekankan pada program-program
memperkuat ketahanan ekonomi dan meningkatkan sumber daya manusia.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan
terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga
menjadi sangat penting. Melalui rencana jangka menengah, pemerintahan yang berbeda diberi
kebebasan untuk menentukan prioritas tersendiri dalam proses pembangunan ekonomi asalkan
sejalan dengan rencana jangka panjang (yaitu RPJPN). 7 agenda pembangunan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 adalah memperkuat
ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, mengembangkan wilayah untuk
mengurangi kesenjangan, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing, revolusi mental dan pembangunan
kebudayaan
6. Untuk mengatasi masalah kemiskinan akibat krisis moneter, pemerintah mengeluarkan
program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Jelaskan definisi JPS dan sebutkan program serta
alokasi dana JPS?
Untuk mengatasi masalah kemiskinan akibat krisis moneter tersebut, pemerintah
mengeluarkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS). JPS adalah program jangka pendek untuk
membantu mereka yang hampir tenggelam karena krisis. Program JPS dibagi dalam 4 kelompok
program, yaitu Program JPS departemen teknis, Program JPS prioritas, Program JPS sektor
sektor pembangunan, dan Program JPS monitoring. Pengalokasian dana program JPS
menggunakan tiga jalur seperti yang sudah biasa ditempuh program terdahulu yakni: 1)
kebijakan pembangunan sektoral, 2) kebijakan pembangunan regional; dan 3) kebijakan khusus.
Sumber: ESPA4314/MODUL 7 Hal 7.14

Anda mungkin juga menyukai