Anda di halaman 1dari 1

"iku wong deso'ne, melbu'ne deso kudu numpak motor, gak isok numpak mobil soale" (itu orang

desanya, masuk desanya harus naik motor, mobil tidak bisa masuk soalnya) 

Nur dan Ayu kemudian mengangguk, pertanda ia mengerti. Tanpa berpikir panjang, Nur sudah
duduk di jok belakang seoeda dan mereka pun berangkat. Perjalanan kini mulai memasuki jalan
setapak. 

Dengan tanah yang tidak rata, membuat Nur harus memegang dengan kuat jaket bapak-bapak
yang memboncengnya. Terlihat tanah masih lembab, di tambah dengan embun fajar juga sudah
terlihat disana-sini memenuhi pepohonan rimbun. 

Tiba-tiba Nur, melihat sesosok wanita yang sedang menari di atas batu. Seakan menyambut
dirinya yang datag di desa tersebut. Penari itu kilatan matanya tajam, dengan paras elok nan
cantik. Kemudan si Wanita, tersenyum seolah sedang menyambut tamu yang sudah ia tunggu. 

Baca Juga: 5 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, KKN di Desa Penari Salip Dilan?

Nur lalu melihatnya jalan lain, tetapi Nur terkejut mendapati si wanita sudah hilang tanpa jejak.
Ia sadar bahwa dirinya sudah di sambut dengan sosok entah apa itu. 

Setelah memasuki Desa, mas Ilham kemudian berpeluk kangen dengan seorang pria yang
mungkin seumuran dengan ayahnya yang ada di rumah. Pria itu terlihat ramah, dan murah
senyum. Dengan menyambut tanganya, Nur mendengar si pria memperkenalkan diri. 

"kulo, Prabu" (saya Prabu) 

Kemudian Ilham menyampaikan maksud kedatangannya untuk meminta izin diadakan kegiatan
KKN di desa tersebut. Yang akan dilaksanakan adiknya, Ayu dan keenam rekannya termasuk
Nur. 

Anda mungkin juga menyukai