Anda di halaman 1dari 23

SKENARIO ACARA PERSIDANGAN KASUS PENGANIAYAAN

PERADILAN SEMU FH NOMOR 378/Pid.B/2022/PN.JBI

A. Skenario Praktek Peradilan Semu Fakultas Hukum Perkara Pidana.

Sidang I

HARI/TANGGAL: Rabu, 13 April 2022

(Pembacaan Dakwaan Terdakwa)

Panitera : selamat pagi. Pada hari ini Rabu, tanggal 13 April 2022, sidang perkara
pidana No 378/Pid.B/2022/PN.JBI akan segera dimulai. Majelis Hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (Majelis Hakim
memasuki ruang sidang).

(hadirin dipersilahkan duduk kembali)

Hakim Ketua : selamat pagi hadirin yang berbahagia, sebelum saya membuka sidang
ini diingatkan kepada seluruh hadirin untuk mentaati tata tertib yang ada.
Sidang Pengadilan Negeri Jambi yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana Nomor 378/Pid.B/2022/PN. JBI atas nama Terdakwa RAMA
NUGRAHA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum


dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU I : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan


(terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara sebagaimana yang
telah terdapat didalam BAP

Nama lengkap : RAMA NUGRAHA


Tempat lahir : Jambi
Umur/tanggal lahir : 25 tahun / 12April 1995
Jenis kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Telanai perum citra blok C5 Kec. Telanai. Kota Jambi
Agama : ISLAM
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : S1

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada panitera pengganti)


Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya
siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa


melakukan tindak pidana penganiayaan pasal 351 Ayat (1) dan (2)
KUHP, apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum
saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari lembaga
dan klinik bantuan hukum UNJA.

Yaitu saudari (HERNAWATI SH) dan Saudari (ROSALIN, SH)

Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betul Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa
khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon
ditunjukkan.

PH Terdakwa I : Iya Yang Mulia, kami membawahnya (PH menunjukkan surat kuasa
dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu
Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?
JPU I : Sudah siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU I : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti dengan
dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa
penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum


saya Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?

PH.Terdakwa 2 : kami tidak mengajukan eksepsi Yang mulia, oleh karena terdakwa
sudah memahami dakwaan tersebut.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang
kita lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti keterangan korban dan
saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum.apakah telah siap dengan alat
bukti keterangan korban dan saksi – saksinya ?

JPU I : kami akan mengajukan alat bukti keterangan korban dan saksi-saksi
Yang Mulia, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu
kami mohon agar persidangan ini bisa ditunda.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk ditunda.

PH Terdkwa 1 : Kami setuju yang Mulia

Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim Ang.2)
Baiklah,sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal
20 April 2022, jam 13.00 WIB dengan agenda Acara pemeriksaan alat
bukti keterangan korban dan saksi-saksi. kepada Jaksa penuntut umum
agar menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti
keterangan korban dan saksi-saksi pada persidangan berikut.

Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda(Ketua mengetuk


palu 1 kali)

Sidang II
HARI/TANGGAL: Rabu, 20 April 2022

(Pemeriksaan Alat Bukti Keterangan Korban dan Keterangan Saksi – Saksi)

Panitera : selamat pagi. Pada hari ini Rabu, tanggal 20 April 2022, sidang perkara
pidana No 378/Pid.B/2022/PN.JBI akan segera dimulai. Majelis Hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (Majelis Hakim
memasuki ruang sidang).

(hadirin dipersilahkan duduk kembali)

Hakim Ketua : selamat pagi hadirin yang berbahagia, sebelum saya membuka sidang
ini diingatkan kepada seluruh hadirin untuk mentaati tata tertib yang
ada. Sidang Peradilan Semu F.H. UNJA yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana Nomor 378/Pid.B/2022/P. SEMU F.H. UNJA, atas
nama terdakwa RAMA NUGRAHA dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk palu 3 kali)

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti keterangan korban dan saksi – saksi, saudara
JPU, apakah alat bukti, korban dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan
di persidangan ini?

JPU II : Sudah siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping


penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat
hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU II : 1 orang korban dan 2 orang saksi serta 1 orang saksi ahli Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, JPU Silahkan dihadirkan korban nya

JPU II : Korban atas nama BINTARI Yang Mulia.

Panitera : (Memanggil Korban) Korban atas nama BINTARI di persilahkan


memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Baiklah, Saudari Korban, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan
hari ini ?
Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudari,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudari
menjawabnya dengan jelas.

BINTARI

Umur : 26 tahun,

tempat/tanggal lahir : MEDAN, 25 Februari 1994 ,

Agama: Islam

Pekerjaan: PEGAWAI,

alamat Tempat Tinggal : VILLA KENALI blok L5 No. 12

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)


Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini,
menurut Undang-Undang saudari harus bersumpah atau berjanji
terlebih dahulu untuk itu saudari bersedia disumpah atau berjanji ?

Korban : Saya Bersedia Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Juru sumpah agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : Silahkan Saudari Korban berdiri dan ikuti kata-kata saya,
Bismillahhirohmanirahim. Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya
sebagai korban dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Juru sumpah silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudari Korban telah berjanji menurut Agama yang saudari anut,
untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu,
maka saudari dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7
tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudari
korban mengerti?

Korban : Saya mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah Saudari kenal dengan Terdakwa ?

Korban : Iya Yang Mulia, saya mengenalnya. dan terdakwa merupakan


Pimpinan perusahan kami.
Hakim Ketua : Saudari apakah saudari ada hubungan keluarga dengan Terdakwa ?

Korban : Tidak Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apa penyebab awal mula terjadinya penganiayaan kepada saudari

Korban : Awalnya saya ingin menuntut kenaikan gaji dikarenakan saya sudah
lama bekerja untuk PT. Marvel Studios Yang Mulia.

Hakim Ketua : Lalu mengapa sampai terjadi penganiayaan terhadap saudari ?

Korban : Karena setelahnya terjadi percekcokan antara saya dan terdakwa dan
terdakwa tidak setuju dikarenakan keuangan perusahaan tidak stabil
Yang Mulia.

Hakim Ketua : Disaat terdakwa melakukan penganiayaan terhadap saudari, apakah


saudari melakukan perlawanan?

Korban : Tidak Yang Mulia. Saya langsung berlari keluar untuk meminta
pertolongan kepada rekan kerja saya.

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, Apakah ada pertanyaan untuk
Saudari Korban?

Hakim Anggota I : (Baik terima kasih Ketua) Baik, Saudari Korban apakah sebelumnya
anda sudah sering menuntut kenaikan gaji kepada terdakwa ?

Korban : Tidak Yang Mulia.

Hakim Anggota I : (Baik Ketua) pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : (Baik Hakim Anggota I) selanjutnya bagi Jaksa Penuntut Umum
apakah ada yang perlu dipertanyakan?

JPU II : Tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari korban dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari korban
lagi, kami berharap saudari korban tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudari korban dapat
meninggalkan ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi I ke ruang persidangan

JPU II : Saksi I atas nama RISKI ELDA Yang Mulia


Panitera : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama RISKI ELDA di persilahkan
memasuki Ruang Sidang

Hakim Ketua : Baiklah, Saudari Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan
hari ini ?

Saksi I : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudari,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudari
menjawabnya dengan jelas.

RISKI ELDA

Umur : 26 tahun,

tempat/tanggal lahir : JAMBI, 1 Juni 1994 ,

Agama: Islam

Pekerjaan: PEGAWAI,

alamat Tempat Tinggal : Mendalo, Jambi Luar Kota

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini


menurut UU, saudari harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudari
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi I : Saya bersedia Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Juru sumpah dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim Ang. I : Silahkan saudari berdiri dan ikuti kata-kata saya,


Bismillahhirohmanirahim. Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Juru sumpah silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk
itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka
saudari dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudari saksi
mengerti?

Saksi I : Saya mengerti Yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah Saudari mengenal Terdakwa?

Saksi I : Iya Yang Mulia, saya mengenalnya dan terdakwa merupakan


Pimpinan perusahan kami.

Hakim Ketua : Saudari apakah saudari ada hubungan keluarga dengan Terdakwa ?

Saksi I : Tidak Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudari Saksi tahu dari mana bahwa telah terjadi penganiayaan
terhadap salah satu rekan kerja di perusahaan anda.

Saksi I : Saya mengetahuinya setelah setelah saya mendengar teriakan suara


minta tolong dari arah dapur perusahaan dan yang saya lihat terdakwa
di pukuli dengan memakai sesuatu benda Pak Hakim.

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudari setelah mengetahui adanya perlakuan


kekerasan ?

Saksi I : Saya langsung membantu korban yang mulia.

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, Apakah ada pertanyaan untuk
Saudari Saksi?

Hakim Anggota I : (Baik terima kasih Ketua) Baik, Saudari Saksi, saat kerjadian siapa
lagi yang membantu anda menolong korban?

Saksi I : teman 1 kerja saya pak Hakim yang bernama THIARA DWI ELISHA.

Hakim Anggota I : (Baik Saudara Saksi), sudah berapa lama saudara terdakwa bekerja di
perusahaan tersebut dan berapa gaji yang di peroleh terdakwa?

Saksi I : Ya Pak Hakim, terdakwa sudah bekerja kurang lebih 2 (dua ) tahun
setengah dan gaji terdakwa perbulan sebesar Rp. 2.100.000-, (dua juta
seratus ribu rupiah ) Yang Mulia.

Hakim Anggota I : Baik cukup Pak Ketua (Memberitahukan ke Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk Saudari
Saksi?
Hakim Anggota II : (Baik terima kasih ketua) Saudari Saksi, Apakah Saudari tahu sebab
apa sehingga Terdakwa melakukan penganiayaan pada saat itu?

Saksi I : Saya sama sekali tidak tahu sebab apa sehingga Terdakwa melakukan
hal tersebut Yang Mulia.

Hakim Anggota II : Baik cukup (sambil bicara ke Hakim Ketua dan mengangguk kepala
ke Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang perlu dipertanyakan?

JPU II : Tidak Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin
di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa I : Ada Yang Mulia.

PH.Terdakwa I : Kepada Saudari saksi, ingin saya tanyakan, saudari berada dimana
sehingga saudari tahu bahwa saudara RAMA NUGRAHA yang
melakukan penganiayaan itu.

Saksi I : Saya saat itu berada di toilet bersama rekan kerja saya Bu.

PH Terdakwa 2 : Saudari saksi , menurut sepengetahuan anda , apakah korban


melakukan perlawanan ?

Saksi I : Tidak bu.

PH.Terdakwa 1 : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa : Benar Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang
sidang.

Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi II ke ruang persidangan


JPU I : Saksi II atas nama THIARA DWI ELISHA Yang Mulia.

Panitera : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama THIARA DWI ELISHA di


persilahkan memasuki Ruang Sidang

Hakim Ketua : Baiklah, Saudari Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan
hari ini ?

Saksi II : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudari,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudari
menjawabnya dengan jelas.

THIARA DWI ELISHA

Umur : 26 tahun,

tempat/tanggal lahir : BANGKO, 24 MEI 1994 ,

Agama: Islam

Pekerjaan: PEGAWAI,

alamat Tempat Tinggal : Mendalo, Jambi Luar Kota

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini


menurut UU, saudari harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudari
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi II : Saya bersedia Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Juru sumpah dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim Ang. I : Silahkan saudari berdiri dan ikuti kata-kata saya,


Bismillahhirohmanirahim. Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Juru sumpah silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk
itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka
saudari dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudari saksi
mengerti?

Saksi II : Saya mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah Saudari mengenal Terdakwa

Saksi II : Iya Yang Mulia, saya mengenalnya dan terdakwa merupakan


Pimpinan perusahan kami.

Hakim Ketua : Saudari apakah saudari ada hubungan keluarga dengan Terdakwa ?

Saksi II : Tidak Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang bukti ke
Majelis Hakim.

JPU I : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa golok
tumpul ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah anda mengetahui golok ini? (sambil menunjukan barang
bukti ke korban )

Saksi II : Iya benar Yang Mulia, barang tersebut adalah inventasris di


perusahaan saya pak hakim

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, Apakah ada pertanyaan untuk
Saudari Saksi?

Hakim Anggota I : (Baik terima kasih Ketua) Baik, Saudari Saksi, saat kerjadian siapa
lagi yang membantu anda menolong korban?

Saksi II : teman 1 kerja saya Yang Mulia, yang bernama RISKI ELDA.

Hakim Anggota I : Baik, Apakah sebelumnya Korban dan Terdakwa telah mempunyai
permasalahan?

Saksi II : Saya kurang mengetahui tentang itu Yang Mulia.

Hakim Anggota I : Baik cukup Pak Ketua (Memberitahukan ke Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk Saudari
Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak ada Yang Mulia


Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang perlu
dipertanyakan?

JPU I : Ada Bapak Hakim, Saudari saksi, coba saudara jelaskan, saat anda
membantu korban , apakah keadaan dapur kantor anda sepi?

Saksi II : iya Yang Mulia, dikarenakan pada jam tersebut , semua karyawan
perusahaan selesai istirahat jadi keadaan atau suasana kantor apa lagi di
dapur terbilang sepi dikarenakan belum berdatangan.

JPU I : Saudari saksi,apakah selain terdakwa masih ada orang lain yang ikut
membantu terdakwa, melakukan penganiayaan tersebut?

Saksi II : Tidak ada orang lain yang membantunya pak, melainkan hanya
terdakwa sendiri yang melakukan penganiayaan itu pak

JPU I : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin
di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa I : Tidak Yang Mulia.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa : Benar Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang
sidang.

Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke Ahli ke ruang persidangan

JPU I : Saksi ahli atas nama VITRI NOVALIA Yang Mulia.

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama VITRI NOVALIA di persilahkan
memasuki Ruang Sidang

Hakim Ketua : Saudari saksi, apakah saudari sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi ahli : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudari berupa (KTP)

Saksi ahli : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudari saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas
diri saudari dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

---------------------------------------------:VITRI NOVALIA :--------------------------------------------

Umur : 26 tahun,tempat/tanggal lahir : JAMBI 23 Februari 1994 , Agama: KRISTEN Pekerjaan: Dokter,
alamat Tempat Tinggal : VILLA KENALI

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini


menurut UU, saudari harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudari
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi ahli : Saya bersedia Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim Ang. I : silahkan Saudari Berdiri dan ikuti kata-kata saya, Saudari
saksi letakkan tangan kiri saudari diatas alkitab, dan tangan
kanan membentuk jari seperti ini (mengangkat dua jari), sejajar
dengan daun telinga saudari, dan ikuti lafal yang saya ucapkan
dengan jelas berikut ini. Demi tuhan saya bersaksi, bahwa
sebagai saksi saya akan memberikan keterangan yang
sebenarnya, dan tidaklah daripada yang sebenarnya. Dan
semoga tuhan menolong saya.

(silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut agama yang saudari anut, untuk
itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka
saudari dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudari saksi
mengerti?

Saksi ahli : Saya mengerti Yang Mulia

Hakim Ketua : Apakah Saudari mengenal Terdakwa


Saksi ahli : tidak Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudari saksi, mengertikah saudari mengapa dimintai keterangan


sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi ahli : Ya, saya mengerti Yang Mulia , sehubungan dengan telah terjadinya
tindak pidana penganiayaan, disini saya bertindak sebagai saksi ahli
yang menangani korban saat korban dilarikan ke Ruma Sakit Cipto.

Hakim Ketua : Baik , saudari Hakim Anggota 1, apakah ada yang ingin tanyakan ?

Hakim Anggota I : (Baik Ketua terima kasih) Saudari saksi, coba anda jelaskan luka-
luka yang yang terdapat ditubuh korban ?

Saksi ahli : menurut analisa saya saat mengobati korban , saya melihat luka
tersebut diakibatkan sayatan benda tajam dan terdapat lebam.

Hakim Anggota I : (Baik Ketua) pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Saudari Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan
kepada Saksi?

Hakim Anggota II : (Ada Pak Ketua) baik Saudari Saksi ahli, apa tindakan yang anda
lakukan saat menangani korban?

Saksi Ahli : untuk luka itu saya jahit sebanyak 10 jahitan dan untuk luka memar
saya kasih resep salap.

Hakim Anggota II : Coba Saudari jelaskan bagaimana kondisi korban saat anda tangani?

Saksi ahli : pada saat itu kondisi korban lemah dikarenakan banyak nya darah
yang keluar yang akibatkan luka yang cukup lebar.

Hakim Anggota II : Pertanyaan dari saya cukup Ketua

Hakim Ketua : (Baik Hakim Anggota II) selanjutnya bagi Jaksa Penuntut Umum
apakah ada yang perlu dipertanyakan?

JPU I : Baik terima kasih Pak hakim, saudari saksi apakah anda menanyakan
penyebab luk-luka yang dialami oleh korban?

Saksi ahli : Iya bu, saya sempat menanyakan .

JPU I : Pak Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim ketua : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum) selanjutnya Penasehat


Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu dipertanyakan ?
PH. Terdakwa 2 : Tidak ada Yang Mulia

Hakim ketua : (Baik) (Menanyakan kepada JPU), Kepada JPU apakah masih ada
yang ingin di tanyaka kepada Saksi?

JPU I : Tidak ada lagi Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudari saksi, apakah saudari saksi ingin menambahkan keterangan
saudara lagi ?

Saksi Ahli : Baik untuk sementara keterangan dari saya cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudari saksi?

Terdakwa : Ya, benar Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, Dengan demikian pemeriksaan saksi Ahli, kami anggap
cukup, kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan
keterangan dari saudari saksi lagi maka kami berharap saudari saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, saudara
dipersilahkan meninggalkan Ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudari JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?

JPU I : Tidak ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di hadirkan
untuk meringankan terdakwa?

PH.Terdakwa 1 : kami tidak menghadirkan saksi Yang Mulia

Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2) Dengan
demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan
dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 27 April 2022 , jam 13.00 WIB
dengan Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat
menghadirkan kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan
yang akan datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan
ditunda(ketuk palu 1 kali).

SIDANG III

HARI/TANGGAL: Rabu, 27 April 2022

(Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)


Panitera : selamat pagi. Pada hari ini Rabu, tanggal 27 April 2022, sidang perkara
pidana No 378/Pid.B/2022/PN.JBI akan segera dimulai. Majelis Hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (Majelis Hakim
memasuki ruang sidang).

(hadirin dipersilahkan duduk kembali)

Hakim Ketua : selamat pagi hadirin yang berbahagia, sebelum saya membuka
sidang ini diingatkan kepada seluruh hadirin untuk mentaati tata tertib
yang ada. Sidang Pengadilan Negeri Jambi, yang memeriksa dan
mengadili Perkara Pidana Nomor. 378/Pid. B/2022/PN.JBI , atas nama
terdakwa RAMA NUGRAHA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil
tempat kembali didepan.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali mengambil


tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah
saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP.
Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : Kenal Yang Mulia, korban adalah Rekan Kerja saya Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai rencana untuk


melakukan penganiayaan tersebut ?

Terdakwa : Saya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk melakukan


penganiayaan tersebut, Yang Mulia.

Hakim Ketua : coba saudara jelaskan, sebab apa sehingga saudara melakukan
penganiayaan pada saat itu ?

Terdakwa : Iya Yang Mulia, lantaran pada saat itu korban menuntut kenaikan
gaji kepada saya, dan saya melakukan penganiayaan itu karena saya
dengan spontan dan emosi. Saya langsung berniat ingin memukulinya
Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah selain penyebab itu masih ada penyebab lainnya ?

Terdakwa : Tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat kejadian pada saat
saudara melakukan penganiayaan ?

Terdakwa : Pada saat itu, situasi ditempat kejadian belum terlalu ramai karena
karyawan lainnya masih ada yang belum balik dari jam makan siang,
Yang Mulia.

Hakim Ketua : Pada saat melakukan penganiayaan, apakah ada orang lain yang
mengetahuinya ?

Terdakwa : Menurut saya pada saat itu, tidak ada orang yang melihat saya, Yang
Mulia.

Hakim Ketua : Baik, Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.

Hakim Anggota I : Terima kasih Pak Ketua, Saudara terdakwa, Coba saudara jelaskan
dengan cara bagaimana saudara melakukan penganiayaan ?

Terdakwa : Pada saat itu saya hendak ke dapur untuk membuat kopi, lalu korban
datang dan menuntut kenaikan gaji. Dengan hati yang emosi saya
langsung menghajar korban dengan memukulinya dan menggunakan
benda tajam berupa golok yang tumpul, dan saya secara spontan
memukulinya dengan tanpa memperdulikannya lagi, Yang Mulia.

Hakim Anggota I : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain yang membantu
saudara saat melakukan penganiayaan tersebut ?

Terdakwa : Tidak ada, hanya saya saja, Yang Mulia.

Hakim Anggota I : Baik Ketua pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.

Hakim Anggota II : tidak ada pak hakim. Saya rasa sudah cukup jelas

Hakim Ketua : Baik terima kasih Hakim Anggota II, kepada Jaksa Penuntut Umum,
apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU I : Ada Pak Hakim, Saudara Terdakwa, coba saudara jelaskan korban
pada saat itu pergi ke Dapur apakah saudara tahu ?

Terdakwa : Tidak tahu Bu.

JPU I : Baik, saudara terdakwa apakah selain korban, adakah orang lain
yang ikut menjadi korban pada saat terjadinya penganiayaan?

Terdakwa : Tidak ada Bu, cuma saudari (BINTARI) selaku korban pada saat itu.

JPU I : Apakah saudara terdakwa sebelumnya mempunyai permasalahan


dengan korban?

Terdakwa : Tidak Bu, antara saya dengan korban sama sekali tidak mempunyai
permasalahan sebelumnya.

JPU I : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin
diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa 1 : Ada Pak Hakim, terima kasih. Saudara Terdakwa apakah


sebelumnya saudara pernah terlibat dalam perkara Pidana dan apakah
saudara pernah dihukum?

Terdakwa : Tidak pernah Bu.

PH Terdakwa 2 : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan


penganiayaan itu?

Terdakwa : Iya bu, saya menyesal.

PH Terdakwa 1 : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa
lagi?

Terdakwa : Iya Bu, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

PH Terdakwa 1 : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU I : Tidak ada lagi Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut
Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada
sidang hari ini?
JPU I : Baik Yang Mulia, kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka
kami mohon ke Majelis Hakim agar menunda sidang ini 7 (Tujuh) hari
ke depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di tunda 1
minggu ke depan?

PH Terdakwa 2 : kami setuju sidang ditunda 7 hari ke depan Yang Mulia.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari ini Rabu
tanggal 27 April 2022, kami rasa cukup dan kami tunda selama 7
(tujuh) hari kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 04 Mei 2022
dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami
beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan
tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang
akan datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada
persidangan yang akan datang tanpa dipanggil kembali.

Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda (ketuk
palu 1 kali).

Sidang IV

HARI/TANGGAL: Rabu, 04 Mei 2022 (

Penyerahan Barang Bukti dan Pembacaan Tuntutan)

Panitera : Selamat pagi. Pada hari ini Rabu, tanggal 4 Mei 2022, sidang perkara
pidana No 378/Pid.B/2022/PN.JBI akan segera dimulai. Majelis Hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (Majelis Hakim
memasuki ruang sidang).

(hadirin dipersilahkan duduk kembali)

Hakim Ketua : selamat pagi hadirin yang berbahagia, sebelum saya membuka
sidang ini diingatkan kepada seluruh hadirin untuk mentaati tata tertib
yang ada. Sidang Peradilan Semu FH UNJA yang memeriksa dan
mengadili Perkara Pidana Nomor 378/Pid. B/2022/PN.JBI , atas nama
terdakwa RAMA NUGRAHA dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk
palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah
siap membacakan tuntutannya?
JPU II : Tuntutannya sudah siap, Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di
depan.

Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya


(membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU II : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa
Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan
pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan mengajukan


pembelaan atas tuntutan tersebut

PH. Terdakwa 2 : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim
memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia Sidang
ini di tunda?

JPU II : Iya Yang Mulia, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu Tanggal 11 Mei 2022 Jam 13.00 WIb dengan agenda acara
pembacaan pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada
Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan
kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar
mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan,
sidang hari ini dinyatakan ditunda (ketuk palu 1 kali)

SIDANG V

HARI/TANGGAL: Rabu 11 Mei 2022

(Pembacaan Pembelaan)

Panitera : selamat pagi. Pada hari ini Rabu, tanggal 11 Mei 2022, sidang perkara
pidana No 378/Pid.B/2022/PN.JBI akan segera dimulai. Majelis Hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (Majelis Hakim
memasuki ruang sidang).
(hadirin dipersilahkan duduk kembali)

Hakim Ketua : Selamat pagi hadirin yang berbahagia, sebelum saya membuka
sidang ini diingatkan kepada seluruh hadirin untuk mentaati tata tertib
yang ada. Sidang Peradilan Semu F.H. UNJA yang memeriksa dan
mengadili perkara Nomor 378/Pid.B/2022/PN.JBI , atas nama
terdakwa RAMA NUGRAHA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3 kali)

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda sidang
hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat
Hukum. kepada saudara Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah
saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa : Sudah siap Yang Mulia.

PH. Terdakwa 1 : Iya, Kami sudah siapkan Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan pembelaan


sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa 2 : (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.Terdakwa, Kepada JPU akan
mengajukan Replik atas pembelaan dari PH.Terdakwa?

JPU I : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukan Replik dan
kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim

Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan demikian
PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil
keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu kedepan dengan pada
hari Rabu, 25 Mei 2022 dengan agenda pembacaan putusan kepada
Jaksa Penunut Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan
hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan
demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda (ketuk palu 1 kali).

Sidang VI
HARI/TANGGAL: Rabu, 25 Mei 2022
(Pembacaan Putusan)
Panitera : selamat pagi. Pada hari ini Rabu, tanggal 25 Mei 2022, sidang perkara
pidana No 378/Pid.B/2022/PN.JBI akan segera dimulai. Majelis Hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (Majelis Hakim
memasuki ruang sidang).

(hadirin dipersilahkan duduk kembali)

Hakim Ketua : selamat pagi hadirin yang berbahagia, sebelum saya membuka
sidang ini diingatkan kepada seluruh hadirin untuk mentaati tata tertib
yang ada. Sidang Pengadilan Negeri Jambi, yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 378/Pid.B/2022/PN.JBI , atas nama
terdakwa RAMA NUGRAHA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini
adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari
ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?

Terdakwa :Ya, sudah siap Yang Mulia.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca
putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan kepada JPU
dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat
mengajukan upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan
ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Pak


Hakim.

Hakim Ketua : Kepada PH.Terdakwa apakah akan mengajukan banding?

PH. Terdakwa 1 : Baik Yang Mulia, kami minta waktu sebentar untuk bicara dengan
Terdakwa.
Hakim Ketua : Baiklah silahkan

PH Terdakwa 1 : (Setelah berbicara dengan Terdakwa) baik Yang Mulia kami tidak
akan mengajukan banding dan Terdakwa sudah siap menerima semua
keputusan.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Nomor


378/Pid.B/2022 /PN.JBI , dengan Terdakwa RAMA NUGRAHA di
nyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3
kali).

Anda mungkin juga menyukai