Anda di halaman 1dari 7

1

PARASITOLOGI 31 Januari 2022


Halaman 1-7
TUNGAU DEBU RUMAH

Utdiyah Milasari1
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM 32 Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia.
Utdiyah@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the morphology and types of house dust mites that are usually
encountered on a daily basis. House dust mite (TDR) is one of the insects found in dust. Various
studies on allergy to house dust around the world show that TDR has an important role in triggering
allergic reactions such as asthma, atopic dermatitis and allergic rhinitis. Dust samples were taken
from areas of dust mites between the mattress, sofa, and carpet and then examined under a microscope
to count the number of TDRs to determine the density of TDR. Identification of the type of TDR in
a region is needed to determine the nature of the TDR allergen in that region.

Keywords: House dust mite, allergic, morphology, and types.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana morfologi dan juga jenis-jenis dari
tungau debu rumah yang biasanya ditemui sehari-hari. Tungau debu rumah (TDR) adalah salah satu
serangga yang terdapat dalam debu. Berbagai studi tentang alergi terhadap debu rumah di seluruh
dunia menunjukan bahwa TDR mempunyai peran penting dalam pencetus timbulnya reaksi alergi
seperti asma, dermatitis atopik dan rhinitis alergika. Sampel debu diambil dari area-area tungau debu
berada diantara lain pada kasur, sofa, dan juga karpet kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk
dihitung jumlah dari TDR guna mengetahui kepadatan TDR. Identifikasi jenis TDR di suatu wilayah
diperlukan untuk mengetahui sifat alergen TDR di wilayah tersebut

Kata Kunci : Tungau debu rumah, alergi, morfologi, dan jenis.

PENDAHULUAN Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu,


Parasitologi adalah suatu ilmu parasitologi kini terbatas mempelajari
cabang Biologi yang mempelajari organisme parasit yang tergolong
tentang semua organisme parasit. hewan parasit, meliputi protozoa,
2

helminthes, arthropoda dan insekta endoparasit adalah golongan parasit


parasit, baik yang zoonosis ataupun yang selama hidupnya atau sebagian
anthroponosis. Parasitisme dari siklus hidupnya ada di dalam
merupakan hubungan, salah satu tubuh inang. Selain itu, dikenal juga
menjadi parasit dengan istilah vektor yaitu golongan hewan
memanfaatkan inangnya seperti atau tumbuhan yang menjadi
menjadikan inang sebagai habitat dan pembawa agen parasit. Salah satu
sumber makanan (Hardi, 2015). tungau yang bersifat ektoparasit
Cakupan parasitologi meliputi adalah tungau trombikulid
taksonomi, morfologi, siklus hidup (Ristiyanto, 2016).
masing-masing parasit, serta patologi Tungau debu rumah adalah
dan epidemiologi penyakit yang alergen hirup yang merupakan faktor
ditimbulkannya. Organisme parasit pencetus alergi. Faktor pencetus
adalah organisme yang hidupnya alergi berasal dari feses tungau yang
bersifat parasitis yaitu hidup yang masuk ke tubuh manusia melalui
selalu merugikan organisme yang inhalasi yang dapat menimbulkan
ditempatinya (hospes) (Hadidjaja, penyakit asma bronkial dan rhinitis
2011). alergika. Ukuran tungau debu rumah
Parasit adalah organisme sangat kecil, yaitu sebesar 0,2-1,2 mm
hidup diatas atau didalam organisme tidak dapat dilihat oleh mata telanjang
lain, dikenal sebagai induk semang dapat pencentus asma dan rhinitis
atau inang. Parasit bisa berupa adalah spesies Dermatophagoide
kelompok hewan maupun tumbuhan pteronyssonus dan Dermatophagoide
berupa virus, bakteri, jamur, farina. Rinitis alergi merupakan
protozoa, cacing, antropoda. masalah kesehatan global dan
Umumnya parasit dibedakan menjadi merupakan masalah besar yang dapat
dua berdasarkan organ targetnya yaitu menyebabkan disabilitas di seluruh
ektoparasit dan endoparasit (Ryani, dunia. Prevalensi rinitis alergi di Asia
2017). terakhir mengalami peningkatan yaitu
Ektoparasit adalah golongan sekitar 45% dan paling banyak di
parasit yang hidup di luar atau di Negara miskin dan berkembang.
permukaan tubuh inang. Sedangkan Rinitis alergi (Kadek, 2015).
3

BAHAN DAN METODE dan karpet) dengan menggunakan


vacuum cleaner, kemudian debu
Waktu dan Tempat Praktikum dipindahkan ke dalam botol vial.
Praktikum dilakukan pada Botol vial diberi keterangan
tanggal 31 Januari 2022 bertempat di menggunakan label. Debu kemudian
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika diambil menggunakan pinset dan
dan Ilmu Pengetahuan Alam diletakkan di mikroskop untuk
Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir diamati.
Sumatra Selatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat dan Bahan
Hasil dokumentasi saat Praktikum
Alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum antara
lain botol vial sebagai tempat sampel,
cawan petri, mikroskop, pinset dan
vacuum cleaner. Bahan yang
digunakan adalah debu, handscoon,
masker dan label.

Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui
jenis-jenis serta morfologi dari tungau Gambar 1. a) Tungau debu rumah fase
dewasa,
debu dan dapat mengetahui siklus
b). Tungau debu rumah fase
hidup tungau debu. telur

Cara Kerja
Keterangan :
Percobaan ini dilakukan
tdr = tungau debu rumah
dengan menggunakan APD (alat
pelindung diri) berupa sarung tangan i = idiosoma

lateks dan masker. Langkah pertama k = kaki


yang dilakukan, debu diambil dari 3 ch = chelicera
tempat berbeda (tempat tidur, kursi cp = capitulum
4

p = pembungkus dari kasur diketahui memiliki tungau


debu berjenis Dermatophagoides sp.
Namun, debu yang diambil dari kursi
Tabel 1. Habitat positif tungau debu
rumah dan juga karpet tidak mengandung

Habitat Jumlah tungau. Hal tersebut disebabkan


Kasur Tidur 3 karena pada kasur tungau debu dapat
Kursi Jurusan - hidup lebih lama dikarenakan kasur
Karpet Jurusan -
yang kami ambil debunya memiliki
Total Sampel 3
Positif suhu yang lebih lembab daripada
karpet dan juga kursi.
Klasifikasi Arthropoda kecil ini akan
Kingdom : Animalia memakan serpihan kulit manusia
Phylum : Arthropoda yang ada di dalam debu rumah.
Class : Arachnida Tungau debu rumah yang menjadi
Order : Sarcoptiformes perhatian khusus dalam ilmu
Family : Pyroglyphidae kedokteran adalah
Genus : Dermatophagoides Dermatophagoides sp. Menurut
Species : :Dermatophagoides Lesmana (2018), menyatakan bahwa
pterynossinus tungau jenis ini yang paling banyak
(Trouessart, 1897) ditemukan di dalam debu rumah.

Secara ilmiah, taksonomi dan


Sumber : GBIF (2022)
klasifikasi tungau debu adalah
sebagai berikut:
Pembahasan
Kingdom : Animalia
Berdasarkan praktikum yang
Filum : Arthropoda
telah dilakukan didapatkan hasil yang
Kelas : Arachnida
sesuai. Hasil praktikum dapat dilihat
Ordo : Acariformes
pada foto ini.
Famili : Pyroglyphidae
Berdasarkan pengamatan
Genus : Dermatophagoides
yang telah dilaksanakan mengenai
Spesies : D. pteronyssinus
tungau debu rumah (TDR) didapatkan
D. farinae
hasil bahwa pada debu yang diambil
5

Tungau Debu Rumah (TDR) rumah ditemukan terutama di tempat


memiliki bentuk yang bervariasi akan tidur, karpet, lantai.
tetapi umumnya berbentuk bulat atau Masa hidup tungau di dalam
oval. Tubuhnya dibagi menjadi empat debu berkisar kurang lebih 2-5 bulan.
bagian yaitu daerah mulut dan bagian- Menurut Sutanto et al., (2013)
bagiannya, daerah pasangan kaki I menyatakan bahwa suhu dan
dan II (propodosoma), daerah pasang kelembapan optimum optimal bagi
kaki III dan IV (metapodosoma), dan perkembangan populasi TDR adalah
daerah posterior (opistosoma). 25-30°C dan kelembapan relatif 70-
Bagian cephal (kepala), toraks, dan 80% serta kelembapan kritis 60-65%.
abdomen menyatu membentuk suatu Tungau Debu Rumah (TDR)
badan tanpa segmen. Menurut memiliki siklus hidup metamorfosis
Edyansyah (2017), menyatakan tidak sempurna. Menurut Gustina
bahwa larva TDR memiliki 6 kaki (2021), menyatakan bahwa hewan ini
sedangkan yang dewasa dan nimfa berkembang biak secara ovipar yang
memiliki 8 kaki. Tubuh TDR melalui empat tahapan yaitu telur,
memiliki ukuran berkisar antara 0,2- larva, nimfa dan dewasa. Setelah
0,3 mm serta tubuhnya ditutupi tungau jantan mengawini tungau
rambut panjang yang disebut betina, dalam 3-4 hari kemudian
setae dan permukaan tubuh tampak tungau betina mengeluarkan telur
transparan. yang kemudian secara berurutan akan
Dilihat dari habitatnya tungau berubah menjadi larva aktif, larva
debu rumah TDR akan lebih sering istirahat, tritonymph aktif, tritonimph
dijumpai terutama pada tempat tidur istirahat dan menjadi dewasa.
baik kasur, bantal maupun guling Satu siklus hidup TDR
yang terbuat dari kapuk, hal tersebut berlangsung selama 19-20 hari.
dikarenakan TDR menyukai Tungau betina dewasa dapat bertahan
lingkungan yang lembab serta pada hidup selama kurang lebih 60-80 hari
kasur tersedia makanan dari tungau tergantung suhu, kelembapan dan
tersebut. Menurut Wiska (2015), makanan yang tersedia. Menurut
menyatakan bahwa Tungau debu Natadisastra (2009) menyatakan
bahwa pada suhu 25°C dengan
6

kelembapan rata-rata 75% tungau matahari dapat masuk ke dalam


debu rumah dapat berkembang biak rumah melalui ventilasi.
dengan baik,
KESIMPULAN
Tindakan mencegah TDR
Tungau debu rumah banyak
dapat dilakukan dengan cara
ditemukan di tempat yang lembab
membersihkan debu setiap hari
biasanya pada kasur, sofa, kursi,
menggunakan lap basah atau vacuum
bantal, guling, dan lain lan. Tungau
cleaner. Menurut Kristin (2016),
debu memiliki metamorphosis tidak
menyatakan bahwa tidak
sempurna, dan siklus hidupnya hanya
diperbolehkan membersihkan debu
sekitar 19-20 hari. Tindakan preventif
rumah dengan kemoceng karena
yang dapat dilakukan untuk
dapat membuat debu berterbangan
mencegah tungau debu rumah
sehingga debu hanya akan berpindah
diantara lain dengan membersihkan
tempat. TDR mudah hidup dan
rumah dengan lap basah atau vacuum
berkembang biak pada kasur dan
cleaner.
bantal, oleh karena itu seprei dan
sarung bantal harus diganti sekurang- DAFTAR PUSTAKA

kurangnya satu minggu sekali serta Agoes, R dan D. Natadisastra. 2009.

menjemur kasur, bantal, dan guling Parasitolgi Kedokteran

satu minggu sekali. ditinjau dari organ tubuh

Suhu dan kelembapan yang diserang. Jakarta : EGC.

merupakan salah satu faktor Edyansyah, E. 2017. Keberadaan

keberadaan TDR. Pengaturan suhu Tungau Debu Rumah

dan kelembapan perlu dilakukan (Dermatophagoides

untuk pemberantasan TDR yaitu pteronyssinus) Pada Musholla

salah satunya dengan cara pengaturan SMA/SMK Negeri Di Kota

ventilasi rumah. Menurut Wiska Palembang tahun 2013.

(2015) menyatakan bahwa ventilasi Jurnal Teknologi

rumah mempengaruhi suhu dan Laboraturium. 3 (1) : 31-40.

kelembapan di sekitar rumah oleh Gustina., Rosi., 2021. Pemeriksaan

karena itu diupayakan agar sinar Tungau Debu Rumah (Tdr)


Pada Debu Kasur Di Pondok
Pesantren Attamadun Kota
7

Batam. Jurnal Pengabdian (Protozoa dan Helminthes)


Masyarakat. 2 (3) : 372-384. Pada Lalat Di Pasar Johar dan
Hardi, Esti. 2015. Parasit Biota Pasar Peterongan Kota
Akuatik. Samarinda : Semarang. Jurnal Kesehatan
Mulawarman University Masyarakat. 5 (4) : 570-576.
Press. Ristiyanto., Farida, D., dan Yulidadi.
Hadidjaja,P.,dan Margono,S.S. 2011. 2016. Ektoparasit Tungau
Dasar Parasitologi Klinik. Trombikulid dan Inangnya
Jakarta: Badan Penerbit Serta Peluang Penularan
FKUI. Scrub Typhus di Beberapa
Kadek, A., Greta, J., dan Janno,B. Daerah Pulau Jawa. Jurnal
2015. Jenis dan Kepadatan Vektora. 8 (1) : 41-52.
Tungau Debu Rumah di Sutanto I, Ismid I S, Sjarifuddin P K,
Kelurahan Malalayang Dua Sungkar S. 2013. Buku Ajar
Kecamatan Malalayang Kota Parasitologi Kedokteran.
Manado. Jurnal e-Biomedik Edisi Keempat. Jakarta:
(eBM). 3 (3) : 733-737. Badan Penerbit FK UI.
Kristin, R., Tuda., dan Runtuwene. Jakarta. 2013: 325.
2016. Tungau Debu Rumah di Wiska, F., Victor, D., dan Grita, J.
Kelurahan Taas Kecamatan Jenis dan Kepadatan Tungau
Tikala Kota Manado. Jurnal Debu Rumah Pada Beberapa
e-Biomedik. 1 (1) : 439-444. Habitat Rumah Penderita
Lesmana, S., Deon, Pradana., dan Penyakit Alergi. Jurnal e-
Alida, W. 2018. Identifikasi Biomedik (eBM). 3 (1) : 255-
Tungau Debu Rumah di 260.
Tempat Tinggal Pasien
Dermatitis Atopik RSUD
Petala Bumi Pekanbaru. JIK.
12 (2) : 89-94.
Ryani, Melinda., Retno,
Hestianingsih., Mochammad
Hadi. 2017. Ektoparasit.

Anda mungkin juga menyukai