BAB I
PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. PENGERTIAN
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur tindakan dan
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sample dari penderita dapat
berupa urine (air kencing), darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil biopsi.
Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga dan komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan
aktual maupun potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam
membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa.
Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
B. TUJUAN
Adapun beberapa tujuan dari pemeriksaan laboratorium antara lain sebagai
berikut :
1. Mendeteksi penyakit
2. Menentukan risiko
3. Skrining/uji saring adanya penyakit subklinis
4. Konfirmasi pasti diagnosis
5. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis
6. Membantu pemantauan pengobatan
7. Menyediakan informasi prognostic/perjalanan penyakit
8. Memantau perkembangan penyakit
9. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan
10. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit
13) Trombosit
Bertujuan untuk mendeteksi adanya trombositopenia yang berhubungan dengan
perdarahan dan adanya trombositosis menyebabkan peningkatan pembekuan. Cara :
a) Ambil darah kurang lebih 5 -10 ml dari vena
b) Masukkan ke dalam tabung atau botol
c) Berikan label nama dan tanggal
14) Partlal Tromboplastin Time ( PPT )
Bertujuan untuk mendeteksi defesiensi faktor pembekuan, kecuali faktor VII, VIII,
mendeteksi variasi trombosit, dan memonitor terapi heparia.
15) Pemeriksaan lainnya yang menggunakan spesimen darah antara lain kadar elektrolit
dalam darah, masa protombin, progesteron, prolaktin, serum krolaktin, kortisol,
kolesterol, dan lain-lain.
c. Persiapan Alat
1) Lanset darah atau jarum khusus
2) Kapas alcohol
3) Kapas kering
4) Alat pengukur Hb/ kaca objek/ botol pemeriksaan, tergantung macam pemeriksaan
5) Bengkok
6) Hand scoon
7) Perlak dan pengalas
8) Larutan NaCl 0,5%
d. Prosedur Kerja
1) Mendekatkan alat
2) Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah prosedur
3) Memasang perlak dan pengalas
4) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk
5) Memasang hand scoon
6) Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis pemeriksaan
7) Kulit di hapushamakan dengan kapas alcohol
8) Lakukan penusukan pada daerah yang telah dipilih
9) Hindari hemolisis saat pengambilan darah dengan memberi cairan sitrat pada tabung.
10) Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol
11) Merapikan alat dan Melepaskan hand scoon
12) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
13) Dokumentasikan hasil tindakan
c. Indikasi
Pasien yang mengalami infeksi atau peradangan saluran pernafasan (apabila
diperlukan).
d. Persiapan Alat
1) Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup
2) Botol bersih dengan penutup
3) Hand scoon
4) Formulir dan etiket
5) Perlak pengalas
6) Bengkok dan tissue
e. Prosedur Tindakan
1) Menyiapkan alat
2) Memberitahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Mengatur posisi duduk
5) Memasang perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan bengkok
6) Memakai hand scoon
7) Meminta pasien membatukkan dahaknya ke dalam tempat yang sudah disiapkan
(sputum pot)
8) Mengambil 5 cc bahan., lalu masukkan ke dalam botol
9) Membersihkan mulut pasien
10) Merapikan pasien dan alat
11) Melepas hand scoon
12) Mencuci tangan