Anda di halaman 1dari 11

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU Nomor :

Tanggal :
JL. Indragiri No.03 Padang Harapan Bengkulu-38225
Revisi :
Telp. (0736) 341212, Fax. (0736) 21514 E-mail : poltekkes26@gmail.com
Website : www.poltekkesbengkulu.ac.id

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN KEPERAWATAN


GANGGUAN JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

Proses Penanggung Jawab Tanggal


Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ns. Ervan,Mkep.,Sp.Kep.J Pj Laboratorium Jiwa
2. Pemeriksaan Ns. Nehru Koord MK Kep Jiwa
Nugroho,SKep.,MKep
3. Persetujuan Asmawati,SKp.,MKep Ka Prodi D3
Keperawatan
4. Penetapan Ns. Septiyanti,SKep.,MPd Ka Jur Keperawatan

5. Pengendalian Erni Buston,SST.,MKes Penjamin Mutu Jurusan

1. Tujuan Pasien mempunyai perasaan positif terhadap diri sendiri, termasuk merasa berharga,
Prosedur berguna, punya harapan dan tidak putus asa

2. Luas Lingkup Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan
SOP dan gangguan jiwa
Pengguna

3. Definisi Seseorang yang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan
istilah memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa – apa, tidak
kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik
terhadap hidup. Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik
terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya.
4. Pesiapan 1. Persiapan Pasien :
Data, Diagnosa dan Kontrak Tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Lingkungan : mengkondisikan lingkungan aman dan nyaman untuk
berinteraksi.

N Prosedur Dilakukan
o Ya Tidak
Fase 1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
Orientasi: a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu
b. Tempat
c. Topik
Fase Kerja Pasien
SP I P
1. Mengidentifikasi Kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat
digunakan
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
6. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan kedalam jadwal
kegiatan harian
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih kemampuan kedua
3. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan kedalam jadwal
kegiatan harian
Keluarga
SP I k
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda, dan gejala harga diri rendah yang
dialami pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah
SP II k
1. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat pasien dengan harga
diri rendah
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien dengan
harga diri rendah
SP III k
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat
2. Menjelaskan follow up pasien

Fase 1. Melakukan evaluasi: Subyektif dan Obyektif


Terminasi: 2. Rencana Tindak Lanjut: bagi Pasien dan/atau bagi Keluarga
3. Kontrak rencana pertemuan selanjutnya.
4. Rapikan klien kembali

Dokumentasi: 1. Dokumentasikan semua tindakan keperawatan yang sudah diakukan


2. Dokumentasikan respon klien.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU Nomor :
Tanggal :
JL. Indragiri No.03 Padang Harapan Bengkulu-38225
Revisi :
Telp. (0736) 341212, Fax. (0736) 21514 E-mail : poltekkes26@gmail.com
Website : www.poltekkesbengkulu.ac.id

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN KEPERAWATAN


GANGGUAN JIWA PADA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

Proses Penanggung Jawab Tanggal


Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ns. Ervan,Mkep.,Sp.Kep.J Pj Laboratorium Jiwa
2. Pemeriksaan Ns. Nehru Koord MK Kep Jiwa
Nugroho,SKep.,MKep
3. Persetujuan Asmawati,SKp.,MKep Ka Prodi D3
Keperawatan
4. Penetapan Ns. Septiyanti,SKep.,MPd Ka Jur Keperawatan

5. Pengendalian Erni Buston,SST.,MKes Penjamin Mutu Jurusan

Tujuan Prosedur 1. Membina hubungan saling percaya


2. Menyadari penyebab isolasi sosial
3. Berinteraksi dengan orang lain
Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan
dan Pengguna gangguan jiwa

Definisi istilah Keadaan seorang individu yang mengalami penurunan atau bahkan samasekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain
Pesiapan 1. Persiapan Pasien :
Data, Diagnosa dan Kontrak Tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Lingkungan : mengkondisikan lingkungan aman dan nyaman untuk
berinteraksi.

N Prosedur Dilakukan
o Ya Tidak
Fase 1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
Orientasi: a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu
b. Tempat
c. Topik
Fase Kerja Pasien
SP I P
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
2. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinterkasi dengan
orang lain
3. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinterkasi dengan
orang lain
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
5. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-
bincang kedalam jadwal kegiatan harian
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mempraktikan cara
berkenalan dengan satu orang
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mempraktikan cara
berkenalan dengan dua orang atau lebih
3. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
Keluarga
SP I k
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda, dan gejala isolasi sosial yang
dialami pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial

SP II k
1. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat pasien dengan isolasi
sosial
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien dengan
isolasi sosial
SP III k
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat
2. Menjelaskan follow up pasien

Fase 1. Melakukan evaluasi: Subyektif dan Obyektif


Terminasi: 2. Rencana Tindak Lanjut: bagi Pasien dan/atau bagi Keluarga
3. Kontrak rencana pertemuan selanjutnya.
4. Rapikan klien kembali

Dokumentasi: 1. Dokumentasikan semua tindakan keperawatan yang sudah diakukan


2. Dokumentasikan respon klien.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU Nomor :
Tanggal :
JL. Indragiri No.03 Padang Harapan Bengkulu-38225
Revisi :
Telp. (0736) 341212, Fax. (0736) 21514 E-mail : poltekkes26@gmail.com
Website : www.poltekkesbengkulu.ac.id

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN KEPERAWATAN


GANGGUAN JIWA PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

Proses Penanggung Jawab Tanggal


Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ns. Ervan,Mkep.,Sp.Kep.J Pj Laboratorium Jiwa
2. Pemeriksaan Ns. Nehru Koord MK Kep Jiwa
Nugroho,SKep.,MKep
3. Persetujuan Asmawati,SKp.,MKep Ka Prodi D3
Keperawatan
4. Penetapan Ns. Septiyanti,SKep.,MPd Ka Jur Keperawatan

5. Pengendalian Erni Buston,SST.,MKes Penjamin Mutu Jurusan

Tujuan Prosedur 1. Mengenali halusinasi yang dialami


2. Dapat mengontrol halusinasinya
3. Mengikuti program pengobatan secara optimal

Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan
dan Pengguna gangguan jiwa

Definisi istilah Salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien ganmgguan jiwa.
Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau
penghiduan tanpa stimulus nyata
Pesiapan 1. Persiapan Pasien :
Data, Diagnosa dan Kontrak Tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Lingkungan : mengkondisikan lingkungan aman dan nyaman untuk
berinteraksi.

N Prosedur Dilakukan
o Ya Tidak
Fase 1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
Orientasi: a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu
b. Tempat
c. Topik
Fase Kerja Pasien
SP I P
1. Membantu pasien mengenal halusinasi (Isi, Frekuensi,
Waktu,Situasi dan respon)
2. Menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi
3. Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama :
Menghardik halusinasi
4. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan Menghardik
halusinasi kedalam jadwal kegiatan harian

SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan menggunakan obat secara
teratur sebagai salah satu kegiatan harian
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
4. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua :
Bercakap-cakap dengan orang lain
5. Membantu pasien memasukkan kegiatan bercakap-cakap dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
SP IVp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga :
Melaksanakan aktivitas terjadwal
3. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan Melaksanakan aktivitas
terjadwal sebagai salah satu kegiatan harian

Keluarga
SP I k
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda, dan gejala halusinasi yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi

SP II k
1. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat pasien dengan
halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien dengan
halusinasi
SP III k
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat
2. Menjelaskan follow up pasien

Fase 3. Melakukan evaluasi: Subyektif dan Obyektif


Terminasi: 4. Rencana Tindak Lanjut: bagi Pasien dan/atau bagi Keluarga
5. Kontrak rencana pertemuan selanjutnya.
6. Rapikan klien kembali

Dokumentasi: e. Dokumentasikan semua tindakan keperawatan yang sudah diakukan


f. Dokumentasikan respon klien.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU Nomor :
Tanggal :
JL. Indragiri No.03 Padang Harapan Bengkulu-38225
Revisi :
Telp. (0736) 341212, Fax. (0736) 21514 E-mail : poltekkes26@gmail.com
Website : www.poltekkesbengkulu.ac.id

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN KEPERAWATAN


GANGGUAN JIWA PADA PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

Proses Penanggung Jawab Tanggal


Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ns. Ervan,Mkep.,Sp.Kep.J Pj Laboratorium Jiwa
2. Pemeriksaan Ns. Nehru Koord MK Kep Jiwa
Nugroho,SKep.,MKep
3. Persetujuan Asmawati,SKp.,MKep Ka Prodi D3
Keperawatan
4. Penetapan Ns. Septiyanti,SKep.,MPd Ka Jur Keperawatan

5. Pengendalian Erni Buston,SST.,MKes Penjamin Mutu Jurusan

Tujuan Prosedur 1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan
akibat perilaku kekerasan
2. Dapat mengontrol perilaku kekerasan: Fisik, obat, verbal spiritual

Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan
dan Pengguna gangguan jiwa

Definisi istilah Perilaku seseorang yang menunjukkan bahwa ia dapat membahayakan diri sendiri atau
oranglain atau lingkungan, baik secara fisik, emosional, seksual dan verbal
Pesiapan 1. Persiapan Pasien :
Data, Diagnosa dan Kontrak Tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Lingkungan : mengkondisikan lingkungan aman dan nyaman untuk
berinteraksi.

N Prosedur Dilakukan
o Ya Tidak
Fase 1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
Orientasi: a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu
b. Tempat
c. Topik
Fase Kerja Pasien
SP I P
1. Pasien dapat mengidentifikasi Perilaku Kekerasan
2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda Perilaku Kekerasan
3. Pasien dapat menyebutkan jenis PK yang pernah dilakukannya
4. Pasien menyebutkan akibatdari PK yang dilakukannya
5. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengendalikan PK nya
6. Melatih Pasien mengengendalikan PK dengan cara fisik pertama:
Latihan napas dalam
7. Membantu pasien memasukkan kegiatan Latihan napas dalam
sebagai salah satu kegiatan harian
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan menggunakan obat secara
teratur sebagai salah satu kegiatan harian
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan PK cara fisik ke 2: Pukul Kasur dan
Bantal
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan Pukul Kasur dan Bantal
sebagai salah satu kegiatan harian
SP IVp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan PK secara sosial/verbal : latihan
mengungkapkan rasa marah secara verbal ( menolak dengan baik,
meminta dengan baik, menungkapkan perasaan dengan baik)
3. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan
mengungkapkan rasa marah secara verbal sebagai salah satu
kegiatan harian

Keluarga
SP I k
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda, dan gejala RPK yang dialami pasien
beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien RPK

SP II k
1. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat pasien dengan RPK
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien dengan
RPK
SP III k
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat
2. Menjelaskan follow up pasien

Fase a. Melakukan evaluasi: Subyektif dan Obyektif


Terminasi: b. Rencana Tindak Lanjut: bagi Pasien dan/atau bagi Keluarga
c. Kontrak rencana pertemuan selanjutnya.
d. Rapikan klien kembali

Dokumentasi: a. Dokumentasikan semua tindakan keperawatan yang sudah diakukan


b. Dokumentasikan respon klien.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU Nomor :
Tanggal :
JL. Indragiri No.03 Padang Harapan Bengkulu-38225
Revisi :
Telp. (0736) 341212, Fax. (0736) 21514 E-mail : poltekkes26@gmail.com
Website : www.poltekkesbengkulu.ac.id

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN KEPERAWATAN


GANGGUAN JIWA PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

Proses Penanggung Jawab Tanggal


Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ns. Ervan,Mkep.,Sp.Kep.J Pj Laboratorium Jiwa
2. Pemeriksaan Ns. Nehru Koord MK Kep Jiwa
Nugroho,SKep.,MKep
3. Persetujuan Asmawati,SKp.,MKep Ka Prodi D3
Keperawatan
4. Penetapan Ns. Septiyanti,SKep.,MPd Ka Jur Keperawatan

5. Pengendalian Erni Buston,SST.,MKes Penjamin Mutu Jurusan

Tujuan Prosedur 1. Mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri


2. Mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3. Mampu melakukan makan dengan baik
4. Mampu melakukan Toileting (BAB/BAK) secara mandiri

Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan
dan Pengguna gangguan jiwa

Definisi istilah Adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun tampak dari ketidak mampuan merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting (BAB/BAK) secara mandiri
Pesiapan 1. Persiapan Pasien :
Data, Diagnosa dan Kontrak Tindakan yang akan dilakukan.
3. Persiapan Lingkungan : mengkondisikan lingkungan aman dan nyaman untuk
berinteraksi.

N Prosedur Dilakukan
o Ya Tidak
Fase 1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
Orientasi: a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu
b. Tempat
c. Topik
Fase Kerja Pasien
SP I P
1. Pasien dapat memahami pentingnya kebersihan diri
2. Pasien dapat memahami cara-cara merawat diri
3. Melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri
4. Membantu pasien memasukkan kegiatan cara-cara perawatan
kebersihan diri dalam sebagai salah satu kegiatan harian
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien berhias/berdandan secara baik
Laki-laki ( Berpakaian, menyisir rambut dan bercukur)
Permpuan (Berpakaian, menyisir rambut dan berhias)
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan berhias/berdandan secara
baik sebagai salah satu kegiatan harian
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan Pukul Kasur dan Bantal
sebagai salah satu kegiatan harian
SP IVp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Mengajar pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB/BAK
3. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan melakukan BAB/BAK
secara mandiri sebagai salah satu kegiatan harian

Keluarga
SP I k
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda, dan gejala DPD yang dialami pasien
beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien DPD

SP II k
1. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat pasien dengan DPD
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien dengan
DPD
SP III k
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat
2. Menjelaskan follow up pasien

Fase 1. Melakukan evaluasi: Subyektif dan Obyektif


Terminasi: 2. Rencana Tindak Lanjut: bagi Pasien dan/atau bagi Keluarga
3. Kontrak rencana pertemuan selanjutnya.
4. Rapikan klien kembali

Dokumentasi: a. Dokumentasikan semua tindakan keperawatan yang sudah diakukan


b. Dokumentasikan respon klien.

Anda mungkin juga menyukai