Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL 3

Nama : Ganjar Satya Atmaja


NIM : 041605756
Kelas/Semester : A/6
Mata Kuliah : Hukum Adat
Tutor : M. Hidayat. SH., MH.

1. Setelah mempelajari hukum adat tanah

a. Jelaskan mengapa dalam masyarakat hukum adat, peran tanah sangat penting

Jawab

Karena menurut masyarakat hukum adat, tanah tidak hanya dipahami sebagai sumber
ekonomi saja, melainkan masyarakat hukum adat memandang tanah sebagai sesuatu
yang sakral dan harus dijaga. Mereka memandang tanah khususnya tanah ulayat
karena merupakan peningalan nenek moyang ataupun sebagai lambang identitas
mereka.

b. Apa saja istilah istilah dari hak ulayat di daerah daerah

Jawab

Istilah-istilah hak ulayat di daerah-daerah, hak ulayat dikenal dalam masyarakata


adat Minangkabau yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat
Nomor 16 tahun 2008 tentang tanah ulayat dan pemanfaatannya.

 Tanah ulayat nagari adalah tanah ulayat beserta sumber daya alam yang ada di
atas dan di dalamnya merupakan hak penguasaan oleh ninik mamak kerapatan
adat nagari (“KAN”) dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan
masyarakat nagari, sedangkan pemerintahan nagari bertindak sebagai pihak yang
mengatur untuk pemanfaatannya. Tanah ulayat nagari berkedudukan sebagai
tanah cadangan masyarakat adat nagari, penguasaan serta pengaturannya
dilakukan oleh ninik mamak KAN bersama pemerintahan nagari dengan adat
minangkabau dan dapat dituangkan dalam peraturan nagari.
 Tanah ulayat suku adalah hak milik atas sebidang tanah berserta sumber daya
alam yang berada diatasnya dan didalamnya merupakan hak milik kolektif
semua anggota suku tertentu yang penguasaan dan pemanfaatannya diatur oleh
penghulu-penghulu suku. Tanah ulayat suku berkedudukan sebagai tanah
cadangan bagi anggota suku tertentu di nagari, penguasaan dan pengaturannya
dilakukan oleh penghulu suku berdasarkan musyawarah mufakat dengan anggota
suku sesuai dengan hukum adat minangkabau.
 Tanah ulayat kaum adalah hak milik atas sebidang tanah beserta sumber daya
alam yang ada diatas dan didalamnya merupakan hak milik semua anggota kaum
yang terdiri dari jurai/paruik yang penguasaan dan pemanfaatannya diatur oleh
mamak jurai/mamak kepala waris. Tanah ulayat kaum berkedudukan sebagai
tanah garapan dengan status ganggam bauntuak pagang bamansiang oleh
anggota kaum yang pengaturannya dilakukan oleh ninik mamak kepala waris
sesuai dengan hukum adat minangkabau.
 Tanah ulayat rajo adalah hak milik atas sebidang tanah beserta sumber daya
alam yang ada diatas dan didalamnya yang penguasaan dan pemanfaatannya
diatur oleh laki-laki tertua dari garis keturunan ibu yang saat ini masih hidup
disebagian Nagari di Propinsi Sumatra Barat. Tanah ulayat rajo berkedudukan
sebagai tanah garapan dengan status ganggam bauntuk pagang bamansinag oleh
anggota kaum kerabat pewaris rajo yang pengaturannya dilakukan oleh laki-laki
tertua pewaris rajo sesuai hukum adat minangkabau.
c. Apa yang dimaksud hak ulayat

Jawab

Hak Ulayat merupakan hak penguasaan yang terting- gi atas tanah dalam hukum adat
yang meliputi semua tanah yang termasuk dalam lingkungan wilayah suatu
masyarakat hukum adat tertentu, yang merupakan ta- nah kepunyaan bersama para
warganya.

2. Jelaskan pengertian hukum delik adat menurut ter haar, van vollenhoven dan Prof
Soepomo serta jelaskan sifat sifat hukum delik adat

Jawab

Menurut Ter Haar Ter Haar bahwa yang dimaksud delik atau pelanggaran adalah adanya
perbuatan sepihak yang oleh pihak lain dengan tegas atau secara diam-diam dinyatakan
sebagai perbuatan yang mengganggu keseimbangan.

Menurut Van Vollenhoven, delik Adat adalah perbuatan yang tidak boleh dilakukan
walaupun dalam kenyataannya peristiwa atau perbuatan itu hanya merupakan kesalahan
yang kecil saja.

Menurut Soepomo, hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis dalam peraturan
legislatif yang meliputi peraturan hidup yan meskipun tidak dikitabkan atau dibukukan
oleh yang berwajib, tetapi akan dihormati dan didukung oleh masyarakat berdasarkan
atas keyakinan kekuatan hukum.

Hukum delik adat bersifat tidak statis (dinamis) artinya suatu perbuatan yang tadinya
bukan delik pada suatu waktu dapat dianggap delik oleh hakim (kepala adat) karena
menentang tata tertib masyarakat sehingga perlu ada reaksi (upaya) adat untuk
memulihkan kembali.

Anda mungkin juga menyukai