Diajukan Oleh:
Siti Maimunah
NIM: 24.21.1553
A. Definisi
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,2007).
Nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi
fisik, fisiologi dan emosional (Hidayat Aziz, 2008, hal. 124).
B. Etiologi
a. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakan jaringan akibat bedah atau
cedera.
b. Iskemik jaringan.
c. Spasmus otot merupakan keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak
terkendalikan, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada
otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot teregang
berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang
lama.
d. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan
juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya
e. Post operasi setelah dilakukan pembedahan
Kehilangan integritas
tulang Perubahan fragmen tulang Fraktur terbuka ujung tulang
Kerusakan pada jaringan
menembus otot dan kulit
dan pembuluh darah
Ketidakstabilan posisi
fraktur, apabila organ
fraktur digerakkan Perdarahan lokal
Luka
Risiko tinggi
Gangguan
Sindroma kompartemen infeksi
mobilitas fisik
keterbatasan aktifitas
E. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Inspeksi: bentuk simetris, rambut hitam, tidak ada benjolan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
2. Mata
Inspeksi: simetris, conjungtiva pucat, mata sclera merah
3. Hidung
Inspeksi: simetris, tidak ada secret, tidak ada polip
4. Mulut
Inspeksi: bibir kering, gigi agak kotor, mulut baud an tidak ada gigi palsu
5. Telinga
Inspeksi: simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada
alat bantu dengar
6. Leher
Inspeksi: tidak ada odema, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Dada
Inspeksi: simetris, tidak ada benjolan
Palpasi: tidak ada odema, ada nyeri tekan bagian tengah
Auskultasi: tidak ada wheezing dan ronchi, pernapasan vesikuler normal
(24x/menit)
Perkusi: suara dada sonor
8. Abdomen
Inspeksi: tidak ada benjolan, tidak ada lesi (luka)
Auskultasi: bising usus normal (30x/menit)
Palpasi: turgor kulit, abdomen lunak, ada nyeri
Perkusi: ± timpani
9. Genetalia
Inspeksi: tidak terpasang kateter
10. Integumen
Inspeksi: warna sawo matang, kering
Palpasi: tidak ada odema, turgor kulit normal
11. Ekstremitas atas
Inspeksi: simetris, tidak ada odema
12. Ekstremitas bawah
Inspeksi: simetris, tidak ada odema, tidak ada kelumpuhan
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen
Untuk mengetahui tulang atau organ yang abnormal
2. Pemeriksaan laboratorium
Sebagai data penunjang pemeriksaan lain
3. Ct scan
Untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di otak.
G. Penatalaksanaan
1.Penatalaksanaan Keperawatan
a. Distraksi, mengalihkan perhatian klien terhadap sesuatu. Contoh: membaca,
menonton televisi, mendengarkan musik dan bermain.
b. Stimulasi kulit, beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain:
1. Kompres dingin
2. Counteriritan, seperti plester hangat
3. Contralateral stimulation, yaitu massage kulit pada area yang berlawanan
denga area nyeri.
2.Penatalaksanaan Medis
a. Nyeri ringan 1 (farmakologi 1)
1. Aspirin: dosis 325-650 mg setiap 4 jam sekali
2. Asetaminofet: 325-650 mg setiap 4-6 jam sekali
b. Nyeri ringan 2 (farmakologi 2)
1. Ibuprofen: dosis 200mg setiap 4-6 jam sekali
2. Sodium: dosis awalan 440 mg selanjutnya 220 mg setiap 8-12 jam sekali
3. Ketoproten: dosis 12,5 mg setiap 4-6 jam sekali
c. Nyeri sedang (farmakologi tingkat III)
1. Asetaminofen: 4-6 jam sekali
2. Ibuprofen: 4-6 jam sekali
3. Sodium naproksen :8-12 jam sekali
a. Nyeri sedang (farmakologi tingkat VI)
1. Tramadol 50-100 mg setiap 4-6 jam sekali
b. Nyeri berat (farmakologi tingkat VII)
1. Morfin dengan indikasi bila terapi non narkotik tidak efektif dan teerdapat
riwayat terapi narkotik untuk nyeri
I. Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan kehilangan integritas tulang
2.Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan fragmen tulang
3.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka
https://tamamriztha.wordpress.com/2012/03/03/asuhan-keperawatan-gangguan-rasa-
nyamannyeri/amp/tataeine.blogspot.co.id/2013/06/lpnyeri.html?m=1