Pertemuan ke-1
Kamis, 15 Juli 2021
A. Kompetensi Dasar : 3.1 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan OSHA
4.1 Mendemonstrasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan
OSHA, dalam bentuk poster dan kondisi riil di bengkel.
B. Tujuan Pembelajaran : Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat
menganalisis aturan K3 sesuai standar (Depnaker, OSHA) dengan benar.
C. Uraian Materi :
b. Ruang Lingkup K3
Ruang lingkup tindakan K3 dilakukan di setiap pekerjaan, kapanpun dan di manapun. Tindakan
keselamatan kerja dilakukan di tempat kerja, di lingkungan keluarga /rumah tangga, lingkungan
masyarakat.
Syarat-syarat pelaksanaan K3 diperuntukan untuk:
mencegah dan mengurangi kecelakaan,
membuat jalan penyelamatan (emergency exit),
memberi pertolongan pertama(first aids/PPPK),
memberi peralatan pelindung pada pekerja dan alat kerja,
mempertimbangkan faktor-faktor kenyamanan kerja,
mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit fisik dan psychis,
memelihara ketertiban dan kebersihan kerja,
mengusahakan keserasian antar pekerja, perkakas, lingkungan dan proses kerja.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar kesalahan atau kecelakaan dapat seminimal mungkin antara lain Alat
Pelindung Diri (APD) dipakai sesuai peraturan dan peruntukkannya. Perhatikan petunjuk gambar APD pada
gambar berikut:
1
c. Rambu-Rambu K3 di Laboratorium/ Bengkel
Tanda bahaya dan peringatan disebut juga tanda instruksi yang harus dicantumkan pada setiap mesin,
ruangan yang mengandung unsur bahaya, ditempat yang berbahaya, dimana sering terjadi kecelakaan atau
ditempat Pembuatan panduan pelayanan kesehatan dan dan keselamatan di sekitar lingkungan tempat
kerja penyimpanan zat kimia yang mempunyai tanda khusus sesuai dengan sifat kimia tersebut.
Pemasangan rambu-rambu keselamatan bertujuan sebagai upaya untuk mengatasi kecelakaan dan
gangguan kesehatan dapat diberi peringatan yang berupa rambu atau simbol, misalnya tanda larangan,
peringatan, perintah atau anjuran.
2) Sepatu yang dikenakan oleh operator harus benar-benar dapat memberikan perlindungan terhadap kaki
operator. Berdasarkan standart yang telah ditentukan bahwa sepatu kerja dibuat dari bahan kulit,
sedangkan alas dibuat dari karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan
minyak pelumas (oli) dan biasanya untuk bagian ujung masih dilapisi oleh plat besi yang digunakan
untuk melindungi kaki apabila terjatuh oleh benda-benda yang berat.
2
3) Kaca mata digunakan untuk melindungi mata operator dari bram-bram yang melayang pada saat kerja
di mesin perkakas. Oleh karena itu kaca mata yang dipakai oleh operator harus mampu menutup semua
bagian-bagian mata dari kemungkinan terkena bram, tidak mengganggu penglihatan operator dan yang
terakhir harus memiliki lubang sebagai sirkulasi udara ke mata.
4) Helm digunakan untuk melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas pada saat bekerja.
Helm harus terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah pecah jika terkena serpihan benda dari atas.
Selain itu untuk menghindari terlilitnya rambut operator yang panjang pada putaran sumbu utama.
5) Masker pelindung digunakan apabila benda kerja yang dikerjakan menimbulkan serbuk atau debu, bau
seperti bahan kayu, plastik, aluminium atau bau yang menyengat.
6) Sarung tangan digunakan untuk melindungi diri dari benda kerja yang dikerjakan panas atau yang
mengandung bahan kimia. Sarung tangan sendiri terbuat bahan yang berbeda-beda tergantung
penggunaannya. Bahan sarung tangan antara lain terbuat dari karet, kulit atau kain.
7) Untuk menghindari suara yang berlebihan ditempat kerja, sebaiknya menggunakan pelindung telinga.
Suara bising bisa berdampak pada kesehatan apabila terjadi secara berulang-ulang dalam kurun waktu
yang cukup lama, terutama gangguan pendengaran.