DOSEN PENGAMPU :
MARIA KRISTINA SINABANG S.Pt., M.Si
Protein Susu
Protein dikelompokkan menjadi tiga kategori utama:
• Kasein
• Albumin
• Globulin
2) Kasein misel
* kelompok kasein submicelle yang terikat bersama untuk
membentuk sedikit dari jaringan yang memungkinkan curd
(dadih atau endapan) terbentuk dalam pembuatan keju.
1. Protein Susu
a. Kasein
• Kasein merupakan protein utama susu (80% atau sekitar 2,8% dari
komposisi kimia susu). Kasein murni berwarna putih dan tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut basa atau asam yang kuat.
• Kasein adalah protein terbanyak dan paling penting dalam susu.
Dalam casein terkandung fosfor yang terikat dengan asam-asam
amino dan juga kalsium dalam bentuk garam yang disebut kalsium
caseinat. Kasein dapat disebut juga phosphoprotein.
• Kasein dapat dipisahkan melalui proses koagulasi menggunakan asam
dan enzim proteolitik seperti rennin atau dengan alcohol atau logam
tertentu. Inilah yang menjadi dasar dalam pembuatan keju.
• Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid atau
penurunan daya larut molekul–molekul protein atau perubahan bentuk
cairan (sol) menjadi bentuk padat atau semu padat (gel). dan
membentuk endapan karena adanya gaya grafitasi. Koagulasi dapat
disebabkan oleh panas, pengocokan, garam, asam, basa, dan
pereaksi lain seperti urea
b. Whey
• Whey adalah produk setelah endapan, keju atau kasien. Ketika
endapan diproduksi, maka bagian yang mengendap diambil,dan
bersisa serum susu. Proses curding (pendadihan / pengendapan)
distimulasi dengan menambahkan rennin atau asam. Serum susu
yang dihasilkan disebut dengan whey.
• Protein whey menyusun 20% dari total kandungan protein atau
sekitar 0.5% dari komposisi kimia susu)
• Ketika susu diendapkan dengan dididihkan, tersisa larutan yang
disebut Whey. Whey tidak mengandung kasein. Kasein merupakan
bagian endapan dari susu (keju)
• whey protein memiliki kandungan asam amino esensial pada whey
protein adalah 43 persen.
• Terdapat banyak asam amino: Aktivitas mikroba yang tidak diinginkan
menyebabkan asam amino berubah menjadi indol dan skatol (bau seperti
telur busuk)
• Tidak dapat terdegradasi asam tetapi rusak oleh pemanasan
• Protein whey termasuk : β-laktoglobulin ,α-laktalbumin, bovine serum
albumin (BSA) dan imunoglobulin (Ig)
• Pada proses pembuatan keju, α-laktalbumin tetap larut dan terdapat
pada whey. Dengan demikian α-laktalbumin disebut juga dengan protein
whey. Pada pemanasan 60°c, protein ini akan mulai mengalami
presipitasi dan melekat pada permukaan yang panas. Sedangkan β-
laktalbumin merupakan protein whey yang jumlahnya sangat kecil dan
mengalami presipitasi jika susu dipanaskan pada suhu 70° c.
• Presipitasi adalah proses jatuhnya segala materi ke permukaan (adanya
gaya gravitasi)
• Total kandungan protein kasar dalam susu ditentukan dengan metode
mikro kjedhal. Dalam metode ini pada pinsipnya menganalisis nitrogen
susu melalui tiga tahapan kerja, yaitu destruksi, destilasi dan titrasi,
kemudian nilai N dikalikan dengan factor 6,38. Satu gram protein dapat
menyumbang energi sebanyak 17 kilojoule (KJ) atau 4 kcal.
miscellaneous organic acid (macam-macam asam organic)
seperti asam laktat, asam asetat, etanol
Protein membrane globula
• Protein membrane globula adalah protein yang terdapat pada
membrane globula lemak.
• Komponen utama protein ini adalah lipoprotein yang merupakan
gabungan antara lemak dan protein. Kandungan protein dalam
membrane globula lemak adalah 900 mg/100gram globula.
• Protein membrane merupakan penyusun sekitar 5% dari protein susu.
Bersama-sama dengan phospholipids dan komponen lainnya
(cerebrosid gangliosid, kolesterol, hidrokarbon, karotenoid, besi,
tembaga, dan molybdenum), protein membrane ini menyusun
membrane globula yang mempunyai peran penting untuk melindungi
lemak dari serangan enzim dan mencegah flokulasi (mencegah
penyatuan antar partikel)
• Flokulasi adalah proses pembentukan flok pada pengadukan lambat
untuk meningkatkan saling hubung antar partikel yang goyah sehingga
meningkatkan penyatuannya
2. Lemak susu
• Lemak dalam susu terdistribusi dalam
bentuk emulsi. Emulsi lemak dalam susu
terjadi karena keberadaan lemak biasanya
dalam bentuk globula lemak yang
terlindungi oleh membrane. Lemak dalam
susu terdapat sebagai globula atau emulsi,
yaitu bulatan-bulatan lemak berukuran kecil
di dalam serum susu.
• Globula lemak merupakan pertikel terbesar
dalam susu dengan diameter berkisar antara
0,1 – 20 µm dan rata-rata ukurannya berkisar
antara 3 -4µm.
• Tempat berkumpulnya vitamin larut dalam
lemak A,D,E,K dan karotenoid (penyebab
warna kuning pada susu)
• Struktur kimia Lemak Susu
- Lemak susu adalah gabungan dari asam lemak ester yang disebut
trigliserida, yang terdiri dari gliserol dan asam lemak yang berbeda.
- 90% asam lemak adalah penyusun dari lemak susu.
- Secara kuantitatif lemak susu tersusun oleh 98 - 99% trigliserida
yang terdapat dalam globula lemak: 0,2 – 1,0% fosfolipid yang
terdapat dalam membran material dan sebagian dalam serum.
Sisanya adalah sterol, yang kadarnya berkisar antara 0,25 –
0,40%
1. Counting chamber
Metode Counting Chamber merupakan suatu
metode penghitungan jumlah mikroba secara
langsung dengan cara menghitung jumlah
mikroba dalam satuan isi yang sangat kecil. Alat
yang digunakan berupa Haemocytometer/ grid
yang mempunyai volume tertentu sehingga
satuan isi yang terdapat dalam satu bujur
sangkar juga tertentu.
Counting chamber merupakan objek
glass yang tebal yang mempunyai 25
kotak besar dan setiap kotak besar
memiliki 16 kotak kecil didalamnya.
Jumlah sel pada unit perluasan grid,
Dasar perhitungannya ialah dengan
menempatkan satu tetes suspensi
(endapan) bahan atau biakan mikroba
pada alat tersebut ditutup dengan gelas
penutup kemudian diamati dengan
mikroskop yang perbesarannya
tergantung pada besar kecilnya mikroba.
Perhitungan ini dapat menggunakan
hemositometer.
2. Pengamatan langsung dengan mikroskop
Pada cara ini mula-mula dibuat preparat mikroskopik pada gelas benda,
suspensi bahan atau biakan mikroba yang telah diketahui volumenya
diratakan diatas gelas benda pada suatu luas tertentu. Setelah itu preparat
dicat dan dihitung jumlah rata-rata sel mikroba tiap bidang pemandangan
mikroskopik. Luas bidang pemandangan mikroskopik dihitung dengan
mengukur garis tengahnya.