Anda di halaman 1dari 13

Rancangan Pembelajaran

Dengan Model Simulasi Di SMPN 40 Padang

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Model


Pembelajaran Inovatif

Dosen Pengampu :
Septriyan Anugrah, S.Kom., M.Pd. T
Dr. Ulfia Rahmi, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :
Awani Rahman 19004097
Adinda 19004089
Fira Rahadhatul Aisy 19004103
Kartika Sari Alba 19004109
Nur Rahmi 19004019

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMUPENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 40 Padang


Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Fabel/Legenda
Pertemua ke- : 1
Alokasi Waktu : 2x 45 menit (1 x pertemuan)
(Pertemuan 1)
A. Kompetensi Inti
KI-3 :
KI-4 :

B. Kompetensi Dasar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca
dan didengar

C. Indikator
1. Mengidentifikasi informasi tentang fabel
2. Menceritakan kembali isi fabel
3. Menelaah struktur dan kebahasaan teks fabel
4. Menyajikan cerita fabel

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan pembelajaran dengan model simulasi/ permainan peserta didik
dapat mengidentifikasi struktur teks fabel/legenda dengan cermat dan teliti
2. Melalui kegiatan pembelajaran dengan simulasi/ permainan peserta didik dapat
menggunakan kebahasaan yang tepat dalam teks fabel dengan cermat dan teliti

E. Materi Pembelajaran
1. Struktur Teks Fabel/legenda
2. Kebahasaan Teks Fabel/legenda

F. Pendekatan, Metode/Model Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Model : Simulasi
Metode : Ceramah dan Diskusi

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Power Point
Alat : Proyektor, Laptop
Sumber Belajar : Lembar Kerja Siswa, Paper
H. Kegitan Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU

Pertemuan Ke-1

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam sebelum 5 Menit


memulai pembelajaran dan
direspon oleh peserta didik
2. Guru dan Peserta didik berdoa
sebelum memulai kegiatan
pembelajaran
3. Guru mengambil absensi peserta
didik
4. Guru dan siswa mempersiapkan
media yang digunakan sebelum
memulai kegiatan pembelajaran
Kegiatan Inti 35 Menit
1. Guru membagikan “Paper” berisi
materi singkat untuk menjadi
sumber bacaan siswa sebelum
guru menjelaskan materi
2. Guru menjelaskan secara singkat
tentang struktur dan kebahasaan
teks fabel
3. Peserta didik menyimak dan
memperhatikan penjelasan dari
guru
4. Guru Memusatkan perhatian
peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan tentang cerita fabel
yang diketahui
5. Guru membagi siswa kedalam
beberapa kelompok untuk
memulai permainan
6. Guru membagikan selebaran berisi
pertanyaan yang akan dijawab
masing-masing kelompok dengan
durasi waktu
7. Setelah waktu yang ditentukan
sudah berakhir, guru dan siswa
melakukan penilaian terhadap
jawaban
8. Kemudian menyebutkan
kelompok dengan perolehan nilai
tertinggi dan memberikan
apresiasi terhadap kelompok
tersebut

Penutup 1. Guru bersaa peserta didik 5 Menit


menyimpulkan materi yang telah
dibahas
2. Guru memberikan evaluasi
terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah berlangsung
3. Berdoa bersama

I. Penilaian
1. Penilaian Proses (Sikap)
No Aspek yang Teknik Waktu Instrumen Keterangan
dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1 Cermat Pengamatan Proses Rubrik dan
2 Teliti lembar
3 Aktif pengamatan
4 Responsif

Lembar pengataman
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :
…………………………………………………………………………………
…..
Kelas/Semester :
…………………………………………………………………………………
…..
Tahun Ajaran :
…………………………………………………………………………………
…….
Waktu Pengamatan :
…………………………………………………………………………………

No Nama Siswa Cermat Teliti Aktif Responsif

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1
2

Keterangan :
4 = Amat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Jumlah skor total


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 = 𝑥 100
Skor Maksimal (16)

Kriteria Nilai
A = 80-100 = Baik Sekali
B = 70-79 = Baik
C= 60-69 = Cukup
D= <60 = Kurang

2. Soal Penilaian Hasil


1. Akhirnya mereka tiba di kediaman sang kancil. Sengaja kancil berbuat
bodoh, sehingga keadaan itu jadi tenang. “Cobalah, bagaimana keadaan
semula.” Pinta kancil. Lalu mereka kembali ketempat semula. Harimau
kembali masuk ke tempat ia terperangkap tadi. Setelah tertutup pintu
kerangkap, kancil mengarahkan seluruh penghuni hutan.
Kutipan tersebut merupakan struktur teks fabel bagian
a. Kompilasi
b. Orientasi
c. Resolusi
d. Koda

2. “Hai seluruh penghuni hutan!, inilah balasan orang yang tak tahu membalas
budi. Ayo kita bunuh ramai-ramai si pembohong besar ini.” Ajak kancil.
Mereka beramai-ramai membunuh harimau yang tak tahu balas budi itu.
Laki-laki itupun kembali kerumah dengan selamat berkat kecerdikan kancil.
Kutipan tersebut merupakan struktur teks fabel bagian..
a. Orientasi
b. Komplikasi
c. Resolusi
d. Koda
3. Ular itu merintih kesakitan karena tertindih batu yang sangat besar. Ia
berusaha untuk melepaskan diri dari himpitan, tetapi batu itu semakin kuat
menindihnya. Kutipan teks tersebut termasuk struktur teks fabel bagian…
a. Orientasi
b. Komplikasi
c. Resolusi
d. Koda

4. Berikut ini yang termasuk ciri dari aspek kebahasaan teks fabel, yaitu…
a. Menggunakan kata kerja imperatif
b. Menggunakan kata teknis
c. Menggunakan sinonim dan antonim
d. Menggunakan konjungsi

5. Fitur bahasa dalam fabel sering ditandai dengan penggunaan kata ketrangan
yang digunakan untuk menggambarkan …
a. Penampilan fisik dan watak tokoh
b. Peristiwa yang dialami tokoh
c. Latar waktu, tempat dan suasana
d. Pesan moral dan budi pekerti

Jumlah benar
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 = Skor maksimal 𝑥 100
Model Games and Award

Sintaks :
1. Guru memberikan paper yang berisi materi ringkas mengenai topik yang dibahas
sebelum menjelaskan materi pembelajaran.
2. Guru menjelaskan materi sesuai dengan topik yang dibahas
3. Guru dan siswa melakukan tanya-jawab untuk menggali informasi terkait topik yang
dibahas
4. Guru akan melanjutkan pembelajaran dengan membagi siswa menjadi 5 kelompok,
kemudian guru membagikan selebaran berisi pertanyaan kepada masing-masing
kelompok. Pertanyaan dijawab dengan batas waktu 5 menit.
5. Setelah 5 menit, guru dan siswa mengoreksi jawaban dari 5 kelompok dan dinilai.
6. Tiga kelompok dengan nilai tertinggi akan melanjutkan menjawab pertanyaan rebutan
yang dipaparkan melalui power point 10 menit.
7. Tiga kelompok siswa yang ingin menjawab pertanyaan harus mengangkat tangan
terlebih dahulu
8. Guru akan menunjuk kelompok siswa yang mengangkat tangan lebih dulu dan
mempersilahkan untuk menjawab pertanyaan
9. Kelompok yang ditunjuk guru menjawab pertanyaan, jika jawaban yang diberikan salah
maka diberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menjawab pertanyaan.
10. Jika tidak ditemukan jawaban yang benar dari pertanyaan tersebut, maka pertanyaannya
dilanjutkan ke pertanyaan baru.
11. Setelah 10 menit, guru menyebutkan kelompok yang memperoleh nilai tertinggi dan
memberikan apresiasi dalam bentuk hadiah.
12. Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
13. Guru menyimpulkan dan mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Pembahasan Materi

Pengertian, Struktur Teks Cerita Fabel, Kaidah Kebahasaan Serta Contoh Teks
Cerita Fabel
Teks cerita fabel adalah pokok pembahasan utama pada materi pelajaran bahasa
indonesia berikut ini. Adapun sub pembahasan teks cerita fabel yang akan diuraikan
secara lengkap yakni :
1. Pengertian teks cerita fabel.
2. Struktur teks cerita fabel.
3. Kaidah kebahasaan teks cerita fabel.
4. Contoh teks cerita fabel lengkap dengan strukturnya.

 Pengertian teks cerita fabel


Cerita fabel adalah cerita mengenai kehidupan binatang yang berprilaku layaknya
seperti manusia (prilakunya menyerupai tingkah manusia). Cerita fabel tergolong
kedalam jenis cerita fiksi (cerita fiksi adalah suatu cerita yang bukan berasal dari
kehidupan yang nyata atau disebut juga dengan cerita fiktif). Cerita fabel disebut juga
dengan cerita moral, hal tersebut dikarenakan pesan yang terdapat didalam cerita fabel
sangat erat kaitannya dengan moral kehidupan.

Adapun tokoh yang berperan didalam cerita fabel biasanya adalah binatang. Akan
tetapi pada cerita fabel, bukan hanya mengisahkan tentang kehidupan binatang saja,
melainkan juga mengisahkan tentang bagaimana kehidupan manusia dengan seluruh
karakter yang dimilikinya. Jadi, peran binatang yang terdapat didalam cerita fabel
mempunyai karakter layaknya manusia, antara lain seperti :
1. Baik dan jahat.
2. Jujur dan pembohong.
3. Sopan dan tidak sopan.
4. Pintar dan bodoh.
5. Menyukai persahabatan dan tidak senang bersahabat.
6. Licik dan culas.
7. Melakukan perbuatan dan tingkah yang terpuji.
8. Sombong, angkuh, keras kepala, suka menipu.
9. Egois (ingin menang sendiri).
10. Pendiam, periang dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, cerita fabel menjadi primadona utama sebagai salah satu sarana
dengan potensi yang tinggi didalam menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan
sejak dini. Dengan adanya beragam karakter tersebut, maka setiap penonton maupun
pembaca cerita fabel dapat menilai dan mempelajari pelajaran moral (nilai moral) yang
terkandung di dalam cerita fabel itu sendiri.
 Struktur teks cerita fabel
Pengertian struktur adalah sesuatu rangkaian yang terdapat pada sebuah teks yang
sifatnya membangun. Adapun struktur teks cerita fabel adalah antara lain seperti
orientasi, komplikasi, resolusi serta koda. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Orientasi
Orientasi adalah bagian permulaan pada sebuah cerita fabel yang berisikan dengan
pengenalan cerita fabel tersebut yang diantaranya seperti pengenalan tokoh, pengenalan
latar tempat dan waktu, pengenalan background atau tema dan lain sebagainya.
2. Komplikasi
Komplikasi adalah klimaks pada sebuah cerita yang berisikan mengenai puncak
masalah yang dialami dan dirasakan oleh tokoh.
3. Resolusi
Resolusi adalah bagian dari teks yang berisikan dengan pemecahan permasalahan yang
dialami dan dirasakan oleh tokoh.
4. Koda
Koda adalah bagian terakhir dari teks cerita yang berisikan pesan-pesan dan atau
amanat yang terdapat didalam cerita fabel itu sendiri.

 Kaidah kebahasaan teks cerita fabel


Kaidah kebahasaan (dengan kata lain unsur kebahasaan) adalah ciri-ciri
berdasarkan dari bahasa yang digunakan pada sebuah teks cerita fabel. Berikut ini
adalah #4 unsur kebahasaan (kaidah kebahasaan) pada teks cerita fabel yaitu sebagai
berikut :
1. Kata kerja
Kata kerja adalah satu dari beberapa unsur (kaidah) kebahasaan pada teks cerita fabel.
Adapun didalam kata kerja pada teks cerita fabel dibagi menjadi dua bagian. Adapun #2
bagian kata kerja yang dimaksud yakni :
a. Kata kerja aktif transitif
Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam
kalimat. Contoh kata kerja aktif transitif adalah memegang, mengangkat, memikul,
mengendarai mendorong dan lain sebagainya.
b. Kata kerja aktif intransitif
Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek
dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif intransitif adalah diam, merenung, berfikir dan
lain sebagainya.

2. Penggunaan kata sandang si dan sang


Didalam teks cerita fabel sangat sering dijumpai dan ditemukan penggunaan kata
sandang si dan kata sandang sang. Adapun penjelasan mengenai penggunaan kata
sandang si dan kata sandang sang didalam teks cerita fabel akan dijelaskan secara
lengkap dengan contohnya sebagai berikut :
Contoh kata sandang Si dan Sang
a. Sang kerbau berkeliling hutan sambil menyapa binatang-binatang lain yang berada
dihutan tersebut.
b. Sang kerbau mengejek kepompong yang buruk yang tidak dapat pergi kemana-mana.
c. Sang kerbau selalu membanggakan dirinya yang dapat pergi ketempat yang dia sukai.
d. Si kepompong hanya dapat berdiam saja saat mendengarkan ejekan itu.
e. “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.

Berdasarkan contoh diatas maka kaidah pada penulisan si dan sang yakni secara
terpisah dengan kata-kata yang mengikuti ataupun kata-kata yang di ikuti serta ditulis
dengan menggunakan huruf kecil. Setelah kalian menyimak dan memperhatikan contoh
seperti yang telah dijelaskan diatas, maka coba kalian bedakan dengan beberapa contoh
dibawah :
a. “Mengapa si kecil menjadi sangat pemalu?” tanya ayah.
b. Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil adalah orang yang terpandang di
kampungnya.

Perhatikan pada kata “kecil” didalam kalimat nomor 1 diatas yang dituliskan
dengan menggunakan huruf kecil saja, hal tersebut dikarenakan bukan sebuah nama.
Dan kemudian perhatikan pada kalimat kedua dalam kata “Kecil dan Kancil” yang
dituliskan dengan menggunakan huruf kapital (besar), hal tersebut dikarenakan guna
sebagai sebuah panggilan dan atau dengan kata lain disebut juga nama julukan.

3. Penggunaan kata keterangan tempat dan waktu


Untuk menghidupkan suasana pada teks cerita fabel, biasanya selalu menggunakan
kata keterangan tempat dan juga kata keterangan waktu. Pada keterangan tempat sering
menggunakan kata depan “Di” dan pada keterangan waktu sering menggunakan kata
depan “Pada, Informasi waktu dan lain-lain”.
Contoh kata keterangan tempat dan waktu
a. Diceritakan pada suatu malam yang gelap gulita, ada seekor harimau berburu di
hutan.
b. Pada suatu malam sang harimau kembali berburu ke hutan tersebut. Karena cuaca
sedang turun hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur dan air.
c. Si kelinci mengangkat wortel tersebut dan menaruhnya ditempat yang tinggi yang
lebih aman.
d. Kamu hanya bisa menaruh wortel tersebut di pohon itu.

4. Penggunaan kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya


Kata dari “lalu” dan “kemudian” mempunyai arti yang sama, dimana kata-kata
tersebut sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat dan juga sebagai
penghubung intra-kalimat. Berbeda dengan kata “akhirnya” yang sering digunakan
dalam penyimpulan serta pengakhiran informasi pada paragraf maupun pada teks, baik
itu teks cerita fabel ataupun teks cerita lainnya.
Contoh kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya
a. Setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri, Aisyah berlari dengan cepat,
kemudian menghampirinya, lalu memeluk ibunya dengan erat karena telah lama tidak
berjumpa.
b. Lalu, sang gajah menginjak ranting pohon tersebut.
c. Kemudian, sang semut berlari tanpa arah karena takut dipijak.
d. Akhirnya, sang semut memanjat sebuah pohon besar yang sekiranya aman.

Contoh teks cerita fabel lengkap dengan strukturnya


Ada banyak sekali cerita fabel yang sering kita temui baik dibuku maupun di televisi.
Namun yang sangat seringkali telihat pada acara televisi. Contoh cerita fabel di televisi
(TV) dan dibuku cetak adalah antaralain seperti :
1. Kartun animasi Pada Zaman Dahulu yang sering tayang di acara TV swasta (MNC).
2. Spongebob Squarepants yang sering tayang di acara TV swasta (Global).
3. Tom and Jerry.
4. Kupu-Kupu Berhati Mulia.
5. Winny The Pooh dan lain sebagainya.

Teks Cerita Fabel Kupu-Kupu Berhati Mulia. Berikut ceritanya :

Kupu-Kupu Berhati Mulia


 Orientasi
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia
sangat bahagia, karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut
berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.

 Komplikasi
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting
itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu
patah?”.
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan,
sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa
bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu.
Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur.

Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam
lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang
mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong...,
tolong....!

 Resolusi
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu,
sang semut memegang erat ranting itu.

Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.


Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah
menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan
terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.
“Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu. Ternyata,
kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.”

 Koda
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina
semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai