Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN ANTENATAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0008.02.11 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,

PROSEDUR TETAP

Februari 2019

PENGERTIAN Pemeriksaan Antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan pemeriksaan antenatal untuk menjaga
agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas, serta mengusahakan agar
bayi yang dilahirkan adalah bayi yang sehat, Memantau adanya kemungkinan resiko-
resiko kehamilan dan merencanakan pelaksanaan yang optimal terhadap kehamilan
resiko tinggi dan Menurunkan morbiditas dan mortalitas Ibu dan perinatal.
KEBIJAKAN Kebijakan pelayanan poneks
PROSEDUR Persiapan alat

1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Doppler / Monokuler
4. Pita ukur
5. Timbangan dewasa
6. Sarung tangan (bila diperlukan)
7. Jam tangan

Pelaksanaan :

1. Dokter spesialis/bidan mengucapkan salam dan perkenalkan diri

2. Dokter spesialis/bidan menlaskan prosedur yang akan dilakukan

3. Dokter spesialis/bidan melakukan Cuci Tangan

4. Dokter spesialis/bidan mengatur posisikan pasien dengan aman dan nyaman

5. Dokter spesialis/bidan melakukan pemeriksaan meliputi :

a. Anamnesa :

 Identitas pasien

 Riwayat kehamilan sekarang dan lalu

 Riwayat kontrasepsi

 Riwayat penyakit yg diderita dan Riwayat penyakit keluarga

 Riwayat sosial ekonomi

b. Dokter spesialis/bidan Pemeriksaan fisik :


 TTV (Tanda-Tanda Vital)

 Berat Badan

 Tinggi Badan

 Lingkar Lengan Atas (LILA)

 Cek gejala anemia dan edema

c. Dokter spesialis/Bidan kandungan melakukan Pemeriksaan Obstetri :

Paplasi :

 Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang


terletak di fundus uteri (dilakukan sejak awal Trimester I).

 Leopold II : Menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan


Ibu (dilakukan mulai akhir Trimester II).

 Leopold III : Menentukan bagian janin yang terletak di bagian


bawah uterus (dilakukan mulai akhir Trimester II).

 Leopold IV : Menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu


atas panggul (dilakukan bila usia kehamilan >36minggu)

Auskultasi :

 Auskultasi denyut jantung janin menggunakan doppler (jika usia


kehamilan >16minggu)

6. Dokter spesialis/bidan mendokumentasikan seluruh hasil anamnesa dan


pemeriksaan pada buku KIA atau pada rekam medis pasien.

7. Dokter spesialis/bidan menentukan hasil analisa dari data yang didapat selama
anamnesa dan pemeriksaan untuk menentukan ada atau tidaknya kelainan
dan perlu atau tidaknya penatalaksanaan selanjutnya.

8. Dokter spesialis kandungan Memberikan imunisasi TT sesuai jadwal.

9. Dokter spesialis memberian tablet tambah darah/vitamin.

10. Dokter spesialis membuat pengantar permintaan pemeriksaan laboratorium


rutin : Kadar Hb, Golongan darah dan rhesus, HbsAg, Tes HIV dan VDRL.

11. Petugas laboratorium melakukan Pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi :


Urinalisa (terutama protein terutama Trimester II - III), Sputum BTA, Malaria
dan Sifilis).

12. Dokter spesialis kandungan melakukan Pemeriksaan penunjang lainnya : USG

13. Dokter spesialis/bidan Memberikan konseling dan penjelasan hasil


pemeriksaan.

14. Dokter spesialis obgien/bidan poliklinik memberikan Komunikasi,Informasi dan


edukasi (KIE) tentang kehamilan, persalinan, perawatan masa nifas, perawatan
bayi baru lahir, Kebutuhan dan pemenuhan gizi serta pelayanan Kesehatan yang
diterima.

15. Dokter spesiali Merujuk ke dokter berwenang untuk konsultasi bila ada kelainan.

15. Dokter spesialis/bidan Menjelaskan waktu untuk kunjungan ulang.

16. Dokter spesialis/bidan Memberitahukan kepada pasien bahwa pemeriksaan


telah selesai.

17. Bidan Rapikan alat dan kembalikan pasien ke posisi nyaman dan aman

18. Dokter spesialis/bidan Cuci Tangan

19. Dokter spesialis/bidan Dokumentasi hasil dan respon pasien pada catatan
perawatan

UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan


2. Rawat Inap
3. Maternitas
4. Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai