Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TP. ATLETIK

DOSEN PENGAMPUH :

Drs. A. Mas jaya AM, M.pd

OLEH :

ANDI TENRI ALIA RIZALDI ( 210301502043)

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan tepat waktu tanpa halangan suatu
apapun.Penulis selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Dalam penyusunan makalah
ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis tidak menutup diri
dari para pembacaakan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan
peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Dan penulis berharap,
semoga makalah ini bias memberikan suatu kemanfaatan bagi penulis penyusun dan para
pembaca semuanya. Aamiin.

Moncongloe, 8 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..…..................2

DAFTAR ISI...………..…………………………………………………………….................3

BAB I……………..…………………………………………………………….......................4

PENDAHULUAN……………………………………………………………………….........4

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………..4


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………..4
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………4

BAB II…………………………………………………………..……………………………..5

PEMBAHASAN…………………………………………………………..
…………………..5

2.1 PERTEMUAN PERTAMA.……………………………..…………………..5

A. PENGERTIAN ATLETIK…………………………………………………….5

2.2 PERTEMUAN KEDUA……….…………………..…………………………6

B. CABANG-CABANG OLAHRAGA ATLETIK………………………………


6

2.3 PERTEMUAN KETIGA…………………………………………………….8

2.4 PERTEMUAN KEEMPAT………………………………………………...11

2.5 PERTEMUAN KELIMA...............................................................................13

BAB III……………..……………………………………………………………..................20

PENUTUP…………………………………………………………………..……….............20

KESIMPULAN……………..…..……………………………………………………20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Cabang olahraga atletik adalah cabang olahraga yang bisanya dimainkan dan
dilombakan pada Olympiade-Olympiade yang sering kita saksikan bersama. Dimana
gerakan-gerakan yang ada di dalamnya seperti tolak peluru lari, loncat, lompat dan lempar.
Sebagian besar ada pada olahraga lainnya, sehingga tidak heran jika pemerintah menetapkan
cabang olahraga atletik sebagai pembahasan di dalam mata pelajaran Sekolah, dari Sekolah
Dasar sampai Sekolah Menengah Atas, bahkan hingga Perguruan Tinggi.

2.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Atletik ?


2. Apa saja cabang-cabang olahraga atletik

2.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian atletik !


2. Untuk mengetahui cabang-cabang olahraga atletik !
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERTEMUAN PERTAMA


A. PENGETIAN ATLETIK

Atletik adalah cabang olahraga yang terdiri dari gabungan beberapa jenis olahraga fisik,
seperti olahraga lari, lempar, lompat, dan jalan. Atletik erasal dari bahasa Yunani, yakni
Athlon yang artinya berlomba atau bertanding. Atletik merupakan olahraga tertua di dunia
bahkan disebut juga Mother of Sports yaitu sebagai ibu atau induk dari olahraga, karena
olahraga ini merupakan olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dan
Dapan (3: 2011). Olahraga ini sangat terkenal pada masa kejayaanya, dimulai dari negara
Yunani, negara–negara dibenua Eropa sampai Amerika dan seluruh dunia, masyarakat sangat
antusias dan bersemangat dalam memainkanya.

Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada
776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia (PASI).

 Perbedaan atletik dan atlet :


- Atletik yaitu salah satu cabang olahraga
- Atlet ialah seseorang yang sedang melakukan perlombaan / berlomba
 Finish adalah arti lain dari garis akhir
 Start adalah arti lain dari garis awalan
Starter ialah orang yang memberangkatkan lari dalam hal ini biasa disebut
wasit.
 Jalan : berkontak secara langsung dengan tanah/permukaan/dataran.
 Lari : tidak menyentuh tanah seakan-akan melayang diudara
 Lompat : kegiatan mendorong tubuh keatas dengan menggunakan salah satu
kaki
 Loncat : mendorong tubuh keatas dengan menggunakan dua kaki
 Induk atletik nasional : PASI ( Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)
Induk atletik internasional : IAAF (Internasional Association of Atheletics
Federations).
 Lomba : dilaksanakan oleh beberapa pihak dalam satu kali permainan
Pertandingan : mempertemukan antara dua kubu atau kelompok yang saling
beradu dalam satu kali permainan untuk memenangkan permainan tersebut.
 Tujuan pemanasan : yaitu mencegah terjadinya cedera dan meningkatkan
kinerja otot tubuh.

2.2 PERTEMUAN KEDUA

B. CABANG-CABANG OLAHRAGA ATLETIK

Event yang dilombakan dicabang olahraga atletik yaitu :


 Jarak jalan cepat untuk putra : 10-20 km.

Jarak jalan cepat untuk putri : 5-10 km.

 Jarak lari cepat/ lari sprintputra :


100m,200m,400m,800m,1,500m,5000m,10000m,42,195km(marathon)

Jarak lari cepat/ lari sprint putri : 100m,200m,400m,800m,1500m,3000m.

 Lari gawang putra : 110-400m.

Lari gawang putri : 100-400m.

 Lari estafet putra : 4x100m-4x400m.

Lari estafet putri : 4x100m-4x400m.

 Dasa lomba : putra 10 cabang satu orang (10 nomor yang harus di ikuti)

Dasa lomba putra :

1. 100m
2. Lompat jauh
3. Tolak peluru
4. Lompat tinggi
5. 400m
6. 110m
7. Lempar cakram
8. Lompat tinggi galah
9. Lempar lembing
10. 1500m

 Panca lomba : putri 5 cabang satu orang ( 5 nomor yang harus di ikuti)

1. Tolak peluru
2. Loncat tinggi
3. Lari 200M
4. Lari gawang
5. Lompat jauh
 Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat kedepan atas dalam upaya membawa
titik berat badan selama mungkin di udara yang di lakukan dengan cepat dan
dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-
jauhya.
 Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara
mengangkat kaki ke depan ke atas sebagian upaya membawa titik berat badan
setinggi mungkin dan secepat mungkin jatuh dengan cara melaukan tolakan pada
salah satu kaki untukmencapai suatu ketinggian tertentu.
 Lompat jangkit adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lompat yang
bertujuan memaksimalkan jarak jangkauan horizontal. Olahraga ini memiliki 3 fase
atau gerakan : hop ( jingkat ), step ( langkah ), jump ( lompat ).
 Lompat galah adalah olahraga trek dan lapangan dari cabang lompat, atlet perlu
berlari cepat dan menjadikan galah sebagai tumpuan untuk melompati bilah lompat
sepanjang 4,5 meter.

2.3 PERTEMUAN KETIGA

A. Lari Sprint
Lari sprint/lari cepat adalah cara lari dalam menempuh jarak menentu yang relative
pendek,dalam waktu singkat,dengan kecepatan yang maksimal,dari garis start sampai ke
finish.

 Sprinter adalah orang yang melakukan sprint/pelari cepat


 Pelaratan lomba jarak pendek:

1. Lintasan : perlombaan lari jarak pendek dilakukan dalam jalur khusus


yang di sebut dengan lintasan. Jumlah lintasan yang standar berjumlah
8 lintasan dengan lebar masing-masing lintasan adalah 1,22meter.
Garis start dan finish dalam lintasan lari di tunjukkan dengan sebuah
garis selebar 5cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan.
2. Pistol star : Aba-aba yang digunakan dalam start lari jarak pendek
adalah "BERSEDIA","SIAP","YA" atau bisa diganti dengan suara
pistol.
3. Start block : adalah pijakan start dari atlet ketika akan melakukan start
jongkok. Start block terbuat dari besi dan bisa di atur posisinya.
4. Tiang finish : yang digunakan dalam lari jarak pendek berjumlah 2
buah dengan tinggi 1,37meter,lebar 8cm,tebal 2cm.
5. Kursi finish : digunakan sebagai tempat duduk timer ( pencatat waktu )
berjumlah 8 orang.
6. Stopwatch : digunakan dalam lomba lari jarak pendek berjumlah 24
buah untuk pelari dengan setiap 1 pelari menggunakan 3 buah
stopwatch.
7. Kamera finish : digunakan untuk merekam atlet ketika memasuki garis
finish
8. Tali pita finish tinggi : 1,22m sering di gunakan pada lari 100m
9. Bendera start : lari, bersedia,siap,ya
10. No dada

 Teknik lari jarak pendek

- Posisi kepala dan leher rileks dan pandangan fokus kedepan


- Ketika berlari,tekuk siku pada posisi 90 derajat
- Saat lengan bergerak,jaga agar posisi bahu tetap stabil dan rileks
- Ketika berlari, angkat lutut bagian depan serta luruskan kaki bagian belakang
- Usahakan agar langkah kaki pendek,namun tetap dalam kecepatan maksimum
- Pada lari jarak pendek tumpuan kaki saat berlari adalah ujung jari kaki

 Peraturan lama, setiap pelari melakukan kesalahan maka akan di ulangi.


 Peraturan sekarang, apabila masih melanggar maka akan di diskualifikasi.
 Jenis-jenis start

1. Start jongkok/crouching start


2. Start berdiri/standing start
3. Start melayang/flying start

 Start jongkok ( crouching start ) jarak pendek.


Start jongkok :
1. Start pendek (bunch start)
Lutut kaki belakang di letakkan sejajar dengan ujung kaki bagian depan.
2. Start menengah ( medium start ) :
Seorang pelari saat berjongkok lutut kaki belakang kira-kira berada di
samping lekukan lutut kaki bagian depan.
3. Start panjang ( long start ) :
Seorang pelari meletakkan kedua telapak kaki secara berjauhan dengan
lutut kaki belakang berada di samping tumit kaki depan.
B. Lempar cakram

Lempar adalah olahraga dengan melempar (lembing, peluru, martil, cakram).(W. J. S.


Poerwadarminta, 1976 : 584).Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang berbentuk piring
berbingkai sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51). 30 Jadi lempar cakram adalah salah satu
nomor lomba dalam atletik yang menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring
bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan.

 Teknik Lempar Cakram


o Cara memegang cakram
Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak
tangan kiri (bagi pelempar yang tidak kidal) sedangkan telapak tangan
kanan diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang
(terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi
cakram) sedangkan ibu jari bebas.
o Ada dua gaya dalam lempar cakram
 Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring/menyamping kearah sasaran,
sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke
belakang, sumbu putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian
depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu di
belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di
belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari
tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak
kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang.
 Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan
berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai
melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri
sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke
arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri
untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat
pula diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar,
setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayun ke
depan dan kaki kiri diayun ke belakang.

Gambar lapangan lempar cakram

2.4 PERTEMUAN KEEMPAT

Lompat jauh Adalah salah satu no lompat dari cabang olahraga atletik, yang sering di
lombakan dalam kompetisi baik dalam kelas dunia maupun yang lain.Gerakan melompat
menggunakan tumpuan kaki dengan jarak sejauh-jauhnya.
 Ukuran :
1. Panjang bak lompat : 9m
2. Lebar bak lompat : 2,75m
3. Lebar papan tumpuan : 20m
4. Lebar lintasan awalan : 1,22m
5. Lebar papan tumpuan : 1,22m
 Tiga macam lompat :
1. Berjalan di udara ( walking in the air )
2. Jongkok ( ortodok )
3. Menggantung ( sneper )

A. Gaya jongkok
Gaya ini sangat populer
1. Pelompat jauh tidak boleh mengurangi kecepatan lari kerena kecepatan
lari bergantung pada jarak lopatan.
2. Lari di lakukan dari jarak 40-45m dari lintasan.
3. Tidak di perkenankan untuk mengubah langkah atau kecepatan pada
saat mendekat dengan papan tumpuan.
 Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan :
1. Tumit
2. Telapak kaki
3. Ujung telapak kaki
 Untuk mengukur jarak lompatan :
1. Pada saat melompat, kaki tidak boleh melewati papan tumpuan sedikit
pun.
2. Ukuran papan tumpuan paling depan dan di cari tempat yang paling
dekat dengan papan tumpuan.
 Kesalahan yang sering di lakukan :
Kaki melewati batas papan tumpuan.
Pelompat mengurangi kecepatan/mengubah langkah kaki pada saat berlari.
B. Gaya menggantung
1. Perbedaanya terletak pada saat berada di udara baik gaya
jongkok/berjalan di udara.
2. Posisi awalan di tegakkan.
3. Kedua tangan lurus ke atas/di angkat.
C. Gaya berjalan di udara
Posisi kaki seperti berjalan tetapi bedanya adalah berjalan di atas
udara.

2.5 PERTEMUAN KELIMA

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang dilakukan
dengan cara menolak atau mendorong peluru atau bola yang terbuat dari logam sejauh
mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu.

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau
tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan
berat yaitu :

 Untuk senior putra = 7,257 kg


 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk junior putra = 5 kg
 Untuk junior putri = 3 kg
 Ruang lingkaran lebar 5x3 meter.
Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan
kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat.Posisi untuk menolak harus
ditekankan pada kaki.karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

A. TEKNIK DASAR TOLAK PELURU


 Teknik memegang peluru

- Letakkan peluru di telapak tangan. Pegang peluru dengan erat menggunakaan jari-
jari tangan dengan posisi jari-jari dikembangkan. Gunakan jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru. Letakkan jari kelingking di
bagian samping peluru dalam posisi menekuk, sementara ibu jari berada pada
posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru. Berikan tenaga lebih pada ibu
jari agar bisa menahan peluru lebih kuat sehingga tidak jatuh.
- Rapatkan jari-jemari, termasuk kelingking, dan tempelkan pada bagian belakang
peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.
- Cara ketiga hampir sama dengan cara kedua, yaitu dengan merapatkan jari-jari,
tetapi dengan posisi sedikit lebih renggang. Teknik ini cocok untuk Anda yang
memiliki telapak tangan kecil.
 Teknik meletakkan peluru pada bahu Peluru dipegang dengan salah satu
cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian
samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan
satunya rileks di samping kiri badan.
 Teknik menolak peluru
Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti
dibawah ini,

a. Menolak peluru dengan kedua tangan

1) Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam
keadaan sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin.
2) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut
dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian ayun
dan lemparkan peluru kedepan.

3) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut


dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini
dilakukan dengan membelakangi arah lemparan. Kemudian ayunkan dan
lempar peluru kearah belakang atau sektor lemparan.

4) Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang.


Tolakan masih dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan
tolak atau tangan terkuat. Kaki masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk
melakukan tolakan yang sebenarnya.

5) Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan
dilakukan dengan koordinasi bantuan dorong kaki belakang

b. Menolak Peluru dengan Satu Tangan

1) Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan


/rentangkan lengan kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan
peluru dengan sudut parabola beberapa meter kedepan sambil melangkahkan
kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan untuk membantu
melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru dilepaskan (Carr,1991).

2) Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan,
badan diputar ke kanan untuk mengambil ancang-ancang (Carr,1991).

3) Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang gunakan


bantuan putaran/ pilin tubuh saat melakukan tolakan (carr,1991)
B. PERALATAN TOLAK PELURU
Alat yang di gunakan dalm tolak peluru:
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur / Tali Rafia
4. Peluru
 Untuk senior putra = 7.257 kg
 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk junior putra = 5 kg
 Untuk junior putri = 3 kg
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping

C. PERATURAN TOLAK PELURU

1. Atlet diperbolehkan memasuki lingkaran tolakan dari arah mana saja.


Biasanya, para atlet memilih untuk memasuki lingkaran dari samping dan
belakang.
2. Atlet tolak peluru hanya diberi waktu selama 60 detik untuk menyelesaikan
pertandingan, dihitung sejak namanya dipanggil. Jika dalam waktu 3 menit
belum juga melakukan tolakan, atlet dikenakan diskualifikasi.
3. Atlet dilarang menggunakan sarung tangan, tetapi boleh menggunakan
pelindung ruas jari (taping) selama pertandingan.
4. Atlet boleh memegang bagian dalam wilayah lemparan berupa lingkaran
besi.
5. Atlet harus menahan peluru menggunakan leher selama melakukan gerakan
tolakan.
6. Atlet akan didiskualifikasi jika meletakkan peluru tidak sesuai dengan
peraturan, misalnya di belakang kepala atau di depan perut.
7. Peluru hanya boleh ditolak dengan menggunakan satu tangan dengan posisi
lebih tinggi dari bahu.
8. Gerakan tolakan hanya boleh dilakukan di dalam lingkaran. Sedikit saja
kakinya berada di luar batas lingkaran, atlet tersebut dinyatakan
didiskualifikasi.
9. Peluru harus mendarat di sektor area pendaratan yang disediakan (34,92
derajat). Atlet akan didiskualifikasi jika peluru jatuh di luar sektor
pendaratan atau tiga kali melakukan kegagalan.
10. Pengukuran dilakukan mulai dari lokasi tempat peluru pertama kali jatuh
sampai ke tengah lingkaran.
11. Setelah melakukan lemparan, atlet harus meninggalkan lingkaran melelui
sisi belakang lingkaran.
12. Atlet baru boleh meninggalkan lingkaran setelah peluru mendarat.

D. LAPANGAN TOLAK PELURU

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak


peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya
harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen,
aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus
datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus
dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini
dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau
bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit
dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm,
panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

E. GAYA TOLAK PELURU

 Gaya Meluncur (Glide)


Gaya meluncur (glide) merupakan gaya tolak peluru yang pertama kali diperkenalkan.
Gaya ini sering disebut juga teknik O’Brien, sesuai nama penemunya, Parry O’Brien dari
Amerika Serikat. Meski demikian, gaya ini bukanlah gaya yang paling populer.
Pada gaya ini, atlet akan melakukan gerakan setengah putaran terlebih dahulu sebelum
melontarkan peluru. Pada persiapan awal, atlet menghadap ke arah belakang, kemudian
mendorong tubuhnya ke arah belakang, lalu segera menghadap ke depan dan melontarkan
peluru.

Gaya meluncur dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

- Posisikan tubuh menghadap ke arah belakang atau membelakangi sektor pendaratan.


- Pegang peluru dan tempelkan ke bagian leher kanan dengan posisi kepala sedikit
miring sesuai posisi peluru.
- Posisikan badang sedikit menunduk dan condong ke sisi kanan sehingga bahu kiri
lebih tinggi.
- Tempatkan lengan kiri di depan wajah.
- Tekuk kaki kanan untuk memberikan daya tolakan dan posisikan kaki kiri di daerah
belakang, bisa sedikit ditekuk atau lurus dengan ujung kaki menyentuh lantai/tanah.
- Saat akan melakukan tolakan 180 derajat, condongkan badan sedikit ke depan
sehingga ujung kaki kiri terangkat dari lantai, kaki kanan melakukan tolakan, dan kaki
kiri terdorong sampai balok batas lempar.
- Bersamaan dengan gerakan tersebut, lakukan dorongan tangan dengan cara memutar
badan ke arah sektor pendaratan dan tangan kanan melakukan tolakan sekuat tenaga.
- Saat tangan kanan melakukan tolakan, geser posisi kepala supaya tidak menghalangi
peluru menuju sektor pendaratan.
- Untuk atlet kidal, lakukan cara di atas dengan menggunakan anggota tubuh yang
berlawanan.
- Dalam sejarah olahraga lempar peluru, lemparan terjauh dengan menggunakan gaya
meluncur ini adalah lemparan dari atlet Ulf Timmermann dari Jerman Timur, yaitu
dengan jarak lempar sejauh 23,06 meter.

 Gaya Berputar (Spin)


Gaya berputar diperkenalkan pertama kali pada tahun 1972 oleh Alexander
Baryshnikov, seorang atlet tolak peluru asal Rusia. Pada tahun tersebut, ia berhasil
memecahkan rekor baru untuk nomor putra dengan jarak 22 meter.

Ciri khas gaya spin adalah pelempar melakukan gerakan memutar sebesar 360 derajat
sebelum melakukan lemparan. Dengan cara ini, diharapkan atlet memiliki momentum untuk
melakukan lemparan sejauh mungkin.

Gaya berputar ini merupakan gaya yang paling sulit karena selain fokus pada tolakan,
atlet juga harus menguasai teknik berputar dengan benar. Gaya ini hampir sama dengan gaya
lempar cakram yang berputar dalam melakukan lemparan.

Untuk tolak peluru dengan gaya ini, berikut tahapan yang harus Anda lakukan :

- Untuk awalan, posisikan tubuh sama seperti gaya glide, yaitu menghadap ke


belakang, tangan kanan memegang peluru dan menempelkannya ke leher kanan.
Badan dalam posisi tegak dan kepala miring.
- Sejajarkan kedua kaki, jadikan kaki kiri sebagai tumpuan supaya kaki kanan bisa
diayun menuju tengah lingkaran.
- Kaki kanan menuju area tengan lingkaran dengan tetap membelakangi area
pendaratan dan sudah bersiap menjadi poros.
- Sebelum kaki kanan menapak tengah lapangan, kaki kiri yang sebelumnya menjadi
poros diangkat dan diayunkan dengan gerakan melingkar sehingga pada akhir putaran
tubuh, kaki kananlah yang menjadi poros.
- Tapakkan kaki kiri di daerah belakang kaki kanan, sejajar dengan jarak sebahu lebih
sedikit dan posisi tubuh serong ke arah samping belakang.
- Setelah kaki kiri menapak, tubuh dihadapkan ke sektor pendaratan, bersamaan dengan
tangan sebelah kanan melakukan tolakan ke arah depan dengan kekuatan penuh.
Putaran tumit, pinggul, lutut, dan dada ke arah depan akan memberikan tambahan
daya dorong.
- Setelah peluru terlempar, kemungkinan besar tubuh masih akan berputar karena
energi yang dilepaskan membentuk garis putaran tubuh.
 Gaya Samping (Klasik)
Gaya samping atau klasik merupakan gaya tolak peluru yang paling tua dan tidak
diketahui penemunya. Pada gaya ini, atlet menggunakan awalan menyamping, yaitu tubuh
menghadap ke samping dalam posisi siap sebelum melakukan tolakan.Tidak seperti gaya
lainnya, peluru dipegang menggunakan kedua tangan. Tangan kanan menyangga peluru di
atas bahu, sedangkan tangan kiri memegang peluru bagian atas.Akan tetapi, pada saat
melempar, atlet hanya menggunakan satu tangan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Atletik adalah cabang olahraga berupa aktivitas fisik (jasmani) yang dinamis dan
harmonis, termasuk di antaranya lari, lompat, jalan, dan lempar.Atletik merupakan salah satu
unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai suatu komponen pendidikan yang
mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan
jasmani.Atletik di katakan induk dari cabang olahraga karna semua akitivitas olahraga di
dalamnya ada unsur atletiknya
Cabang-cabang olahraga atletik : lari cepat, jalan cepat, lari gawang, lari estafet,
lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat galah dan tolak peluru.

Lari sprint/lari cepat adalah cara lari dalam menempuh jarak menentu yang relative
pendek,dalam waktu singkat,dengan kecepatan yang maksimal,dari garis start sampai ke
finish. Lompat jauh Adalah salah satu no lompat dari cabang olahraga atletik, yang sering di
lombakan dalam kompetisi baik dalam kelas dunia maupun yang lain.Gerakan melompat
menggunakan tumpuan kaki dengan jarak sejauh-jauhnya.

Jenis-jenis start :Start jongkok/crouching start, Start berdiri/standing start, Start


melayang/flying start.

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang dilakukan
dengan cara menolak atau mendorong peluru atau bola yang terbuat dari logam sejauh
mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu.

Berat peluru :

- Untuk senior putra : 7,257 kg


- Untuk senior putri : 4 kg
- Untuk junior putra : 5 kg
- Untuk junior putri : 3 kg
B. SARAN
Agar mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang jenisjenis permainan
dalam olahraga terutama di bidang atletik, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai