Anda di halaman 1dari 10

2

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Biaya Strategik
Pokok Bahasan
Target Costing, Theory of
Constraints, and Life Cycle
Costing

Abstrak Sub-CPMK

Mahasiswa dapat memahami konsep


Manajemen Biaya

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi


08 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
Manajemen Biaya Strategik
Pengertian Target Costing
Salah satu keputusan tersulit yang dihadapi oleh perusahaan adalah mengenai
penetapan harga. Perusahaan selalu memiliki pesaing, sehingga setiap perusahaan
harus membangun strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan didalam suatu
pasar tertentu.
Permintaan adalah suatu sisi dari persamaan penetapan harga. Sementara penawaran
adalah sisi lainnya. Karena pendapatan harus menutup biaya perusahaan untuk
menghasilkan laba, maka banyak perusahaan terlebih dulu menetapkan biaya dalam
menentukan harga. Mereka menghitung biaya produk dan menambah laba yang
diinginkan. Perusahaan yang produksinya tergantung pada penawaran secara rutin
menetapkan harga penawarannya berdasarkan biaya (metode cost based pricing).
Seringkali terdapat sejumlah pesaing yang telah menjual produk sejenis dengan harga
tertentu, menjadikan perusahaan harus bisa menyesuaikan harga jual dengan harga
pesaing dan daya beli masyarakat. Kondisi tersebut membuat metode cost based pricing
tidak relevan untuk digunakan oleh perusahaan. Perusahaan tidak dapat lagi membuat
produknya, menentukan biaya produknya dan harga jualnya, lalu memasarkannya.tetapi
perusahaan terlebih dulu harus menentukan biaya produknya, kemudian membuat produk
yang sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan. Pendekatan ini disebut dengan target
costing.

A. Menentukan Harga target


Cara penetapan harga dan penanganan harga jual yang digunakan oleh
perusahaan memiliki banyak cara. Dalam perusahaan kecil, harga sering ditetapkan
oleh manajemen teras, dan bukan oleh bagian pemasaran atau penjualan. Sedangkan
pada perusahaan- perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer
divisi atau manajer lini produk.
Pada dasarnya, penetapan harga yang ditargetkan, mengandung tujuan-tujuan
tertentu. Meskipun pada titik tertentu, ada perusahaan yang tidak mempunyai
keleluasaan untuk mementukan harga produksinya, misalnya dalam organisasi
penjualan yang diorganisir, yang dibatasi oleh kuota harga.

1. Cost Based Pricing


Adalah Penentuan harga jual produk yang didasarkan pada asumsi bahwa
perusahaan membuat produk tertentu, kemudian menentukan harga jualnya

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/
berdasarkan metode tertentu, lalu dipasarkan kepada masyarakat. Pendapatan harus
menutupi biaya perusahaan untuk menghasilkan laba, maka banyak perusahaan
terlebih dulu menetapkan biaya dalam menentukan harga. Mereka menghitung
biaya produk dan menambah laba yang diinginkan. Pendekatan ini tidak berbelit-
belit dan biasanya, terdapat beberapa biaya dasar dan mark up. Mark up adalah
persentase yang dibebankan kepada biaya dasar; termasuk diantaranya adalah
laba yang diinginkan dan setiap biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar.
Dalam metode Cost based pricing, manajemen hanya menghitung biaya yang
telah dikeluarkan untuk membuat suatu produk dengan menggunakan berbagai
metode yang dipilih sebagai alternatif untuk menentukan biaya produk dan
kemudian menentukan harga jual produk berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan.

2. Kalkulasi Biaya Target (Target Costing)


Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dalam menawarkan produk
ataupun jasa menuntut perusahaan untuk memikirkan metode penetapan biaya
yang lebih baik dibandingkan dengan metode Cost based pricing yang dipakai
perusahaan pada umumnya, metode di atas memiliki kelemahan yaitu biaya dan
laba yang ditetapkan lebih dulu akan menjadi dasar penetapan harga jual
sehingga harga jual sering kali menjadi kurang kompetitif. Target costing
merupakan metode penetapan biaya yang bertolak belakang dengan metode cost
based pricing.

B. Pengertian Target Costing


Kalkulasi biaya target (target costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk atau
jasa berdasarkan harga (harga target) dimana pelanggan bersedia membayarnya. Ini
juga sering disebut sebagai kalkulasi biaya berdasarkan harga (price-driven costing).
Menurut metode ini, perusahaan menetapkan biaya produk yang dianggap sesuai
dengan keadaan pasar, menentukan laba yang diinginkan, baru kemudian menentukan
harga jual produk tersebut kepada masyarakat.
Kebanyakan perusahaaan Amerika, dan hampir semua perusahaan Eropa,
menetapkan harga produk baru sebagai penjumlahan dari biaya dan laba yang
diinginkan. Logikanya adalah bahwa perusahaan harus menghasilkan pendapatan
yang cukup untuk menutup semua biaya dan menghasilkan laba. Menurut Peter
Drucker, “hal ini benar tetapi tidak relevan: pelanggan tidak melihat hal itu sebagai
pekerjaan mereka untuk menjamin pabrikan mendapatkan laba. Satu-satunya cara

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang baik menetapkan harga adalah mengetahui berapa yang ingin dibayar oleh
pasar.
Kalkulasi biaya target merupakan metode pengerjaan terbalik dari harga untuk
menentukan biaya. Departemen pemasaran menetapkan karakteristik dan harga
produk yang paling dapat diterima pelanggan, yang selanjutnya adalah tugas
teknisi perusahaan untuk mendesain serta mengembangkan produk sedemikian rupa
sehingga biaya dan laba dapat ditutupi oleh harga.
Perbedaan antara harga jual produk / jasa yang diperlukan untuk mencapai pangsa
pasar (market share) tertentu dengan laba persatuan yang diharapkan disebut
dengan target costing, Jika target cost dibawah cost produk yang sekarang
dapat dicapai, maka manajemen harus merencanakan program pengurangan biaya
untuk menurukan biaya yang sekarang dikonsumsi untuk menghasilkan produk ke
target cost. Kemajuan yang dicapai dari program pengurangan biaya tersebut diukur
dengan membandingkan biaya yang sesungguhnya dengan target cost.

C. Prinsip Target Costing


1. Harga jual mendahului biaya
Sistem target costing menetapkan terget biaya dengan mengurangi margin laba yang
diharapkan dari pasar yang kompetitif. Harga pasar dikendalikan oleh situasi pasar
dan target laba ditentukan oleh kondisi keuangan suatu perusahaan dan industri yang
digelutinya.
2. Fokus pada pelanggan
Sistem target costing digerakkan oleh pasar. Persyaratan pelanggan atas kualitas,
biaya, dan waktu secara simultan diintegrasikan ke dalam produk dan keputusan
proses, serta arah analisis biaya. Target biaya tidak boleh dicapai dengan
mengorbankan tampilan yang diinginkan pelanggan, menurunkan kinerja atau
keandalan suatu produk, atau menunda peluncuran produk dipasar.
3. Fokus pada desain
Perusahaan menghabiskan lebih banyak waktu pada tahap desain dan
mengurangi waktu sampai kepasar dengan menghilangkan perubahan yang mahal
dan menghabiskan banyak waktu yang diperlukan dikemudian hari.

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/
D. Karakteristik Target Costing
1. Target costing digunakan pada tahap perencanaan dan desain
2. Target costing merupakan perencanaan biaya yang berujung pada pengurangan
biaya
3. Target costing lebih cocok digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada
perakitan yang membuat beranekaragaman produk dalam jumlah sedang dan
sedikit dibandingkan dalam industri yang berorientasi pada proses yang
ditandai dengan produksi yang terus menerus dan bersifat masal.
4. Target costing digunakan untuk pengendalian spesifikasi desain dan teknik
produksi

E. Langkah mengimplementasikan target costing


1. Menentukan harga jual yang kompetitif
Manajemen harus mempertimbangkan harga produk pesaing, daya beli
masyarakat, kondisi perekonomian secara umum, nilai tukar rupiah, dsb untuk
dapat menentukan harga produk.
2. Menentukan laba yang diharapkan
Penentuan harga jual per unit produk dipengaruhi oleh pangsa pasar (market
share) yang ingin diperoleh, tingkat pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan,
volume penjualan yang ingin direncanakan, dsb.
3. Menetapkan target biaya
Target biaya = harga jual – laba yang diharapkan
4. Melakukan rekayasa nilai
Rekayasa nilai digunakan dalam target costing untuk menurunkan biaya
produk dengan cara menganalisis trade off antara lain: jenis dan tingkat yang
berbeda dalam fungsional produk, biaya produk total.
5. Menggunakan kaizen costing dan pengendalian operasi
Kaizen costing adalah metode perhitungan biaya dimana secara terus menerus
berupaya mencari cara baru untuk menurunkan biaya dalam proses pembuatan
produk dengan desain dan fungsional yang ada.

F. Rekayasa Nilai (value)


Salah satu langkah yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan target costing
adalah merekayasa nilai, yaitu semua upaya yang dianggap perlu untuk
memodifikasi produk perusahaan pada biaya yang lebih rendah dengan tetap
disertai upaya memberikan nilai (value) yang optimal kepada pelanggan.

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Rekayasa nilai digunakan dalam target costing untuk menurunkan biaya produksi
melalui analisis konsumen. Yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi
selera konsumen, karena terdapat berbagai hal dalam suatu produk yang dinilai
penting oleh konsumen.
Secara umum produk yang dihasilkan perusahaan berdasarkan
fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Kelompok produk yang fungsinya relatif mudah ditambah dan dikurangi
2. Kelompok produk yang fungsionalitasnya relatif stabil

G. Ilustrasi Penyusunan Target Costing


1. PT.Duta Niaga adalah produsen barang-barang elektronik yang berlokasi di
jakarta. Melihat terjadinya pergeseran teknologi dan selera masyarakat berkaitan
dengan peralatan audio visual, perusahaan ini melihat peluang berupa ceruk
pada pasar DVD Player bagi masyarakat Indonesia.
Perusahaan ingin memproduksi DVD Player murah dengan kualitas yang baik.
Dari hasil penelitian pasar, diperkirakan harga yang terjangkau oleh masyarakat
dan jauh lebih murah dari para pesaing lainnya adalah Rp.300.000 per unit.
Dengan harga jual sebesar itu, divisi marketing perusahaan memperkirakan
dapat menjual sebanyak 50.000 unit per tahun. Untuk mendesain,
mengembangkan, dan memproduksi DVD Player ini diperkirakan
membutuhkan investasi sebesar Rp.12.000.000.000. perusahaan
mengharapkan ROI (return on investment) sebesar 25%.
Berdasarkan perumusan Target Costing = Harga Jual – Laba Yang Diharapkan
dan data sebelumnya, maka biaya yang ditargetkan (target costing) untuk
memproduksi setiap unit DVD Player adalah:
Proyeksi penjualan (50.000 x 300.000) 15.000.000.000
Laba yang diharapkan (25% x 12.000.000.000) (3.000.000.000)
Target biaya total (50.000 unit DVD Player) 12.000.000.000
Target biaya per unit (12.000.000.000 : 50.000) 240.000

Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa perusahaan menetapkan target


biaya produksi DVD Player sebesar Rp.240.000 per unit. Itu berarti, desainer
perusahaan harus mampu mendesain produk dengan biaya produksi
maksimal sebesar Rp.240.000 per unit. Berdasarkan target biaya yang

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/
ditetapkan itu, desainer harus mampu mencari komponen elektronik yang
sesuai dengan harga tersebut.

2. PT.Sandang Nusantara adalah perusahaan pakaian pria yang berlokasi di


Bandung. Melihat banyak pakaian impor dari China yang masuk ke Indonesia
dengan harga murah dan respon masyarakat terhadap pakaian impor tersebut,
perusahaan ini melihat peluang berupa ceruk pada pasar kemeja pria bagi
masyarakat Indonesia.
Perusahaan ingin memproduksi kemeja pria murah dengan kualitas yang
baik.dari hasil penelitian pasar, diperkirakan harga yang terjangkau oleh
masyarakat dan jauh lebih murah dari para pesaing lainnya adalah Rp.40.000
per unit. Dengan harga sebesar itu divisi marketing perusahaan
memperkirakan dapat menjual sebanyak 400.000 unit per tahun.
Untuk mendesain, mengembangkan dan memproduksi kemeja pria ini diperkirakan
membutuhkan investasi sebesar Rp.10.000.000.000. perusahaan mengharapkan
ROI (return on investment) sebesar 28%.
Berdasarkan perumusan Target Costing = Harga Jual – Laba Yang Diharapkan
dan data sebelumnya, maka biaya yang ditargetkan (target costing) untuk
memproduksi setiap unit kemeja pria adalah:

Proyeksi penjualan (400.000 x 40.000) 16.000.000.000

Laba yang diharapkan (28% x 10.000.000.000) (2.800.000.000)


Target biaya total (400.000 unit Kemeja Pria) 13.200.000.000
Target biaya per unit (13.200.000.000 : 400.000) 33.000

Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa perusahaan menetapkan target


biaya produksi Kemeja Pria sebesar Rp.33.000 per unit. Itu berarti, desainer
perusahaan harus mampu mendesain produk dengan biaya produksi
maksimal sebesar Rp.33.000 per unit. Berdasarkan target biaya yang
ditetapkan itu, desainer harus mampu mencari komponen produk yang sesuai
dengan harga tersebut.

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/
H. Kelemahan dan kelebihan target costing
Menurut Atkinson (2007) target costing memiliki beberapa kelemahan yaitu:
1. Kurangnya pemahaman konsep target costing. Karena target costing
pertama kali ditemukan di Jepang, maka ketika dibawa keluar Jepang tidak semua
pengguna memahami dengan baik konsep target costing. Akibatnya banyak senior
manajemen yang menolak ide ini.
2. Implementasi yang kurang dalam konsep teamwork. Pengurangan biaya yang
dilakukan dalam sebuah unit kerja seringkali tidak dilakukan di unit kerja yang
lain. Sebagai contoh ketika departemen produksi berhasil mengelola biaya
sehingga berhasil melakukan pengurangan biaya, namun departemen lain
misalya administrasi, pemasaran, dan distribusi malah memboroskan biaya.
Sehingga perusahaan yang akan mengadopsi target costing harus
mengadaptasi tingkat kerjasama tim, kepercayaan, dan kerjasama agar target
costing dapat sukses.
3. Penyebab karyawan terlalu lelah. Karyawan di banyak perusahaan Jepang
yang menerapkan target costing mengalami kelelahan yang luar biasa karena
adanya tekanan untuk memenuhi target biaya.
4. Waktu pengembangan yang terlalu lama. Walaupun biaya target terpenuhi namun
waktu pengembangan akan meningkat karena adanya pengulangan dalam siklus
value engineer untuk menurunkan biaya, sehingga produk dapat terlambat sampai
ke pasar.
Metode ini memiliki keunggulan, yaitu harga jual produk ditetapkan terlebih dulu,
sedangkan target margin laba dan target cost dietapkan kemudian. Jika target
margin laba perusahaan ditingkatkan, maka perusahan harus melakukan
penghematan dan perekayasaan nilai pada biaya produks serta biaya
nonproduksi untuk mencapai target cost yang ditetapkan berdasarkan harga
jual.
Target costing memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya selama
desain daripada mereduksi biaya setelah proses desain. Target costing
memastikan profitabilitas dalam jangka pendek dan panjang, karena produk
yang dihasilkan memiliki margin rendah atau tidak menguntungkan selama
pengembangan produk baru dapat dengan cepat jatuh.

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengertian Cost Life Cycle
Siklus biaya atau The cost life cycle merupakan urutan aktivitas biaya dalam perusahaan
mulai dari riset dan pengembangan, kemudian desain, produksi, pemasaran, dan
distribusi, hingga pelayanan kepada pelanggan.
Setelah menetapkan produk apa yang akan dihasilkan, perusahaan melakukan riset
dan pengembangan untuk membuat inovasi baru berkaitan dengan produk yang akan
dihasilkan tersebut. Inovasi dapat berkaitan dengan produk tersebut, proses
produksinya, alternatif produknya, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil riset dan pengembangan tersebut, perusahaan membuat desain
produk yang akan dihasilkan. Tahap desain ini mencakup semua aspek yang terkait
dengan bayangan tentang produk seperti apa yang ingin dihasilkan oleh perusahaan
seperti unsur kualitas, bentuk, kemasan, warna, dan sebagainya.
Pada saat penentuan kualitas produk, perusahaan akan dihadapkan pada kualitas
dan harga bahan yang akan digunakan. Pada pendekatan lainnya, harga bahan akan
mengikuti kualitas yang diharapkan. Sedangkan pada target costing, perusahaan
menetapkan harga terlebih dahulu, baru kemudian kualitasnya mengikuti harga
tersebut. Jadi, perusahaan harus menurunkan biaya hingga ketingkat biaya yang
dikehendaki.

Untuk menurunkan biaya hingga ketingkat biaya yang dikehendaki, perusahaan


memiliki dua alternatif, yaitu:
1. Mengintegrasikan teknologi manufaktur baru, menggunakan teknik
manajemen biaya yang canggih seperti ABC, dan mencari produktivitas yang
lebih tinggi melalui perbaikan organisasi serta hubungan tenaga kerja, sehingga
perusahaan dapat menurunkan biaya. Pendekatan ini diimplementasikan dengan
menggunakan penentuan biaya standar atau kaizen costing.
2. Dengan mendesain produk atau jasa, perusahaan dapat menurunkan biaya
hingga ke tingkat target biaya yang diinginkan. Metode ini belum dipakai,
karena mengakui bahwa keputusan desain memiliki pengaruh yang besar
terhadap total biaya selama siklus biaya produk.
Pada tahap produksi, bagian produksi tinggal mengikuti seluruh desain yang
dibuat oleh desainer perusahaan. Pada saat memasuki tahap pemasaran
dan distribusi, bagian marketing akan menyesuaikan dengan kualitas yang
dimiliki produk yang dijualnya.

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/
DAFTAR PUSAKA
Andrew ,K.R., 1980, The Conceptof Corporate Strategy, Homewood. Richard D. Irwin.
Argytis, 1985, Strategy Change and Defensive Routines, Marshfield, MA: Pitman Pub
Chandler, 1962, Strategy and Structure: Chapter in the History of American Industrial
Enterprise. Chambridge: The MIT Press.
Freeman, John. H And Michael T. Hannan (1997). Growth And Decline Process In
Organizations.
American Sociological Review. Hitt, Michael A, R. Duane Ireland, and Robert
E.Hoskisson, alih bahasa. 2005. Manajemen
Strategis Daya saing & Globalisasi. Buku Satu. Penerbit Salemba. Jakarta.
Glass, N.M., (1991), Pro-active Management: How to Improve Your Management
Performance.East Brunswick, NJ:Nicholas Publishing.

2021 Manajemen Biaya Strategik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Marsyaf SE, Ak., M. Ak.,CA
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai