Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANA TRIYUNITA
UPBJJ UT PONTIANAK
Jawabam :
Proses globalisasi yang terjadi saat ini tidak dapat dihindari oleh semua orang di seluruh.
Globalisasi dapat memberikan dua dampak sekaligus, yaitu dampak positif dan dampak negatif
dan terjadi di semua bidang. Oleh karena itu kita harus mewaspadai perkembangan globalisasi.
Hal ini terutama pada perkembangan globalisasi melalui berbagai media. Berikut ini yang perlu
dilakukan untuk mewaspadai globalisasi melalui berbagai media yaitu:
• Menjadi pengguna media yang pandai dan mau terus belajar tanpa mudah percaya
segala sesuatu yang ada di media. Hal ini karena mudah masuknya informasi dari
berbagai sumber tanpa validitas yang benar atau hoax dan menipu, sehingga kita perlu
berhati-hati.
• Menjadi konsumen media yang bijak. Globalisasi menciptakan semakin canggih,
modern, dan bervariasinya gadget atau media. Sehingga ini akan membuat kita menjadi
konsumtif. Apabila kita bijak, kita bisa memilih gadget apa saja yang dibutuhkan tanpa
konsumtif karena tren dan gengsi.
• Adanya peran pemerintah dalam mengatur pembatasan akses informasi atau situs web
yang dapat merusak moral anak bangsa.
• Peran orang tua dalam mengontrol akses media anak seperti handphone, internet, dan
televisi serta peran dalam memberikan nasihat kepada anak.
• Peran guru di sekolah dalam memberikan nasihat dan arahan penggunaan media yang
baik.
• Menjadi pribadi yang kritis dan mempunyai orang-orang terpercaya untuk diajak
berdiskusi.
Pembahasan
Globalisasi adalah proses menyatunya dunia dan hilangnya sekat-sekat atau batas yang jelas
antar negara. Pada era ini, semua negara dunia dengan mudahnya saling terhubung dan
terkoneksi dan melakukan berbagai aktivitas di berbagai macam bidang. Era globalisasi dapat
memberikan dampak positif dan negatif.
• Semakin mengenal berbagai budaya, suku bangsa di dunia dan belajar untuk mengenal
cara hidup dan toleransi terhadap perbedaan yang benar-benar nyata adanya.
• Semakin meningkatkan kapasitas atau keahlian yang dipunya karena semakin besarnya
kesempatan bekerja di internasional.
• Hilangnya nilai-nilai luhur bangsa karena lebih menerima ide, nilai-nilai, dan gaya
hidup modern yang ada di negara-negara yang kita sukai.
• Berkurang rasa cinta tanah air dan lebih menyukai produk yang berasal dari luar negeri
yang memiliki harga yang lebih murah dan model yang unik.
• Penjajahan dari negara asing, apabila kita tidak bisa menyaring dengan baik nilai-nilai
yang masuk dari luar negeri.
• Tidak majunya sebuah negara terutama kegiatan pariwisatanya apabila pemerintah dan
masyarakatnya tidak mau berinovasi dan kalah persaingan dari negara lain dalam
pengembangan pariwisata.
Soal no.2
Hal-hal pokok apa yang menjadi landasan pembeda antara negara terbelakang, negara
sedang berkembang, dan negara maju?
Jawaban :
Indonesia masih dikategorikan sebagai negara berkembang, sedangkan negara seperti
Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman dan lain masuk kategori negara maju.
Lantas pertanyaanya, apa perbedaan negara berkembang dengan negara maju? Lalu apa
saja yang karakteristik yang membedakan keduanya?
Mengutip Ruang Guru, negara maju adalah negara yang sudah memiliki teknologi tinggi
dan tingkat ekonomi yang sudah merata.
Sedangkan negara berkembang adalah negara yang tingkat kesejahteraan penduduknya
masih dalam taraf menengah atau sedang berkembang.
Tolok ukur kemajuan negara dapat dilihat dari keberhasilan dalam proses
pembangunannya. Pembangunan tersebut dapat berupa pembangunan fisik dan
pembangunan nonfisik.
Pembangunan fisik merupakan pembangunan sarana fisik yang meliputi sarana dan
prasarana pemerintahan seperti jalan, jembatan, pasar, pertanian dan irigasi.
Itulah mengapa, suatu negara bisa disebut sebagai negara maju jika ekonomi di negara
tersebut merata, standar hidupnya relatif tinggi dan teknologi yang digunakan
berstandar canggih.
Sementara itu, negara berkembang adalah negara yang kesejahteraan materialnya masih
dalam tingkat rendah.
Jawaban :
Globalisasi memberi dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Dampak ini dapat
muncul di bidang pendidikan, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.
Kehadiran globalisasi menghilangkan batasan-batasan yang ada, sehingga masyarakat
seluruh dunia dapat saling terhubung satu sama lain. Menurut Setyaningsih dalam jurnal
Dampak Globalisasi terhadap Moral Generasi Muda (2017), istilah globalisasi berasal dari
kata global yang berarti universal. Globalisasi adalah proses antarindividu, antarkelompok,
serta antarnegara yang saling terhubung, berinteraksi, tergantung, berkaitan, dan saling
memengaruhi satu sama lain. Globalisasi juga sering dipandang sebagai perubahan sosial
yang mengakibatkan perkembangan teknologi.
Mengutip dari jurnal Dampak Pengaruh Globalisasi bagi Kehidupan Bangsa Indonesia
(2015) karya Nurhaidah dan M. Insya Musa, globalisasi memberi dampak positif bagi
Indonesia. Salah satunya peningkatan taraf hidup masyarakat. Berikut beberapa dampak
positif globalisasi bagi Indonesia:
Soal no.4
Di rumah Anda terdapat televisi yang dapat menerima semua informasi beraneka
ragam, baik yang positif maupun negatif. Misalnya informasi tentang kejadian di
negara lain, film kekerasan, film melankolis, wanita berpakaian sangat minim,
penemuan ilmu baru, tentang kesehatan, dan sebagainya. Bagaimana penilaian Anda
terhadap informasi tersebut, serta usaha apa yang Anda lakukan agar informasi
tersebut tidak membawa pengaruh yang negatif terhadap Anda dan keluarga Anda?
Jawaban :
Perkembangan teknologi dan informasi pada era ini semakin pesat, membuat siapapun
mudah untuk mengakses segala macam tayangan, salah satunya adalah televisi yang banyak
menampilkan tayangan-tayangan tidak mendidik seperti sinetron, komedi, perkelahian dan
lain sebagainya. Tayangan yang tidak mendidik ini dikhawatirkan akan berdampak buruk
bagi yang menontnya, baik bagi anak-anak, remaja, dewasa maupun masyarakat pada
umumnya.
Menurut Bandura (1962) dalam situasi sosial, manusia sering kali belajar jauh lebih
cepat dengan mengamati tingkah laku orang lain. Salah satu contohnya adalah tayangan-
tayangan buruk yang ditonton oleh anak-anak. Selain itu karakter anak yang baik harus
dibentuk sejak dini. Jika karakter anak dari kecil sudah buruk maka ditakutkan dewasanya
nanti akan menjadi pribadi yang buruk juga.
Menurut data yang saya peroleh dari blog.umi.co.id terdadap beberapa fakta tentang
pertelevisian di indonesia diantaranya adalah:
1. 85% acara televisi tidak aman untuk anak, karena banyak mengandung adegan kekerasa,
seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka.
2. Saat ini ada 800 judul acara anak, dengan 300 kali tayang selama 170jam/minggu padahal
satu minggu hanya ada 24 jam X 7 hari = 168 jam.
3. 40 % waktu tayang diisi iklan yang jumblahnya 1.200 iklan/minggu, jauh diatas rata-rata
dunia 561 iklan/minggu.
Hal diatas merupakan hal yang tidak di inginkan. Sangat miris jika membayangkan dan
menyaksikan bagaimana prilaku anak tidak sesuai usianya. Kita sebagai masyarakat selaku
orang tua sangat mengharapkan adanya prilkau yang baik bagi anak. Kita menghrapkan
tayangan televisi bisa membentuk keperibadian anak menjadi lebih baik. Namun hal ini
tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena pada kenyataanya tayangan-tayangan
pertelevisian pada saat ini lebih banyak menampilkan yang tidak baik bagi perkembangan
anak.
Selain itu banyak sekali penanyangan televisi ini menimbulkan kasus. Salah satunya
adalah kasus pada bulan November 2006, ketika dikejutkan oleh berita kekerasan akibat
tayangan smack down ditelevisi. Reza, seorang siswa SD di Bandung tewas setelah di
smackdown oleh tiga orang teman sebayanya. Pada tahun 2007 Kasus serupa kembali
terjadi di sebuah SD Katolik di kawasan Jakarta Timur. Seorang siswa akhirnya meninggal
dunia setelah beberapa hari menahan rasa sakit di uluhatinya akibat di-smackdown rame-
rame oleh beberapa temannya yang diantaranya adalah pelajar perempuan yang masih kecil.
Dan masi banyak lagi yang lainya.
Menanggapi dampak dan berbagai macam kasus diatas maka sikap apa yang perlu di
lakukan???
Pertama adanya kontrol dari orang tua sebagai pendidik pertama dan utama dikeluarga.
Peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter anak menjadi baik. Hal inilah
yang menjadi tanggung jawab setiap orang tua untuk menjaga anak agar selalu dalam
didikan yang baik. Salah satunya adalah dengan mengawasi anak agar tidak menonton
tayangan-tayangan yang tidak bermanfaat dan merusak keperibadian anak. Orang tua disini
harus cerdas dalam memilih tayangan-tayangan yang layak di tonton oleh anak-anak. Di
dalam tulisan ini saya berkesempatan mewawancarai salah seorang ibu rumah tangga yang
bernama ibu Humaida. Beliau mempunyai dua orang anak (berumur 6 dan 3 tahun).
Menurutnya tayangan televisi yang tidak mendidik ini membuat orang tua menjadi takut
dan khawatir karena tayangan seperti sinetron percintaan, perkelahian marak ditayangkan,
takutnya ini akan membuat anak meniru prilaku terhadap apa yang dilihatnya. Untuk anak
yang masih di bawah umur itu mempunyai rasa ingin tau yang besar. Ini yang menjadi
permasalahn bagi orang tua. Apa yang dilihat di tayangan tersebut akan di ikuti. Padahal itu
prilaku yang bukan semestinya untuk anak-anak di bawah umur.
Soal no.5
Sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum memiliki wawasan global, bahkan
wawasan nasionalnya pun masih belum mantap. Misalnya masih banyak penambangan
pasir dan emas yang dilakukan secara liar sehingga merusak lingkungan, kemudian
membuang sampah ke sungai yang menyebabkan banjir, bahkan tidak menyekolahkan
anaknya dengan alasan bahwa tanpa sekolah yang tinggi pun masih bisa makan. Ini
menunjukkan wawasan global dan wawasan nasionalnya masih rendah. Usaha apa
yang harus kita lakukan untuk meningkatkan wawasan dari masyarakat kita ?
Jawaban :
Globalisasi merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Globalisasi berperan penting dalam pembangunan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.
Seiring perkembangan globalisasi, negara dituntut untuk memiliki sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Untuk meningkatkan kualitas SDM
Indonesia, masyarakat diharapkan meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan global.
Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan sangatlah penting bagi suatu bangsa, agar mereka
mampu bersaing dan menghadapi tantangan di era globalisasi ini. Seseorang dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik di masa sekarang maupun di masa depan, apabila
ia memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik. Melalui pendidikan, seseorang dapat berpikir
secara kritis dan rasional dalam menghadapi suatu persoalan.
Sebagai generasi muda Indonesia, kita dapat mengembangkan 4 (empat) hal berikut
pada dirinya melalui pendidikan, yaitu :
• Kemampuan mengantisipasi, artinya generasi muda Indonesia disiapkan untuk
mengantisipasi kemajuan IPTEK.
• Memahami dan mengatasi situasi, artinya kita dapat mengembangkan kemampuan kita
untuk memahami dan mengatasi suatu persoalan dengan cara berpikir yang kritis dan
rasional.
• Mengakomodasi, artinya kita dapat mengakomodasi segala perubahan yang
ditimbulkan dari kemajuan IPTEK dengan cepat dan tanggap.
• Meorientasi, artinya sudah sepatutnya kita memiliki persepsi dan wawasan global yang
lebih luas dalam menghadapi kemajuan IPTEK di era globalisasi ini.
Sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki wawasan global agar tingkat
pendidikan di Indonesia dapat berkembang dengan baik. Peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia juga diharapkan dapat menciptakan kualitas SDM yang lebih baik lagi sehingga
Indonesia mampu bersaing di era globalisasi ini.