Anda di halaman 1dari 19

Pengaruh Pengaplikasian TI Terhadap Penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi sebagai Peningkatan Kinerja UMKM


Dimediasi Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan
Penggunaan

Matakuliah Metodologi Penelitian Akuntansi


Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ihyaul Ulum, SE., M.Si., Ak., CA.

Oleh :

Muhammad Hafidz Prasetyo

201910170311210

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era ini kebutuhan informasi menjadi sangat penting untuk semua aspek
kehidupan. Informasi yang dibutuhkan harus cepat, terkini serta dapat dipercaya.
Untuk itu dukungan Teknologi Informasi (TI) sangat dibutuhkan di era serba otomatis
saat ini. Semua orang selalu berlomba – lomba memperbarui Teknologinya demi
memenuhi kebutuhan informasi.
Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem informasi
membawa pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis,
termasuk dalam pengelolaan bisnis UMKM. UMKM merupakan singkatan dari usaha
mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang dijalankan
oleh individu atau badan usaha yang berukuran kecil. Sehingga UMKM dapat
disimpulkan sebagai usaha ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat kalangan
menengah ke bawah. Karena itulah agar dapat membuat keputusan secara cepat dan
akurat, maka teknologi sistem informasi yang menampung seluruh informasi dari
UMKM sangat dibutuhkan.
Penerapan teknologi sistem informasi dalam binis khususnya di UMKM,
belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku pemakai teknologi sistem
informasi. Hal ini menyebabkan kurangnya manfaat yang diberikan oleh teknologi
sistem informasi tersebut khususnya dalam meningkatkan kinerja. Keberhasilan
sistem informasi suatu perusahaan khususnya UMKM, tergantung bagaimana sistem
itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan
teknologi yang digunakan. Goodhue dalam Jumaili (2005 : 725) menyatakan bahwa
jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam
tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi.
Oleh sebab itu, evaluasi pemakai digunakan sebagai alat ukur keberhasilan
pelaksanaan dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan kecocokan
tugas-tugas dengan teknologi.
Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam mengevaluasi kinerja
yang diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa teknologi sistem
informasi berbasis komputer yang digunakan dapat dipakai untuk mengendalikan
kinerja bawahan. Kepercayaan adalah hal yang diperlukan oleh pemakai teknologi
sistem informasi agar pemakai tersebut merasa bahwa teknologi sistem informasi
yang diterapkan dapat meningkatkan kinerja dalam menjalankan kegiatan dalam
bisnis, khususnya pada UMKM.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sangat penting dalam pengambilan
keputusan khususnya disektor Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) karena
UMKM merupakan sektor paling besar dalam distribusi pendapatan dan sangat
mempengaruhi pencapaian kesuksesan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sehingga
menurut Ashariyadi (Sekdir Jenderal Kerjasama ASEAN Kementrian Luar Negeri RI)
tanggal 12 Juni 2016 mengutarakan bahwa UMKM memiliki peran dominan dalam
perekonomian dan sangat berpengaruh untuk kesuksesan MEA. Namun kenyataannya
dalam penerapan masih rendah karena banyak pengguna yang belum mampu
merasakan kemudahan dan manfaat yang diperoleh dengan menerapkan SIA berbasis
IT yaitu software akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk menghasilkan
informasi akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan (Suhairi, 2004; Raharjo dan
Ali, 1993; Benjamin, 1990; Muntoro, 1990). Padahal laporan keuangan dipergunakan
untuk pengajuan kredit dan dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja, khususnya
usaha berskala kecil dan menengah yang secara administrasi keuangan sudah mulai
mempergunakan software akuntansi sebagai SIA berbasis IT untuk dipergunakan
sebagai pencatatan keuangan secara teratur. Pinasti (2007) mengutarakan bahwa
informasi akuntansi bagi usaha kecil menurut pemerintah dan komunitas akuntansi
sangatlah penting. Penting dan tidaknya informasi akuntansi yang diperoleh dari SIA
berbasis IT bagi sektor UKM diukur dari seberapa besar UMKM menerima teknologi
informasi dengan menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang
terdiri dari perceived ease of use dan perceived usefulness. Teori TAM oleh Davis
(1989) dipergunakan untuk menjelaskan hal yang mempengaruhi penerimaan
teknologi informasi dari pemilik sekaligus pengelola UKM yang berkaitan dengan
sikap pengguna dalam menggunakan dan kegunaan yang dirasakan pada saat
mengoperasionalkan software akuntansi sebagai SIA berbasis IT.
Technology Acceptance Model (TAM), merupakan suatu teori yang
dikembangkan oleh Davis (1989), yang digunakan untuk meneliti pengaruh
penerimaan awal penggunaan sistem teknologi informasi. TAM adalah model
berbasis niat yang berasal dari Theory of Reasoned Action (TRA), dimana niat
pengguna suatu sistem teknologi informasi didasari oleh pengaruh kemudahan
penggunaan (ease of use) dan kegunaan persepsian (perceived usefulness) yang
dikembangkan oleh Davis (1989). Sedangkan Theory of Planned Behavior (TPB)
menggunakan norma-norma subjektif dan perceived behavior control untuk
memprediksi perilaku dan niat untuk menggunakan sistem informasi. (Andarwati &
Jatmika, 2017)
Adapun fenomena yang akhir-akhir ini muncul pada pelaku bisnis UMKM
yang menarik untuk diteili antara lain: (1) Rendahnya pengetahuan Tekonologi bagi
pelaku bisnis UMKM sejak pembaruan Era Revolusi Industri 4.0. (2) Kurangnya
penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam pembukuan bisnisnya. Fenomena ini
sejalan dengan berita yang dikutip dari halaman website KOMPAS.com yang
menyatakan bahwa masih kurang kesadaran akan pentingnya pencatatan prihal
pembukuan dan keuangan yang rapi terhadap para pelaku UMKM. Sedangkan
melalui pembukuan pelaku usaha akan mampu mengetahui sehat atau tidaknya usaha
yang dijalani. Terlebih sebagian besar era digital kini menjadi penggarap bisnis
UMKM tegah buta akan akuntansi. Dampaknya, lumrah apabila banyak dianatara
mereka tidak memiliki pembukuan pada bisnis yang nantinya dapat berpotensi makin
besar. dan (3) Kurangnya pelatihan dan pembinaan bagi pelaku bisnis UMKM.
Fenomena ini sejalan dengan berita yang dikutip Bali Express. Dari gambaran
fenomena dan kasus yang sudah dipaparkan mengenai Miniatur, Kecil dan Menengah
(UMKM) jelas ini dapat mempengaruhi pemanfaatan kerangka data pembukuan.
Bookkeeping 3 Data Framework (AIS) adalah strategi data yang cenderung segala
sesuatunya diidentikkan dengan pembukuan. Pembukuan adalah salah satu jenis data.
(Kreatif et al., 2021)

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Agusti dan Setiawan (2012) dengan
judul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Perkembangan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) Pada UD. Fadillah Makmur” menyatakan bahwa sistem
informasi yang disusun oleh UMKM dapat diproses secara manual namun
perkembangangan teknologi informasi sangat canggih pihak UMKM harus
meningkatkan daya saing dalam aktivitas produksi. Kecanggihan teknologi informasi
secara tidak langsung dapat mempengaruhi sistem akuntansi misalnya pencatatan
sistem akuntansi secara manual dapat diubah menggunakan komputer seperti excel
dan software lainnya. Hasil penelitian di atas bahwa prosedur pencatatan UMKM UD.
Fadillah Makmur telah mengikuti perkembangan teknologi informai yang dulu secara
manual sekarang menjadi terkomputerisasi dengan program Sistem Informasi
Akutansi (SIA), perlu adanya penambahan modal dalam kegiatan produksi penjualan
seperti penambahan variasi produk. Penelitian yang menggunakan program IAS pada
UMKM UD. Fadillah Makmur adalah untuk mempermudah pencatatan transaksi dan
pengecekan stock lebih cepat sehingga lebih efisien dalam waktu dan biaya.
Dirancang dengan Program / Aplikasi yang user Friendly dan aplikasi sesuai dengan
Business Proces di UMKM UD. Fadillah Makmur. Penelitian itu menghasilkan bahwa
teknologi informasi dapat mempermudah UMKM dalam sistem informasi akuntansi,
Ketepatan laporan tidak diragukan lagi kemungkinan kesalahan perhitungan sangat
kecil karena Program IAS disetting secara sistematis apabila sekali menginput
penjualan maka akan secara otomatis akan mengelink ke semua laporan yang ada di
program IAS tersebut. Beragam Laporan yang dihasilkan seperti : Laporan Supplier
(hutang dagang, pembelian, faktur belum lunas, dan kartu hutang), Laporan Customer
(piutang, penjualan, faktur belum lunas, margin, penerimaan, dan outstanding CO),
Laporan Inventory, dan Laporan Finansial (neraca, laporan rugi laba, buku besar,
jurnal GL, jurnal invoice, dan laporan perhitungan Harga Pokok Penjualan).

Pada penelitian (I Made Sadha Suardikha, 2013) yang melakukan deskripsi


variabel penelitian ini disajikan dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang
persepsi responden terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan atas variabel-
variabel penelitian yang digunakan. Deskripsi variabel-variabel penelitian ini
diinterpretasikan dalam persepsi responden. Persepsi responden dihitung berdasarkan
persentase jawaban responden terhadap pertanyaan atau pernyataan penelitian dengan
menggunakan tendensi sentral, yaitu rerata dari setiap indikator.(I Made Sadha
Suardikha, 2011)

Pada penelitian (Mardiana & Dodik Jatmika, 2017) bahwa kualitas sistem
faktor yang memberikan kontribusi terbesar pada kualitas sistem adalah fleksibel, dan
juga kualitas sistem yang terbentuk dari waktu yang direspon, kehandalan,
fungsionalitas, dan felsibel dengan sistem yang relatif mudah digunakan dan dapat
dipertanggung jawabkan mampu mempengaruhi kepercayaan tentang proses
pengambilan keputusan dalam penggunaan sistem informasi dengan sistem mudah
dipelajari dan sistem mudah dioperasionalkan.
Penelitian ini menggunakan TPB yang dikembangkan oleh Ajzen (1991) dan
TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989). Konstruk yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan persepsian
diadopsi dari penelitian Davis et al. (1989). Sikap dan norma subjektif diadopsi dari
penelitian Ajzen dan Fishbein (1986), serta keyakinan-sendiri dan kecemasan
komputer diadopsi dari Compeau dan Higgins (1995).

B. Rumusan Masalah
Belum konklusifnya hasil penelitian UMKM yang menguji pegaruh teknologi
informasi terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi tersebut memberi ruang
untuk dilakukan kajian lebih lanjut. Penelitian ini menguji pengaruh langsung
teknologi informasi terhadapt penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai
peningkatan kinerja UMKM dan dimediasi persepsi kegunaan dan persepsi
kemudahan penggunaan dengan mengambil sampel dari UMKM.
Perumusan masalah yang dikaji dalam penilitian adalah sebagai berikut :
1) Apakah pengaruh mediasi persepsi kegunaan pengaplikasian TI terhadap
penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai peningkatan kinerja UMKM ?
2) Apakah pengaruh mediasi persepsi kemudahan penggunaan pengaplikasian TI
terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai peningkatan kinerja
UMKM ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris berpengaruh :
1) Untuk mengetahui pengaruh mediasi persepsi kegunaan pengaplikasian TI
terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai peningkatan kinerja
UMKM
2) Untuk mengetahui pengaruh mediasi persepsi kemudahan penggunaan
pengaplikasian TI terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai
peningkatan kinerja UMKM
D. Manfaat Penelitian
Adapun kebermanfaatan yang diberikan oleh studi ini yakni :
1) Manfaat Teoritis :
a) Hasil dari riset ini diharapkan mampu menambah wawasan dan
keahlian bagi penulis serta pada para pembaca pada umumnya
mengenai Pengaruh Pengaplikasian TI Terhadap Penggunaan Sistem
Informasi Akuntansi sebagai Peningkatan Kinerja UMKM Dimediasi
Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan
b) Hasil dari riset ini dapat diandalkan untuk memiliki pilihan untuk
berkontribusi dalam mengembangkan literature serta penelitian yang
sejenisnya mengenai memperoleh sebuah profitabilitas.
2) Manfaat Praktis
a) Bagi Penulis
Riset ini diandalakn untuk menambah informasi dan pemahaman
tentang Pengaplikasian TI Terhadap Penggunaan Sistem Informasi
Akuntansi terhadap kinerja UMKM
b) Bagi Pembaca
Riset ini diharapkan dapat menjadi refrensi serta pembelajaran yang
nantinya mungkin diperlukan oleh para pembaca yang ingin
melakukan penelitian khususnya mengenai efektifitas penggunaan
sistem informasi akuntansi dengan mengaplikasian TI terhadap
UMKM
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Artikel Nama Metode Hasil


Penulis Jurnal
1. ALDIS PERANAN Accounting Metode  Memudahkan
Research
AGUSTI & SISTEM langsung dalam
HENDRA INFORMASI Observasi dan pengendalian
AKUNTANSI Wawancara
SETIAWAN stock
TERHADAP
 Memudahkan
PERKEMBANGAN
dalam
USAHA MIKRO
KECIL
penerimaan

MENENGAH dan
(UMKM) PADA pengeluaran
UD. FADILLAH kas
MAKMUR  Memudahkan
pencatatan
tranksaksi
 Memudahkan
pengawasan
dan
pengendalian
2. I Made Sadha PENGARUH Jurnal Menggunakan Hasil penelitian ini
Suardikha BUDAYA TRI Akuntansi jenis data menunjukkan

HITA KARANA dan subjek dan bahwa


implementasi
TERHADAP Keuangan sumber data
budaya THK saja
PENGGUNAAN Indonesia primer karena
tidak cukup untuk
SISTEM data
menciptakan
INFORMASI dikumpulkan
kesuksesan
AKUNTANSI menggunakan penggunaan SIA
DIMEDIASI daftar pada LPD di Bali.
PERSEPSI pertanyaan
KEGUNAAN yang diajukan
DAN PERSEPSI kepada subjek
KEMUDAHAN penelitian
PENGGUNAAN dengan
metode
survei
3. Mardiana ANALISIS Seminar Teknik a. Kualitas sistem
Andarwati & PENGARUH Nasional pengambilan faktor yang
Dodik KUALITAS SISTEM Sistem sampel memberikan

Jatmika INFORMASI Informasi menggunakan kontribusi


AKUNTANSI 2017 metode terbesar pada
TERHADAP purposive kualitas sistem
PENERIMAAN sampling adalah fleksibel.
TEKNOLOGI DI dengan kriteria b. Perceived ease
SEKTOR UKM pengelola UKM of use faktor
DENGAN yang telah yang
PENDEKATAN menggunakan memberikan
MODEL TAM software kontribusi
akuntansi terbesar pada
secara teratur Perceived ease of
use adalah IT
mudah untuk
dioperasionalkan.
c. Perceived
usefulness faktor
yang
memberikan
kontribusi
terbesar pada
Perceived ease of
use adalah
meningkatkan
produktifitas.
B. Kajian Teori
Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi
Irwansyah dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi
dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak
jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering
tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem
informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam
meningkatkan kinerja individual.
Menurut Nelson dalam Suharno (2005) diterimanya suatu teknologi komputer
tergantung pada teknologi itu sendiri, tingkat skill dan expertise dari individu yang
menggunakannya. Bagi perusahaan, aplikasi teknologi yang tepat akan mendatangkan
competitive advantage. Sedangkan bagi individu, keahlian yang dimiliki akan
meningkatkan kinerja individu yang bersangkutan.
Handoko (1999) mengemukakan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk
memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar. Yamit
(1998) mendefinisikan efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran
seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya
adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan. Jumaili (2005) mengemukakan bahwa
secara umum, efektivitas penggunaan atau pengimplementasian teknologi sistem
informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam
mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut. Data
dalam sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari
seluruh unit perusahaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan tugas dalam perusahaan.
Jumlah sarana komputer dalam perusahaan juga sangat mempengaruhi dalam
pencapaian efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dalam perusahaan.
Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai, maka akan
semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian
tugas individu dalam perusahaan atau organisasi. Diharapkan dengan penggunaan
teknologi sistem informasi, individu dari perusahaan atau organisasi yang merupakan
pemakai sistem tersebut dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja
yang dihasilkan tentu akan meningkat (Jumaili, 2005).
Sistem Informasi Akuntansi
Matahmyo (2014:9) menjelaskan dalam buku Sistem Informasi akuntansi
Suatu Pengantar, Sistem Informasi akuntansi merupakan kumpulan struktur suatu
entitas yang mengelola sumber daya fisik dan sumber daya lain untuk merubah data
ekonomi menjadi sebuah informasi akuntansi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
informasi dari berbagai pihak. Kebutuhan informasi yang didapatkan dapat digunakan
sebagai sarana pengambilan keputusan manajemen. Pengolahan sumber daya fisik
bisa laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan yang meliputi laporan posisi
keuangan, laopran laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan CALK.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, yang dimaksud dengan UMKM
adalah:
1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorang dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam undangundang.
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktiif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini.

Technology Acceptance Model (TAM)

Davis (1986) menyusun suatu model untuk menjelaskan penerimaan teknologi


yang akan digunakan oleh pengguna teknologi yang disebut Technology
Acceptance Model (TAM). Dalam model ini, Davis menggunakan TRA sebagai
grand theory dalam memformulasi TAM namun tidak mengadopsi semua
komponen teori TRA. Davis hanya memanfaatkan unsur “Attitude” dan ’Belief”
saja, sedangkan Normative Belief dan Subjective Norms tidak digunakannya.
Menurut Davis dalam Ramdhani (2007) perilaku menggunakan TI (Teknologi
Informasi) diawali oleh adanya persepsi mengenai manfaat (usefulness) dan
persepsi mengenai kemudahan menggunakan TI (ease of use). Kedua unsur ini
bila dikaitkan dengan TRA adalah bagian dari Belief. Davis mengartikan persepsi
mengenai kegunaan (usefulness) ini berdasarkan definisi dari kata useful yaitu
capable of being used advantageously, atau dapat digunakan untuk tujuan
yang menguntungkan. Persepsi kegunaan (usefulness) adalah manfaat yang
diyakini individu yang dapat diperolehnya apabila menggunakan TI. Dalam
konteks organisasi, kegunaan ini tentu saja dikaitkan dengan peningkatan kinerja
individu baik secara langsung atau tidak langsung yang berdampak pada
kesempatan memperoleh berbagai keuntungan baik yang bersifat fisik atau
materi maupun non materi.
Hal yang berbeda dengan persepsi kegunaan terhadap TI ini, variabel lain
yang dikemukakan Davis mempengaruhi kecenderungan individu menggunakan
TI adalah persepsi terhadap kemudahan dalam menggunakan TI. Kemudahan
(ease) bermakna tanpa kesulitan atau terbebaskan dari kesulitan atau tidak perlu
berusaha keras. Dengan kata lain, persepsi mengenai kemudahan menggunakan
ini menekankan pada keyakinan individu bahwa sistem TI yang akan digunakan
tidak merepotkan atau tidak membutuhkan usaha yang besar pada saat
digunakan.
Persepsi kegunaan (Perceived usefulness) dan persepsi terhadap kemudahan
penggunaan TI (Perceived ease of use) mempengaruhi sikap (Attitude) individu
terhadap penggunaan TI, yang selanjutnya akan menentukan apakah ia berniat
untuk menggunakan TI (Intention). Niat untuk menggunakan TI akan
menentukan apakah orang itu akan menggunakan TI (Behavior). Dalam TAM,
Davis (1986) menemukan bahwa persepsi kegunaan (usefulness) juga
mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan TI tetapi tidak berlaku
sebaliknya. Dengan demikian, selama individu merasa bahwa TI bermanfaat
dalam tugas-tugasnya, ia akan berniat untuk menggunakannya terlepas apakah TI
itu mudah atau tidak mudah digunakan. Dalam upaya mengungkap lebih jauh
mengenai saling hubungan antara persepsi terhadap kegunaan dan persepsi
kemudahan menggunakan TI ini, Davis et all (1989) melakukan riset dengan cara
menyajikan masing-masing 6 item seperti dalam tabel tabel 1.3 berikut ini :
Analisis Davis terhadap riset tersebut menunjukkan bahwa persepsi individu
terhadap kemudahan dalam menggunakan TI berkorelasi dengan penggunaan TI
saat ini dan keinginan untuk menggunakannya di masa yang akan datang.

Mediasi Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan

Persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan memengaruhi


penggunaan sesungguhnya (Davis 1989; Davis et al. 1989; Adam et al. 1992; Igbaria
et al. 1997; Suardikha 2011). Persepsi kegunaan memengaruhi penggunaan sistem.
Namun, kemudahan penggunaan tidak berpengaruh (Starub et al. 1995; Szajna 1996).
Persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap penggunaan persepsian. Namun,
persepsi kemudahan penggunaan hanya berpengaruh tidak langsung terhadap
penggunaan persepsian (Igbaria et al. 1995; Igbaria et al. 1996). Persepsi kegunaan
secara signifikan berhubungan dengan penggunaan TI. Persepsi kemudahan
penggunaan tidak berhubungan langsung dengan penggunaan TI (Ndubisi et al. 2005).
Penggunaan persepsian secara positif memengaruhi penggunaan TI, sementara
persepsi kegunaan tidak mempengaruhi penggunaan TI (Srite et al. 2008). Persepsi
kegunaan tidak memengaruhi penggunaan sesungguhnya (Wiyono 2008).

C. Hipotesis Penelitian
1) Pengaruh mediasi persepsi kegunaan pengaplikasian TI terhadap
penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai peningkatan kinerja UMKM
Persepsi kemanfaatan (perceived usefullness) merupakan seberapa jauh
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan
kinerja pekerjaannya,. dapat. dijelaskan. bahwa pemanfaatan suatu sistem
teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja penggunanya dan pengguna
akan.memanfaatkan sistem teknologi informasi tersebut apabila terbukti
bermanfaat dalam pekerjaannya. Menurut penelitian Reditya Putra Pramanda,
Endang Siti Astuti, & Devi Farah Azizah (2016), mengatakan bahwa mediasi
persepsi kegunaan pengaplikasian TI berpengaruh terhadap penggunaan SIA
sebagai peningkatan kinerja UMKM. Menurut penelitian Ekalia Ambar Budiatin
(2021), dari hasil pengujian dan perhitungan yang telah diuraikan diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa persepi kegunaan, persepsi kemudahan, faktor sosial dan
kondisi yang memfasilitasi berpengaruh simultan terhadap minat wajib pajak
dalam menggunakan e-filing. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi mdiasi
persepsi kegunaan pengaplikasian TI, maka tingkat penggunaan SIA juga
meningkat. Berdasarkan analisis tersebut maka hipotesis yang dirumuskan adalah
H1 : Mediasi persepsi kegunaan pengaplikasian TI terhadap penggunaan
sistem informasi akuntansi sebagai peningkatan kinerja UMKM

2) Pengaruh mediasi persepsi kemudahan penggunaan pengaplikasian TI


terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai peningkatan
kinerja UMKM
Persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) dapat diartikan sebagai
kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan teknologi tersebut akan
membantu meningkatkan performa dalam bekerja. Hasil penelitian Layungsari,
Putu Wuri Handayani, Yova Ruldeviyani (2015), Hasil pengolahan data
membuktikan bahwa Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) dan Persepsi
Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap niat menggunakan TI (Behavioural Intention) pada Pemerintah
Kota Bogor. Menurut penelitian Soraya Amalia (2010), Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tegal telah memiliki dan melaksanakan teknologi informasi yang baik
terutama pada bagian akuntansi dan keuangan. Penggunaan teknologi informasi
sangat bermanfaat untuk menunjang pelayanan publik yang difokuskan pada
tanggung jawab pemerintah secara sentral, regional, maupun lokal. Bagian
akuntansi telah memilki program-program komputer khusus untuk mencatat dan
memproses kegiatan akuntansi. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi mdiasi
persepsi kegunaan pengaplikasian TI, maka tingkat penggunaan SIA juga
meningkat. Berdasarkan analisis tersebut maka hipotesis yang dirumuskan adalah
H2 : Mediasi persepsi kemudahan pengaplikasian TI terhadap penggunaan
sistem informasi akuntansi sebagai peningkatan kinerja UMKM
D. Kerangka Pemikiran

Persepsi Kegunaan (X1)

Teknologi Informasi
Penggunaan SIA (Y)
(X2)

Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X3)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada UMKM di Kota Bengkulu
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat sebagai penelitian komparatif untuk menguji hubungan
antara Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap pengaruh
pengaplikasian TI terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai
peningkatan kinerja UMKM
C. Populasi dan Sampel
Objek penelitian ini adalah UMKM yang berada di Kota Bengkulu karena peranan
UMKM cukup membantu dalam masyarakat Bengkulu. Populasi penelitian ini
adalah sebagian besar UMKM yang beroprasi di Bengkulu. Sampel akan dipilih
secara acak dengan kurang lebih berjumlah 60 UMKM menggunakan rumus
Slovin,yaitu :
N
n=
1+ Ne2

n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
E = Kesalahan Pengambilan sampel yang ditolerir (10%)

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


1. Pengukuran Variabel
Penelitian ini terdiri atas satu variabel dependen, dua independet, dan satu
mediasi. Variabel independet dalam penelitian ini adalah pengaplikasian TI.
Untuk variabel dependen adalah sistem informasi akuntansi. Lalu untuk
variabel mediasi adalah persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
penggunaan. Variabel-variabel ini menggunakan skala likert dengan 5
alternatif jawaban yaitu Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral
(N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
2. Definisi Operasional
Definisi Operasional Variabel didasarkan dari beberapa referensi atau sumber
yang digunakan dalam penelitian ini.
3. Variasi Independent
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengapliasian TI.
Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun
yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Teknologi Informasi
(TI) menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data,
suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa
komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik,
dan peranti genggam modern.
4. Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang dirancang
untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi akuntansi sehingga akuntan
dan eksekutif perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat. Sistem ini
dianggap sebagai komponen penting dari kantor keuangan di seluruh dunia di
mana sebagian besar berbasis perangkat lunak dan dapat diterapkan sebagai
bagian dari solusi teknologi informasi perusahaan.
5. Variabel Mediasi
Variabel Mediasi dalam penelitian ini adalah :
a) Persepsi Kegunaan
Menurut Teo et al. (2007) persepsi kegunaan mencerminkan
probabilitas subjektif pengguna yang akan menggunakan sistem
informasi yang baru apakah akan bermanfaat bagi diri sendiri atau
organisasinya.(Herina & Nensi, 2017)
b) Persepsi Kemudahan Penggunaan
Rogers (1995) berteori bahwa persepsi kemudahan penggunaa
menunjukkan sejauh mana sebuah penemuan dipandang sebagai tidak
terlalu sulit untuk dimengerti, belajar atau beroperasi (perceived ease
of use demonstrates the degree to which an invention is seen as being
no too difficult to understand, learn or operate). Perceived ease of use
dalam Technology Acceptance Model telah didefinisikan sebagai
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi tertentu
akan bebas dari upaya(Saraswati, n.d.), dan merupakan anteseden atas
manfaat yang dirasakan. Persepsi kemudahan penggunaan mengacu
pada bagaimana interaksi yang jelas dan mudah dimengerti atas sistem
informasi yang digunakan, kemudahan mendapatkan sistem informasi
untuk melakukan apa yang diperlukan, usaha mental yang diperlukan
untuk berinteraksi dengan sistem dan kemudahan penggunaan sistem
informasi (Ndubisi et al., 2003).
6. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan jenis data subjek dan sumber data primer karena
data dikumpulkan menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada
subjek penelitian dengan metode survei. Daftar pertanyaan diadopsi dari
Suardikha (2011). Pertanyaan dalam daftar pertanyaan diukur menggunakan
skala Likert, yaitu skala yang dapat mengukur respon subjek ke dalam 5 poin
angka (Hartono 2008, 131).
7. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei. Metode ini dilakukan dengan cara penyebaran daftar pertanyaan
dilakukan secara langsung kepada responden dengan bantuan petugas
lapangan. Berdasarkan sampel yang telah dipilih maka daftar pertanyaan yang
disebar adalah sebanyak 60 set.
8. Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis dengan cara perhitungan 5 poin skala likert yang diisi
setiap responden Kemudian dihitung dan diolah dengan menggunakan
program software Stastistical Product dan Service Solution (SPSS). Untuk
menghasilkan perhitungtan yang menunjukkan Pengaruh variable independent
terhadap variabel dependen. Teknik analisis yang digunakan antara lain uji
coba instrument (kuisioner), uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA

Andarwati, M., & Jatmika, D. (2017). Analisis Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Penerimaan Teknologi Di Sektor Ukm Dengan Pendekatan Model
Tam. Seminar Nasional Sistem Informasi, September, 962–956.

Herina, P., & Nensi, V. (2017). Pengaruh Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan
Penggunaan Terhadap Hubungan antara Persepsi Penerapan Sistem E-Filing dengan
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Dimediasi oleh Perilaku Wajib Pajak
(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama J. Profita : Komunikasi Ilmiah Dan
Perpajakan, 10(2), 5–24. https://www.neliti.com/publications/236693/pengaruh-
persepsi-kegunaan-dan-persepsi-kemudahan-penggunaan-terhadap-hubungan-a

I Made Sadha Suardikha. (2011). PENGARUH BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP
PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIMEDIASI PERSEPSI
KEGUNAAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN. 37(23), 14–16.

Kreatif, R., Purbalingga, B. U. M. N., Saraswati, E., Rizqiyah, R., & Randikaparsa, I. (2021).
Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Perkembangan Usaha Mikro , Kecil ,
Dan Menengah. 04(November 2012). https://doi.org/10.13140/RG.2.2.19497.65122

Saraswati, E. (n.d.). FAKTOR-FAKTOR PENERIMAAN INDIVIDU DALAM


IMPLEMENTASI TI DI PEMERINTAH KOTA BOGOR. 4, 21–32.

Anda mungkin juga menyukai