Anda di halaman 1dari 30

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325074003

MANAJEMEN KEUANGAN - MODAL KERJA

Chapter · July 2016

CITATIONS READS

0 6,130

1 author:

Indah Ambarita

22 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

MANAJEMEN KEUANGAN View project

MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN View project

All content following this page was uploaded by Indah Ambarita on 11 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MODAL KERJA

OLEH :
INDAH AMBARITA, SE., M.Si
yesnovada@gmail.com
Modal kerja adalah selisih antara
aktiva lancar dengan hutang lancar.
Dengan demikian modal kerja
merupakan investasi dalam kas,
surat-surat berharga, piutang dan
persediaan dikurangi hutang lancar
yang digunakan untuk melindungi
aktiva lancar.
Aktiva Lancar (Current Assets)

• Kas
• Surat–surat berharga
• Piutang
• Persediaan (Inventori)
Hutang Lancar (Current Liabilities)

Hutang jangka pendek


– Hutang wesel
– Hutang perniagaan
– Hutang pada bank lain kurang satu
tahun
Implikasi

 Perusahaan yang memiliki aktiva lancar diatas


hutang lancar maka perusahaan memiliki net
working capital
 Penggunaan modal kerja, semakin besar
current assets dapat menutupi currentliabilities,
semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang-hutangnya (semakin likuid).
Pada kenyataan, putaran kas masuk (cash
inflow) dan putaran kas keluar (cash outflow)
tidak selalu sinkron, tetapi perusahaan harus
mempertahankan networking capital agar tetap
likuid.
Modal Kerja

Modal kerja bersih (Net Working Capital) =


selisih antara current assets (modal kerja)
dan current liabilities (hutang lancar) yang
menyediakan gambaran yang sangat
berguna dalam menentukan kebijakan
pembiayaan jangka pendek.
Tujuan Manajemen Modal Kerja

Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar


terjamin jumlah net working capital yang layak
diterima (acceptable) yang menjamin tingkat
likuiditas badan usaha

Dimana sumber- sumber modal kerja berasal:


• Hasil operasi perusahaan.
• Keuntungan jangka pendek
• Penjualan aktiva tidak lancar
• Penjualan saham atau obligasi
Manajemen Modal Kerja
 Aktiva Lancar
 kas, sekuritas yang diperdagangkan,
persediaan, piutang usaha
 Aktiva Jangka Panjang
 peralatan, bangunan, tanah
 Aktiva mana yang menghasilkan tingkat
pengembalian yang lebih besar?aktiva jangka
panjang
 Aktiva mana yang digunakan untuk mencegah
risiko likuiditas?
 aktiva lancar
Manajemen Modal Kerja

 Aktiva Lancar
 kas, sekuritas yang diperdagangkan,
persediaan, piutang usaha
 Aktiva Jangka Panjang
 perlengkapan, bangunan, tanah

Risk-Return Trade-off:
Aktiva lancar menghasilkan pengembalian yang
rendah, namun mengurangi risiko likuiditas
Manajemen Modal Kerja

 Kewajiban Jangka Pendek


 wesel, pendapatan dibayar dimuka, utang
usaha
 Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas
 Obligasi , saham preferen, saham biasa
 Kewajiban mana yang lebih mahal bagi
perusahaan?
 Kewajiban mana yang membantu
mengurangi risiko likuiditas?
Manajemen Modal Kerja

 Kewajiban Jangka Pendek


 wesel, pendapatan dibayar dimuka, piutang
usaha
 Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas
 Obligasi , saham preferen, saham biasa

 Risk-Return Trade-off:
Hutang jangka pendek kurang “mahal”
dibanding jangka panjang, namun
meningkatkan risiko likuiditas (tidak likuid).
Prinsip Pembelanjaan

• Modal diperoleh sebagai pinjaman jangka pendek


digunakan untuk membiayai modal kerja
• Modal diperoleh sebagai pinjaman jangka panjang
digunakan untuk modal kerja dan Investasi
Laba perusahaan dapat meningkat dengan
dua cara, yaitu :
– Meningkatkan pendapatan dari penjualan
– Menurunkan biaya - biaya
• Jadi risiko dapat diukur dengan menggunakan jumlah
net working capital atau current ratio.
• Semakin besar jumlah net working capital semakin likuid
atau semakin kecil tingkat risiko.
Struktur aktiva

Aktiva Lancar Hutang lancar

Hutang jk Panjang
Aktiva jk Panjang Saham Preferen
Saham Biasa

Sebagai ilustrasi, kita mendanai semua aktiva lancar dengan


kewajiban lancar, dan mendanai semua aktiva tetap
dengan pendanaan jangka panjang.
Struktur aktiva
Hutang lancar
Aktiva Lancar

Hutang jk Panjang
Saham Preferen
Aktiva jk Panjang Saham Biasa

Jika kita menggunakan pendanaan jangka panjang untuk


mendanai sebagian aktiva lancar.
Strategi ini memang risiko rendah, namun lebih mahal.
Struktur aktiva

Aktiva Lancar
Hutang lancar

Aktiva jk Panjang Hutang jk Panjang


Saham Preferen
Saham Biasa

Jika kita menggunakan kewajiban lancar untuk mendanai


sebagian aktiva tetap. Strategi ini memang lebih murah,
namun lebih berisiko!.
Prinsip-prinsip Hedging
(Lindung Nilai)
Adalah mencocokkan aktiva yang
menghasilkan arus kas dengan waktu jatuh
tempo sumber pendanaan yang digunakan
untuk mendanai pembeliannya.

 Aktiva permanen (dimiliki > 1 tahun)


 Harus didanai dengan sumber pendanaan
yang permanen dan spontan
 Aktiva Sementara (dimiliki < 1 tahun)
 Harus didanai dengan sumber pendanaan
yang sementara (Jangka pendek)
Struktur aktiva

Aktiva Lancar Pendanaan Jangka


Temporer Pendek yg Temporer

Pendanaan Permanen
Aktiva Permanen
Pendanaan Spontan
Prinsip Lindung Nilai

 Pendanaan Permanen
 Pinjaman jangka menengah, pinjaman jangka
panjang, saham preferen, saham biasa
 Pendanaan Spontan
 Hutang dagang yang timbul secara spontan dalam
operasi harian (kredit dagang, hutang gaji, bunga
dan pajak akrual)
 Pendanaan Jangka Pendek (temporer)
 pinjaman bank tanpa jaminan, commercial paper,
pinjaman yang dijamin oleh piutang dagang atau
persediaan
Biaya Kredit Jangka Pendek

Bunga = pokok x tkt suku bunga x waktu

Contoh: pinjam Rp 10,000 ; 8.5% selama 9 bulan

Bunga = Rp 10,000 x 0,085 x 3/4 tahun


= Rp 637,50
Biaya Kredit Jangka Pendek

Kita dapat menggunakan persamaan:


Bunga = pokok x tkt suku bunga x waktu

Untuk menghitung tingkat suku bunga


(rate), dan memperoleh nilai Annual
Percentage Rate (APR)
Biaya Kredit Jangka Pendek

Kita dapat menggunakan persamaan:

Bunga = pokok x tingkat suku bunga x waktu

Untuk menghitung tingkat suku bunga (rate), dan memperoleh


nilai Annual Percentage Rate (APR)

bunga 1
APR = x
pokok waktu
Biaya Kredit Jangka Pendek

APR = bunga x 1
pokok waktu
Biaya Kredit Jangka Pendek

bunga 1
APR = x
pokok waktu

Contoh: jika anda membayar Rp


637,50 sebagai bunga untuk
pokok sebesar Rp 10,000 selama
9 bulan:
Biaya Kredit Jangka Pendek
bunga 1
APR = pokok x waktu

Contoh: jika anda membayar Rp 637.50


sebagai bunga untuk pokok sebesar Rp
10,000 selama 9 bulan:

APR = 637.50/10,000 x 1/ 3/4 = 0.085


= 8.5%
Biaya Kredit Jangka Pendek

Annual Percentage Yield (APY)


mirip dengan APR, kecuali
bahwa perhitungannya
menggunakan bunga berbunga
(compound interest):
Biaya Kredit Jangka Pendek

Annual Percentage Yield (APY)


mirip dengan APR, kecuali bahwa
perhitungannya menggunakan bunga
berbunga (compound interest):
i m

APY = (1+ ) - 1
m
Biaya Kredit Jangka Pendek

Annual Percentage Yield (APY)


mirip dengan APR, kecuali bahwa
perhitungannya menggunakan bunga
berbunga (compound interest):
i m

APY = ( 1 +m ) - 1

i = tingkat suku bunga nominal


m = jumlah periode dalam satu tahun
Biaya Kredit Jangka Pendek

Berapa APY dari pinjaman dengan


tingkat suku bunga 9% dengan
pembayaran bulanan?

APY = ( 1 + ( 0.09 / 12 ) 12 -1 )
= 0.0938
= 9.38%
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai