Anda di halaman 1dari 3

HOLY WORD JHS TEENS DAILY DEVOTIONAL Monday, November 22 th 2021

Thankful for…?
Give thanks to the LORD, for he is good! His faithful love
endures forever. (Psalm 136:1)
There are twenty-six verses in Psalm 136. Every one of
thankful for and then repeats the refrain, “His faithful
love endures forever.” The idea was for God’s people to
sing what they were thankful for and be repeatedly
reminded that God’s faithful love toward them would last
forever. Check out all thirty-six verses of Psalm 136 in
your Bible.
God’s faithful love toward you will last forever too. So
what are you truly thankful to God for? Take a deep
things for which you are thankful. You are alive! That’s
something to be thankful for. Think of all those who care
for you, the privileges you have, and all the opportunities
you have in life. “Give thanks for everything to God the
Father in the name of our Lord Jesus Christ” (Ephesians
5:20).
Be thankful for everything and start listing out those
things that immediately come to mind—life, breath, sight,
hearing, touch, smell, taste, the ability to think, talk, walk,
run, eat, sleep—the list goes on. Be thankful for even the
tough things in life. Paul wrote, “We can rejoice, too, when
we run into problems and trials, for we know that they
help us develop endurance” (Romans 5:3). You have been
blessed with so much—be thankful for it all.
Thank God For His Countless Goodness.
HOLY WORD JHS TEENS DAILY DEVOTIONAL Selasa , 23 November 2021

Pelit? Jangan Dong!


Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka
dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu
akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang
Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu
murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
(Lukas 6:35-36)

Guys, pernahkah kalian memiliki teman yang pelit? Saya


pernah Guys. Begitu pelitnya sampai-sampai terhadap
dirinya pun ia pelit. Bukan berhemat tapi benar-benar pelit.
Jika bisa gratis dan ditraktir orang kenapa harus membeli.
Kadang bahkan ia sembunyi-sembunyi saat makan agar
teman lain tidak meminta atau harus ia tawarkan. Sangat
tidak menyenangkan memiliki teman seperti itu. Hampir
semua teman membicarakan kepelitannya. Dan tidak sedikit
yang menghindarinya.
Jika kalian diminta Tuhan untuk tidak pelit, tentu bukan
agar tidak dibicarakan atau dihindari teman. Juga bukan
hanya sekedar diperintahkan oleh Tuhan. Jika demikian
kenapa saya tidak seharusnya pelit? Satu-satunya alasan
adalah karena kita telah mendapatkan kemurahan yang
begitu besar dari Tuhan. Tuhan tidak hanya memberikan
segala yang kita perlukan dan memberkati kita dengan segala
hal yang kita miliki saat ini namun Tuhan juga telah
memberikan nyawa-Nya untuk keselamatan kita. Bapa telah
memberikan Putra Tunggal-Nya untuk mati di atas kayu salib
agar kita tidak binasa. Jika Bapa kita telah begitu murah hati,
masakkah kita menjadi orang yang pelit? Jadi Guys, mulailah
berbagi dan jadilah orang yang murah hati. (SHS)
Warga Sorga Tak Mungkin Pelit.
HOLY WORD JHS TEENS DAILY DEVOTIONAL Selasa , 23 November 2021

Bahagianya Mengampuni
Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku
mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, --seandainya ada
yang harus kuampuni--,maka hal itu kubuat oleh karena kamu di
hadapan Kristus, supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita,
sebab kita tahu apa maksudnya. (2 Korintus 2:10-11)
Tahukah kalian Guys, bahwa mengampuni itu membawa
kebahagiaan? Secara psikologis, orang yang bisa mengampuni
akan memperoleh kebebasan dari beban yang selama ini ia
pikul akibat kemarahan atau kekecewaan serta kepahitan
kepada orang yang menyakitinya. Begitu mengampuni beban
psikologis itu hilang. Sebagai orang Kristen, apakah hal ini
yang membuat kita bahagia setelah memberikan
pengampunan? Ternyata tidak Guys.
Paulus menyatakan kepada jemaat Korintus bahwa
sepatutnya mereka memberikan pengampunan kepada orang
yang menimbulkan kesedihan pada mereka. Tidak jelas
kesedihan apa yang ditimbulkan oleh orang itu. Yang jelas
Paulus ingin jemaat Korintus mengampuni orang itu sama
seperti dia juga mengampuni orang itu, Guys.
Ketika orang itu diampuni, Guys, maka dikatakan Paulus,
mereka menyelamatkan orang itu. Bukan hanya itu. Saat
mereka dapat mengampuni, mereka sebenarnya sedang
membuktikan bahwa mereka adalah komunitas Kristen yang
sejati dimana ada persaudaraan dan pengampunan. Selain
itu, dikatakan oleh Paulus, ketika mereka mengampuni
mereka membuat si Iblis tidak memperoleh keuntungan dari
hal itu. Pengampunan mereka adalah sebuah kemenangan.
Menyelamatkan manusia, terbangunnya komunitas Kristen
sejati, dan mengalahkan si Iblis, tidakkah itu bahagia? (SHS)
Pengampunan Selalu Berujung Kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai