Anda di halaman 1dari 10

11

Pengantar

EKOLOGI

Dalam topik Ekologi pada kuliah Biologi Umum ini, tidak semua konsep yang tercantum dalam Inti Kurikulum LPTK/Non LPTK dapat dibahas. Konsep-konsep tersebut harus dipilih yang dianggap dasar, sisanya akan dibahas secara lebih luas dalam mata kuliah Ekologi Tumbuhan dan Ekologi Hewan. Dalam modul ini dipilih misalnya: Konsep Populasi: Kerapatan populasi, natalitas, mortalitas, dinamika dan pertumbuhan populasi, interaksi populasi. Konsep Komunitas: macam-macam komunitas, keanekaragaman biotik, perkembangan komunitas dan suksesi. Konsep ekosistem: komponen ekosistem, fungsi ekosistem, rantai makanan, jaring makanan, aliran energi, piramida ekologi, siklus materi dalam ekosistem dan biosfer. Selain konsep-konsep tadi dapat pula dipahami atau dijelaskan ekosistem dengan pendekatan habitat, yang membahas sifat-sifat biotik dan abiotik dari beberapa ekosistem (laut, air tawar dan daratan). Sebagian dari konsep ini dalam modul ini diberikan dalam bentuk tugas. Konsep-konsep yang disebut di atas perlu dipahami, mengingat pentingnya Ekologi sebagai dasar dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Lingkungan dan dasar dalam mendalami mata kuliah Ekologi. Pengertian Ekologi Ekologi merupakan bagian dari biologi yang kajiannya didasari untuk memberikan jawaban mengenai hubungan timbal balik yang sangat antara hewan, tumbuhan, manusia dan lingkungannya. Istilah ekologi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1866 oleh E. Haeckel (ahli biologi Jerman). Ekologi berasal dari dua akar kata Yunani (oikos = rumah dan Logos=ilmu), sehingga secara harfiah bisa diartikan sebagai kajian organisme hidup dalam rumahnya. Secara lebih formal ekologi didefenisikan sebagai kajian yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungan fisik dan biotic secara menyeluruh. Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa ekologi itu adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya (biotic dan abiotik).

Lingkungan biotic dalam suatu ekosistem dapat berupa tumbuhan dan hewan lain. Lingkungan abiotik adalah benda-benda mati dan factor-faktor fisika yang ada disekeliling hewan. Secara keseluruhan lingkungan abiotik itu dapat berupa tanah, air, bahan organic mati, gas, suhu, kelembaban, tekanan udara, angin, arus air, gravitasi dan lain-lain. Ruang Lingkup Kajian Ekologi Untuk memahami batas-batas ruang lingkup kajian ekologi terlebih dahulu perlu dipahami bagaimana sistem kehidupan di muka ini tersusun dari sistem kehidupan terbesar (biosfer) samapai ke dalam sistem kehidupan terkecil yaitu sistem gen. Spektrum sistem kehidupan ini dikenal dengan pengertian Biosistem yang terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Odum (19971) menggambarkan berbagai tingkat organisasi dalam biosistem yang dapat dilihat dalam spektrum di bawah ini. Komp. Biotik Gen Sel Organ Organisme Populasi Komunitas

Saling pengaruh mempengaruhi dengan Komp. Abiotik Materi Energi

Membentuk Biosistem Sistem Gen Sistem Sistem sel organ Sistem organisme Sistem populasi Sistem komunitas

Gambar 1. Tingkat Organisme dalam Biosistem (Odum, 1993 hal 5) Ruang lingkup serta ruang gerak ekologi berkisar di ujung sebelah kanan spektrum biosistem ini, sehingga lebih banyak melakukan pengamatan dan penelitian

pada tingkat setelah organisme, yaitu pada tingkat populasi, komunitas dan ekosistem. Sistem biologi yang terbesar disebut dengan biosfer (ekosfer) atau ekosistem besar. A. Populasi Populasi sering didefinisikan sebagai sekelompok organisme dari spesies yang sama yang secara kolektif menempati suatu ruang atau tempat tertentu dan waktu tertentu. Oleh karena itu bila kita membicarakan populasi kita harus menyebutkan jenis individu (spesies) yang kita bicarakan dan kita perlu juga menentukan batas-batas waktu dan tempat bahkan kuantitas. Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan populasi kita harus mengenal istilah-istilah yang dipakai, bahkan karena penelitian tentang populasi menggunakan angka-angka, maka juga harus mengerti tentang matematika. Istilah-istilah yang dimaksud misalnya yang dijumpai dalam mempelajari karakteristik populasi. Karakteristik populasi 1) Untuk menyatakan ukuran/besarnya populasi, pengertian kerapatan populasi (population density, densitas populasi) banyak dipakai. Kerapatan populasi dapat dinyatakan dalam jumlah individu/satuan ruang (luas) atau jumlah individu/volume (liter). 2) Perubahan-perubahan kepadatan populasi, istilah yang sering digunakan adalah dinamika populasi. Dalam mempelajari perubahan-perubahan populasi, pengertian kecepatan (rate) memegang peranan yang sangat penting, misalnya kalau N= jumlah individu dalam populasi, maka kecepatan pertumbuhan (growth rate) dari populasi tersebut dapat diumpamakan dalam N/t. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada populasi yaitu angka kelahiran (natalitas), yaitu angka kelahiran yang dapat menambah besarnya populasi, angka kematian (mortalitas), yang dapat mengurangi besarnya populasi. Disamping itu faktor-faktor lain adalah perpindahan masuk (imigrasi) juga dapat menambah populasi dan perpindahan keluar (emigrasi) dapat mengurangi populasi. Keempat faktor ini menyebabkan populasi turun naik yang disebut juga dengan fluktuasi populasi. 1. Pertumbuhan populasi. Dalam mengkaji pertumbuhan populasi, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

A. Struktur Umur Dalam lingkaran hidup dari organisme terdapat fase lahir, pertumbuhan, dewasa, tua dan kemudian mati. Dalam ekologi Boden Heimer (1938) membagi umur hewan dalam tiga periode, yaitu fase preduktif, dimana hewan mengalami pertumbuhan yang cepat tetapi belum mampu berproduksi, fase reproduksi, dimana hewan mampu bereproduksi, fase post reproduksi, dimana hewan tidak mampu lagi bereproduksi yaitu pada umur tua. Dengan demikian struktur umur/ratio umur dalam suatu populasi dapat menunjukkan suatu populasi apakah sedang mengalami pertumbuhan yang cepat, stabil, atau sedang mengalami penurunan. Data tentang struktur umur dari populasi sering disajikan dalam bentuk piramida umur (Gambar 2)

A Gambar 2. Tipe Piramida Umur

Ratio umur pada A = populasi yang sedang tumbuh, B = populasi sedang stabil, C = populasi yang mengalami kemunduran. a. Bentuk pertumbuhan populasi Ada dua pola untuk pertumbuhan populasi yaitu bentuk J dan bentuk S (bentuk sigmoid) sesuai dengan sifat populasi itu ataupun keadaan lingkungan. Bentuk J ditandai bila kepadatan suatu populasi tumbuh secara eksponensial (sangat cepat), lalu pertumbuhan berhenti secara mendadak karena daya tahan lingkungan berpengaruh sangat kuat (Gambar 3).

Limit k e c e p a t a n

Limit

Bentuk J Waktu

Bentuk S

Waktu Gambar 3. Bentuk Pertumbuhan Populasi

Pertumbuhan populasi yang lebih umum terjadi adalah dalam grafik yang berbentuk sigmoid (S). Mula-mula populasi tumbuh dengan lambat, makin lama makin cepat, tetapi kemudian karena pengaruh faktor lingkungan (misalnya kompetisi, ruang dan makanan) maka populasi tumbuh menjadi lambat. Kapasitas tampung (carrying cavacity) adalah jumlah terbanyak individu yang dapat ditampung dalam suatu ekosistem, dimana organisme tersebut masih dapat hidup. Pertumbuhan populasi berbentuk sigmoid sering terlihat dengan jelas pada organisme dengan pola reproduksi yang sederhana misalnya bakteri dan ragi. b. Interaksi Populasi Setiap organisme hidup tergantung pada organisme lain dan terjadi hubungan timbal balik antara suatu organisme dengan organisme lain. Secara ringkas dapat dikemukakan bahwa interaksi dapat berdampak positif (+), tidak berpengaruh (0) atau berdampak negatif (-) bagi spesies atau salah satu spesies yang berinteraksi. 1. Interaksi positif atau kooperatif yang terjadi atas: a) Mutualis atau simbiosis (+ +); kedua spesies yang berinteraksi memperoleh keuntungan dari interaksi, misalnya: Protozoa Flagellata yang berada dalam saluran pencernaan rayap memperoleh habitat sedangkan rayap dapat mencernakan selulosa dengan bantuan Protozoa. Lichenes yang terdiri dari dua tumbuhan yang berbeda dan berhubungan erat dalam kehidupannya, pertama ganggang dapat dapat membuat makanan

melalui fotosintesis, kedua jamur, organisme yang mendapatkan makanannya dari ganggang. b) Komensalisme (+ 0); salah satu spesies memperoleh keuntungan sedangkan yang lain tidak terpengaruh misalnya ikan hiu dengan ikan remora. 2. Interaksi tanpa dampak (independent) simbiosis (0 0), misalnya cacing dengan ulat daun. 3. Interaksi negatif a) Amensalisme (- 0); salah satu spesies memproduksi dan mengeluarkan sejenis bahan yang merugikan spesies kedua misalnya semacam antibiotik atau suatu populasi dihalang-halangi, sedangkan populasi lainnya tidak terpengaruh. b) Predasi (pemangsaan) (- +); suatu spesies memakan spesies yang lainnya sehingga yang satu memperoleh keuntungan sedangkan lainnya dirugikan. Parasitisme tercakup dalam kategori ini. Misalnya ayam denagn burung elang dan lain-lain. c) Kompetisi (persaingan) (- -); kedua spesies yang berinteraksi menderita (dirugikan) misalnya persaingan habitat dan makanan seperti pada tanaman padi dan gulma, sapi, kerbau dan kambing dengan padang rumput. Komunitas Organisme dialam ini tidak bisa hidup secara terpisah, sendiri-sendiri. Individuindividu ini (tumbuhan dan hewan) akan berhimpun ke dalam suatu kelompok membentuk populasi. Populasi-populasi ini disuatu wilayah/kawasan membentuk suatu kesatuan hidup yang disebut dengan komunitas. Komunitas pada prinsipnya terbentuk dari berbagai hasil interaksi di antara populasi-populasai yang ada, sebagaimana telah dijelaskan. Di alam terdapat bermacam-macam komunitas. Komunitas ini dapat dibagi dalam dua bagian yaiut komunitas akuatik (lautan, danau, sungai dan kolam) dan komunitas terestrial (hutan, padang rumput, padang pasir, dll.). Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari populasi misalnya dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar populasi, tidak hanya antar individu-spesies seperti pada populasi. Hubungan antar populasi ini menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan sehingga terwujud sutau hubungan timbal balik yang positif bagi kedua

belah pihak (mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak dirugikan (parasitisme). Yang harus diperhatikan bila suatu komunitas sudah terbentuk, maka populasi-populasi yang ada haruslah hidup berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya. Dalam biosistem komunitas ini berasosiasi dengan komponen non hidup (abiotik) membentuk suatu ekosistem. Ekosistem Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Tansley (1935). Menurut Stanley ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia, mikroba) dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah, dsb.) di alam. Komponen-komponen tersebut membentuk hubungan yang disebut sistem. Komponen-komponen ini baik dalam struktur maupun fungsinya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagai konsekuensinya apabila salah satu komponen terganggu, maka komponen-komponen lainnya secara cepat atau lambat akan terganggu pula. Sistem alam seperti ini disebut sistem ekologi yang disingkat menjadi ekosistem. Ukuran ekosistem ini bervariasi antara lain : 1. Ekosfera atau biosfera, yaitu ekosistem yang terbesar dan hampir meliputi seluruh permukaan bumi dan sudah tentu terdiri dari kehidupan tumbuhan dan hewan yang berorientasi dengan lingkungan sekitarnya. 2. Ekosistem yang ukurannya lebih kecil, misalnya hutan, sawah, kolam, padang rumput, dsb. Komponen ekosistem Sebelum membahas proses-proses yang ada dalam ekosistem akan lebih baik diungkapkan terlebih dahulu komponen-komponen dari suatu ekosistem. Secara garis besar komponen utama ekosistem adalah: 1. Substansi anorganik misalnya nutrisi; C, H, N, H2O, CO2. 2. Ikatan organik, misalnya protein, karbohhidrat, lemak, substansi humus. 3. Iklim misalnya angin gelombang, suhu dan faktor fisika lainnya.

4. Produsen, umumnya tumbuhan hijau 5. Konsumen, organisme heterotrof 6. Pengurai, bakteri dan jamur Ditinjau dari komponen bitoknya, tumbuhan merupakan komponen penting baik dalam siklus materi maupun aliran energi. Hal ini disebabkan tumbuhan mempunyai kemampuan untuk melakukan fotosintesis karena adanya hijau daun (klorofil). Sebagai bahan bakunya berupa karbondioksida dari udara dan air dari dalam tanah serta energi surya. Hasil dari fotosintesis ini akan terbentuk karbohidrat. Karbohidrat ini dalam proses selanjutnya akan membentuk ikatan-ikatan organik yang lebih kompleks seperti gula, protein, lemak, selulosa dan lain-lain, yang kesemuanya akan menjadi sumber bahan makanan bagi seluruh sistem kehidupan. Karena kemampuan tumbuhan seperti ini maka dalam ekologi, tumbuhan ini dinamakan produsen, sedangkan makhluk hidup lainnya yang memakai produk tumbuhan sebagai bahan makanannya disebut konsumen. Selain tersebut di atas, penamaan lain untuk tumbuhan disebut pula dengan autotrof (latin; auto=sendiri, trophos=makanan) yang berarti makhluk hidup pembuat makanan sendiri. Sedangkan hewan dan makhluk hidup lainnya yang tidak mampu melakukan fotosintesis disebut heterotrof (hetero= yang lain, trophos=makanan). Dalam suatu ekosistem setiap makhluk hidup sebagai komponen biotiknya mempunyai peranan-peranan tertentu, dengan penamaan sendiri. Penamaan komponen biotik dalam ekosistem adalah: No. 1. 2. 3. Dasar Penamaan Macam/jenis makhluk hidup Fungsinya dalam ekosistem Jarak transfer energi Nama Komponen Tumbuhan, herbivor, karnivor (I, II) Produsen, konsumen (I, II, III) Tingkat tropik (I, II, III, IV)

Jenis-jenis ekosistem Dengan pengertian yang sangat luas ekosistem dibagi dua kelompok besar yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem darat diantaranya ekosistem hutan, ekosistem padang rumput, ekosistem padang pasir, dan ekosistem buatan seperti kebun

dan tanah pertanian. Ekosistem perairan dibagi dua kelompok besar yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Beberpa hal yang harus diingat dalam membandingkan habitat air tawar dan habitat daratan: 1. air merupakan faktor pembatas utama di darat. Organisme darat terus menerus menghadapi perbedaan dehidrasi. 2. di darat medium hidup adalah udara, oleh karena itu perubahan suhu sangat besar dibandingkan dengan habitat akuatik. 3. daratan tidak menyambung menjadi satu seperti di lautan, melainkan ada penghalang geografi yang menghambat pergerakan organisme secara bebas.

Ringkasan Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup (tumbuhan, hewan, mikroorganisme) dengan lingkungannya (biotik dan abiotik). Ruang lingkup kajian Ekologi lebih banyak bergerak pembahasannya mulai dari populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer/ekosfer. Populasi adalah sekelompok organisme dari spesies yang sama secara kolektif menempati suatu ruang atau tempat tertentu dan waktu tertentu. Karakteristik populasi adalah adanya ukuran/besarnya populasi yang dikenal dengan kerapatan/kepadatan populasi (Population Density), perubahan kepadatan populasi (Dinamika populasi) yang dipengaruhi oleh faktor natalitas, imigrasi dan emigrasi. Dalam populasi terjadi interaksi/hubungan interspesies dan antar spesies yang dikenal dengan interaksi mutualisme, komensalisme, amensalisme, predasi, kompetisi dan parasitisme. Populasi-populasi di suatu wilayah/kawasan membentuk suatu kesatuan hidup yang disebut dengan Komunitas. Dalam komunitas interaksi lebih tinggi tingkatannya, bukan hanya tingkat individuspesies melainkan interaksi antar populasi. populasi-populasi yang terhimpun dalam suatu komunitas dan adanya hubungan timbal balik dengan komponen abiotik (air, tanah, udara, cahaya, dsb) di alam disebut dengan ekosistem (sistem ekologi). Dalam ekosistem

keterkaitan antar komponen ini lebih jelas dipahami dalam aliran energi, siklus materi, rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Latihan 1. Jelaskan pengertian Ekologi serta ruang lingkup kajian Ekologi itu. 2. jelaskan apa yang dimaksud dengan populasi, komunitas dan ekosistem. 3. Dalam populasi atau komunitas terdapat hubungan inter spesies dan antar spesies. Jelaskan hubungan tersebut dengan contoh. 4. Dalam komunitas terjadi suatu perubahan yang disebabkan oleh bencana alam atau oleh manusia yang dikenal dengan istilah suksesi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan suksesi dan jelaskan dengan contoh langkah-langkah terjadinya suksesi itu. 5. Jelaskan perbedaan antara aliran energi dengan siklus materi.

Anda mungkin juga menyukai