Sistem kualitas ISO 9000 seharusnya didesain untuk memenuhi ISO 9004 dan
kemudian dinilai terhadap salah satu ISO 9001, ISO 9002, atau ISO 9003. Dari ISO
9001, ISO 9002, dan ISO 9003, yang digunakan untuk registrasi bagi perusahaan,
persyaratan ISO 9001 adalah yang paling lengkap dibandingkan ISO 9002 dan ISO
9003. Sistem manajemen kualitas iso 9000 bersifat tidak mengikat dan berisikan
petunjuk umum untuk dijadikan pedoman pemilihan sistem manajemen kualitas
mana yang cocok dengan perusahaan. Sistem manajemen kualitas ISO 9000 telah
diadopsi oleh setiap perusahaan di Indonesia namun jumlahnya masih sedikit
dibandingkan dengan total kekayaan yang ada di Indonesia. Hal yang penting dan
harus dipertahankan bahkan ditingkatkan oleh perusahaan yang mengembangkan
sistem manajemen kualitas ISO 9000 adalah komitmen perusahaan terhadap
kualitas produk produktivitas efektivitas efisiensi dan improvement proses operasi
landasan modifikasi. Penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9000 dapat
dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu adanya tuntutan,instruksi, dan prakarsa
sendiri.
D. Dokumentasi Sistem Kualitas ISO 9000
Pimpinan PT Tritama Bina Karya telah menetapkan satu arah tujuan yang harus dilaksanakan
setiap unit perusahaan untuk menghasilkan kualitas jasa terbaiknya.
3. Keterlibatan orang
Karyawan PT Tritama Bina Karya belum sepenuhnya memahami pentingnya manajemen mutu
dalam operasional perusahaan, sehingga perlu disadarkan sama seperti langkah awal
perusahaan yang telah dilakukan.
4. Pendekatan proses
5. Improvement
Perbaikan kinerja perusahaan ini diupayakan dengan peningkatan profesionalisme pengurus dan
staf dengan bantuan konsultan manajemen. Perusahaan juga mengadakan pelatihan untuk
karyawannya agar lebih memahami penggunaan ISO 9001:2015.
6. Pengambilan keputusan berdasarkan bukti
Manajemen puncak punya hak penuh dalam mengambil keputusan yang berkaitan
dengan seluruh kegiatan perusahaan, namun karyawan juga berhak mengutarakan
pendapatnya yang kemudian akan ditinjau kembali sebagai bahan masukan dalam
pengambilan keputusan akhir.
7. Manajemen hubungan
Konsistensi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara menjaga
kepercayaan dengan mitra baik agency dan calon pengguna jasa, serta kepercayaan
dari calon tenaga kerja yang akan dikirimkan.
KASUS : Implementasi ISO 14000 di PT. PLN Sektor Tello
Implementasi ISO 14000 di PT. PLN Sektor Tello berdasarkan kesadaran akan
pentingya menjaga lingkungan sehingga setiap jenis pekerjaan yang dilakukan
selalu memperhatikan potensi bahaya yang berdampak pada lingkungan dengan
berpedoman pada SML ISO 14001 dengan 5 unsur yang terkandung di dalamnya,
antara lain :
1. Komitmen dan Kebijakan Lingkungan
PT. PLN Sektor Tello Makassar menetapkan kebijakan lingkungan ISO 14001
yang kemudian disebarluaskan ke semua karyawan dan mitra kerja agar
mampu untuk berkomitmen dalam menjaga lingkungan dan mengikuti
prosedur yang ada pada kebijakan ISO 14001. Komitmen tersebut sesuai
dengan visi perusahaan dengan pembangkitan yang ramah lingkungan dan
bersifat dinamis yang menyesuaikan dengan kondisi perusahaan.
2. Perencanaan Manajemen Lingkungan
Perusahaan melibatkan personil karyawan yang ditunjuk untuk menjadi pengurus dalam
WML. PT. PLN Sektor Tello melakukan pelatihan kesiapsiagaan dan tanggap darurat dengan
peralatan yang diinspeksi setiap bulan oleh WML agar karyawan siap merespon dalam
kondisi darurat.
4. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan
WML selaku penanggung jawab memiliki prosedur untuk pemeriksaan dan tindakan
perbaikan lingkungan yang mengevaluasi SML ISO 14001 dengan analisa guna menentukan
keberhasilan penerapan kebijakan. PT PLN Sektro Tello membentuk tim audit yang
bersertifikat agar terdapat kesesuaian ISO 14001 dengan proses implemntasi di PLN Sektor
Tello yang kemudian menyampaikan hasil audit dalam rapat manajemen untuk ditindak lanjuti
5. Tinjauan Manajemen
Tinjauan Manajemen dalam proses pelaksanaan SML ISO 14001 dilakukan secara
berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja yang berkelanjutan
yang sesuai dengan prinsip ISO 14001.
PT. PLN Sektor Tello melakukan tinjauan manajemen setelah audit SML dalam
rapat dan agenda yang telah ditentukan sesuai dengan prosedur yang ada dalam
SML ISO 14001 yang bertujuan untuk peningkatan hasil hasil kinerja yang dilakukan
agar terjadi perbaikan lingkungan yang berkelanjutan dan melakukan revisi jika
diperlukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga terjadi kesesuaian dan
berkesinambungan.
TERIMA KASIH