Anda di halaman 1dari 4

Assignment 2: Pengantar Ilmu Komunikasi

By Doni Ariyanto #044412229


May 19th 2022

1. Jelaskan terlebih dahulu pengertian dari masing-masing media tersebut (media tradisional,
media konvensional dan media baru)?

A. Media tradisional
Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat. Dalam pengertian yang lebih sempit,
media ini sering juga disebut sebagai kesenian rakyat. Dalam hubungan ini Coseteng dan Nemenzo
(dalam Jahi, 1988) mendefinisikan media tradisional sebagai bentuk-bentuk verbal, gerakan, lisan
dan visual yang dikenal atau diakrabi rakyat, diterima oleh mereka, dan diperdengarkan atau
dipertunjukkan oleh dan/atau untuk mereka dengan maksud menghibur, memaklumkan,
menjelaskan, mengajar, dan mendidik. Sejalan dengan definisi ini, maka media rakyat tampil
dalam bentuk nyayian rakyat, tarian rakyat, musik instrumental rakyat, drama rakyat, pidato
rakyat- yaitu semua kesenian rakyat apakah berupa produk sastra, visual ataupun pertunjukkan-
yang diteruskan dari generasi ke generasi.

B. Media konvensional
Media Konvensional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah media yang
mengidentifikasikan dirinya sebagai alat komunikasi seperti surat kabar, televisi, spanduk, majalah
dan lain-lain. Association for Communication Technology and Education (AECT)
mendefinisikannya sebagai bentuk yang digunakan oleh faktor manusia untuk mendistribusikan
informasi. Bagi Asosiasi Pendidikan, definisi media lebih tepat dalam artian manipulasi yang dilihat
oleh suatu objek, dilihat, didengar, dibaca oleh alat-alat yang sudah ada dengan baik.

C. Media baru
Media baru atau new media merupakan istilah yang digunakan untuk berbagai teknologi
komunikasi dengan digitalisasi dan ketersediaannya yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai
alat komunikasi (McQuail, 2011:148). Media baru muncul dari berbagai inovasi media lama yang
kurang relevan lagi dengan perkembangan teknologi di masa sekarang. Media lama seperti
televisi, film, majalah, dan buku bukan serta merta mati begitu saja, melainkan berproses dan
beradaptasi dalam bentuk media baru. Flew mendefinisikan new media yang ditekankan pada
format isi media yang dikombinasi dan kesatuan data baik teks, suara, gambar, dan sebagainya
dalam format digital. Sistem penyebarannya melalui jaringan internet.
2. Selanjutnya, berikan pendapat Anda tentang pemanfaat tiga media tersebut di era modern saat
ini, dan berikan contohnya dari hasil pengalaman Anda sendiri atau hasil pengamatan Anda
pada lingkungan sekitar Anda.

A. Media tradisional
1) Sebagai sistem proyeksi.
Folklor menjadi proyeksi angan-angan atau impian rakyat jelata atau sebagai alat pemuasan
impian (wish fulfilment) masyarakat yang termanifestasikan dalam bentuk stereotipe
dongeng. Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, cerita ini hanya rekaan
tentang angan-angan seorang gadis desa yang jujur, lugu, menerima apa adanya meskipun
diperlakukan buruk oleh saudara dan ibu tirinya, namun pada akhirnya berhasil menikah
dengan seorang raja, cerita ini mendidik masyarakat bahwa jika orang itu jujur, baik pada
orang lain dan sabar akan mendapat imbalan yang layak.

2) Sebagai penguat adat.


Cerita Nyi Roro Kidul di daerah Yogyakarta dapat menguatkan adat (bahkan kekuasaan) raja
Mataram. Seseorang harus dihormati karena mempunyai kekuatan luar biasa yang
ditunjukkan dari kemapuannya memper-istri makhluk halus. Rakyat tidak boleh menentang
raja, sebaliknya rasa hormat rakyat pada pemimpinnya harus dipelihara. Cerita ini masih
diyakini masyarakat, terlihat ketika masyarakat terlibat upacara labuhan (sesaji kepada
makhluk halus) di Pantai Parang Kusumo.

3) Sebagai alat pendidik.


Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, cerita ini mendidik masyarakat
bahwa jika orang itu jujur, baik pada orang lain dan sabar akan mendapat imbalan yang layak.

4) Sebagai alat paksaan dan pengendalian sosial agar norma-norma masyarakat dipatuhi.
Cerita “katak yang congkak” dapat dimaknai sebai alat pemaksa dan pengendalian sosial
terhadap norma dan nilai masyarakat. Cerita ini menyindir kepada orang yang banyak bicara
namun sedikit kerja. Sifat kerakyatan bentuk kesenian ini menunjukkan bahwa ia berakar
pada kebudayaan rakyat yang hidup di lingkungannya. Pertunjukkan-pertunjukkan semacam
ini biasanya sangat komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat pedesaan. Dalam
penyajiannya, pertunjukkan ini biasanya diiringi oleh musik daerah setempat.
Pengalaman saya menggunakan media tradisional adalah saat saya di ajak oleh orang tua saya
menonton kuda lumping. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya
yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik
atau sejenis nya yang digulung atau dikepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka
warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa
penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis,
seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap cambukan percut. Tidak hanya pria
saja yang ikut di dalam kesenian kuda lumping tetapi ada wanita juga, tentu saja itu menjadi hal
menarik dalam pergeleran kesenian kuda lumping.

B. Media konvensional
1) Konvergensi media memperkaya informasi tentang seluruh dunia melalui akses ke Internet.
2) Memberikan banyak pilihan bagi masyarakat pengguna untuk dapat memilih informasi yang
diinginkan sesuai dengan selera masyarakat.
3) Konvergensi menjadi lebih pribadi.
4) Lebih simpel, praktis dan efisien. Tidak perlu memiliki dua kendaraan jika ternyata hanya ada
satu, tetapi multifungsi.
5) Munculnya demokratisasi informasi di mana setiap orang dapat secara bebas dan luas
mengakses informasi dalam berbagai cara

Pengalaman saya menggunakan media konvensional adalah penggunaan media cetak seperti
majalah, Koran, sewaktu masih sekolah dasar belum tersedia yang namanya internet / media baru
sehingga jika ingin mengetahui berita terkini harus membeli Koran. Saat itu media cetak menjadi salah
satu benda paling dibutuhkan masyarakat saat ingin mengetahui segala informasi. Untungnya sewaktu
itu ayah saya mendapatkan Koran setiap hari dari tempatnya bekerja.

C. Media baru
1) Akses informasi yang lebih cepat dan praktis
New media bisa membantu untuk memperoleh informasi dalam waktu cepat dan praktis.
Biasanya new media berbasis keyword spesifik yang bisa membantu hasil pencarian bisa
sesuai dengan apa yang ingin dicari.
2) Kemudahan untuk mengakses kebutuhan yang diperlukan
New media enggak hanya membantu manusia untuk mengakses informasi dengan lebih
praktis.
Tapi, juga memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya transaksi jual beli
online yang bisa diakses dengan koneksi internet.
3) Komunikasi efisiensi
Masa kini komunikasi sudah lebih efektif dan super mudah, dan manusia enggak terbatas
ruang lagi.
Kamu bahkan bisa berkomunikasi atau terhubung dengan temanmu yang ada di benua
lainnya. Banyak platform atau aplikasi yang memungkinkanmu melakukannya. Seperti
misalnya zoom, skype, googlemeet, dan lain sebagainya
4) Edukasi
Segala kemudahan yang ditawarkan dalam new media bermanfaat sebagai sumber edukasi
bagi para pelajar. Banyak media pembelajaran yang bisa digunakan untuk membuat metode
belajar dan materi pelajaran lebih mudah dicerna dan dipahami. Contohnya seperti aplikasi
pembuat media pembelajaran, situs yang memuat visualisasi dan eksplanasi materi, video
pembahasan latihan soal, dan lain sebagainya.
Itulah penjelasan singkat tentang new media dan manfaat-manfaat yang ditimbulkannya. Jika
dipergunakan dengan bijaksana dan maksimal akan menjadi bekal dan pengetahuan baru
yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari

Pengalaman saya menggunakan media baru adalah dengan adanya youtube saya dengan mudah
mengakses sebuah lagu idola favorit saya dan video klipnya, menonton siaran ulang atau siaran
langsung sebuah acara tanpa perantara televisi, berbeda dengan zaman sewaktu saya sd. Potensi
positif media baru buat saya pribadi adalah bisa selalu mempelajari hal baru berdiskusi yang
bermanfaat dengan orang-orang baru diseluruh daerah, menyebarkan informasi baik dan benar,
sebagai sumber informasi.

Referensi:
Prajarto, Nunung. (2020). Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi ke-3. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai