Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW karena dengan
perjuangan beliau kita dapat sampai pada sekarang ini.
Yang membuat saya terinspirasi untuk memilih judul karya tulis ilmiah tentang
“Peranan Pendidikan Sastra Bagi Masyarakat”, karena saya merasa bahwa masih banyak hal
perlu kita ketahui mengenai sastra dan bagaimana peranan sastra dalam masyarakat.
Serta tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini sangatlah
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya dan para pembaca.
Penyusun
Maisa Rumadan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN MASALAH 2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN 3
B. JENIS–JENIS PENDIDIKAN 4
C. TUJUAN PENDIDIKAN 5
D. MANFAAT PENDIDIKAN 5
E. PENGERTIAN SASTRA 5
F. MANFAAT SASTRA 6
G. FUNGSI SASTRA 7
H. LATAR BELAKANG SASTRA DALAM PENDIDIKAN 7
I. MANFAAT PENDIDIKAN SASTRA 8
J. PERANAN PENDIDIKAN SASTRA BAGI MASYARAKAT 9
A. KESIMPULAN 10
B. SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ii
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
1.
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, penulis mengidentifikasi
beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pembelajaran sastra.
2. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan sastra dalam kehidupan masyarakat.
3. Untuk mengetahui pentingnya peranan sastra bagi pendidikan masyarakat.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan sebagaimana sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak
aspek dan sifatnya yang kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak
semua batasan pun yang mampu mendefinisikan pendidikan secara mendetail, para
ahli banyak membatasi dan mengartikan pendidikan dengan cara beraneka ragam.
Namun tidak satu pun yang mengarah pada konsep pendidikan yang sebenarnya.
Adapun pendidikan diartikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa serta pendidikan menjadi hak seluruh rakyat. Pendidikan merupakan usaha
yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membanntu meningkatkan
perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan
hidupnya sebagai seorang individu.
Secara etimologi pendidikan berasal dari kata Paedagogie (pendalam
mencapai keselamatan dan kebahagiaan didikan) berasal dari bahasa Yunani, terdiri
dari kata “PAIS” artiya anak dan “AGAIN” membimbing, jadi pendidikan yaitu
bimbingan yang di berikan kepada anak. Beberapa ahli mendefenisikan pendidikan
secara defenitif antara lain:
a. Ki Hajar Dewantara
Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dalam
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
b. John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional ke arah alam dan semesta manusia.
c. Purwanto
Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar
berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Jadi dari beberapa pengertian mengenai pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan sengaja, serta penuh tanggung
ii
jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari
keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus
menerus.
B. Jenis-Jenis Pendidikan
Berbagai jenis pendidikan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut Tingkat dan Sistem Persekolahan
Pada saat ini jenis dan tingkat persekolahan di negara kita dari Pra sekolah
sampai Perguruan Tinggi ada:
a. Tingkatan Pra sekolah.
b. Tingkatan Sekolah Dasar.
ii
3. Menurut Sifatnya
Pendidikan menurut sifatnya dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat.
Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga, dalam pergaulan sehari-hari
maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga dan organisasi.
b. Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur,
bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat. Pendidikan ini
berlangsung disekolah.
c. Pendidikan non formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara tertentu dan
sadar tetapi tidak terlalu mengikuti aturan yang ketat.
C. Tujuan Pendidikan
Pendidikan mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Meletarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Memerdekakan manusia.
D. Manfaat Pendidikan
Pendidikan sebagai gerbang keberhasilan bangsa, tentunya memiliki peran
penting dalam setiap lini. Perkembangan arus globalisasi dari berbagai mode dan
lifestyle, menjadi musuh utama bagi manusia selaku insan yang menikmati
perkembangan zaman. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi benteng yang kokoh
untuk mengubah dan mengeser paradigma dalam masyarakat, sehingga tidak ikut
tergeser dari pergolakan zaman. Manfaat pendidikan antara lain:
1. Pendidikan berperan aktif dalam perkembangan dan keberhasilan bangsa.
2. Pendidikan sebagai sentral pengatur tingkah laku dan mindset peserta didik.
3. Pendidikan sebagai kontrol perkembangan zaman dan sebagai media
akulturasi budaya.
E. Pengertian Sastra
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sangsekerta shastra, yang berarti
“teks yang mengandung intruksi atau pedoman”. Sastra dalam arti khusus adalah
ii
kebudayaan yang berarti ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi pengertian
sastra dalam konteks budaya adalah upaya bentuk manusia untuk mengungkapkan
gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Perasaan dan
pemikiran yang tidak lepas dari lingkaran sosial kultur.
Beberapa ahli memiliki persepektif sendiri tentang sastra adalah sebagai
berikut:
a. Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan. Sebuah karya
sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan
model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari
dunia ide.
b. Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
c. Ahmad Badrun
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis
simbol-simbol lain sebagai alat, dan bersifat imajinatif.
Dari beberapa pemaparan para ahli mengenai sastra. Penulis mengambil kesimpulan
bahwa sastra merupakan hasil karya cipta manusia yang menggambarkan gejolak sosial
dalam kehidupan masyarakat, dengan menggunakan media bahasa sebagai sarana
pengekspresian dan menginterpratasi karya sastra itu sendiri.
F. Manfaat Sastra
1. Dengan karya sastra peminat seperti dibawa terbang mengembara dan berkreasi
yang menyenangkan oleh imajinasi pengarang yang menyuguhkan kisahan
mengenai kehidupan manusia, masyarakat dan alam ligkungannya pada tempat
dan zaman. Penikmat sastra merasa terhibur dan memperoleh pengalaman batin
tentang hidup dan kehidupan manusia yang disajikan pengarang.
2. Karya sastrra dapat memperkaya pengetahuan intelektual peminat, sebab
dengan membaca karya sastra peminat memperoleh sejumlah pengetahuan
berupa ide-ide, gagasan, pemikiran, cita-cita, dan obsesi yang disajikan
pengarang.
3. Karya sastra dapat memperkaya dan memperluas emosi pembaca serta
memperhalus budi nurani.
ii
4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan dan pengajaran. Karya sastra dapat
menjadi wahana dalam pewarisan nilai-nilai moral, budaya, dan sekaligus
sebagai dokumen sejarah yang mencatat gagasan dan pemikiran saat ini dan ke
depan kepada generasi penerus bangsa.
G. Fungsi Sastra
fungsi sastra sebagai berikut:
1. Fungsi rekreatif, yaitu sastra dapat memberikan hiburan yang menyenangkan
bagi pembacanya.
2. Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya
karena nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dan kebaikan yang terkandung di
dalamnya.
3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi pembacanya.
4. Fungsi moralitas, yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada
pembaca sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik
selalu mengandung moral yang tinggi.
5. Fungsi religius, yaitu sastra menghasilkan karya-karya yang mengandung
ajaran-ajaran agama yang dapat diteladani para pembaca sastra.
Dari beberapa fungsi sastra diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa fungsi
sastra adalah sebagai media hiburan, control, keindahan serta menjadikan sastra
sebagai media mendidik karakter seseorang.
ii
diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap
perubahan diri mereka sendiri. Materi pengajaran sastra dalam dunia pendidikan
mempunyai pengaruh yang besar bagi siswa, sastra dapat meningkatkan kepekaan
siswa terhadap fakta yang ada di dalam masyarakat, menghaluskan perasaan siswa,
dan membentuk kepribadian serta budi pekerti luhur. “Siapa yang belajar sastra, maka
akan halus hatinya(pekertinya)” (kata Ibnu Qayim Al-Jauziyah). Belajar sastra bisa
dijadikan pijakan untuk mengkaji kehidupan, di dalamnya termuat nilai-nilai akhlak,
moral, filsafat, budaya, politik, sosial, dan pendidikan. Sastra juga berguna dalam
meningkatkan kepekaan rasa dan memberikan hiburan.
ii
respon secara personal terhadap teks sastra yang dibaca, siswa akan menjadi lebih
percaya diri dalam mengekspresikan ide mereka, dan mengekspresikan emosinya.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya sastra merupakan hasil refleksi dari masa ke masa. Karya sastra sebagai
refleksi zamannya, juga merupakan hasil gejolak batin dan pemikiran pengarang dengan
peristiwa yang terjadi pada zamannya. Keberadaan sastra dalam pendidikan, merupakan
esensi yang terpenting dalam mengekspresikan diri, peserta didik mampu mengeluarkan
ide-ide dan gagasan serta peserta didik mampu termotivasi dari nilai-nilai yang terdapat
dalam karya sastra.
B. Saran
Peranan pendidikan sastra bagi masyarakat, dihararapkan secara kontinu di
perhatikan dan dijadikan sebagai media pembelajaran yang aktif. Bagaimanapun juga,
keberadaan sastra tidak terlepas dari masyarakat itu sendiri yang menjadi tolak ukur
pengarang dalam berimajinasi. Dalam aspek pendidikan, pendidikan sastra masih
jarang diminati dan diapresiasikan. Oleh karena itu, diharapkan pembalajaran sastra
mampu mengubah pola pikir siswa, peserta didik mampu reflesikan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra.
ii
DAFTAR PUSTAKA
ii
KARYA TULIS ILMIAH
PERANAN PENDIDIKAN SASTRA BAGI MASYARAKAT
DI SUSUN OLEH:
Maisa Rumadan
Kelas XII IMIA
KEMENTRIAN AGAMA RI
KANTOR KEMENTRIAN AGAMA SERAM BAGIAN TIMUR
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SERAM BAGIAN TIMUR
GESER
2020
ii