Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW karena dengan
perjuangan beliau kita dapat sampai pada sekarang ini.

Yang membuat saya terinspirasi untuk memilih judul karya tulis ilmiah tentang
“Peranan Pendidikan Sastra Bagi Masyarakat”, karena saya merasa bahwa masih banyak hal
perlu kita ketahui mengenai sastra dan bagaimana peranan sastra dalam masyarakat.

Serta tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini sangatlah
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya dan para pembaca.

Geser, 24 Februari 2020

Penyusun

Maisa Rumadan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN MASALAH 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN 3
B. JENIS–JENIS PENDIDIKAN 4
C. TUJUAN PENDIDIKAN 5
D. MANFAAT PENDIDIKAN 5
E. PENGERTIAN SASTRA 5
F. MANFAAT SASTRA 6
G. FUNGSI SASTRA 7
H. LATAR BELAKANG SASTRA DALAM PENDIDIKAN 7
I. MANFAAT PENDIDIKAN SASTRA 8
J. PERANAN PENDIDIKAN SASTRA BAGI MASYARAKAT 9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN 10
B. SARAN 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia. Kalimat


memanusiakan manusia maksudnya bahwa pendidikan menjadi esensi untuk
memberdayakan manusia sebagai individu yang mampu mencerdaskan kehidupan
bangsa dan sebagai tonggak kokohnya peradaban bangsa. Keberadaan pendidikan
dewasa ini, tidak pernah mengarahkan atau memberikan solusi alternatif dalam
pemecahan masalah. Pemecahan masalah diartikan pendidikan yang memadukan antara
konsep pendidikan dengan realitas sosial yang ada di lingkungan, sehingga pendidikan
mampu memberikan gambaran antara materi dan peristiwa yang terjadi. Sehingga
peserta didik mampu mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahannya.

Pembelajaran sastra merupakan cara yang harus ditempuh dalam dunia


pendidikan. Pengekspresian diri, menggali karakter, serta menjadikan wahana
mengunggah pikiran peserta didik. Bahwasanya sastra tidak terlepas dari kehidupan
masyarakat selaku subjek untuk menciptakan suatu karya sastra. Realita yang ada dalam
masyarakat tentunya, akan dituangkan baik dalam bentuk cerita, puisi maupun bentuk
karya sastra lainnya. Bagaimanapun sastra tidak terlepas dari masyarakat seperti
semboyannya “Sastra oleh masyarakat, Sastra dari masyarakat, Sastra untuk
masyarakat”. Sebagai cerminan dan gejolak sosial dalam masyarakat, pendidian sastra
dalam masyarakat tentunya memegang peranan penting dalam mengubah pola pikir
masyarakat serta megarahkan individu untuk mengonsumsi bacaaan-bacaan sastra.
Ketiadaan masyarakat dalam kehidupan sastra tidak akan memunculkan karya.
Keberhasilan sastra tidak dilihat sejauhmana karya itu dicetak, dibaca oleh masyarakat.
Namun sejauhmana karya sastar itu, merefleksi zamannya. Kita melihat bahwa sastra
adalah ekspresi kehidupan manusia yang tidak terlepas dari akar masyarakatnya.
Sehingga pendidikan sastra bagi masyarakat harus dikedepankan. Melihat begitu
pentingnya pendidikan sastra bagi masyarakat. Maka penulis tertarik membahas
Peranan Pendidikan Sastra Bagi Masyarakat.

ii
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
1.
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, penulis mengidentifikasi
beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pembelajaran sastra.
2. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan sastra dalam kehidupan masyarakat.
3. Untuk mengetahui pentingnya peranan sastra bagi pendidikan masyarakat.

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan sebagaimana sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak
aspek dan sifatnya yang kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak
semua batasan pun yang mampu mendefinisikan pendidikan secara mendetail, para
ahli banyak membatasi dan mengartikan pendidikan dengan cara beraneka ragam.
Namun tidak satu pun yang mengarah pada konsep pendidikan yang sebenarnya.
Adapun pendidikan diartikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa serta pendidikan menjadi hak seluruh rakyat. Pendidikan merupakan usaha
yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membanntu meningkatkan
perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan
hidupnya sebagai seorang individu.
Secara etimologi pendidikan berasal dari kata Paedagogie (pendalam
mencapai keselamatan dan kebahagiaan didikan) berasal dari bahasa Yunani, terdiri
dari kata “PAIS” artiya anak dan “AGAIN” membimbing, jadi pendidikan yaitu
bimbingan yang di berikan kepada anak. Beberapa ahli mendefenisikan pendidikan
secara defenitif antara lain:
a. Ki Hajar Dewantara
Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dalam
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
b. John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional ke arah alam dan semesta manusia.
c. Purwanto
Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar
berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.

Jadi dari beberapa pengertian mengenai pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan sengaja, serta penuh tanggung

ii
jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari
keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus
menerus.

B. Jenis-Jenis Pendidikan
Berbagai jenis pendidikan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut Tingkat dan Sistem Persekolahan
Pada saat ini jenis dan tingkat persekolahan di negara kita dari Pra sekolah
sampai Perguruan Tinggi ada:
a. Tingkatan Pra sekolah.
b. Tingkatan Sekolah Dasar.

Melihat berbagai macam jenjang pendidikan, sudah tidak menutup


kemungkinan sistem dan tingkatan persekolahan di Indonesia akan selalu berubah
sesuai kebutuhan masyarakat dan negara setiap saat. Di Amerika menurut Crow
and Crow, jenis dan tingkatan persekolahan di bedakan sebagai berikut:

a.Tingkatan TK nol kecil disebut Narsey Education.


b. Tingkatan TK nol besar disebut Infant Education.
c.Tingkatan Sekolah Dasar disebut Elemantary Education.
d. Tingkatan SMTP disebut Yunior High School.
e.Tingkatan SMTA disebut Junior High School.
f. Tingkatan Sekolah Tinggi disebut University.
g. Tingkatan Sekolah Tinggi Khusus disebut College.

1. Menurut Tempat Berlangsungnya Pendidikan


Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan menurut tempatnya dibedakan
menjadi tiga dan disebut tripusat pendidikan yaitu :
a. Pendidikan di dalam keluarga.
b. Pendidikan di dalam sekolah.
c. Pendidikan di dalam masyarakat.

2. Menurut Cara Berlangsungnya Pendidikan


Pendidikan menurut cara berlangsungnya di bedakan menjadi dua yaitu :
a.Pendidikan fungsional, yaitu pendidikan yang berlansung secara naluriah
tanpa rencana dan tujuan tapi berlangsung begitu saja.
b. Pendidikan internasional, adalah lawan dari pendidikan fungsional yaitu
program dan tujuan telah direncanakan.

ii
3. Menurut Sifatnya
Pendidikan menurut sifatnya dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat.
Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga, dalam pergaulan sehari-hari
maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga dan organisasi.
b. Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur,
bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat. Pendidikan ini
berlangsung disekolah.
c. Pendidikan non formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara tertentu dan
sadar tetapi tidak terlalu mengikuti aturan yang ketat.

C. Tujuan Pendidikan
Pendidikan mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Meletarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Memerdekakan manusia.

D. Manfaat Pendidikan
Pendidikan sebagai gerbang keberhasilan bangsa, tentunya memiliki peran
penting dalam setiap lini. Perkembangan arus globalisasi dari berbagai mode dan
lifestyle, menjadi musuh utama bagi manusia selaku insan yang menikmati
perkembangan zaman. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi benteng yang kokoh
untuk mengubah dan mengeser paradigma dalam masyarakat, sehingga tidak ikut
tergeser dari pergolakan zaman. Manfaat pendidikan antara lain:
1. Pendidikan berperan aktif dalam perkembangan dan keberhasilan bangsa.
2. Pendidikan sebagai sentral pengatur tingkah laku dan mindset peserta didik.
3. Pendidikan sebagai kontrol perkembangan zaman dan sebagai media
akulturasi budaya.

E. Pengertian Sastra
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sangsekerta shastra, yang berarti
“teks yang mengandung intruksi atau pedoman”. Sastra dalam arti khusus adalah

ii
kebudayaan yang berarti ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi pengertian
sastra dalam konteks budaya adalah upaya bentuk manusia untuk mengungkapkan
gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Perasaan dan
pemikiran yang tidak lepas dari lingkaran sosial kultur.
Beberapa ahli memiliki persepektif sendiri tentang sastra adalah sebagai
berikut:
a. Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan. Sebuah karya
sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan
model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari
dunia ide.
b. Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
c. Ahmad Badrun
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis
simbol-simbol lain sebagai alat, dan bersifat imajinatif.

Dari beberapa pemaparan para ahli mengenai sastra. Penulis mengambil kesimpulan
bahwa sastra merupakan hasil karya cipta manusia yang menggambarkan gejolak sosial
dalam kehidupan masyarakat, dengan menggunakan media bahasa sebagai sarana
pengekspresian dan menginterpratasi karya sastra itu sendiri.

F. Manfaat Sastra
1. Dengan karya sastra peminat seperti dibawa terbang mengembara dan berkreasi
yang menyenangkan oleh imajinasi pengarang yang menyuguhkan kisahan
mengenai kehidupan manusia, masyarakat dan alam ligkungannya pada tempat
dan zaman. Penikmat sastra merasa terhibur dan memperoleh pengalaman batin
tentang hidup dan kehidupan manusia yang disajikan pengarang.
2. Karya sastrra dapat memperkaya pengetahuan intelektual peminat, sebab
dengan membaca karya sastra peminat memperoleh sejumlah pengetahuan
berupa ide-ide, gagasan, pemikiran, cita-cita, dan obsesi yang disajikan
pengarang.
3. Karya sastra dapat memperkaya dan memperluas emosi pembaca serta
memperhalus budi nurani.

ii
4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan dan pengajaran. Karya sastra dapat
menjadi wahana dalam pewarisan nilai-nilai moral, budaya, dan sekaligus
sebagai dokumen sejarah yang mencatat gagasan dan pemikiran saat ini dan ke
depan kepada generasi penerus bangsa.

G. Fungsi Sastra
fungsi sastra sebagai berikut:
1. Fungsi rekreatif, yaitu sastra dapat memberikan hiburan yang menyenangkan
bagi pembacanya.
2. Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya
karena nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dan kebaikan yang terkandung di
dalamnya.
3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi pembacanya.
4. Fungsi moralitas, yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada
pembaca sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik
selalu mengandung moral yang tinggi.
5. Fungsi religius, yaitu sastra menghasilkan karya-karya yang mengandung
ajaran-ajaran agama yang dapat diteladani para pembaca sastra.

Dari beberapa fungsi sastra diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa fungsi
sastra adalah sebagai media hiburan, control, keindahan serta menjadikan sastra
sebagai media mendidik karakter seseorang.

H. Latar Belakang Sastra Dalam Pendidikan


Karya sastra mempunyai relevansi dengan masalah-masalah di dunia
pendidikan dan pengajaran. Sebab itu sangat keliru bila dunia pendidikan selalu
menganggap bidang eksakta lebih utama, lebih penting di bandingkan dengan ilmu
sosial dan ilmu-ilmu humaniora. Masyarakat hanya memandang bahwa karya sastra
hanyalah khayalan pengarang yang penuh kebohongan sehingga timbul klasifikasi
dan diskriminasi. Padahal karya sastra memiliki pesona tersendiri bila kita mau
membacanya. Karya sastra dapat membukakan mata pembaca untuk mengetahui
realitas sosial, politik, budaya dalam bingkai moral dan estetika.
Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak penah pudar dan mati. Dalam
kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir.
Melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam

ii
diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap
perubahan diri mereka sendiri. Materi pengajaran sastra dalam dunia pendidikan
mempunyai pengaruh yang besar bagi siswa, sastra dapat meningkatkan kepekaan
siswa terhadap fakta yang ada di dalam masyarakat, menghaluskan perasaan siswa,
dan membentuk kepribadian serta budi pekerti luhur. “Siapa yang belajar sastra, maka
akan halus hatinya(pekertinya)” (kata Ibnu Qayim Al-Jauziyah). Belajar sastra bisa
dijadikan pijakan untuk mengkaji kehidupan, di dalamnya termuat nilai-nilai akhlak,
moral, filsafat, budaya, politik, sosial, dan pendidikan. Sastra juga berguna dalam
meningkatkan kepekaan rasa dan memberikan hiburan.

I. Manfaat Pendidikan Sastra


Manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran sastra antara lain yaitu:
1. Sastra dapat memberikan motivasi kepada siswa. Apabila materi pembelajaran
sastra dapat dipilih secara cermat dan hati-hati, siswa merasakan apa yang mereka
pelajari adalah sesuatu yang relevan dan bermanfaat bagi kehidupannya.
2. Memberi akses kepada latar belakang budaya. Sastra dapat membantu siswa
memahami budaya masyarakat yang menjadi latar dan teks sastra yang sedang
dipelajari masyarakat.
3. Memberi akses pada pemerolehan bahasa. Sastra menyediakan sebuah cara
untuk perolehan bahasa, seperti menyediakan konteks yang bermakna dan mudah
diingat dalam proses penginterpretasian bahasa baru.
4. Memperluas perhatian siswa terhadap variasi bahasa. Dalam konteks ini, sebuah
novel atau cerpen dapat membantu siswa dalam memahami dan menginterpretasi
berbagai tema dengan lebih mudah. Melalui kegiatannya dalam memahami makna
sebuah teks sastra, siswa dapat melatih kepekaanya dalam menggunakan bahasa.
5. Mengembangkan kemampuan interpretatif siswa. Sastra adalah sumber yang
bagus untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami makna dan
membuat interpretasi. Sastra menyediakan kesempatan kepada siswa untuk
mendiskusikan, dan menginterpretasikan pendapat mereka sendiri berdasarkan fakta
yang terdapat dalam teks
6. Mendidik siswa secara keseluruhan. Pembelajaran sastra didalam kelas dapat
membantu siswa menstimulasikan imajinasi, mengembangkan kemampuan kritis
dan meningkatkan perhatian emosional. Apabila siswa diminta untuk memberikan

ii
respon secara personal terhadap teks sastra yang dibaca, siswa akan menjadi lebih
percaya diri dalam mengekspresikan ide mereka, dan mengekspresikan emosinya.

J.Peranan Pendidikan Sastra Bagi Masyarakat


Karya sastra merupakan cerminan masyarakat pada zamannya. Keberadaan
sastra dalam masyarakat, tentunya memiliki peranan yang penting, bagaimanapun juga
keberadaan karya sastra tidak terlepas dari masyarakat itu sendiri. Refleksi sosial serta
gejolak batin pengarang, menggambarkan kehidupan manusia yang tidak habis-
habisnya di gambarkan dalam bentuk karya sastra.
Pengapresiasian karya sastra dengan medium bahasa, telah dipaparkan oleh
beberapa ahli. Karya sastra akan lebih menarik, bilamana terdapat muatan nilai-nilai
yang terkandung dalam karya sastra sehingga menjadi control dan refleksi bagi
masyarakat dari peristiwa yang telah lampau. Pendidikan sebagai salah satu media
untuk mengapresiasikan sastra itu sendiri. Sehingga peserta didik dapat mengubah pola
pikir, memiliki ide-ide, gagasan yang menarik yang di tuang lewat karya sastra.

Dengan adanya peranan pendidikan sastra dalam masyarakat, masyarakat bisa


menghargai karya sastra itu sendiri, masyarakat berpikir untuk mengeluarkan nilai-nilai
yang terkandung dalam karya sastra. Sehingga bisa dijadikan cerminan sosial untuk
bertindak dan mengekspresikan diri.

ii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Karya sastra merupakan hasil refleksi dari masa ke masa. Karya sastra sebagai
refleksi zamannya, juga merupakan hasil gejolak batin dan pemikiran pengarang dengan
peristiwa yang terjadi pada zamannya. Keberadaan sastra dalam pendidikan, merupakan
esensi yang terpenting dalam mengekspresikan diri, peserta didik mampu mengeluarkan
ide-ide dan gagasan serta peserta didik mampu termotivasi dari nilai-nilai yang terdapat
dalam karya sastra.

Peranan pendidikan sasta bagi masyarakat, dilihat dari faktor sosiologi


bahwasanya sastra tidak terlepas dari masyarakat. Masyarakat sebagai subjekmeter
keberadaan sastra itu sendiri. Sehingga peranan pendidikan sastra bagi masyarakat
sebagii wahana untuk mengekspresikan diri, sebagai alat pemuas (hiburan), sebagai
control sosial dalam masyarakat serta menjadi refleksi zamannya.

B. Saran
Peranan pendidikan sastra bagi masyarakat, dihararapkan secara kontinu di
perhatikan dan dijadikan sebagai media pembelajaran yang aktif. Bagaimanapun juga,
keberadaan sastra tidak terlepas dari masyarakat itu sendiri yang menjadi tolak ukur
pengarang dalam berimajinasi. Dalam aspek pendidikan, pendidikan sastra masih
jarang diminati dan diapresiasikan. Oleh karena itu, diharapkan pembalajaran sastra
mampu mengubah pola pikir siswa, peserta didik mampu reflesikan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Endraswara, Suwardi. 2008. Metedologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Med Press


Sugihastuti. 2007. Teori Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pradopo, Jaka Darmono. 2012. Beberapa teori sastra, Metode Kritik dan Penerapannya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Tirtarahardja, Umar 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta
Tilaar. 2009. Pendidikan dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ahmadi, Abu. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Rineka Cipta
Hasy, Fitryah. Diktat Pengantar Teori Sastra.
http://id.shvoong.com/social-scinces/education/2120601-manfaat-pembelajaran-sastra

ii
KARYA TULIS ILMIAH
PERANAN PENDIDIKAN SASTRA BAGI MASYARAKAT

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Praktek Bahasa Indonesia

DI SUSUN OLEH:
Maisa Rumadan
Kelas XII IMIA

KEMENTRIAN AGAMA RI
KANTOR KEMENTRIAN AGAMA SERAM BAGIAN TIMUR
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SERAM BAGIAN TIMUR
GESER
2020

ii

Anda mungkin juga menyukai