Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 1:
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perubahan Transisi dalam Organisasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari ibu Shinta Dzauharoh, S.T., M. AP pada matakuliah Azas-Azas
Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “Perubahan Transisi dalam Organisasi dalam bidang Administrasi” bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kelompok kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi suatu organisasi ada dua lingkungan yang begitu besar dalam
memberi pengaruh bagi perkembangan organisasi yaitu lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Kedua lingkungan tersebut mampu mengubah berbagai
konsep yang telah dibuat untuk selanjutnya disesuaikan dan dikondisikan kembali
dengan realitanya. Organisasi yang tidak mau dan cepat dalam mengantisipasi
dengan perubahan yang ada, maka oganisasi tersebut akan tertinggal dengan
sendirinya, karena hanya mereka yang bisa beradaptasi dengan realita yang
mampu bertahan. Dalam perspektif manajemen kepemimpinan, pada prinsipnya
pemimpin memegang peran penting dalam mendorong membentukan organisasi
sesuai dengan perharapan stakeholder. Seorang pemimpin dengan visioner yang
dimiliki mampu mendorong sebuah organisasi dari skala lokal ke skala nasional,
bahkan ke skala internasional.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalahnya sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan definisi perubahan organisasi?
2. Apa saja yang menjadi indikator perubahan organisasi?
3. Bagaimana pengelolaan perubahan organisasi?
4. Apa saja yang menjadi bidang-bidang dalam perubahan organisasi?
5. Bagaimana dengan pengembangan organisasi?
6. Apa contoh dari perubahan transisi dalam suatu perusahaan?
7. Bagaimana mengelola perubahan dalam suatu organisasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perubahan adalah membuat sesuatu menjadi berbeda dari keadaan
sebelumnya. Pemahaman umum seperti ini sesuai dengan pendapat Robbins
sebagai berikut: “Perubahan organisasi adalah membuat sesuatu menjadi lain,
akan tetapi pemahaman demikian tidak dapat diterima karena perubahan mesti
mempunyai tujuan, yaitu terjadi perbaikan atau peningkatan (improvement)
kinerja organisasi yang tidak sekedar melakukan perubahan tetapi juga
menghasilkan perbaikan. (Farlan, 2016:1068).
1. Struktur
4
Struktur organisasi merupakan suatu cara pembangian tugas pekerjaan yang
kemudian dikelompokan serta dikoordinasikan secara formal. Robbins (2002:218)
mengemukakan 6 (enam) unsur yang perlu diperhatikan dalam pembentukan
suatu struktur organisasi, yaitu:
2. Teknologi
Merubah teknologi meliputi modifikasi dalam cara kerja yang diproses dan
dalam metode serta peralatan yang digunakan. Perubahan teknologi biasanya
mencangkup dikemukakannya peralatan, alat, atau metode baru, otomatisasi atau
komputerisasi. Otomatisasi merupakan suatu perubahan teknologi yang
menggantikan orang dengan mesin. Faktor-faktor interen dan eksteren organisasi
berpengaruh terhadap penerimaan anggota organisasi terhadap perubahan
teknologi, Iqbaria et.al (1997) secara mendetai lmengemukakan faktor-faktor
tersebut meliputi:
5
1. Dukungan pengetahuan computer secara intern organisasi (Internal support),
merupakan dukungan pengetahuan teknis yang dimiliki secara individual
maupun kelompok mengetahui komuter.
3. Penataan Fisik
4. Pegawai
6
Mengubah Pegawai mengacu pada perubahan dalam sikap, keterampilan,
pengharapan, persepsi, dan atau perilaku karyawan. Perubahan individual untuk
membantu individu dan kelompok dalam organisasi itu untuk bekerja sama secara
lebih efektif. Sedangkan menurut Veizal Rivai dan Deddy Mulyadi (2009:404)
perubahan sikap dan perilakuan aggota organisasi lewat proses komunikasi,
penngambilan keputusan dan pemecahan masalah. Perubahan disini sangatlah
sentral karena tenaga kerja sangat berpengaruh dalam kemajuan perusahaan itu
sendiri dan juga memberikan pengaruh dalam kemajuan perusahaan itu sendiri
dan juga memberikan pengaruh dalam perubahan ekonomi yang ada dalam
perusahaan.
a. Dorongan eksternal
Dorongan eksternal adalah dorongan untuk berubah yang berasal dari
lingkungan umum seperti pertukaran mata uang, tingkat bunga
international, inflasi, pesaing, pemasok, dan peraturan pemerintah.
b. Dorongan internal
7
Dorongan internal adalah dorongan untuk berubah yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, misalnya dari tenagakerja.
Pekerjaan Departementalisasi
Pekerjaan Urutan
Hubungan
8
Budaya
Manajemen SDM
9
Secara umum, sebagian besar campur tangan perubahan dilakukan dengan cara:
3. Mengubah orang
a. Aktivitas diagnostik
b. Membangun tim
d. Pendidikan
10
g. Aktivitas tekno struktural
h. Konsultan proses
Perubahan Vs Transisi
Tanpa pemahaman yang jelas terhadap dampak dari sebuah transisi maka
menghadapi sebuah perubahan pada sebuah perusahaan atau tempat kerja akan
menjadi sulit. Pengelolaan yang kurang tepat akan berdampak kepada moral dan
mental karyawan. Perencanaan transisi harus dilakukan sematang mungkin
sehingga karyawan dapat menerima dengan baik dan merasakan adanya
kepedulian dari perusahaan.
11
Transisi yang berhasil akan mengedepankan apa yang menjadi hak karyawannya
sehingga kendala atau persoalan akibat sebuah transisi akan sangat minimalis.
Fase ini adalah ujung atau akhir dari kondisi lama dan masuk dalam
sebuah kondisi yang baru. Fase ini akan membantu untuk menangani rasa
kehilangan terhadap hal yang lama.
2. Fase ketika yang lama sudah tidak dipakai lagi, tetapi yang baru belum
berfungsi
secara efektif.
Fase ini disebut juga sebagai Zona Netral. Zona Netral adalah waktu
penyatuan kembali (realignment) dan pembuatan pola kembali (repatterning)
Pada fase ini mulai memakai identitas baru, mengalami hal yang baru,
dan menentukan tujuan baru untuk memulai jalannya perubahan (sense of
purpose)
Jadi kita bisa melihat bahwa transisi adalah sebuah proses. Proses
ketika seseorang keluar dari situasi lama kepada situasi baru, memulai dengan
mengakhiri yang lama, dan mengakhiri dengan memulai yang baru.
12
Perusahaan tersebut adalah Benetton, perusahaan pakaian besar dan
terkemuka dari negara Pizza, Italia. Pada tahun 1991 Benetton ingin memperluas
jangkauannya dengan menambah jenis produk yang mereka pasarkan. Benetton
melakukan langkah diversifikasi dengan menggandeng beberapa perusahaan
seperti sepatu ski Nordica, sepatu Rollerblade, raket tenis Prince, dan papan
luncur Killer loop. Maka dilakukanlah akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan
tersebut. Ide ini tentu bukan ide mendadak yang tiba-tiba tanpa pemikiran dan
pertimbangan yang matang. Ide ini cukup menarik dan pastinya sangat
menjanjikan dengan tujuan segmented untuk kebutuhan olahraga mulai dari
pakaian, sepatu sampai kepada alat olahraga.
13
berakhir dengan kondisi buruk, namun mengelola sebuah transisi bukan hanya
melibatkan urusan finansial tetapi juga proses sederhana untuk bagaimana
membantu karyawan atau orang melewati tiga fase pada transisi.
Dikutip dari Jurnal yang ditulis oleh Jeaw Mei Chen yang berjudul
Organizational Change and Development, perubahan pada organisasi dapat
dikarenakan oleh tiga teori yaitu:
14
Teori Teleological, yang menjelaskan bahwa perubahan pada organisasi terjadi
karena organisasi ingin menjadi yang lebih baik dengan selalu mengevaluasi,
eksekusi, merancang tujuan – tujuan baru, dan sebagainya
Teori Life Cycle, yang menjelaskan bahwa perubahan dalam sebuah organisasi
disebabkan tergantung pada lingkungan eksternal, siklus melalui tahapan awal
hingga akhir.
15
dikeluarkan membuat perusahaan berfikir lebih mendalam sebelum
menentukan perubahan.
d. Ketakutan akan kegagalan. Apabila orang – orang dalam organisasi sudah
terbiasa menggunakan cara/ metode lama, maka rencana perubahan membuat
mereka ketakutan jika mereka tidak bias menggunakan metode baru.
1. Memotivasi Perubahan
Perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu yang baru, oleh karena
itu diperlukan komitmen yang tinggi dari anggota organisasi.
2. Komunikasi
Penolakan terhadap perubahan dapat dikurangi dengan melakukan
komunikasi yang lebih baik kepada karyawan, dengan komunikasi yang
lebih baik, karyawan akan melihat rencana perubahan sebagai suatu realita
yang harus dilakukan.
3. Partisipasi
Jika ada perubahan sebaiknya melibatkan karyawan dimulai dari persiapan
hingga proses pengimplementasian sehingga nantinya karyawan akan
merasa berkepentingan untuk melakukan perubahan, hal ini juga dapat
mengurangi penolakan terhadap perubahan.
4. Mengelola Transmisi
Masa transisi membutuhkan struktur manajemen dan aktivitas khusus
untuk menjamin keberhasilan. Masa transisi membutuhkan arahan yang
jelas sehingga perubahan yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang
diinginkan perusahaan.
16
5. Melanjutkan Momentum Perubahan
Setelah perubahan dilakukan oleh organisasi, perusahaan harus senantiasa
meningkatkan semangat untuk berubah sehingga tidak kehilangan
momentum untuk terus melakukan perubahan. Hal – hal yang dapat
dilakukan untuk dapat terus berubah adalah dengan menyediakan sumber
daya yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan membangun
system pendukung untuk agen perubahan.
17
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
18
3.2 Saran
Dalam menghadapi perubahan, tentunya ada yang siap dan ada juga yang
tidak siap. Terus meningkatkan kreativitas, kewaspadaan, dan juga simpati
terhadap lingkungan dapat menjadi kunci sebuah organisasi dapat berkembang
secara cepat dan tepat sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Kerjasama yang
solid antar masing-masing elemen organisasi juga menjadi juga dapat menjadi
salah satu model agar organisasi dapat terus berkembang secara positif. Menurut
kelompok kami, sebuah organisasi dapat mencapai perubahan yang baik apabila
organisasi tersebut bisa melakukan perubahan sesuai dengan jati diri dan
kemampuan masing-masing elemen-elemen organisasi sehingga apabila nantinya
terjadi sebuah perubahan, maka perubahan itu adalah perubahan yang diinginkan
oleh anggota organisasi.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1835/8/12_UNIKOM_CUCU
%20CAHYATI_BAB%202.pdf