Anda di halaman 1dari 5

Resume 2 Laporan Kegiatan Usaha Makanan Internasional

Arlene Sashenka XIA3-04

https://www.taupasar.com/2021/03/susunan-proposal-makanan-internasional.html

Latar Belakang

Bab I dalam membuat proposal termasuk proposal usaha makanan internasional susunan yang
pertamanya yakni latar belakang, di dalam latar belakang ini kamu paparkan alasan atau latar
belakang mengapa kamu ingin membangun usaha makanan internasional.
Memilih makanan yang siap saji, murah namun berkualitas terjamin menjadi gaya hidup
masyarakat saat ini. Maka itu untuk memenuhi gaya hidup masyarakat dan mengambil peluang
usaha yang menjanjikan ini dan dengan melihat target pasar yang luas akhirnya saya
terpikirkan untuk membuka usaha makanan yang siap saji dengan cita rasa Internasional yang
sesuai dengan lidah orang indonesia.

Tujuan Usaha

Dalam mengajukan proposal usaha salah satu hal yang dilihat dan dipertimbangkan oleh
investor adalah tujuan dalam mengembangkan bisnis usaha.
• Mendirikan usaha makanan Internasional ramen yang memiliki profit yang terus melonjak naik
dengan mengedepankan pelayanan yang profesional terhadap pelanggan.
• Mengenalkan makanan ramen ini kepada masyarakat lebih luas lai.

Visi dan Misi Usaha

Dalam membangun sebuah usaha dua hal yang sangat penting yakni visi dan misi, karena
dengan visi dan misi ketika usaha mengalami kemunduran maka sebagai penyemangatnya
adalah visi misi usaha.

Berikut visi dan misi dalam contoh proposal makanan Internasional Pizza
Visi

Visi merupakan gambaran yang diharapkan terwujud dimasa yang akan datang.

Membangun usaha makanan pizza dan sesuai dengan lidah orang Indonesia, dengan memiliki
cabang di seluruh kota di Indonesia, dengan begitu akan banyak menerima karyawan dengan
usaha makanan pizza ini. Dengan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar,
maka usaha ini akan dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dan
dapar membantu perekonomian masyrakat.

Misi

Misi merupakan usaha, cara atau strategi untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan
Berikut contoh misi usaha makanan Internasional pizza

Menyajikan pizza yang enak sesuai selera masyarakat Indonesia, memberikan pelayanan yang
cepat, ramah, dan prima dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan.

BAB II Pembahasan

1. Profil Perusahaan

Profil perusahaan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam melaporkan proposal
makanan Internasional kepada calon investor.
Berikut salah satu Profil dalam contoh proposal makanan Internasional Spaghetti.

Nama usaha: Spaghetti happy

Jenis Usaha: Kuliner

Pemilik: Farlina

Lokasi Usaha: Jalan Ranjeng km 10

Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis usaha yang berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, ancaman
dan peluang dari usaha yang akan dijalankan.

Berikut ini adalah penjelasan dan contoh analisis SWOT yang bisa menjadi inspirasi buat kamu
Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah segala hal yang menjadi kekuatan dari produk yang akan kamu jual.

Berikut contoh strength dari usaha makanan Internasinal kebab


Lokasi yang strategis

Menggunakan bahan yang hiegenis dan berkualitas

2. Kelemahan (weakness)

wakness adalah segala hal yang menjadi kelemahan dari usaha yang akan kamu jalankan.

Berikut contoh weakness dari usaha makanan Intenasional spaghetti.

Produknya harus segera dikonsumsi karena tidak tahan lama.


harga bahan baku yang naik turun. Bahkan cenderung naik terus.

3. Peluang (Opporrtunity)

Opporrtunity adalah peluang apa saja yang ada disekitar.

Berikut contoh peluang dari usaha makanan Internasional ramen.

Makanan ini masih jarang yang menjualnya, sehinggga masih sedikitnya pesaing.

4. Ancaman (Threat)

Theart adalah ancaman usaha yang kemungkinan muncul baik dari dalam maupun dari luar.

Berikut contoh ancaman dalam usaha

Produk makanan yang mudah ditiru oleh oranglain.

BAB III Rincian Modal dan Biaya

a. Modal Investasi

Modal investasi adalah rincian modal yang dialokasikan untuk membeli atau memenuhi
kebutuhan dan keperlun untuk memulai usaha.

Berikut contoh rincian modal investasi usaha makanan Internasional ramen

1. Biaya sewa kios bulan pertama = Rp. 2.000.000

2. Dekorasi tempat = Rp. 2.000.000

3. Peralatan masak = Rp. 1.000.000

4. Kompor = Rp. 400.000


5. Tabung gas 2 = Rp. 450.000

Total modal untuk usaha ramen Rp. 5.950.000, jika kamu sudah memiliki tempat yang tidak
perlu nyewa, uang modal untuk sewa tidak perlu kamu masukkan ke dalam rincian modal
usaha. Perhitungan diatas bisa saja berbeda dengan rincian modal usaha yang akan kamu
jalankan.

b. Rincian Biaya Operasional


Biaya tenaga kerja = Rp. 50.000/ hari

Biaya kemasan = Rp. 50.000

Biaya promosi = Rp. 20.000

Biaya nota dan pulpen = Rp. 25.000

Bahan-bahan produksi = Rp. 200.000

Gas = Rp 25.000

Jadi total biaya operasional adalah Rp. 370.000, perhitungan biaya operasional di atas
mungkin saja berbeda dengan rincian biaya usaha yang akan kamu jalankan.

BAB IV Perhitungan Harga Jual dan Keuntungan

Perhitungan harga jual dan keuntungan ini maksudnya adalah memperhitungkan harga untuk
dijual dan keuntungan yang dihasilkan. Berikut ini contoh prhitungan penjualan usaha makanan
ramen di atas.

a. Harga Jual

Dari total biaya operasional di atas dihasilkan 50 porsi ramen maka harga jual bisa dihitung.

Harga pokok produksi per porsi + Keuntungan yang mau diambil per porsinya.

(Rp. 370.000/ 50) + Rp.2.000 = Rp. 9.400

Dengan perhitungan di atas kamu bisa menjual ramendengan harga Rp. 9.400, atau jika
nantinya khawatir kesulitan mencari kembalian kamu bisa menambah harganya menjadi Rp.
10.000.

b. Perhitungan Keuntungan

Jika usaha ramenmu dengan modal dan biaya operasional di atas dan berhasil menjual 50 porsi
per hari dengan jam buka 25 hari dalam satu bulan, dengan harga jual Rp. 10.000, maka
berikut perhitungan keuntungannya.

(Harga jual x 50 x 25) – (Biaya operasional + Biaya sewa kios)

Jika diketahui biaya operasional satu bulan sebagai berikut

Gaji karyawan Rp. 50.000 x 25 hari = Rp. 1.250.000


Biaya kemasan = Rp. 1.250.000

Biaya promosi = Rp. 100.000

Biaya nota dan pulpen = Rp. 100.000

Bahan-bahan produksi = Rp. 5.000.000

Gas = Rp 625.000

Total biaya operasional dalam satu bulan Rp. 8.325.000, maka perhitungan labanya berikut ini.

(Harga jual x 50 x 25) – (Biaya operasional + Biaya sewa kios per bulan)

(Rp. 10.000 x 50 x 25) – (Rp. 8.325.000 + Rp. 2.000.000)

Rp. 12.500.000 – 10.325.000 = Rp. 2. 175.000

Anda mungkin juga menyukai