Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

KEGIATAN PRAKERIN DI

PUSKESMAS TRUCUK BOJONEGORO

Disusun oleh:

Nama: Natasya Rahma Olivia

Kelas: XI-Oryzae

No.absen: 13

NIS: 907/29.074

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS

SMK FARMASI DAN DENTAL ASISTEN


BOJONEGORO
Tahun Pelajaran 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini dibuat dan diajukan sebagai syarat kelengkapan dan bukti ketuntasan
kegiatan praktik kerja industri SMK FARMASI DAN DENTAL ASISTEN Bojonegoro di
PUSKESMAS TRUCUK BOJONEGORO

Nama: Natasya Rahma Olivia

Kelas: XI-Oryzae

NIS: 907/ 29.074

Bojonegoro, 18 April 2022

Telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing DU/DI
Puskesmas Trucuk

Khumaidah Hesti Nurani, A,Md,Farm


NIP. 19860115 201903 2 000

Koordinator Prakerin Pembimbing Prakerin

Muhammad Ridwan, S.Pd Muhammad Ridwan, S.Pd


NUPTK. 9946 7716 72130142 NUPTK. 9946 7716 72130142

Mengetahui
Kepala SMK Sentosa Dharma Bojonegoro

Frestina Bhakti H. ST., MM


NRKS: 19023LI220505242143719

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Puskesmas
Trucuk Bojonegoro dapat dilaksanakan dengan lancar.

Dalam penyusunan laporan tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu
tidak salah pada kesempatan ini, saya sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih
kepada :

1. Ibu Frestina Bhakti H. ST., M.M selaku kepala SMK FARMASI DAN DENTAL
ASISTEN BOJONEGORO
2. Ibu Dr. Widya Aksita selaku kepala Puskesmas Trucuk Bojonegoro
3. Ibu Khumaidah Hesti Nurani, A,Md,Farm. selaku pembimbing di Puskesmas Trucuk
Bojonegoro yang telah memberikan kesempatan untuk menjalankan praktek kerja
industri dengan baik.
4. Bapak Muhammad Ridwan, S.Pd selaku koordinator dalam pelaksanaan prakerin
dan selaku pembibing prakerin.
5. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga dapat diselesaikannya laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun terhadap penyempurna laporan ini
agar lebih baik kedepannya. Semoga laporan ini berguna bagi semua pembaca.

Bojonegoro, 18 April 2022


Penyusun

Natasya Rahma Olivia.

ii
DAFTAR ISI

 Lembar pengesahan .........................................................................................................i


 Kata pengantar ..................................................................................................................ii
 Daftar isi ............................................................................................................................iii
 Bab I PENDAHULUAN
a) Latar belakang .............................................................................................................1
b) Rumusan masalah ........................................................................................................ 1
c) Maksud dan tujuan ..................................................................................................... 1
 Bab II PEMBAHASAN
a) Profil Puskesmas ......................................................................................................... 2
b) Visi dan misi di puskesmas ......................................................................................... 2
c) Tugas dan tanggungjawab pengelola puskesmas......................................................... 2
d) Pengelolaan obat di Puskesmas Trucuk ...................................................................... 3
 Bab III TATA LAKSANA PELAYANAN
a) Pengertian puskesmas ............................................................................................. ...5
b) Fungsi dan tugas apotek ......................................................................................... ...5
c) Penyimpanan obat di Puskesmas................................................................................6
d) Tujuan penyimpanan obat di Puskesmas ............................................................... ...7
 Bab IV PENUTUP
a) Kesimpulan .................................................................................................................8
b) Kesan dan Pesan ........................................................................................................8
 Bab V DOKUMENTASI............................................................................................. ...9
 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Puskesmas Trucuk Bojonegoro, merupakan salah satu puskesmas milik pemerintah


kabupaten Bojonegoro. Keberadaan Puskesmas Trucuk kab. Bojonegoro sangatlah berarti
karena puskesmas ini memudahkan masyarakat Bojonegoro untuk memperoleh perbekalan
farmasi dan alat kesehatan.

Sebagai seorang yang menekuni bidang kesehatan khususnya farmasi hendaklah


mengetahui gambaran umum, struktur organisasi tugas pokok dan fungsi Puskesmas agar
kelak saat kita bekerja di intansi serupa tidak mengalami kesulitan-kesulitan dalam
melakukan aktivitas.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana gambaran umum puskesmas trucuk bojonegoro?


2. Bagaimana tugas pelayanan di puskesmas trucuk?
3. Bagaimana pengelolaan obat di puskesmas trucuk bojonegoro?

C. MANFAAT DAN TUJUAN

1) Manfaat
manfaat dilaksanakannya praktek kerja industri (PRAKERIN) adalah untuk
mengaplikasikan praktek siswa dan siswi diluar sekolah dan juga agar siswa dan
siswi mengetahui bagaimana praktek kerja sesungguhnya di tempat kerja atau
instansi terkait

2) Tujuan
Tujuan praktek kerja industri (PRAKERIN) adalah agar siswa dan siswi
terlatih di dunia industri atau instansi terkait dan siswa bisa mengapresiasikan
keunggulan masing-masing tempat pkl serta siswa dan siswi dapat mengukur
kemampuannya masing-masing di dunia kefarmasian, dan untuk menjadikan
kegiatan yang nantinya siswa dan siswi mampu berintropeksi diri untuk lebih
baik kedepannya.
BAB II

PEMBAHASAN

Puskesmas trucuk terletak di jalan Sumberjo Malo kecamatan Trucuk


kabupaten Bojonegoro.

A. VISI DAN MISI, MOTTO PUSKESMAS TRUCUK

I. Visi Puskesmas Trucuk


Terwujudnya pelayanan kesehatan yang profesional dan welas asih
menuju masyarakat yang mandiri dan sehat.

II. Misi Puskesmas Trucuk


a. Mendorong kemandirian hidup sehat bag i masyarakat
b. Menjadi pusat informasi kesehatan bagi masyarakat
c. Memberikan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan keselamatan
pasien
d. Menggalang kerja sama yang baik dengan lintas sektor terkait
e. Meningkatkan sumber daya petugas kesehatan Puskesmas Trucuk
f. Mewujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat.

III. Motto puskesmas trucuk

Kesehatan anda prioritas kami

B. TUGAS DAN TUNGGUNGJAWAB PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS


TRUCUK

a) Kepala puskesmas mempunyai tugas:


 Membina petugas pengelola obat
 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada kepala dinas
kesehatan kabupaten atau kota setempat.
 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak/kadaluarsa
dan atau obat yang tidak di butuhkan kepada dinas kesehatan kabupaten atau
kota setempat
 Melaporkan obat hilang kepada kepala dinkes
 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada kepala
dinkes.

b) Petugas gudang obat mempunyai tugas


 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari dinas kesehatan
kabupaten atau kota
2
 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
 Pendistribusian obat dan perbakalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

c) Petugas apotek puskesmas mempunyai tugas:


 Menyimpan, memelihara, dan mencatat mutasi obat dan perbekalan
kesehatan yang dikeluarkan maupun di terima oleh apotek puskesmas
dalam bentuk buku catatan mutasi obat
 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
 Menyerahkan kembali obat yang kadaluarsa kepada petugas gudang obat
 Menyerahkan informasi sesuai resep ke pasien
 Memberikan nformasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada
pasien

d) Petugas lapangan puskesmas keliling mempunyai tugas:


 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan
obat yang diperlukan kepada kepala puskesmas. Mencatat pemakaian
dan sisa obat serta perbekalaan kesehatan.
 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan, serta mengembalikan sisa
obat kepada kepala puskesmas melalui petugas gudang obat.

e) Petugas obat puskesmas pembantu mempunyai tugai:


 Menyimpan, memelihara, dan mencatat mutasi obat dan perbekalan
kesehatan yang dikeluarkan maupun di terima oleh puskesmas
pembantu dalam kartu stok atau buku.
 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan
permintaan obat kepada kepala puskesmas
 Menyerahkan kembali obat yang kadaluarsa kepada petugas gudang
obat.

C. PENGELOLAAN OBAT DIPUSKESMAS TRUCUK

a. Perencanaan
Perencananaan adalah untuk mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan
perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan, meningkatkan penggunaan obat
secara rasional, meningkatkan efiensi penggunaan obat.

b. Perrrmintaan obat
Permintaan obat adalah memenuhi kebutuhaan obat di masing-masing unit pelayanan
kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya. Sumber
penyediaan obat dipuskesmas adalah berasal dari Dinas kesehatan kabupaten atau
kota, obat yang diperkenalakn untuk di sediakan di puskesmas adalah obat esensial

3
yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh mentri kesehatan dengan merujuk
kepada daftar obat esensial nasional.

c. Penerimaan obat
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan dari
unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya.

d. Penyimpanan obat
penyimpanan obat adlah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin.

e. Distribusi
Penyaluran atau distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan.

f. Pengendalian
Tujuan:
agar tidak kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
 Pengendalian persediaan
 Pengendalian penggunaan
 Penanganan obat hilang

g. Pelayanan obat
Agar pasien mendapat obat sesuai dengan resep dokter dan mendapat
informasi bagaimana menggunakannya, semua resep yang telah dilayani oleh
puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal 2 (dua) tahun dan pada setiap resep
harus diberi tanda:
“umum” untuk resep umum
“askes” untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
“gratis” untuk resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan dari pembiayaan
restribusi.
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta teoat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
aspek pengelolaan obat.

h. Pencatatan dan pelaporan


Tujuan:
 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pegendalian
 Sumber data untuk membuat laporan

4
BAB III

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. PENGERTIAN PUSKESMAS

pengertian puskesmas yaitu suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal
dalam suatu wilayah tertentu Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu
organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok, Depkes RI (2004). Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja (Effendi, 2009). Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan
pelayanan yang menyeluruh yang meliputi:

1. pelayanan kuratif (pengobatan)


2. preventif (pencegahan)
3. promotif (peningkatan kesehatan)
4. rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis
kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia
(Effendi, 2009).

B. TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS

1. Tugas Puskesmas

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2019
tentang Puskesmasa dijelaskan bahwa tugas puskesmas adalah:

1. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di


wilayah kerjanya.
2. Puskesmas mengintregrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan
keluarga.
3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara puskesmas mengintegrasikan progrm
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan
diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.

5
2. Fungsi Puskesmas
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun
2019 tentang Puskesmasa dijelaskan bahwa fungsi puskesmas adalah:
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan
4) Melakasanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas
5) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan

C. PENYIMPANAN OBAT

Penyimpananadalah suatu kegiatan untuk melaksanakan pengamanan terhadap obat-


obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia
dan mutunya tetap terjamin (Depkes, 2003).

b) Persyaratan gudang

Gudang yang akan dipakai untuk menyimpan obat haruslah dapat menjamin obat dalam
keadaan baik, untuk itu gudang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (Depkes, 2003) :

1) Luas minimal 3 X 4 m2 dan atau disesuaikan dengan jumlah obat yang disimpan.
2) Ruangan kering dan tidak lembab.
3) Memiliki ventilasi yang cukup.
4) Memiliki cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menghindar adanya cahaya langsung dan berteralis.
5) Lantai dibuat dari semen/tegel/keramik/papan (bahan lain) yang tidak memungkinkan
bertumpuk debu dan kotoran lain.Harus diberi alas papan (palet).
6) Dinding dibuat licin dan dicat warna cerah. Hindari pembuatan sudut lantai dan
dinding yang tajam. Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat.
7) Mempunyai pintu yang dilengkapi dengan kunci ganda
8) Tersedia lemari/laci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang selalu terkunci dan
terjamin keamanannya.
9) Harus ada pengukur suhu dan higrometer ruangan (Kemenkes, 2016).

b) Tata cara penyimpanan obat di gudang.


1) Obat disusun secara alfabetis untuk setiap bentuk sediaan.
2) Obat dirotasi dengan sistem FEFO dan FIFO.
3) Obat disimpan pada rak obat.
4) Obat yang disimpan pada lantai harus diletakan diatas palet.
5) Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk.
6) Sediaan obat cairan harus dipisahkan dari sediaan padatan.
7) Sera, vaksin dan suppositoria disimpan dalam lemari pendingin.
8) Lisol dan desinfektan diletakan terpisah dari obat lainnya

6
D. TUJUAN PENYIMPANAN OBAT

Penyimpanan obat merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan
penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan. Menurut
Warman (2004) tujuan dari penyimpanan antara lain :

a. Mempertahankan mutu obat dari kerusakan akibat penyimpanan yang tidak baik.
b. Mempermudah pencarian di gudang atau kamar penyimpanan.
c. Mencegah kehilangan dan mencegah bahaya.
d. Mempermudah stok opname dan pengawasan.

Secara lebih terperinci, Departemen Kesehatan RI (2004) menyatakan bahwa tujuan


penyimpanan antara lain :

1. Aman, yaitu setiap barang/obat yang disimpan tetap aman dari kehilangan dan
kerusakan.
a. Kehilangan karena dicuri orang lain, dicuri karyawan sendiri, dimakan hama
(tikus) atau hilang sendiri (tumpah, menguap).
b. Kerusakan, yaitu akibat barang itu sendiri rusak atau barang itu merusak
lingkungan (polusi).
2. Awet, yaitu barang tidak berubah warnanya, baunya, gunanya, sifatnya, fungsinya,
dan lain-lain.
3. Cepat, yaitu cepat dalam penanganan barang berupa menaruh atau menyimpan,
mengambil, dan lain-lainnya.
4. Tepat, dimana bila ada permintaan barang, barang yang diserahkan memenuhi lima
tepat, yaitu tepat barang, kondisi, jumlah, waktu dan harganya.
5. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab.
6. Mudah, yaitu :
a. Mudah menangani barang dan mudah menempatkan barang ditempatnya,
menemukan dan mengambilnya.
b. Mudah mengetahui jumlah persediaan.
c. Mudah dalam pengawasan barang.
d. Mudah, yaitu biaya yang dikeluarkan sedikit untuk menanganinya, yaitu mudah
dalam menghitung persediaan, pengamanan dan pengawasannya.
1.

7
BAB IV

PENUTUP

i. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
Sistem Pengelolaan Obat di Puskesmas Maukaro termaksud dalam kategori
baik, yang meliputi permintaan, penerimaan, pendistribusian, penggunaan,
pencatatan dan pelaporan, sedangkan untuk penyimpanan masuk dalam
kategori cukup.

ii. Saran
1. Kepada pihak Puskesmas agar lebih memperhatikan kelengkapan
sarana dan prasarana guna menunjang pengelolaan obat.
2. Kepada pihak Puskesmas agar dapat mengusulkan tambahan tenaga
farmasi kepada Pemerintah Daerah guna menunjang kegiatan
pelayanan kefarmasian.

8
BAB V

DOKUMENTASI

9
Daftar pustaka

A. https://m.merdeka.com/jatim/ketahui-tugas-dan-fungsi-puskesmas-beserta-tujuannya-
pelajari-lebih-lanjut-kln.html?page=3
B. https://www.academia.edu/39774283/LAPORAN_PKL_PUSKESMAS
C. https://puskesmastulakan.pacitankab.go.id/?page_id=584
D. https://repository.poltekeskupang.ac.id/196/1/AMALIA%20YULIANA
%20PANDE.PDF
E. INAYAH WULANDARI, 2018.Laporan kegiatan prakerin di puskesmas Trucuk
Bojonegoro. Pada 06 April 2022

10

Anda mungkin juga menyukai